Jtptunimus GDL Fitfakhuln 5414 2 Babii PDF
Jtptunimus GDL Fitfakhuln 5414 2 Babii PDF
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Isolasi sosial merupakan kondisi kesendirian yang di alami oleh individu dan
diterima sebagai ketentuan orang lain sebagai suatu keadaan yang negative atau
kebutuhan atau mengharapakan untuk melibatakan orang lain, akan tetapi tidak
dengan lingkungan sosial atau orang lain, merasa kehilangan kedekatan dengan
orang lain dan tidak bisa berbagi pikiranya dan perasaanya (Rawlins,1993).
kesulitan dalam membina hubungan secara terbuka dengan orang lain. Isolasi
sosial merupakan keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang
7
membagi pikiran, perasaan dan pengalaman serta mengalami kesulitan
berinteraksi secara spontan dengan orang lain. Individu yang demikian berusaha
kemarahan, malu, rasa bersalah dan merasa tidak aman dengan berbagai respon.
Respon yang terjadi dapat berada dalam rentang adaptif sampai maladaptif
Saling ketergantungan
1. Solitut (Menyendiri)
merenung apa yang telah dilakukan dilingkungan sosialanya dan suatu cara
8
untuk nmenentukan langkahnya.
2. Otonomi
3. Kebersamaan (Mutualisme)
5. Kesepian
6. Menarik diri
7. Ketergantungan (Dependent)
Suatu keadaan individu yang tidak menyendiri, tergantung pada orang lain.
8. Manipulasi
Individu berinteraksi dengan pada diri sendiri atau pada tujuan bukan
berorientasi pada orang lain. Tidak dapat dekat dengan orang lain.
9. Impulsive
9
penilaian yang buruk dan tidak dapat diandalkan.
10. Narkisme
(Townsend M.C,1998)
C. Penyebab
Penyebab dari menarik diri adalah harga diri rendah yaitu perasaan negative
terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan
yang ditandai dengan adanya perasaan malu terhadap diri sendiri, rasa bersalah
1. Faktor predisposisi
Ada berbagai faktor yang menjadi pendukung terjadinya perilaku menarik diri
a. Faktor perkembangan
10
dapat mengurangi masalah respon social menarik diri.
b. Faktor Biologik
skizofrenia.
c. Faktor Sosiokultural
produktif, seperti lansia, orang cacat dan berpenyakit kronik. Isolasi dapat
berbeda dari yang dimiliki budaya mayoritas. Harapan yang tidak realitis
2. Faktor persipitasi
diri. Faktor- faktor tersebut dapat berasal dari berbagai stressor antara lain:
a. Stressor sosiokultural
11
unit keluarga, berpisah dari orang yang berarti dalam kehidupanya,
b. Stressor psikologik
terdekat atau kegagalan orang lain untuk memenuhi kebutuhanya hal ini
c. Stressor intelektual
d. Stressor fisik
12
sehingga mengakibatkan menarik diri dari orang lain
(Rawlins, Heacock,1993)
sosial: Menarik diri sering ditemukan adanya tanda dan gejala sebagai berikut :
asupan makanan terganggu, retensi urine dan feses, aktivitas menurun, posisi
E. Mekanisme Koping
koping yang sering digunakan adalah regresi, represi dan isolasi. Sedangkan
hubungan yang luas dalam keluarga dan teman, hubungan dengan hewan
F. Masalah Keperawatan
13
2. Perubahan sensori persepsi : halusinasi
di rumah (Keliat,B.A,2005:201)
G. Pohon Masalah
H. Diagnosa Keperawatan
(Kelliat,2005)
14
I. Rencana Tindakan Keperawatan
Tgl No Perencanaan
Dx keperawatan Intervensi
Dx Tujuan Kriteria Evaluasi
15
dan nama panggilan yang
disukai klien
d. Jelaskan tujuan
pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukan sikap empati
dan menerima klien apa
adanya
g. Berikan perhatian kepada
klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien
2. Klien dapat 2. Klien dapat menyebutkan 2. Kaji pengetahuan klien
menyebutkan penyebab menarik diri yang tentang perilaku menarik
penyebab Menarik berasal dari: diri dan tandanya:
diri. a. Diri sendiri a. Dirumah klien tinggal
b.Orang lain dengan siapa
c. Lingkungan b. Siapa yang paling dekat
a. dengan klien
c. Apa yang membuat
16
klien dekat denganya
d. Dengan siapa klien tidak
dekat
e. Apa yang membuat
klien tidak dekat
3. Klien dapat 1. Klien dapat berinteraksi 1. Kaji pengetahuan klien
menyebutkan menyebutkan keuntungan dan tentang keuntungan
keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan memiliki teman
kerugian orang lain. Misalnya: 2. Beri kesempatan kepada
berinteraksi dengan a. Banyak teman klien untuk berinteraksi
orang lain b. Tidak sendiri dengan orang lain
c. Bisa diskusi,dll 3. Diskusikan bersama klien
tentang keuntungan
berinteraksi dengan orang
lain
4. Beri penguatan positif
terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaan
tentang keuntungan
17
berinteraksi dengan orang
lain
2. Klien dapat menyebutkan 1. Kaji pengetahuan klien
kerugian bila tidak berinteraksi tentang kerugian bila tidak
dengan orang lain. Misalnya: berinteraksi dengan orang
a. Sendiri lain
b. Tidak memiliki teman 2. Beri kesempatan kepada
c. Sepi,dll klien untuk
mengungkapakan perasaan
tentang kerugian bila tidak
berinteraksi dengan orang
lain
3. Diskusikan bersama klien
tentang kerugian tidak
berinteraksi dengan orang
lain
4. Beri penguatan positif
terhadap kempuan
mengungkapkan persaan
18
tentang kerugian tidak
berinteraksi dengan orang
lain
4. Klien dapat 4. Klien dapat mendemonstrasikan 1. Kaji kemampuan klien
melaksanakan interaksi sosial secara bertahap membina hubungan dengan
interaksi sosial antara: orang lain.
secara bertahap a. Klien-perawat 2. Bermain peran tentang cara
b. Klien-perawat-perawat lain berhubungan/berinteraksi
c. Klien-perawat-perawat lain- dengan orang lain.
klien lain 3. Dorong dan Bantu klien
d. Klien- untuk berinteraksi dengan
keluarga/kelompok/masyarak orang lain melalui tahap:
at a. Klien-perawat
b. Kien-perawat-perawat
lain
c. Klien-perawat-perawat
lain-klien lain
d. Klien-
keluarga/komunitas/masy
19
arakat
4. Beri penguatan positif
terhadap keberhasilan yang
telah dicapai
5. Bantu klien untuk
mengevaluasi keuntungan
menjalin hubungan sosial
6. Dikusikan jadwal harian
yang dapat dilakukan
bersama klien dalam
mengisi waktu, yaitu
berinteraksi dengan orang
lain
7. Motivasi klien untuk
mengikuti kegiatan ruangan
8. Beri penguatan positif atas
kegiatan klien dalam
kegiatan ruangan
20
5. Klien dapat 5. Klien dapat mengungkapkan 1. Dorong klien untuk
mengungkapkan perasaanya setelah berinteraksi mengungkapkan perasaanya
perasaanya setelah dengan orang lain untuk: bila berinteraksi dengan
berinteraksi dengan a. Diri-sendiri orang lain
orang lain b. Orang lain 2. Diskusikan dengan klien
tentang perasaan keuntungsn
berinteraksi dengan orang
lain
3. Beri penguatan positif atas
kemampuan klien
mengungkapkan perasaan
keuntungan berhubungan
dengan orang lain
21
6. Klien dapat 6. Keluarga dapat: 1. Bina hubungan saling
memberdayakan a. Menjelaskan perasaan nya percaya dengan keluarga:
system pendukung b. Menjelaskan cara merawat a. Salam,perkenalkan diri
atau keluarga klien menarik diri b. Jelaskan tujuan
c. Mendemonstrasikan cara c. Buat kontrak
perawatan klien menarik diri d. Eksplorasi perasaan klien
d. Berpartisipasi dalm perawatan 2. Diskusikan dengan anggota
klien menarik diri keluarga tentang:
a. Perilaku menarik diri
b. Penyebab perilaku
menarik diri
c. Akibat yang akan terjadi
jika perilaku menarik diri
tidak ditanggapi
d. Cara keluarga
menghadapi klien
menarik diri
3. Dorong anggota keluarga
untuk memberi dukungan
22
kepada klien dalam
berkomunikasi dengan
orang lain
4. Anjurkan anggota keluarga
untuk secara rutin
bergantian menjenguk klien
minimal satu kali seminggu
5. Beri penguatan positif atas
hal-hal yang telah dicapai
oleh keluarga
2 Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Pasien memiliki
Rendah konsep diri yang
positif
1. Pasien dapat Setelah dilakukan 1x interaksi, 1. Bina hubungan saling
membina pasien menunjukan: percaya dengan
hubungan saling 1. Ekspresi wajah bersahabat menggunakan prinsip
percaya 2. Menunjukan rasa senang terapeutik:
3. Ada kontak mata a. Sapa klien dengan ramah
4. Mau berjabat tangan b. Perkenalkan diri dengan
23
5. Mau menyebutkan nama soan
6. Mau menjawab salam c. Tanyakan nama lengkap
7. Pasien mau duduk dan nama panggialan
berdampingan dengan perawat yang disukai pasien
8. Pasien mau mengutarakan d. Jelaskan tujuan
masalah yang di hadapi pertemuan
e. Jujur dan menempati
janji
f. Tunjukan sikap empati
dan menerima pasien apa
adanya
g. Beri perhatian dan
perhatikan kebutuhan
dasar pasien
2. Pasien dapat Setelah 2x interaksi pasien dapat 1. Diskusikan dengan pasien
mengidentifikasi menyebutkan: tentang pasien tentang:
aspek positif dan a. Aspek positif dan kemampuan a. Aspek positif yang
kemampuan yang yang dimiliki pasien. dimiliki pasien, keluarga,
dimiliki b. Aspek positif keluarga lingkungan
24
c. Aspek positif lingkungan b. Kemampuan yang
dimiliki pasien
2. Bersama pasien buat daftar
tentang:
a. Aspek positif yang
dimiliki pasien, keluarga,
lingkungan
b. Kemampuan yang
dimilki pasien
3. Beri pujian yang realitis,
hindarkan memberi
penilaian negatif
3. Pasien dapat Setelah 3x interaksi pasien 1. Dilaksanakan pasien
membina menyebutkan kemampuan yang Diskusikan kemampuan
kemampuan yang dapat dilaksanakan pasien yang akan
dimiliki untuk dilanjutkan pelaksanaanya
dilaksanakan
4. pasien dapat Setelah 4x interaksi pasien dapat 1. Rencanakan bersama pasien,
merencanakan membuat rencana kegiatan harian aktivitas yang dapat
25
kegiatan sesuai dilakukan setiap hari sesuai
dengan kemmpuan kemampuan pasien
yang dimiliki 2. Tingkatkan kegiatan sesuai
kondisi pasien
a. Kegiatan mandiri
b. Kegiatan dengan
bantuan
3. Beri contoh cara
pelaksanaan kegiatan yang
dapat pasien lakukan
5. pasien dapat Setelah 5x interaksi pasien 1. Anjurkan pasien untuk
melakukan melakukan kegiatan sesuai jadwal melaksanakan kegiatan yang
kegiatan sesuai yang dibuat telah direncanakan
rencana yang 2. Pantau kegiatan yang
dibuat dilaksankan pasien
3. Beri pujian atas usaha yang
dilakukan pasien
4. Diskusikan kemungkinan
pelaksanaan kegiatan setelah
26
pulang
6. pasien dapat Setelah 6x interaksi pasien 1. Beri pendidikan kesehatan
memanfaatkan memanfaatkan system pendukung pada keluarga tentang cara
sistem pendukung yang ada di keluarga merawat pasien dengan
yang ada harga diri rendah
a. Beri alasan setiap
berinteraksi
b. Perkenalkan nama-
nama panggilan perawat
dan tujuan perawat
berkenalan
c. Tanyakan dan panggil
nama kesukaan pasien
d. Tunjukan sikap jujur
dan menepati janji
setiap kali berinteraksi
e. Tanyakan perasaan
pasien dan masalah
yang dihadapi klien
27
f. Buat kontrak interaksi
yang jelas
g. Dengarkan dengan
penuh perhatian
ekspresi perasaan klien
3 Gangguan sensori persepsi: Pasien dapat Setelah 5x interaksi pasien 1. Bina hubungan saling
Halusinasi mengontrol halusinasi meunjukan tanda-tanda percaya percaya dengan
(Lihat/dengar/penghidu/raba/kecap) yang dialaminya kepada perawat: menggunakan prinsip
1. Pasien dapat 1. Ekspresi wajah bersahabat komunikasi terapeutik:
membina 2. Menujukan rasa senang a. Sapa pasien dengan
hubungan saling 3. Ada kontak mata ramah baik verbal
percaya 4. Mau berjabat tangan maupun non verbal
5. Mau menyebutkan nama b. Tanyakan nama
6. Mau menjawab salam lengkap dan nama
7. Mau duduk berdampingan panggilan yang disukai
dengan perawat pasien
c. Buat kontrak yang jelas
d. Tunjukan sikap jujur
dan menepati janji
28
setiap kali berinteraksi
e. Tunjukan sikap empati
dan menerima apa
adanya klien
f. Beri perhatian kepada
pada pasien dan
perhatikan kebutuhan
dasar pasien
g. Tanyakan perasaan
pasien dan masalah
yang dihadapi pasien
1. Pasien dapat Setelah 5x interaksi pasien dapat 1. Adakah kontrak sering
mengenal menyebutkan: dan singkat secara
halusinasinya 1. Jenis halusinasi bertahap
2. Isi a. Observasi tinglah laku
3. Waktu pasien terkait dengan
4. Frekuensi halusinasinya
5. Respon dari klien terhadap b. Tanyakan apakah pasien
halusinasi mengalami
29
sesuatu/halusinasi
c. Jika pasien menjawab iya,
tanyakan pa yang sedang
dialaminya
d. Katakan bahwa perawat
percaya pasien mengalami
hal tersebut, namun
perawat sendiri tidak
mengalami apa yang
dirasakan klien
e. Katakan bahwa ada pasien
yang lain yang mengalami
hal yang sama
f. Katakan bahwa perawat
akan membantu pasien
30
takut, sedih, senang, cemas, jengkel halusinasi, diskusikan
dengan pasien:
a. Isi, waktu, frekuensi
b. Situasi dan kondisi yang
menimbulkan atau tidak
menimbulkan halusinasi
2. Pasien dapat Setelah 5x interaksi pasien 1. Identifikasi bersama klien
mengontrol menyebutkan: cara yang dilakukan jika
halusinasinya 1. Tindakan yang biasanya terjadi halusinasi
dilakukan untuk mengendalikan 2. Diskusikan cara cara yang
halusinasinya digunakan pasien:
2. Pasien dapat menyebutkan cara a. Jika cara yang
baru mengontrol halusinasinya diguanakan adaptif beri
3. pasien dapat memilih cara untuk pujian
mengendalikan halusinasinya b. Jika cara yang
4. pasien melaksankan cara yang digunakan maladaptive
dipilih untuk mengendalikan diskusikan kerugian
halusinasinaya cara tersebut
5. pasien mengikutsertakan terapi 3. Diskusikan cara baru untuk
31
aktivitas kelompok memutuskan/mengontrol
timbulnya halusinasi
a. Katakan pada diri sendiri
bahwa itu tidak nyata
(Saya tidak mau
dengar/lihat/penghidu/ra
ba/kecap pada saat
halusinasi terjadi)
b. Menemui orang lain atau
perawat/teman/anggota
keluarga untuk
menceritakan tentang
halusinasinaya
c. Membuat dan
melaksanakan jadwal
yang telah disusun
d. Meminta
keluarga/teman/perawat
untuk menyapa jika
32
terjadi halusinasi
4. Bantu pasien memilih cara
yang sudah dinjurkan dan
latih untuk mencobanya
5. Beri kesempatan klien
untuk melakukan cara yang
sudah dipilih dan dilatih
jika berhasil diberi pujian
6. Anjurkan pasien mengikuti
terapi aktivitas kelompok
3. Pasien dapat Setelah 5x pertemuan keluarga 1. Buat kontrak dengan
dukungan dari menyatakan setuju untuk mengikuti keluarga untuk pertemuan
keluarga dalam pertemuan dengan perawat, (waktu, tempat dan topik)
mengontrol keluarga mempu menyebutkan 2. Diskusikan dengan keluarga
halusinasinya pengertian, tanda dan gejala,proses (pada saat pertemuan
terjadinya halusinasi keluarga/kunjungan rumah)
a. Pengertian halusinasi
b. Tanda dan gejala
halusinasi
33
c. Obat-obatan untuk
halusinasi
d. Cara yang dapat
dilakukan pasien dan
keluarga untuk
memutuskan halusinasi
e. Cara merawat anggota
keluaraga yang
halusinasi dirumah
(Beri kegiatan
berpergian bersama
serta pantau obat-
obatan dan cara
pemberianya untuk
mengatasi halusinasi)
4. Pasien dapat Setelah 5x interaksi pasien dapat 1. Diskusikan dengan pasien
memanfaatkan menyebutkan: tentang manfaat dan
obat dengan baik 1. Pasien dapat kerugian tidak minum obat
mendemonstrasikan ( Nama, warna, dosis, cara,
34
pengguanaan obat dengan efek terapi, dan efek
benar samping)
2. Pasien dapat menyebutkan 2. Pantau pasien pada saat
akibat berhenti minum obat minum obat
3. Beri pujian jika pasien
menggunakan obat dengan
benar
4. Diskusikan akibat berhenti
minum obat tanpa
konsultasi dengan dokter
5. Anjurkan pasien untuk
konsultasi kepada dokter
atau perawat jika terjadi hal
yang tidak diinginkan
35
J. STRATEGI PELAKSANAAN
Pasien
SP I p
orang lain
orang lain
harian
SP II p
SP III p
Keluarga
SP I k
36
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi yang dialami pasien
SP II k
sosial
isolasi sosial
SP III k
Pasien
SP I p
gunakan
kempampuan pasien
37
SP II p
Keluarga
SP I k
pasien
SP II k
diri rendah
SP III k
Pasien
38
1. Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien
SP II p
SP III p
SP IV p
teratur
39
Keluarga
SP I k
pasien
SP II k
halusinasi
SP III k
40