1784 3077 1 SM
1784 3077 1 SM
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul Analisis Tingkat Kesukaran Soal dan Daya Pembeda Soal Mata
Pelajaran Sejarah Kelas XI Semester Genjil di SMAN 5 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2015-
2016. ini, bertujuan untuk mendeskripsikan kriteria item tets mata pelajaran sejarah di
SMAN 5 Banda Aceh dan menganalisis kesesuaian tingkat kesukaran item tets mata
pelajaran sejarah dengan kemampuan siswa di SMAN 5 Banda Aceh. Dalam penelitian
digunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam
penelitian ini seluruh siswa kelas XI SMAN 5 Banda Aceh yang mengikuti test ujian semester
genap. Sedangkan sampelnya ialah siswa kelas XI/IPS-1 yang terdiri dari 24 orang
siswa.Untuk mengumpulkan data digunakan teknik Tes, wawancara, dan dokumentasi. Untuk
menganalisis data yang dikumpulkan, penelitian ini menggunakan rumus = untuk
mencari tingkat kesukaran soal dan rumus DP = ,
untuk menghitung daya pembeda.
Berdasarkan hasil analisis soal buatan guru mata pelajaran sejarah kelas XI/IPS-1 SMAN 5
Banda Aceh jika ditinjau dari tingkat kesukarannya, butir-butir soal tergolong dalam
kategori soal mudah. Hal ini dapat diketahui bahwa dari 40 butir soal terdapat 9 (22%) soal
tergolong sukar, 12 (30%) soal tergolong sedang dan 19 (47%) tergolong mudah. Sedangkan
jika dilihat dari daya beda soal, dapat dikatagorikan kurang baik (jelek). Hal ini juga dapat
dilihat dari hasil analisis 40 butir soal, menunjukkan 24 (60%) soal termasuk katagori jelek,
14 (35%) berkatagori sedang atau cukup dan hanya 2 (5%) soal yang tergolong katagori
baik.
Kata Kunci: Analisis, Tingkat Kesukaran Item Test, Mata Pelajaran Sejarah.
132
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016, hal. 131-138
bagian kiri, dan sebahagian kecil yang lain membuat siswa putus asa (Arikunto,
berada di bagian kanan kurva. Apabila Suharsimi, 2013:222). Untuk mendapatkan
keadaan setelah hasil tes dianalisis tidak tes yang baik dapat dilakukan dengan cara
seperti yang diharapkan dalam kurva mengukur tingkat kualitas soaltest. Hal ini
normal, maka tentu ada apa-apanya dengan perlu dilakukan untuk mengetahui
soal test tersebut (Daryanto, 2008:176). kelemahan-kelemahan pada soal test
Untuk mengetahui keberhasilan tersebut. Dengan mengukur kualitas
proses belajar mengajar serta untuk soal/tes yang dapat diketahui tingkat
mengetahui kemampuan siswa dalam kesukaran, validitas, reliabilitas dan daya
menjawab soal sejarah maka perlu pembeda, sehingga guru dapat melakukan
dilakukan evaluasi, sehingga guru perbaikan pada soal yang dibuat.Hasil
mengetahui tingkat kesukaran soal guna observasi awal yang penulislakukanpada
meningkatkan proses belajar mengajar yang butir-butir soal mata pelajaran sejarah yang
baik dan tepat. Evaluasi merupakan suatu diberikan oleh guru di SMA Negeri 5
kegiatan yang dilakukan secara terus Banda Aceh masih belum memenuhi
menerus dan sistematis dari awal sampai kriteria soal yang baik.Dugaan ini didasari
akhir proses belajar mengajar, hal ini pada nilai dari jawaban siswa yang masih
berguna untuk mendapatkan data di bawah nilai rata-rata yang diharapkan.
pembuktian yang menunjukkan sampai Informasi yang penulis dapatkan juga
dimana tingkat kemampuan dan bahwa soal ujian semester ganjil tahun
keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pelajaran 2015-2016 SMA N 5 Banda Aceh
pembelajaran. khususnya pada mata pelajaran sejarah
Keberhasilan siswa dalam mencapai belum pernah diuji coba baik tingkat
tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil kesukaran, maupun daya beda testnya,
test ujianyang dilaksanakan. Sebuah test sehingga belum diketahui kualitas soal
hasil belajar yang dinyatakan baik sebagai ujian semester pada mata pelajaran Sejarah
alat ukur haruslah memenuhi syarat-syarat di SMA Negeri 5 Banda Aceh tersebut.
test sehingga dengan test tersebut guru Guru bidang studi sejarah juga mengatakan
dapat mengetahui hasil belajar siswa bahwa terdapat banyaknya nilai yang
setelah rentang waktu mengikuti pelajaran diperoleh siswa dari hasil test tidak
tertentu. Dalam sebuah test ujian harus mencapai Ketuntasan Kredit Minimum
mempunyai tingkat kesukaran tertentu (KKM) yang telah di tetapkan oleh guru.
artinya dalam menyusun test jangan sampai Hal ini kemungkinan besar terjadi karna
test itu terlalu sukar atau terlalu mudah, adanya permasalahan yang terdapat pada
karena soal ujian yang baik adalah soal butir-butir soal item test yang
yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu belummemenuhi criteria item test yang
sukar. Dalam hal ini Arikunto menjelaskan baik.
bahwa, Soal yang baik adalah soal yang
tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sukar,soal yang mudah tidak merangsang
siswa untuk berusaha dan soal yang sukar
133
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016, hal. 131-138
134
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016, hal. 131-138
wawancara seperti buku catatan, dan alat Di mana: P = Proportion atau angka indek
perekam. kesukaran item, B = Banyaknya testee yang
Ketiga dokumentasi, dimana sumber dapat menjawab dengan betul terhadap
informasi dokumentasi memiliki peran butir item yang bersangkutan, dan JS =
penting,dan perlu mendapat perhatian bagi Jumlah testee yang mengikuti tes hasil
para peneliti. Data ini memiliki objektifitas belajar.
yang tinggi dalam memberikan informasi Mengenai bagaimana cara
kepada para guru sebagai tim peneliti. memberikan penafsiran terhadap angka
Informasi dari sumber dokumen sekolah indek kesukaran item penulis akan berujuk
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kepada apa yang dikemukakanoleh Robert
dokumen resmi dan dokumen catatan L. Thorndike dan Elizabeth Hagen juga
pribadi (Sukardi, 2013:47). Adapun dalam Anas Sudijono (2009: 372), sebagai
dokumen resmi yang penulis maksut dalam berikut:
penelitian ini berupa laporan atau catatan
pertemuan sekolah, silabus dan skema Besarnya P Interpretasi
kerja, tes evaluasi yang digunakan serta 1. Kurangdari 0,30 = Terlalusukar
2. 0,30- 0,70 = Cukup (sedang)
hasilnya, dan tulisan hasil pertemuan antara
3. Lebihdari 0,70 = TerlaluMudah
guru sekolah. Dalam kegiatan ini penulis
akan mengumpulkan data tertulis berupa Selain itu, ketentuan yang juga
dokumen seperti lembaransoal test sering diikuti, indek suntuk menilai tingkat
ujiantengahmatapelajaransejarah semester kesukaran soal diklarifikasikan sebagai
ganjil tahun pelajaran 2015-2016 SMAN 5 berikut:
Banda Aceh.
P= X 100 %
Untuk teknik analisa data dalam item
test yang buat oleh guru di SMAN 5 Banda
Aceh.Untuk mengetahui angka indek Keterangan: P = Tingkat kesukaran yang ingin
dicari, RH = Jumlah testee (peserta test) pada
kesukaran item, maka penulisakan
kelompok tinggi yang dapat menjawab betul
mengunakan rumus yang dikemukakan
dari kelompok rendah, RL = Jumlah testee
oleh Du Bois dalam Anas Sudijono (2009:
(peserta test) pada kelompok tinggi yang dapat
372), yaitu: menjawab benar dari kelompok pandai, NH =
N
P= Jumlah kelompok pandai, NL = Jumlah
N
kelompok tidak pandai, dan 100% =Jumlah jika
Di mana: P = Proportion = angka indek semua benar.
1. Kurangdari 0,30 = Terlalusukar
kesukaran item, NP = Banyaknya testee
2. 0,30- 0,70 = Cukup (sedang)
yang dapat menjawab dengan betul 3. Lebihdari 0,70 = TerlaluMudah
terhadap butir item yang bersangkutan, dan
N = Jumlah testee yang mengikuti tes hasil Adapun cara menentukan validitas
belajar. atau daya beda soal, maka penulis
Rumus lain: mengunakan rumus yang dikemukakan
B oleh Sukardi (2011:138) yaitu:
P=
JS
DP =
,
135
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016, hal. 131-138
136
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016, hal. 131-138
137
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016, hal. 131-138
138