Bab 2
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
10
11
organ tubuh yang berfungsi dalam reseptor nyeri adalah ujung saraf
bebas dalam kulit yang merespon terhadap stimulus yang kuat dan
adapun anatomi reseptor nyeri ada 2 (dua), yaitu: ada yang bermielin
kulit, somatic dalam dan pada daerah visceral. Sebab dari letaknya
nyeri tajam yang akan cepat hilang apabila penyebab nyeri hilang.
12
transmisi 0,5 m/s, yang terdapat pada daerah yang lebih dalam,
2015).
spinalis, kemudian melalui salah satu bagian dari rute dari beberapa
saraf, tulang, otot, maupun jaringan penyangga yang lain. Oleh karena
nyeri yang timbul merupakan nyeri yang tumpul dan sulit dilokalisasi
visceral seperti jantung, hati, usus, ginjal, dan sebagainya. Nyeri yang
individu. Akan tetapi, nyeri yang dirasakan itu ada atau tidak dan
dingin, nyeri, dan tekanan. Selain itu tugas dari reseptor yaitu untuk
pusat.
meningkat.
2. Efek perilaku
yang khas dan berespons secara vokal serta interaksi sosial akan
dimana klien belum bisa ikut serta dalam aktivitas rutin, maka
1. Trauma
nyeri.
asam laktat.
serangan nyeri :
1. Berdasarkan Tempatnya
tubuh yang sudah tidak ada lagi. Contohnya pada orang yang
diamputasi.
jaringan sekitar.
2. Berdasarkan sifat
menetap.
mengakibatkan kecanduan.
psikologis,
berikut :
1. Nyeri perifer. Dalam nyeri ini dibagi 3 macam, yaitu (1) nyeri
kulit dan mukosa; (2) Nyeri visceral adalah munculnya rasa nyeri
abdomen, cranium, dan toraks; (3) nyeri alih adalah nyeri yang
dirasakan pada daerah lain yang jauh dari jaringan penyebab nyeri.
20
(2015) yaitu :
2. Tahap perkembangan
yang terjadi.
berikut :
a. Fase antisipasi
b. Fase Sensasi
terasa. Oleh karena itu pada tiap orang dalam menyikapi nyeri
Pada fase ini terjadi saat nyerinya sudah berkurang atau hilang.
berulang.
rasakan.
6. Jenis kelamin
menangis dalam situasi yang sama. Namun secara umum, pria dan
nyeri.
25
7. Makna nyeri
8. Perhatian
menurun.
9. Keletihan
persepsi nyeri.
(Mubarak, 2015).
antara lain :
terakhir kali dirasakan, lalu nilainya ini dapat dicatat pada sebuah
Skala Keterangan
Skala 0 Tidak nyeri
Skala 1 3 Nyeri ringan
Skala 4 6 Nyeri sedang
Skala 7 9 Sangat nyeri tapi masih dapat dikontrol oleh pasien
dengan aktivitas yang biasa
Skala 10 Sangat nyeri dan tidak terkontrol
Sumber : Mubarak, 2015
nyeri yang dialami atau tingkat keparahan klien. Klien sering kali
(Mubarak, 2015).
dengan baik.
merespon tindakan.
kontinum wajah yang terdiri atas enam wajah dengan profil kartun
(Hidayat, 2016).
1. Farmakologi
a. Analgesik narkotik
(Mubarak, 2015).
32
b. Analgesik Nonnarkotik
2. Nonfarmakologi
caranya :
teratur.
perhatian klien pada hal-hal yang lain sehingga klien akan lupa
3) Mendengar musik
normal yaitu 21-35 hari, lama haid 3-7 hari, dan jumlah darah 35-50
Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada wanita, hal ini
hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita
hari, kadang- kadang juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari.
dewi, 2012 ).
(ada yang terjadi setiap 21 dan 30 hari), yaitu pada hari 1-14 terjadi
hormone FSH. Dimana pada saat itu sel oosit primer akan membelah
dan berubah menjadi folikel de graaf yang matang, folikel ini juga
masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14. Waktu
progesterone tidak ada, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilah
Kusmiran (2013) :
1. Faktor hormon
hipofisis.
2. Faktor enzim
perdarahan.
3. Faktor Vaskular
4. Faktor Prostaglandin
hormon seks. Hal ini secara bertahap terjadi pada hari ke- 1
sampai ke-7.
dalam tubuh. Hal ini terjadi secara berahap pada hari ke-7 sampai
ke-13.
tepat waktu, maka akan terjadi pada hari ke-14 dari peristiwa
menstruasi tersebut.
tanda dan gejala yang dapat terjadi pada saat masa menstruasi :
5. Keputihan
8. Emosi meningkat
merasa lelah. Nafsu makan meningkat dan suka makan makanan yang
2014).
2.2.5. Penanggulangan
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan (Nilda syntia Dewi, 2013)
yaitu:
keadaan hangat.
prahaid, dismenorrhea)
Keadaan nyeri saat menstruasi dapat terjadi pada segala usia (Afiyanti
Yati, 2016).
dari gejala yang kompleks berupa kram perut bagian bawah yang
nyeri di perut dan area pelvis yang dialami oleh seorang wanita
F2a pada fase luteal siklus menstruasi. Sekresi F2a alfa prostaglandin
44
Nyeri haid primer, timbul sejak haid pertama dan akan pulih
dipengaruhi oleh faktor psikis dan fisik, dan seperti stress, syok,
2. Dismenorrhea sekunder
dan ini dapat terjadi pada wanita tua maupun muda. Implant ini
radang panggul, IUD, tumor pada tuba fallopi, usus atau vesika
disekitarnya (Kusmiran,2013).
tidak dapat beraktivitas seperti biasa karena rasa sakit yang luar biasa.
Selain itu, nyeri haid juga dapat berlangsung lebih dari sehari.
47
menstruasi.
2015), yaitu :
2.3.4. Terapi
dan gejala lainnya pada 90% penderita dengan menekan ovulasi dan
fibrosa, membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan rasa nyeri, dan
2011).
nyeri.
Energy panas yang hilang atau masuk dalam tubuh melalui kulit
Pathway
Penanganan Nyeri
Nonfarmakologi
Sirkulasi O2 Lancar
Gambar 2.5 Pathway kompres air hangat terhadap penurunan nyeri haid
Selain itu, terapi ini juga dapat mengurangi berat badan dan
berbahaya bagi kulit. Kompres ini terdiri dari kompres dalam yang
dari cedera pada kulit akibat suhu yang terlalu panas (Potter &
Perry, 2010).
a. Air panas
c. Sarung tangan
53
d. Tissue
2. Cara Kerja
a. Persiapan alat
b. Cuci tangan.
suhu 46,5-51,5oC
tidur.
rapat/ benar.
buli.
m. Cuci tangan
senyawa kimia dan air. Sifat dari minyak esensial adalah memiliki
rasa getir, berbau wangi sesuai dengan bau tanaman seperti biji, akar,
(Syukrini, 2016).
55
1. Minyak Atsiri
jeruk).
2. Absolutes
3. Pembawa minyak
manis.
4. Infus
chamomile).
5. Phytocendes
2013).
yaitu :
1. Inhalasi
pada selembaran kain atau kapas. Hal ini berguna untuk minyak
2. Pijat (Massage)
salah satu minyak yang dikenal sebagai minyak pijat yang dapat
pijat ini merupakan cara yang sangat disukai oleh seseorang untuk
3. Kompres
2016).
4. Berendam
berikut:
2. Persiapan Pasien
3. Persiapan Perawat :
a. Mencuci tangan
4. Cara Kerja
c. Kegiatan ini dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, saat
d. Cuci tangan
5. Evaluasi
60
Penciuman
traktus olfaktorius yang bercabang menjadi dua, yaitu sisi lateral dan
medial. Pada sisi lateral, traktus ini bersinap pada neuron ketiga di
dari limbik. Jalur sisi medial juga berakhir pada sistem limbik. Limbik
limbik yang bertanggung jawab atas respon emosi kita terhadap aroma
(Karlina, 2016).
Pathway
Penanganan nyeri
Nonfarmakologi
Hipotalamus olfaktori
Enkefalin/endorphin
Relaks/tenang
62
Pelepasan substansi P
kompleks seperti kram perut pada bagian bawah yang menjalar kepunggung
atau kaki dan biasanya disertai gejala gastrointestinal dan gejala neurologis
dengan tehnik relaksasi profresif, terapi panas/ kompres hangat, aramo terapi,
rahim akibat kontraksi disritmik tadi dan melebarkan pembuluh darah yang
dari limbik yang bertanggung jawab atas respon emosi kita terhadap aroma
terhadap bau juga tempat bahan kimia pada aromaterapi yaitu hippocampus,
nyeri tidak dapat melalui neuron proyeksi, sehingga tidak dapat diteruskan
(Karlina, 2016).
64
Dismenorrhea adalah
nyeri yang dirasakan pada
saat menstruasi.
Penanganan nyeri
Farmakologi Nonfarmakologi
(obat obatan )
relaksasi
1. Analgesik narkotik
progresif
2. Analgesik
nonnarkotik
terapi Kompres
air hangat
Stimulasi
kuteneus placebo
Penurunan
intensitas nyeri
Tehnik distraksi
Pemberian minyak
herbal aromaterapi
Pemberian
Kompres
Air Hangat
Penurunan
Dismenorrhea
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel dependen
Kriteria Objektif
0 : Tidak nyeri
66
berkomunikasi, memukul.
perut bawah (simpisis pubis) atau bagian yang nyeri selama 20 menit.
Kriteria Objektif :
5 - 10 menit.
Kriteria Objektif :
2.9. Hipotesis