3) Mencegah kematian
c. Indikasi
1) Syok haemoragik
d. Persiapan
1) Alat
- Alat pelindung diri (kaca mata safety, masker, handscoen, scort)
- Neck collar
- Balut cepat
- Infus set
- Plester
- Ringer lactat yang hangat
- Monitor EKG
- Pulse oksimeter
- Oksigen set
- Kateter
- Urin bag
2) Pasien
Pasien disiapkan sesuai dengan kebutuhan tindakan di atas brankard.
3) Lingkungan
Tenang dan aman
e. Pelaksanaan
1) Petugas menggunakan alat pelindung diri (kaca mata safety, masker, handscoen, scort)
2) Airway dan C spine dijamin aman
3) Breathing dijamin aman, berikan oksigen
4) Circulation
o Infus 2 line dengan jarum no. 14/16 RL 1.000-2.000 ml sesuai dengan kebutuhan atau kelasnya syok.
o Periksa laboratorium darah : golongan darah, Hb/Ht, AGD
o Transfusi spesifik type atau golongan O
o Stop sumber perdarahan
o Tidak ada rekasi dilakukan bedah resusitasi untuk menghentikan perdarahan
5) Pasang monitor EKG
6) Pasang gastric tube
7) Pasang kateter dan nilai produksi urin
Hal yang perlu diperhatikan :
1) Harus dapat dilakukan di pusat gawat darurat tingkat IV sampai tingkat I
2) Pasien dengan perdarahan yang masih aktif tidak dapat atau tidak boleh dievakuasi / medevak
3) Metabolisme anaerob
4) Kematian sel, translokasi bakteri, SIRS
5) Gagal organ multipel (MOF) dan kematian
2. Thorak Masif
a. Defenisi
Terkumpulnya darah secara cepat sebanyak > 1500 ml di rongga toraks akibat trauma tajam atau tumpul
yang menyebabkan terputusnya arteri intercostalis, pembuluh darah hilus paru atau robek parenkim paru
atau jantung.
b. Tujuan
1) Mengurangi rasa sesak
2) Mempertahankan pasien tetap hidup
c. Indikasi
1) Pasien dengan trauma tumpul dada
2) Perdarahan pada rongga dada
3) Luka tusuk pada dada
d. Persiapan alat
1) Alat pelindung diri (kacamata safety, masker, handscoen, scort)
2) Neck coller
3) Obat anasthesia lokal
4) Syringe
5) Infus set
6) Cairan ringar lactat yang hangat
7) Chest tube
8) Botol WSD
9) Oksigen set
10) Pulse oksimeter
e. Pelaksanaan tindakan
1) Petugas gunakan alat pelindung diri (kaca mata safety, masker, handscoen, scort)
2) Bersihkan jalan nafas, kontrol servical dengan pemasangan semi rigid cervical collar
3) Berikan oksigenasi 12 lt/menit
4) Membantu dokter untuk pemasangan chest tube dan WSD
5) Monitor WSD : undulasi, jumlah darah dan bubble
6) Lakukan resusitasi cairan secara stimulan
7) Pasang infus RL hangat dengan 2 jalur lumen besar
8) Pasang pulse oximetry
9) Pasang monitor EKG
2) Pasien
Pasien / keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
3) Lingkungan
Diusahakan tempat tersendiri
4) Petugas
Lebih dari satu orang
e. Pelaksanaan
1) Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker, kacamata safety, handscoen, scort)
2) Mendampingi pasien saat dilakukan pemeriksaan/wawancara
3) Melakukan orientasi minimal dengan memanggil nama pasien dan menyebut nama perawat
4) Meminta kepada pasien untuk mencoba mengendalikan diri dengan kata-kata sederhana dan mudah
dimengerti.
5) Mengajak pasien ke tempat tenang dan memotivasi untuk mengungkapkan perasaan secara verbal
6) Pasien gasuh gelisah yang tidak dapat dikendalikan, selanjutnya disilangkan kedepan dada
7) Memegang tangan kanan dan kiri pasien selanjutnya disilangkan kedepan dada
8) Membimbing menuju tempat yang telah disediakan atau bila gadu bisa dipasang jaket pengaman
9) Bila pasien tetap meronta dan kalau dianggap perlu, petugas I menutup muka pasien, petugas II dan III
memegang kaki kanan dan kiri pasien kemudian mengangkat ke tempat tidur yang telah disediakan.
10) Memasang manset tangan dan kaki kanan kiri pasien disisi tempat tidur sambil menjelaskan bahwa
tindakan tersebut adalah untuk membantu mengontrol perilakunya dan akan dibuka jika sudah mampu
mengendalikan diri
11) Mengobservasi pasien sebelum dan sesudah tindakan meliputi :
- Tekanan darah
- Nadi
- Pernafasan
- Respon dan perilaku pasien
12) Melaksanakan program pengobatan
13) Membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan gizi
14) Membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan personal hygiene dan eliminasi
f. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Petugas tetap menjaga jarak fisik dengan pasien.
2) Pada saat satu orang petugas berkomunikasi dengan pasien, petugas lain mengawasi dari jauh bila pasien
tidak dapat mengendalikan diri.
3) Ikat pasien dengan posisi yang sopan, kaki tidak terbuka lebar.
4) Pada saat pemasangan manset, posisi tangan/kaki tidak seperti disalib
5) Segera manset dibuka apabila pasien sudah dapat mengendalikan diri.
14. Memasang manset pad apasien kedaduratan psikiatri
a. Pengertian
Adalah suatu tindakan pengekangan pada kedaduratan psikiatri
b. Tujuan
1) Membantu pasien mengontrol perilakunya
2) Pasien dapat kooperatif pada saat dilakukan pengobatan.
3) Keamanan lingkungan dan petugas tidak terganggu
c. Indikasi
1) Pasien agresif
2) Psikosa akut
3) Pasien gasuh gelisah
4) Pasin hiperaktif
d. Persiapan
1) Alat
a) Alat pelindung diri (masker, kacamata safety, hanscoen, scort)
b) Manmset
c) Selimut/alas tempat tidur
d) Perlak
e) Sabuk pengaman
2) Obat
Obat-obat sesaui program (obat psikotropik)
3) Pasien
Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
4) Lingkungan
Tenang dan aman
5) Petugas
Petugas lebih dari 2 orang
e. Pelaksanaan
1) Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker, kacamata safety, handscoen, scort)
2) Mengusahakan agar pasien dapat terlentang di tempat tidur
3) Petugas I memegang tangan kanan pasien, petugas II memengang tangan kiri pasien, petugas III
memegang kaki kanan, petugas IV memegang kaki kiri.
4) Memasang manset pada tangan dan kaki kemudian diikatkan pada tempat tidur.
5) Memasang selimut
6) Mengukur tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian obat trasquiliser sesuai program
7) Mengobservasi pemberian obat dan pengikatan
8) Mencatat seluruh tindakan
f. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Hindari adanya perlukaan akibat pengikatan
2) Pengikatan tidak boleh terlalu ketat atau longgar dan periksa kembali setiap setengah jam
3) Hindari bahaya jatuh
4) Observasi emosi pasien
5) Pengikatan segera dibuka jika pasienj sudah mengendalikan diri
15. Menerima pasien dengan kesadaran menurun
a. Pengertian
Kesadaran menurun adalah menurunnya respon pasien terhadap rangsangan verbal dan rangsangan nyeri
b. Tujuan
Mempertahankan kelangsungan hidup pasien dan mencegah terjadinya cacat tetap
c. Indikasi
Semua pasien dengan kesadaran menurun
d. Persiapan
1) Alat
a) Alat pelindung diri (masker, handscoen)
b) Emergency trolley
c) Set terapi oksigen
d) Set penghisap sekresi
e) EKG record
f) Blood gas kit
g) Set venaseksi
h) Folley kateter
i) Lampu senter
2) Obat-obatan/cairan infus
a) Adrenalin
b) Sulfas atropin
c) Dextrose 5 %, 10 %, 40 %
d) NaCl 0,9 %
e) Ringer lactat
f) Bicarbonat nutrikus
g) Plasma expander
h) Obat-obatan lain sesuai kebutuhan
3) Pasien
Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
4) Petugas
Lebih dari 2 orang
e. Pelaksanaan
1) Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker, handscoen)
2) Menidurkan dan mengatur posisi pasien sesuai kondisi
3) Menilai kesadaran pasien dengan cara :
a) Memanggil nama pasien/menanyakan keadaannya
b) Mencubit pasien
16. Pemasangan Needle Thoracosintesis
a. Pengertian
Menusukkan jarum dengan lumen yang besar ke rongga pleura
b. Tujuan
- Mengurangi rasa sesak nafas
- Mengeluarkan udara dari rongga pleura
- Mengurangi rasa sakit
c. Indikasi
Pasien dengan tension pneumatorax
d. Persiapan
Alat :
- Alat pelindung diri (masker, handscoen)
- Jarum IV line No. 14
- Betadine
- Kassa
- Handscoen
- Plester
Pasien :
- Inform consent
- Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
- Pasien tidur terlentang / sesuai kebutuhan
Petunjuk :
- 2 orang
e. Pelaksanaan
1. Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker, handscoen)
2. Petugas I mengamankan jalan nafas sambil mengamankan servicall
3. Petugas II mendesinfeksi daerah yang akan dilakukan penusukan, yaitu pada daerah dada yang mengalami
tension pneumatorax
4. Melakukan penusukan dengan jarum yang sudah disiapkan di daerah mid clavicula pada sela iga ke tiga
5. Setelah jarum ditusukkan pada sela iga ke tiga miringkan jarum 30-45 derajat ke arah atas.
6. Jika jarum sudah masuk ditandai oleh suara keluarnya udara. Mandrain dicabut dan kateternya ditinggal.
7. Tutup ujung IV cath. Dengan klap buatan dari potongan sarung tangan telah diberikan lubang pada
ujungnya.
8. Fiksasi IV cath dengan memberikan plester pada persambungan antara sarung tangan dengan IV cath
9. Catat seluruh tindakan yang sudah dilakukan dan monitor respon pasien
f. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Jumlah nafas dan kualitas pernafasan
2. Keluhan pasien
3. Segera lanjutkan dengan pemasangan WSD
- Petugas
2 orang dokter dan perawat
e. Pelaksanaan
(a) Petugas menggunakan masker, handscoen
(b) Posisi pasien terlentang dengan leher dalam posisi netral, lakukan palpasi tiroid, notch cricothiroid internal
dan eksternal notch untuk orientasi
(c) Disinfeksi dengan propidone, iodine 10 % dan anastesi local daerah operasi
(d) Buat insisi transversal di atas membran cricothyroid
(e) Buka jalan nafas dengan klem atau dengan spreader trachea atau dengan pegangan scalpel dengan
memutar 90 derajat
(f) Balon tube dikembangkan
(g) Observasi pengembangan paru dan auskultasi dada untuk menilai ventailasi 8. lakukan fiksasi tube agar
posisi tidak berubah
f. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Monitor keadekuatan ventilasi
2. Siapkan ventilator dan suction set
3. Cek AGD