Pengertian Geopolitik
Geopolitik, dari bahasa Yunani (bumi) dan (politik), secara luas merujuk pada
hubungan antara politik dan teritori dalam skala lokal atau internasional. Geopolitik mencakup praktik
analisis, prasyarat, perkiraan, dan pemakaian kekuatan politik terhadap suatu wilayah. Secara spesifik,
geopolitik merupakan metode analisis kebijakan luar negeri yang berupaya memahami, menjelaskan,
dan memperkirakan perilaku politik internasional dalam variabel geografi. Variabel geografi tersebut
umumnya mengarah pada: lokasi geografis negara atau negara yang dipertanyakan, ukuran negara
yang terlibat, iklim wilayah tempat negara tersebut berada, topografi wilayah, demografi, sumber
daya alam, dan perkembangan teknologi. Secara tradisional, istilah ini lebih digunakan pada dampak
geografi terhadap politik, namun pemakaiannya telah berubah dalam satu abad terakhir untuk
mencakup konotasi yang lebih luas.
Geopolitik secara tradisional menunjukkan hubungan antara kekuatan politik dan ruang
geografis. Dalam artian konkret, geopolitik sering dilihat sebagai pemikiran yang mempelajari
prasyarat strategis berdasarkan kepentingan relatif kekuatan daratan dan laut dalam sejarah dunia.
Tradisi geopolitik secara konsisten mempelajari korelasi kekuatan geopolitik dalam politik dunia,
identifikasi wilayah inti internasional, dan hubungan antara kemampuan laut dan darat.
Secara akademik, studi geopolitik mencakup analisis geografi, sejarah, dan ilmu sosial dengan
mengacu pada politik ruang dan pola-polanya dalam berbagai skala. Geopolitik memiliki cakupan
multidisipliner, dan meliputi segala aspek ilmu sosial dengan penekanan tertentu terhadap geografi
politik, hubungan internasional, aspek teritorial ilmu politik, dan hukum internasional. Selain itu, studi
geopolitik meliputi studi hubungan bersama antara kepentingan aktor politik internasional,
kepentingan yang terfokus pada wilayah, ruang, elemen geografis, hubungan yang menciptakan
sistem geopolitik.
Menurut Sunarso (2006) secara etimologis, Geopolitik berasal dari bahasa Yunani dan berasal
dari Geo dan juga Politik. Geo memiliki arti sebagai bumi yang merupakan wilayah hidup.
Sementara politik ini berasal dari kata polis yang memiliki arti kesatuan masyarakat yang berdiri
sendiri atau negara, dan teia yang mempunyai arti urusan (politik) bermakna kepentingan umum
warga negara suatu bangsa. Menurut Sunarso yang merupakan tokoh Indonesia, geopolitik
mempunyai makna sebagai ilmu penyelenggaraan negara dimana setiap kebijakannya dikaitkan
dengan masalah- masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.
Friederich Ratzel (1844 - 1904) dengan Teori Ruang. Ia menyatakan "bangsa yang berbudaya
tinggi akan membutuhkan sumber daya manusia yang tinggi dan akhirnya mendesak wilayah
bangsa yang primitif". Pendapat ini dipertegas oleh Rudolf Kjellen (1864 - 1922) dengan Teori
Kekuatan yang mengatakan bahwa "negara adalah kesatuan politik yang menyeluruh serta
sebagai satuan biologis yang memiliki intelektualitas.
Karl Haushofer (1869 - 1946) dengan Teori Pan Region, berpendapat bahwa pada hakikatnya
dunia dapat dibagi dalam empat kawasan benua (pan region) dan dipimpin oleh negara unggul. Isi
teori pan regional adalah:
Sir Halford Mackinder (1861 - 1947) dengan Teori Daerah Jantung (Heartland). Teorinya
berbunyi "siapa pun yang menguasai Heartland maka ia akan menguasai World
Island". Heartland (Jantung Bumi) merupakan sebutan bagi kawasan Asia Tengah,
sedangkan World Island mengacu pada kawasan Timur Tengah. Kedua kawasan ini merupakan
kawasan vital minyak bumi dan gas dunia.
Sir Walter Raleigh (1554 - 1618) dan Alfred T. Mahan (1840 - 1914) dengan Teori Kekuatan
Maritim. Isi teorinya adalah:
Giulio Douhet (1869 - 1930) dan William Mitchel (1879 - 1936) dengan Teori Kekuatan di
Udara mengatakan, "kekuatan udara mampu beroperasi hingga garis belakang lawan serta
kemenangan akhir ditentukan oleh kekuatan udara".
Nicholas J. Spykman (1869 - 1943) dengan Teori Daerah Batas(Rimland Theory). Dalam
teorinya tersirat:
1. Dunia terbagi empat, yaitu daerah jantung (Heartland), bulan sabit dalam (rimland), bulan
sabit luar, dan dunia baru (benua Amerika).
2. Menggunakan kombinasi kekuatan darat, laut, dan udara untuk menguasai dunia.
3. Daerah bulan sabit dalam (Rimland) akan lebih besar pengaruhnya dalam percaturan politik
dunia daripada daerah jantung.
4. Wilayah Amerika yang paling ideal dan menjadi negara terkuat.
5. Bangsa Indonesia.
6. Para pemikir Wawasan Nusantara: Soekarno? Tim perumus Lemhannas? Mochtar
Kusumaatmadja? Munadjat Danusaputra? Siapa lagi? (ini perlu ditampilkan karena
geopolitik Indonesia merupakan pemikiran geopolitik yang khas Indonesia dan khas untuk
lingkup Nusantara, karena itu diberi nama sebagai Wawasan Nusantara atau carapandang
Nusantara.
Transformasi Geopolitik
Di era globalisasi ini, isu politik dan ekonomi adalah dua isu paling dominan dalam dinamika
kehidupan yang terjadi di berbagai kawasan dunia. Wacana geopolitik dan geoekonomi antar
keduanya telah membentuk interdependensi antar keduanya dan sudah menjadi wajah dunia.(Face Of
The World)1.
Geopolitik adalah wacana yang dapat diartikan sebagai sebuah analisa politik yang dikaitakan
dengan pemetaan wilayah (geografis). Sebagai sebuah wacana, geopolitik akan memberikan
gambaran yang jelas tentang sebuah dinamika politik yang terjadi di berbagai kawasan dunia beserta
konfigurasi yang ada didalamnya. Dapat dikatakan geopolitik adalah wacana yang memberikan
gambaran secara menyeluruh tentang isu-isu yang terjadi beberapa hal seperti: konflik wilayah,
agama, budaya, konflik dan isu politik itu sendiri.
Geoekonomi adalah sebuah isu wacana ekonomi yang dikaitkan dengan pemetaan wilayah
beserta kondidi-kondisi dominan yang terjadi dan membentuk satu variabel yang determinan tentang
dinamika ekonomi di suatu tempat/wilayah. Variabel dominan tersebut melibatkan banyak hal yang
saling berhubungan seperti kondisi sosial budaya pada suatu tempat, bahkan politik dapat berpengaruh
terhadap dinamika ekonomi pada suatu wilayah. Karena alasan tersebut maka tidaklah aneh apabila
geopolitik dan geoekonomi adalah wacana yang membentuk satu interderpendensi dalam dinamika
dunia. Amerika dan Inggris adalah Negara yang mengawali pemikiran geoekonomi.
Geostrategi sebagai Sebuah solusi
Globalisasi telah membentuk dunia sebagai sebuah objek ruang dan waktu yang tanpa batas
(The Borderless world), dampak dari semua gejala globalisasi tersebut adalah menyempitnya ruang
dan waktu dalam kehidupan manusia, dinamika dunia berjalan begitu cepat.3 Cepatnya dinamika
dunia dalam hal politik dan ekonomi di berbagai kawasan dunia tentunya harus kita sikapi dengan
seksama.Globalisasi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindarkan dan membuat kita tidak biasa hidup
sendirian saja sebagai sebuah negara,. yaitu Indonesia, Globalisasi memaksa kita untuk untuk menjadi
bagian dari sirkulasi dinamika dunia. Hal ini membawa dampak positif dan negatif bagi bangsa
Indonesia. Dibutuhkan strategi-strategi baru dalam menjinakkan globalisasi dan ekses negatifnya,
maupun untuk mengambil sesuatu yang positif didalamnya.
Ketika geoplitik dan geoekonomi menjadi sebuah hal yang sangat penting dalam perkembangan
dunia, maka diperlukan juga geostrategi sebagai sebuah formula penyesuaian atau fleksibelitas
kondisi dalam isu perubahan ekonomi dan politik dalam satu wilayah pada tiap tingkatan. Harus ada
pilihan yang diambil dalam konteks pemecahan persoalan yang dihadapi bangsa ini ditengah arus
globalisasi yang tidak bisa kita hindarkan, karena globalisasi adalah sesuatu yang tidak perlu dihindari
tetapi dihadapi.
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Geopolitik
http://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/pengertian-geopolitik-menurut-para-ahli
https://id.wikipedia.org/wiki/Geopolitik_di_Indonesia
http://wacanapengetahuan.blogspot.com/2013/12/sejarah-lahirnya-konsep-geopolitik_7078.html
http://jurnalhiunair.blogspot.co.id/2016/12/transformasi-geopolitik-menuju.html
http://zoerizuky.blogspot.co.id/2013/01/geopolitik-geostrategi-dan-geoekonomi.html