Anda di halaman 1dari 7

PEMBAHASAN

1) Sifat Polaritas Air, Minyak Goreng, dan Minyak Astiri


a. Polaritas Air
Sebuah molekul air adalah polar karena pembagian yang tidak merata
yang elektron antara oksigen dan hidrogen dimana muatan memiliki
elektronegativitas lebih besar daripada yang terakhir, sehingga dalam struktur
"membungkuk", sedangkan metana dianggap nonpolar karena karbon saham
elektron dengan hidrogen atom hampir seragam. Polaritas mendasari sejumlah
sifat fisik termasuk tegangan permukaan , kelarutan , dan mencair & mendidih.
b. Polaritas Minyak Goreng

c. Polaritas Minyak Astiri


2) Minyak Astiri
Definisi
Minyak atsiri adalah salah satu jenis minyak nabati yang multimanfaat.
Bahan baku minyak ini diperoleh dari berbagai bagian tanaman seperti daun,
bunga, buah, biji, kulit biji, batang, akar atau rimpang. Salah satu ciri utama
minyak atsiri yaitu mudah menguap dan beraroma khas (Rusli, M.S. 2010).
Tanaman yang memiliki rimpang dengan mengandung minyak atsiri dan berguna
sebagai pereda nyeri untuk sakit gigi dan sakit kepala, untuk membersihkan dan
membasmi kuman gigi serta untuk mengurangi kelelahan (Baral, S. R dan Pural,
P. K. 2006). Sifat-sifat minyak atsiri tersusun bermacam-macam komponen
senyawa yang memiliki bau khas, umumnya bau ini mewakili bau tanaman
asalnya. Bau minyak atsiri satu dengan yang lain berbeda-beda, sangat tergantung
dari macam dan intensitas bau dari masing-masing komponen penyusunnya.
Mempunyai rasa getir, kadang-kadang berasa tajam, menggigit, memberi kesan
hangat sampai panas, atau justru dingin ketika terasa di kulit, tergantung dari jenis
komponen penyusunnya.
Dalam keadaan murni (belum tercemar oleh senyawa lain) mudah
menguap pada suhu kamar. Bersifat tidak stabil terhadap pengaruh lingkungan,
baik pengaruh oksigen udara, sinar matahari (terutama gelombang ultra violet)
dan panas, karena terdiri dari berbagai macam komponen penyusun. Bersifat optis
aktif dan memutar bidang polarisasi dengan rotasi yang spesifik karena banyak
komponen penyusunnya memiliki atom C asimetrik, juga mempunyai indeks bias
yang tinggi. Pada umumnya tidak dapat bercampur dengan air, dapat larut
walaupun kelarutannya sangat kecil, tetapi sangat mudah larut dalam pelarut
organik.
Dalam industri farmasi minyak atsiri digunakan sebagai antibakteri,
antifungi, antiseptik, pengobatan lesi, antinyeri, dapat digunakan sangat luas dan
spesifik, khususnya dalam berbagai bidang industri. Banyak contoh kegunaan
minyak atsiri, antara lain dalam industri kosmetik (sabun, pasta gigi, sampo dan
losion) dalam industri makanan digunakan sebagai bahan penyedap atau
penambah cita rasa dalam industri parfum sebagai pewangi dalam berbagai
produk minyak wangi, dalam industri bahan pengawet bahkan digunakan pula
sebagai insektisida.
Jenis-jenis minyak astiri
1. Minyak atsiri hidrokarbon
Minyak atsiri kelompok ini komponen penyusunnya sebagian besar terdiri
dari senyawa-senyawa hidrokarbon, misalnya minyak terpenting diperoleh dari
tanaman-tanaman golongan pinus (famili Pinaceae). Komponen terpenting
sebagian besar berupa asam-asam resin (hingga 90%), ester-ester dari asam-asam
lemak, dan senyawa inert yang netral disebut resena. Terpenting larut dalam
alkohol, eter, kloroform, dan asam asetat glasial dan bersifat optis aktif.
Kegunaannya dalam farmasi adalah sebagai obat luar, melebarkan pembuluh
darah kapiler, dan merangsang keluarnya keringat. Terpentin jarang digunakan
sebagai obat dalam.
2. Minyak atsiri alkohol
Minyak pipermin dihasilkan oleh daun tanaman poko atau Mentha piperita
Linn. Daun poko segar mengandung minyak atsiri sekitar 1%, juga mengandung
resin dan tanin. Sementara daun yang telah dikeringkan mengandung 2% minyak
permen. Sebagai penyusun utamanya adalah mentol. Pada bidang farmasi
digunakan sebagai anti gatal, bahan pewangi dan pelega hidung tersumbat.
Sementara pada industri digunakan sebagai pewangi pasta gigi.
3. Minyak atsiri fenol
Minyak cengkeh merupakan minyak atsiri fenol. Minyak ini diperoleh dari
tanaman cengkeh yang memiliki nama latin yaitu Eugenia caryophyllata atau
Syzigium caryophyllum (famili Myrtaceae). Bagian yang dimanfaatkan bunga dan
daun. Namun demikian bunga lebih utama dimanfaatkan karena mengandung
minyak atsiri sampai 20%. Minyak cengkeh tersusun eugenol yaitu sampai 95%
dari jumlah minyak atsiri keseluruhan. Selain eugenol, juga mengandung aseton-
eugenol, beberapa senyawa dari kelompok seskuiterpen, serta bahan-bahan yang
tidak mudah menguap seperti tanin, lilin, dan bahan serupa damar. Kegunaan
minyak cengkeh antara lain obat mulas, menghilangkan rasa mual dan muntah.
4. Minyak atsiri eter fenol
Minyak adas merupakan minyak atsiri eter fenol. Minyak adas berasal dari
hasil penyulingan buah Pimpinella anisum atau dari Foeniculum vulgare (famili
Apiaceae atau Umbelliferae). Minyak yang dihasilkan, terutama tersusun oleh
komponen-komponen terpenoid seperti anetol, sineol, pinena dan felandrena.
Miyak adas digunakan dalam pelengkap sediaan obat batuk, sebagai korigen
odoris untuk menutup bau tidak enak pada sediaan farmasi dan bahan farfum.
5. Minyak atsiri oksida
Minyak kayu putih merupakan minyak atsiri oksida. Diperoleh dari isolasi
daun Melaleuca leucadendon L (famili Myrtaceae). Komponen penyusun minyak
atsiri kayu putih paling utama adalah sineol (85%).
6. Minyak atsiri ester
Minyak gondopuro merupakan atsiri ester. Minyak atsiri ini diperoleh dari
isolasi daun dan batang Gaultheria procumbens L (famili Erycaceae). Komponen
penyusun minyak ini adalah metil salisilat yang merupakan bentuk ester. Minyak
ini digunakan sebagai korigen odoris, bahan parfum, dalam industri permen, dan
minuman tidak beralkohol.
Komponen-komponen penyusun minyak astiri
Minyak atsiri mengandung bermacam-macam komponen kimia yang
berbeda, namun komponen-komponen tersebut dapat digolongkan ke dalam
empat kelompok besar yang dominan menentukan sifat minyak atsiri, yaitu:
Terpen, yang ada hubungan dengan iso-prena atau iso-pentana, persenyawaan
berantai lurus, tidak mengandung rantai cabang, turunan benzene, dan bermacam-
macam persenyawaan lain.
Komponen minyak atsiri adalah senyawa yang bersifat kimia, fisika serta
mempunyai bau dan aroma yang khas, demikian pula peranannya sangat besar
sebagai obat.

Study Kasus Komponen Penyusun Minyak Kelapa dan Minyak Sereh

Minyak kelapa dan minyak sereh merupakan jenis minyak nabati yang
biasanya dipergunakan dalam beberapa produk industri seperti minyak kelapa
yang digunakan dalam media penggorengan dan minyak sereh yang digunakan
dalam pembuatan parfum.

Minyak kelapa dan minyak sereh terdapat perbedaan pada komponen


penyusunnya, Minyak kelapa sawit kasar yang dikenal dengan istilah CPO (Crude
Palm Oil) memiliki komponen penyusun yang terdiri dari campuran
trigliserida dan komponen lainnya yang merupakan komponen minor.
Trigliserida terdapat dalam jumlah yang besar sedangkan komponen minor
terdapat dalam jumlah yang relatif kecil namun keduanya memegang peranan
dalam menentukan kualitas minyak sawit (Tabel1). Trigliserida merupakan
ester dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. Trigliserida dapat berfasa
padat atau cair pada temperatur kamar tergantung pada komposisi asam lemak
penyusunnya
Sedangkan komponen penyusun dalam minyak sereh wangi cukup
komplek, namun komponen yang terpenting adalah sitronellal, sitronellol dan
geraniol. Ketiga komponen tersebut menentukan intensitas bau harum, serta nilai
dan harga minyak sereh wangi. Kadar komponen kimia penyusun utama minyak
sereh wangi tidak tetap, dan tergantung pada beberapa faktor. Biasanya jika kadar
geraniol tinggi, maka kadar sitronellal juga tinggi.

Sifat fisik dan kimia komponen penyusun sereh antara lain (Ketaren S.,
1985):

a. Sitronellal
Persenyawaan sitronellal terdapat pada minyak sereh, eucalyptus
citriodora, rumput lemon dan bunga mawar. Pada suhu kamar sitronellal berupa
cairan berwarna kekuningan yang mudah menguap, bersifat sedikit larut dalam air
dan dapat larut dalam alkohol dan ester. Berbau menyenangkan dan banyak
digunakan untuk parfum pada sabun dan sebagai bahan dasar untuk pembuatan
hidroksi sitrenellal dan mentol sintesis.
b. Sitronellol
Sitronellol banyak terdapat pada minyak mawar dan minyak sereh. Pada
suhu kamar berupa cairan tidak berwarna dan berbau rose, bersifat mudah larut
dalam alkohol dan eter, tetapi sedikit larut dalam air. Sitronellol banyak
digunakan untuk kosmetik, wangi-wangian dan pengganti bau minyak mawar.
c. Geraniol
Geraniol merupakan penyusun utama minyak sereh dan minyak mawar,
ketumbar, ylang-ylang dan neroli. Pada suhu kamar berupa cairan tidak berwarna
(kuning pucat, seperti minyak) dan berbau menyenangkan. Tidak larut dalam air
dan dapat larut dalam pelarut organik. Geraniol digunakan untuk parfum, pewangi
tubuh, bahan dasar pembuatan ester misalnya seperti geraniol asetat yang banyak
dipergunakan sebagai zat pewangi, yaitu pada pembuatan parfum mawar, melati
dan lavender.

Anda mungkin juga menyukai