2) Prinsip Nirlaba
Pengelolaan dana amanat oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
adalah nirlaba bukan untuk mencari laba (for profit oriented). Sebaliknya, tujuan
utama adalah untuk memenuhi sebesar besarnya kepentingan peserta. Dana yang
dikumpulkan dari masyarakat adalah dana amanat, sehingga hasil
pengembangannya, akan di manfaatkan sebesar -besarnya untuk kepentingan
peserta.
3) Prinsip Pportabilitas
Prinsip portabilitas jaminan sosial dimak sudkan untuk memberikan jaminan
yang berkelanjutan kepada peserta sekalipun mereka berpindah pekerjaan atau
tempat tinggal dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1) Pembiayaan
Iuran Jaminan Kesehatan Nasional sejumlah uang yang dibayarkan secara
teratur oleh peserta, pemberi kerja dan / pemerintah untuk program Jamkes
(Perpres No. 12 thn 2013 tentang Jaminan Kesehatan)
Peserta PBI Jamkes dibayar oleh Pemerintah
Peserta pekerja penerima upah dibayar oleh pemberi kerja & pekerja
Iuran jaminan kesehatan bagi peserta pekerja bukan penerima upah &
peserta bukan pekerja dibayar oleh peserta yang bersangkutan
1) Kepesertaan
Peserta tersebut meliputi: Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN dan
bukan PBI JKN dengan rincian sebagai berikut:
a. Peserta PBI Jaminan Kesehatan meliputi orang yang tergolong fakir
miskin dan orang tidak mampu.
b. Peserta bukan PBI adalah Peserta yang tidak tergolong fakir miskin
dan orang tidak mampu
Pembiayaan
3.3.1. Iuran
Dapus:
JUDUL: Perubahan Tarif INA CBgs Membuat Biaya Kesehatan Lebih Efektif
(https://bpjs-
kesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/2b67b6556b028d910d2ee8df4245e886.p
df) JUDUL:Peraturan Presiden Replubik Indonesia No. 27 Tahun 2014
Tentang Petunjuk Teknis Sistem Indonesian Case Base Groups (INA-CBGs)
http://djsn.go.id/storage/app/uploads/public/58d/349/951/58d34995147dd874
167249.pdf JUDUL: Peraturan Presiden Replubik Indonesia No. 12 Tahun
2013 Tentang Jaminan Kesehatan
http://www.jkn.kemkes.go.id/attachment/unduhan/Perpres%20No.%2012%2
0Th%202013%20tt g%20Jaminan%20Kesehatan.pdf
=======================================================
============== KEBUTUHAN
TAMBAHAN
Semua anggota mencari sistem pembiayaan di luar negeri
=========================================================
============
Pembiayaan Kesehatan di Negara Lain Wujud Cinta Negara pada
Rakyatnya
Pembiayaan kesehatan sungguh tak bisa dipandang sebelah mata. Jika
tak dilakukan dengan benar dan teliti maka hanya akan membebani industri,
yang ujung-ujungnya, menghambat laju perputaran roda ekonomi.
Setidaknya, Amerika sudah membuktikannya. Sang Paman Sam kurang jeli
dalam menghitung pembiayaan kesehatan. Dalam White House Paper yang
dibacakan dalam upaya mewujudkan Health care Reform ini, Bill Clinton
berupaya melakukan upaya perbaikan akan tingginya biaya kesehatan meski
hingga pemerintahan Bush saat ini belum nampak benar hasilnya. Gara-gara
biaya kesehatan yang selangit menjadikan suramnya wajah dunia industri.
Jelas saja, betapa industri mobil Amerika toh musti rela disalip
Negeri Matahari Terbit, Jepang. Harga mobildari sisi komponen biaya
kesehatan karyawan ak-hirnya membuat jalanan Amerika tak pernah sepi dari
mobil-mobil buatan Jepang. Bagaimana tidak, Jepang mampu memproduksi
satu unit mobil dengan harga cuma US$ 600 saja sementara Amerika
mencapai US$ 1.200. Menurut dr. Sulastomo, MPH, Ketua Tim Sistem
Jaringan Sosial Nasional (SJSN), sistem pembiayaan kesehatan yang tidak
dilakukan dengan benar akan membebani industri. Seperti yang terjadi di
Amerika, tingginya komponen biaya kesehatan menjadikan barang produksi
negara tersebut tidak kompetitif
Amerika Serikat
Amerika menjadi satu-satunya negara yang menerapkan asuransi
kesehatan komersial bagi rakyatnya, di mana mereka bebas menentukan
pilihan, termasuk bebas tidak berasuransi. Meski akhirnya jumlah perusahaan
asuransi kesehatan menjamur namun biaya operasional sangat besar, premi
menukik tajam setiap tahun, tingginya unnecessary utilization karena system
pembiayaan fee for services maupun mutu pelayanan kesehatan yang
meragukan meski penggunaan teknologi canggih bukan lagi hal baru.
Tingginya biaya kesehatan yang mencapai 12% GNP menyebabkan biaya
kesehatan menjadi beban berat secara ekonomis. Biaya produksi barang dan
jasa menjadi tinggi karena tingginya biaya komponen kesehatan. Langkah
strategis pun dibuat. Tahun 1973 Pemerintah federal AS menerbitkan Health
Maintenance Organization (HMO-ACT), sebuah undang-undang yang
bermaksud mengerem pertumbuhan conventional health insurance. Tahun
1984 Ronald Reagan menetapkan pembayaran berdasarkan DRGs
(Diagnostic Related Groups) untuk program medicare dan medicaid.
Kemudian tahun 1992, Presiden Clinton melancarkan Health Care
Reformdalam upaya memenuhi janji kampanyenya, karena di Amerika isu
kesehatan memang paling laku dijual.
Korea Negeri Ginseng
Korea dianggap sebagai negara dengan perkembangan program
asuransi kesehatannya yang tumbuh sangat cepat. Kurang dari 20 tahun,
seluruh penduduknya tercakup program asuransi kesehatan sosial. Tahun
1973, dengan pendapatan per kapita US$1.000 per tahun, langkah Korea
diawali pada diwajibkannya pelaksanaan asuransi kesehatan melalui Dekrit
Presiden. Pendekatannya adalah pelaksanaan program asuransi kesehatan
secara bertahap dimulai dari kelompok tempat kerja dengan jumlah tenaga
kerja yang besar. Penyelenggaraan
program asuransi kesehatan ditangani Medical Insurance Society yang
berjumlah lebih dari 200 buah namun sejak tahun 1976 mereka semua
tergabung dalam National Federation of Medical Insurance.
India
Kualitas pembiayaan kesehatan memang menjadi satu hal penting
bagi negara berkembang, tak terkecuali India. Negeri cantik pemilik istana
Taj Mahal ini menganggarkan Rs
103.00 atau sekitar 5,2% dari GDP. Di sana, terdapat lima bentuk
pembiayaan kesehatan yaitu private insurance, social insurance, employer-
provider cover, community insurance schemes dan government healthcare
spend. Namun pada kenyataannya, lebih dari 60% masyarakat India yang
masih tergolong miskin menerapkan sistem out of pocket spending , di mana
pembiayaan kesehatan tidak dianggarkan sebelumnya dan menjadikannya
tidak efisien.
1. Kanada
Kanada merupakan satu Negara yang tergabung dalam Organisation
Economic Country Development (OECD) dengan jumlah penduduk pada
tahun 2007 sebesar 32.777.304 Jiwa, dengan income perkapita US $ 39.135.
Belanja kesehatan Kanada adalah 9,8% dari GDP. Kontribusi Pemerintah
Kanada dan membelanjakan dana kesehatan dibandingkan total belanja
kesehatan berturut-turut sebesar 70% (1.552/Kapita/tahun/WHO 2005).
Total belanja kesehatan Kanada per kapita adalah sebesar US $
3.173/kapita/tahun, dengan presentase belanja kesehatan Pemerintah Kanada
terhadap total belanja Pemerintah masing-masing sebesar 16%.
Kanada merupakan Negara federal dimana otoritas (kewanangan) dalam
pelayanan kesehatan berada di tingkat Provinsi agar Pemerintah pusat dapat
mendesak Pemerintah Provinsi untuk pendanaan kesehatan, maka Pemerintah
federal membuat Canadian Health Act.
Undang-Undang kesehatan menjelaskan bahwa tidak ada alasan
rakyat Kanada tidak mendapatkan pelayanan kesehatan walaupun mereka
tidak mempunyai uang untuk membayar pelayanan kesehatan
Bentuk jaminan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah kanda diberikan
dalam bebrapa bentuk model asuransi:
1. Jaminan Hari Tua (Old Age Security/OAS) ditujukan bagi mereka
yang berusia 65 tahun. Seorang warga negara atau penduduk
permanen Kanada yang telah tinggal di Kanada selama 40 tahun
setelah berusia 18 tahun memenuhi syarat untuk mendapatkan
pensiunan PAS secara penuh. Para pensiunan yang gajinya kecil
atau tidak memiliki gaji sama sekali dapat memenuhi syarat untuk
menerima Tambahan Gaji Terjamin ( Guaranteed Income
Supplement/GIS ). Jika berusia antara 60 hingga 64 tahun,
pasangan dari pensiun yang berpenghasilan rendah atau sudah
meninggal memenuhi syarat untuk menerima Tunjangan Suami
Istri (Spouses Allowance/SPA).
2. Asuransi pekerjaan