Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR KERJA

Baca Kasus dengan teliti!

Pak Imam mengawalikariernyasebagaiguru disekolahterkemuka di daerahnya.


Iacerdasdantekunmenggelutipenggunaankomputer di sampingmenjadi guru IPA.
Ketekunannyadalammenggelutikomputerbanyakmembantudaerahnyameningkatkanmut
upendidikan.Denganbekalpengalamanmengajar, penguasaankomputer di atas rata-rata,
penguasaankurikulum yang cukupmenjadibekalawalbekerjasebagaikepalasekolah.
Obsesinya sebagai pemimpin adalah menjadi pemimpin yang banyak
mendelegasikan tugas kepada para guru, memandirikan guru berkreasi, memberi
kebebasan untuk berinovasi. Ia yakin bahwa menjadi pemimpin tak perlu terlalu banyak
memberi petunjuk dan instruksi. Keyakinannya dikuatkan dengan fakta bahwa sebagian
guru sekolahnya sudah senior. Ia percaya bahwa guru-guru telah banyak
berpengalaman sehingga mereka cukup digerakan dengan suasana kerja yang
harmonis.
Dengan menggunakan asumsi-asumsi itu, ternyata dalam dua tahun
kepemimpinannya belum cukup waktu sekolahnya berubah. Hal tersebut terlihat pada
peningkatan penggunaan komputer yang ingin dikembangkan tidak mendapat respon
yang hangat. Para guru tidak menyatakan menolak, akan tetapi tidak juga
melaksanakan dengan antusias. Pelatihan penggunaan TIK selalu diintegrasikan dalam
in house training, tetapi implementasinya belum sesuai dengan yang diharapkan kepala
sekolah. Budaya kerja menggunakan TIK belum berkembang.
Pemantauan seperti kegiatan masuk kelas jarang Pak Iman dilakukan.
Pemantauan pembelajaran telah didelegasikan kepada tim penjaminan mutu
pembelajaran. Penilaian kinerja dilakukan kepada rekan kerjanya yang telah terlatih.
Guru-guru sendiri banyak yang memenuhi administrasi pembelajaran dengan meng-
copy paste dari teman-temannya, unduh dari Google, atau menduplikasi dari
administrasi tahun sebelumnya. Perubahan kurikulum belum berpengaruh pada cara
guru mengajar, mereka masih dengan ceramah dan penugasan. Demikian pula dalam
cara guru menilai tidak berubah juga. Kebiasaan lama masih melekat kuat.

1
Belakangan guru-guru sering mengungkap kekurang puasan terhadap strategi
kepala sekolah, sekali pun hal itu tidak mengganggu hubungan pribadi
mereka.Kerjasama yang dilakukan sebatas mempertahankan tradisi kesantunan. Guru-
guru mengharap lebih banyak informasi baru agar mereka tidak merasa ketinggalan
jaman, bukan untuk perubahan. Yang sangat penting bagi mereka tugas mengajar 24
jam terpenuhi dan mendapat sertifikasi. Soal pencapaian SKL, bisa diatur-atur.Satu lagi
soal meningkatkan mutu, prestasi sekolah dari dulu tidak menurun dengan usaha guru
seperti biasanya, apalagi murid-murid pun punya usahanya sendiri karena mereka
harus memenuhi cita-citanya.

Cobalah identifikasi Masalah pada kasus yang telah saudara baca dilihat dari dimensi
Manajemen dan Kepemimpinan Sekolah.
1. Kepala Sekolah banyak mendelegasikan tugas kepada para guru.
2. Kepala sekolah tak banyak memberi petunjuk dan instruksi
3. Perubahan yang dilakukan kepala sekolah tidak dilaksanakan dengan antusias oleh
para guru.
4. Budaya kerja menggunakan TIK belum berkembang
5. Pemantauan seperti kegiatan masuk kelas jarang dilakukan kepala sekolah.
6. Penilaian kinerja dilakukan kepada rekan kerjanya yang telah terlatih.
7. Guru-guru sendiri banyak yang memenuhi administrasi pembelajaran dengan meng-
copy paste dari teman-temannya, unduh dari Google, atau menduplikasi dari
administrasi tahun sebelumnya
8. Cara guru mengajar masih dengan ceramah dan penugasan
9. Perubahan kurikulum belum berpengaruh pada cara guru mengajar
10. Cara guru menilai tidak berubah, masih menggunakan cara lama

2
A. Manajemen Perubahan (B1.1)
Pilih masalah yang paling mendesak dalam manajemen perubahan
Pilih satu masalah utama dan rumuskan rencana tindak pada matrik berikut.

No. Rumusan Masalah Kondisi Yang Diharapkan Strategi Perubahan dan Kompetensi guru yang Waktu
(Tujuan) Program diperlukan Pelaksanaan

Perubahan Guru Strategi Mengelola Awal Tahun


kurikulum belum mengimplementasikan perubahannya pengembangan Ajaran Baru
berpengaruh kurikulum nasional dilaksanakan dengan kurikulum dan kegiatan
pada cara guru (2013) yang meliputi cara : pembelajaran sesuai
mengajar empat standar nasional Diklat, paksaan dan dengan arah dan tujuan
pendidikan, yaitu : pembimbingan. pendidikan nasional.
Standar kompetensi
lulusan, standar isi,
standar proses dan
standar penilaian
Analisisrencanatindakselanjutnyadigunanakansebagaidasarpenyusunan proposal kegiatanrencanaperubahan di sekolah.

3
B. PENGEMBANGAN BUDAYA SEKOLAH: B.1.2.

Cobalah identifikasi masalah yang terkait dengan pengembangan budaya sekolah pada kasus di atas dan paling
mendesak untuk ditangani.

Pilih satu masalah yang paling penting pada pengembangan budaya sekolah sehingga kalau diselesaikan akan
berpengaruh banyak pada perbaikan mutu hasil belajar siswa.

No Rumusan Kondisi Yang Diharapkan Strategi Perubahan Kompetensi yang Waktu


. Masalah Budaya (Tujuan) Budaya Sekolah diperlukan Pelaksanaan
Sekolah
Budaya kerja TIK menjadi media semua Menetapkan kebijakan Kompetensi yang Awal Tahun
menggunakan mata pelajaran atas kesepakatan diperlukan adalah Pelajaran
TIK belum bersama; kompetensi
berkembang Merealisasikan kepemimpinan dan
strategi; manajerial, dimana
Melaksanakan kepala sekolah perlu
perbaikan proses mengembangkan dirinya
berdasarkan data sebagai teladan dan
yang diperoleh kepala sekolah perlu
dari pemantauan; menguasasi
Melakukan evaluasi pengetahuan tentang
kegiatan berbasis data budaya sekolah,
hasil pemantauan merencanakan,
melaksanakan,
mengevaluasi dan
menjamin
pengembangan budaya
sesuai target
Analisisrencanatindakselanjutnyadigunanakansebagaidasarpenyusunan proposal
kegiatanrencanapengembanganbudayasekolah.

4
C. KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN (B.1.3 )

Cobalah identifikasi masalah pada dimensi pengembangan budaya sekolah.


Pilih satu masalah paling penting untuk diselesaikan dalam pengembangan budaya sekolah.

No. Rumusan Kondisi Yang Diharapkan Strategi Perubahan Kompetensi yang Waktu
Masalah (Tujuan) Kepemimpinan diperlukan Pelaksanaan
Kepemimpinan Pembelajaran
Pembelajaran
Cara guru Pembelajaran Dengan menggunakan Mempunyai penguasaan
mengajar, menggunakan Model kepemimpinan sikap, pengetahuan
masih dengan pendekatan saintifik dan transformasional dan dan
ceramah dan berkaitan dengan kepemimpinan Keterampilan untuk
penugasan kebutuhan fasilitatif meningkatkan
siswa pada hidupnya, dalam bentuk efektivitas pembelajaran
meliputi; tindakan praktis yang menentukan arah
Domain sikap : menerima, pada peran pengembangan sekolah,
mejalankan, menghargai, pemimpin menyeleraskan
menghayati, dan pembelajaran dalam kerjasama tim untuk
mengamalkan. proses penyelarasan mewujudkan visi misi
Domain keterampilan: kerja sama kepala sekolah, dan motivasi
mengamati, menanya, sekolah dengan guru, dalam mengarahkan,
mencoba, yaitu: membimbing,
mengolah, menyaji, a. menjadi pendengar; mengembangkan, dan
menalar, dan b. berbagi memberdayakan
mencipta. pengalaman; pendidik untuk
Domain pengetahuan: c. menggunakan mencapai efektivitas
mengetahui, memahami, contoh; pembelajar
menerapkan, d. memberikan
menganalisis, dan peluang untuk memilih;
mengevaluasi. e. menyikapi dengan

5
arif kebijakan
terdahulu;
f. mendorong pendidik
berani mengambil
resiko;
g. menyediakan
sumber belajar untuk
pengembangan
keprofesian
berkelanjutan .
KELOMPOK 3

1. DRS. WIDAYA
2. BAMBANG SATRIADI, M.Sn
3. DRS. DIDI MM.Pd
4. DRS. HR. MAULANA, M.Pd
5. VISA IRANY THRESNA DEWI, S.Pd
6. DEWI ISTIAWATI S.Pd
7. DRS. IWAN NURISWANTO

Anda mungkin juga menyukai