Anda di halaman 1dari 5

TEKNIK BUDIDAYA BUAH NAGA RAMAH LINGKUNGAN BERBASIS

PAKET TEKNOLOGI HAYATI


Team Teknis Meori Agro Bogor
Email : meori_agro@yahoo.com

Buah naga merupakan salah satu komoditi


yang banyak dikomsumsi secara langsung,
sehingga harus bebas dari residu pestisida kimia
yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Sehingga penanaman buah naga sebaiknya
diarahkan pada sistem budidaya Organik yang
ramah lingkungan. Budidayakan buah naga
secara organik dapat menghasilkan kualitas
yang lebih baik serta bebas dari residu bahan
kimia yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia
dan lingkungan sekitarnya. Dengan demikian
pencemaran lingkungan baik berupa air, udara,
maupun tanah oleh paparan pestisida dapat di
kurangi

. Di samping itu juga, penggunaan pupuk organik dan hayati terutama yang telah diperkaya
dengan mikroba berguna akan mengoptimalkan daya dukung lahan dan tetap mempertahankan tingkat
kesuburan tanah. Untuk pencegahan hama penyakit maka dianjurkan menggunakan pestisida organik
yang berbahan aktif ektrak tanaman dan biopestida yang mengandung mikroba multi fungsi akan
mencegah munculnya hama penyakit sedini mungkin dan meningkatkan kesehatan tanaman. Sehingga
lahan dapat di pergunakan untuk proses budidaya tanaman buah naga berkelanjutan dan ramah
lingkungan.

I.TEKNIK PRODUKSI BIBIT BUAH NAGA SECARA BioFOB


Tanaman buah naga cukup mudah di budidayakan karena bibit dapat diproduksi melalui biji
atau batang/cabang. Untuk memperoleh bibit yang berkwalitas dan sehat dapat mengunakan seed
treatment dengan formula Biofob

1.Cara Generatif DenganBiji.


Mengunakan biji merupakan salah cara untuk
memperoleh bibit sehat kalau areal pertanaman telah
terinfeksi penyakit.
Benih diambil dengan cara mengeluarkan biji dari
buah naga terpilih.
Buah dikupas kemudiaan pisah biji dari daging daging
buah. ( usahakan tidak ada lagi lendir dan daging yang
menempel pada biji nya).
Kemudian ambil biji yang sudah bersih kemudiaan
dikeringkan
Siapkan larutan Biofob EC dalam gelas/wadah yang
bening untuk penyemaian
Ambil kapas secukupnya untuk media penyemaian.
letakkan kapas kedalam gelas/wadah yang telah di beri
Larutan Biofob EC secukupnya untuk membasahi
kapas tadi

Masukkan biji buah naga di atas kapas basah secara merata,dan tutup gelas/wadah dengan
plastik bening kemudian di ikat dengan karet.
Letakkan wadah semai di tempat yang lembab. Setelah 5- 10 hari maka biji kecambah.
Siapkan media tanaman yaitu campuran tanah dan kompos Biotriba (1:1) dan ditaburi
dengan Biofoc WP secukupnya .
Media semai dapat juga menggunakan OrganikFOB yaitu cocopit di beri Biofob Powder
sebanyak 20 g/1kg.
Setelah bibit buah naga terbentuk 2 daun baru dipindakan kedalam polybag.

2.Perbanyakan Secara Vegetatif Dengan Mengunakan


Stek Batang/Cabang.
Pilihlah tanaman yang bebas gejala penyakit dan
sehat.
Gunakan batang atau cabang tanaman yang
pernah berbuah, setidaknya 3-4 kali. Hal ini
berguna agar hasil setek bisa berproduksi lebih
cepat dan produktivitasnya sudah ketahuan dari
hasil buah terdahulu.
Sebaiknya Pilih batang yang berdiameter 10
cm, keras, tua, berwarna hijau kelabu dan sehat.
Semakin besar diameter batang akan semakin
baik, karena batang tersebut akan jadi batang
utama tanaman.
Pemotongan dilakukan terhadap batang yang panjangnya sekitar 80-120 cm. Jangan dipotong
semua, sisakan sekitar 20%, bagian yang 80% akan dijadikan calon bibit.
Potong-potong batang calon bibit dengan panjang sekitar 20-30 cm. Ujung bagian atas
dipotong rata, sedangkan pangkal bawah yang akan ditancapkan ke tanah dipotong
meruncing. Gunanya untuk merangsang pertumbuhan akar.
Potongan setek harus memiliki setidaknya 4 mata tunas. Panjang setek bisa lebih pendek
namun konsekuensinya akan berpengaruh pada kecepatan berbuah.
Selanjutnya bisa di celup kedalam Biovaksi Biofob selama 20 30 menit, kemudiaan
dikering anginkan
Siapkan bedengan atau polybag untuk menanam setek-setek tersebut. Untuk campuran tanah
dan kompos Biotriba dengan perbandingan 3 : 1
Siram bedengan atau polybag yang telah diisi dengan media tanam dengan Biotriba BT2.
Kemudian tancapkan bagian yang runcing dari setek kedalam media tanam sedalam 5 cm.
Berikan naungan atau sungkup untuk melindungi setek tersebut. Lakukan penyiraman
sebanyak 2-3 hari sekali, serta Biotriba BT2 2 minggu sekali.
Setelah 3 minggu, tunas pertama mulai tumbuh dan naungan atau sungkup harus dibuka agar
bibit mendapatkan cahaya matahari penuh. Pemeliharaan bibit biasanya berlangsung hingga 3
bulan. Pada umur ini tinggi bibit berkisar 50-80 cm.

II. TEKNIK BUDIDAYA BUAH NAGA


Kebutuhan bibit untuk budidaya buah naga seluas satu hektar sekitar 6000-7000 bibit. Jumlah
bibit yang diperlukan tergantung pada metode tanam dan pengaturan jarak tanam.

1. Pembuatan tiang panjat


Dalam budidaya buah naga tiang panjat sangat diperlukan untuk menopang tumbuhnya
tanaman. Tiang panjat biasanya dibuat permanen dari beton. Bentuk tiangnya bisap pilar segi empat
atau silinder dengan diameter sekitar 10-15 cm. Tinggi tiang panjat untuk budidaya buah naga
biasanya 2-2,5 meter. Tiang tersebut ditanam sedalam 50 cm agar kuat berdiri. Di ujung bagian atas
diberikan penopang berupa batang kayu atau besi membentuk. Kemudian tambahkan besi berbentuk
lingkaran atau bisa juga ban motor bekas. Sehingga bagian ujung atasnya berbentuk seperti stir mobil.
Buatlah tiang panjat tersebut secara berbaris, jarak tiang dalam satu baris 2,5 meter sedangkan jarak
antar baris 3 meter. Jarak ini juga sekaligus menjadi jarak tanam. Di antara barisan buat saluran
drainase sedalam 25 cm.
2. Penanaman Bibit Buah Naga.
Bibit buah naga yang telah disipkan dapat ditanam sebanyak 4 bibit/tiang panjat. Jarak tanam
antar tiang panjat dan bibit 10 cm. Bibit ditanam dengan membuat lubang tanam sedalam 10 cm,
atau disesuaikan dengan ukuran bibit. Kemudian bibit diletakkan pada galian tersebut dan ditimbun
dengan tanah sambil dipadatkan. Selanjutnya bibit di ikat pada tiang panjat agar menempel untuk
memudahkan pertumbuhan. Diusahakan agar pengikatan jangan terlalu kencang untuk memberi ruang
gerak pertumbuhan tanaman dan agar tidak melukai batang.

3. Pembersihan Lahan
Kebun yang akan di pergunakan untuk budidya buah naga perlu di bersihkan dari gulma
yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, potong sampai pangkal cabang atau ranting. Gulma
yang tumbuh di lahan juga harus di bersihkan dengan cara di cangkul Tipis-tipis. Lahan yang telah
bersih lalu di cangkul di sekitar daerah penanaman buah naga, sehingga penyebaran humus atau bahan
organik bisa merata keseluruh lapisan tanah. Dengan hal sedemikian tanah menjadi gembur dan subur
sehingga akar tanaman buah naga dapat menyerap unsur Hara dengan baik. Lahan dengan pH tanah di
bawah 6 harus di lakukan pengapuran dengan dosis (1,2 ton/ha di tabur merata di keseluruhan lahan).
Selanjutnya pembuatan lubang tanam 60 x 40 x 25 atau 40 x 40 x 30 cm Dan masukkan media tanam
kedalam lubang tanam yang terdiri dari campuran tanah, Pupuk kandang. dan pasir/sekam bakar
dengan perbandingan (1: 1: 1.) Kemudian dikocor dengan larutan Biotriba BT2 10 ml/l pada media
tanam hingga basah dan biarkan 1- 2 minggu.

4. Pemeliharaan Tanaman Buah Naga

Dalam budidaya buah naga pemeliharaan harus dilakukan secara teratur seperti drainase, jahitan,
mengikat dari batang atau cabang, pemupukan tambahan, pemangkasan, pemilihan buah, sanitasi
kebun, dan penyakit tanaman pengendalian hama.

a.Drainase

Tanaman buah naga memerlukan air yang cukup dalam masa pertumbuhannya walaupun
tahan kekeringan sehingga tidak membutuhkan irigasi khusus. Kurangnya air selama fase vegetatif
dapat membuat tanaman layu dan sulit untuk tumbuh. Oleh karena itu tetap penyiraman seminggu
sekali hingga tanaman berumur 6 bulan. Jika kondisi tanah terlalu kering, maka penyiraman dilakukan
2-4 hari, tergantung pada kondisi di lapangan. Pada fase generatif, yang ditandai dengan munculnya
bunga dan buah, maka penyiraman dilakukan setiap 10-14 hari atau menyesuaikan kondisi saat tanah
terlalu kering. Kekurangan air pada fase ini dapat menyebabkan bunga dan kehilangan buah tidak
sempurna terbentuk. Penyiraman dilakukan pada pagi atau sore hari.Selain penyiraman, irigasi juga
dapat dilakukan oleh banjir. Caranya adalah dengan perendaman dalam air sebagai parit yang dalam
sekitar 20 cm. Pengeleban dilakukan selama 1-1,5 jam, setelah itu air dalam parit itu harus dibuang
Dalam sistem pertanian modern, irigasi sprinkler dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan
instalasi pompa air dengan menggunakan motor.

b. Pengikatan batang atau cabang.

Lokasi batang atau cabang harus ditetapkan untuk pertumbuhan tanaman normal dan tidak bentuk
apapun. Pengaturan tata letak juga mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tanaman. Pengaturan yang
dibuat dengan pengikatan batang atau cabang untuk mendaki tiang. Terlambat mengikat membuat
pertumbuhan batang atau cabang melengkung dan tidak teratur. Akibatnya cabang produktif tidak
tumbuh.Mengikat dilakukan setiap 20-25 cm untuk mendaki tiang. Strap dapat menggunakan tali
lembut atau kabel lain dengan membentuk angaka 8. Tidak terlalu ketat sehingga pengikatan batang
atau cabang yang tidak dapat diperas menyebabkan cedera atau bahkan rusak. Selain mengikat juga
bertujuan untuk memfasilitasi akar udara yang menempel pada semen tiang tanaman merambat.
c. Pemupukan Susulan

Pemupukan dalam budidaya organik hanya menggunakan bahan organik. Dosis bahan
organik yang digunakan sangat tergantung dari kwalitas pupuk organik yang digunakan. Pupuk
organik seperti OrganoTRIBA plus dan Bios yang diproses khusus dari bahan organik pilihan,
mengandung hara lengkap dan diperkaya dengan mikroba multi fungsi seperti Trichoderma, Bacillus,
Azotobakter, P. fourecens cukup 0,3 0,5kg/tanaman pada fase vegetative dan 1 2 kg/tanaman
pada fase generative dengan interval 3 -4 bulan sekali. Akan tetapi jika menggunakan pupuk organik
biasa seperti pupuk kandang dosis yang digunakan sebanyak 2-5 kg / tanaman pada fase vegetatif dan
5-10kg pada fase generatif dengan interval 2 3 bulan sekali. Apabila menggunakan pupuk organik
biasa dianjurkan untuk melalui proses fermentasi dengan Biotriba BT1 yang juga mengandung
mikroba pengurai dan penyubur tanah akan dapat meningkatkan kwalitas kompos. Pupuk diberikan
dengan menggali lubang di sekitar tanaman, jangan terlalu dekat ke bagasi karena bisa melukai akar
tanaman, kemudian ditaburkan segera ditutup dengan tanah. Setelah semua pupuk ditutup dengan
tanah, sehingga melakukan penyiraman dan pupuk bereaksi mudah diserap oleh akar tanaman. Untuk
mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi tanaman buah naga memberikan nutrisi organik, pestisida
organik, Biopestisida dan pupuk hayati.

d. Pemangkasan Buah Naga

Pemangkasan bertujuan untuk mendapatkan bentuk yang baik sehingga mendukung pertumbuhan
yang baik. Selain itu, pemangkasan juga bertujuan untuk menyingkirkan bagian yang tidak produktif
tanaman seperti kurcaci atau cabang tipis. Batang atau cabang yang tidak produktif untuk
menghambat pembentukan tunas baru dan buah sebagai bersaing dengan batang produktif dalam
memperoleh nutrisi.

Pemangkasan Vegetatif

Pemangkasan batang utama untuk membentuk setelah bibit ditanam. Tunas tumbuh dari benih
dipertahankan hanya 1-2 tunas saja. Pilih bud atau cabang yang sehat, hijau kokoh dan gelap. Tunas
berbentuk tidak sempurna, dengan ujung bulat, juga harus dipangkas. Tunas dipelihara akan
dipertahankan sampai batang utama untuk mengukur 130-150 cm. Jika telah mencapai ketinggian
yang diinginkan kemudian segera memotong sekitar 5-10 cm dari ujung batang, kemudiaa diolesi
dengan larutan fungisida / bakterisida organik seperti Mitol 20EC dan Siori SPO 20 EC untuk
menghindari infeksi jamur atau bakteri patogen. Dengan pemangkasan batang akan merangsang
pertumbuhan cabang produktif yang seragam. Tunas baru yang muncul di bagian bawah sumur harus
dipangkas.

Pemangkasan generatif

Setelah pemangkasan batang utama vegetatif di dasar, akan muncul cabang alami produktif di ujung
batang. Umumnya akan muncul cabang produktif 4-5. Tentukan pilihan pada cabang-cabang
produktif dan pilih cabang yang paling besar 3-4, sehat, kekar, dan hijau gelap. Pemangkasan tetap
dilakukan pada setiap tunas baru yang muncul di cabang-cabang produktif untuk mencapai ukuran
cabang produktif 70-100 cm. Ketika cabang produktif telah mencapai ukuran, segera dipotong 5-10
cm dari ujung cabang, selanjut dioles dengan pestisida organik. Pemangkasan tunas bertujuaan untuk
membuat nutrisi diserap oleh tanaman yang digunakan secara optimal untuk pembentukan bunga dan
buah.

Pemilihan bunga dan buah.

Tanaman yang sudah mulai berbungan ditandai dengan munculnya bunga di cabang-cabang produktif.
Biasanya akan muncul lebih dari satu bunga. Oleh karena itu, seleksi dilakukan ketika suku bunga
masih kecil, sehingga nutrisi tidak digunakan untuk pengembangan bunga dibuang. Pilih 2-3 bunga
yang paling besar, sehat, cerah, dan segar dalam setiap cabang bunga produktif berjarak sekitar 30
cm.

Sanitasi Kebun :

Bidang sanitasi adalah membersihkan kebun dari gulma atau tanaman hama, batang atau cabang
kliping mantan, serta pemeliharaan saluran irigasi untuk menghindari genangan air selama musim
hujan. Tujuan dari tersebuat kegiatan adalah untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit,
menjaga areal tanam kelembaban, dan nutrisi perjuangan pengurangi antara tanaman dengan gulma
buah naga.Batang atau cabang pangkasan mantan segera dikumpulkan dan hancur ketika melaukan
pemangkasan. Anda melakukan ini dengan menyediakan wadah dan langsung memasukkan mantan
kliping ke dalam wadah untuk menghindari tumpah. Gulama kontrol dilakukan dengan penyiangan
teratur. Pada budidaya buah naga organik, pengendalian gulma menggunakan herbisida tidak
dianjurkan. Penyiangan dilakukan dengan menggunakan kultur teknis cangkul. Mencangkul sekitar
titik tanam dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman buah naga.

Anda mungkin juga menyukai