MENYIAPKAN GENERASI UNGUL SEJAK DALAM RAHIM MELALUI BRAIN
BOOSTER Dr dr Hermanto TJ Sp OGK
Tulisan pak Boediono di Kompas - Opini merupakan angin segar
buat saya karena sudah menyebut pentingnya kehidupan dalam rahim dalam pembentukan generasi unggul Penulis ingin menyumbangkan pikiran dalam ranah ini, supaya ide tsb di atas dapat lebih terealisasi melalui satu wadah yang operasional. Tulisan kami dimulai dengan membahas HDI kita, kebutuhan untuk berubah dan peluang yang ada dan apa yang diusulkan
Human Development Index kita berada di urutan 124 seperti
tercantum dalam tabel dibawah ini(1):
Tabel 1. Urutan HDI
Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan HDI ini salah
satunya dan pendidikan yang bermutu sejak usia dini. Hal ini juga sedang dan sudah dikerjakan oleh negara maju untuk rakyatnya Sehingga, kalau kita ingin mengejar ketertinggalan kita, diperlukan satu upaya terobosan - semacam Quantum Leap supaya kita bisa sejajar dengan negara maju. Jangan mengulang upaya yang sudah dilakukan negara lain, kita akan selalu ketinggalan - akan membuat kita jadi penonton lagi Upaya terobosan ini dapat diraih merangkum temuan-temuan terbaru di berbagai bidang Kedokteran Fetomaternal, Musikologi dan - Neuroscience seperti dijelaskan pak Boediono
Temuan-temuan terbaru tsb menunjukkan pentingnya kehamilan
sebagai periode tumbuh kembang manusia yan g selama ini sangat diabaikan bahkan oleh masyrakat obstetris. Fetal Origins of Adult Diseases theory dari David Barker dan Developmental of Health and Diseases theory dari Peter Gluckman dan Mark Hanson membuktikan pentingnya periode hamil dan pengaruh insult serta intervensi di usia dini terhadap penyakit dan kesehatan masa dewasa. Bukti lain pentingnya periode kehamilan terhadap tumbuh kembang manusia adalah tumbuh kembang otak itu sendiri yang menyatakan bahwa proliferasi sel neuron berhenti setelah 26 minggu, sinaptogenesis mulai di akhir kehamilan dan apoptosis meningkat di minggu-minggu terakhir kehamilan. Padahal diketahui pula bahwa jumlah sel neuron dan glia, rasio glia/ neuron serta kualitas sinaps terdeteksi pada otak Einstein. Di samping itu telah terbukti bahwa otak yang ditumbuhkan dengan banyak rangsangan termasuk rangsangan suara mempunyai otak dengan sinaps yang lebih padat dibanding yang tanpa rangsangan. Temuan lain menyatakan pengaruh musik terhadap otak dan tumbuh kembang otak. Dimulai dengan temuan berbagai pakar mengenai pengaruh musik terhadap tumbuhan dan hewan, Tomatis yang menyatakan bahwa suara adalah faktor pertumbuhan termasuk saat dalam rahim, Rauscher dkk dengan penjelasan fisiologis pengaruh musik Mozart terhadap otak(melalui BDNF, synapsin dan CREB) dan dipopulerkannya istilah Mozart effectnya oleh Don Campbell Tim Hermanto TJ dkk sejak tahun 2000 an sudah melakukan rangkaian penelitian berbasis model pencerdasan janin sbb
Musical treatment
Nutrition Intelligences
Others
Gambar 1. Model Pencerdasan Janin dalam Rahim(Hermanto TJ 2001)
Rangkaian penelitian tsb membuktikan- pada hewan coba dan
manusia, bahwa kombinasi Stimulasi karya Mozart dengan cara tertentu(5 M 1 U) dan nutrisi selama hamil: adanya plastisitas otak janin, pengaruh musik karya Mozart, pengaruh Saat, Durasi, Jumlah dan Urutan lagu Mozart, lebih berpengaruhnya stimulasi dibanding nutrisi, jumlah sel neuron yang lebih banyak, apoptosis neuron yang lebih rendah, indeks apoptosis neuron yang lebih rendah, dan Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF) yang lebih tinggi Saat ini, semua negara di dunia sedang berlomba-lomba untuk menciptakan satu generasi yang lebih cerdas dengan berbagai proyek misalnya di Amerika Serikat dengan penetapan Brain Decade puluhan tahun yang lalu, Project Zero atau From Neuron to Nations dari Harvard dan Nelson Hospital ataupun dari pihak swastanya misalnya Babyplus dari Brent Logan, Prenatal University dari Rene van deCarr atau Make Your Way dari Beatriz Manrique DLL. Cina melakukan sedang menganalisis gen dari ribuan orang genius di dunia. Indonesia sudah memulainya melalui Pusat Intelegensi Kesehatan( atau yang lebih tepat Pusat Kesehatan Intelegensi) dengan Pengungkit Otaknya - yang kurang disadari peran pentingnya karena masih lebih terfokus pada penanggulangan penyakit(terutama menular dan tidak menular dan gizi) Mengapa Indonesia yang masih berkutat di berbagai masalah mendasar juga diusulkan pembentukan satu pusat studi penyiapan generasi mendatang? 1. karena merupakan upaya strategis jangka panjang - rakyat sehat negara kuat, rakyat cerdas negara maju 2. pendidikan merupakan upaya mempercepat kemajuan bangsa - pendidikan membutuhkan salah satunya: kecerdasan 3. temuan mengenai otak semakin maju 4. ada kekosongan pengelola resmi upaya mencipatkan generasi yang lebih cerdas ini 5. kalau kita hanya mencontoh atau melakukan upaya kesehatan seperti yang digariskan WHO atau World Bank maka kita akan selalu menjadi penonton dari kemajuan dunia. Sebagai contoh - pada tahun 2025 Amerika Serikat akan meluncurkan wahana berawak ke planet Mars dimana saat ini sedang diciptakan teknologi kedokteran kedokteran berbasis teknologi nano - yang nantinya akan dipakai di seluruh dunia termasuk Indonesia. Upaya membuat mobil listrik merupakan upaya terobosan Indonesia untuk tidak hanya menjadi penonton abadi: pemakai teknologi yang ditemukan bangsa lain Apabila kita memberikan kombinasi stimulasi dan nutrisi kepada calon gnerasi mendatang pada saat hamil berarti kita sudah memberikan fondasi yang kokoh untuk berkembang dan juga sudah memenuhi salah satu haknya sebagai individu Mudah-mudahan pengambil keputusan bisa dengan bijak mengkaji pembentukan pusat studi ini, dengan mempertimbangkan kepentingan bangsa Indonesia dalam jangka panjang Kalau tidak kita, siapa lagi? kalau tidak sekarang kapan lagi?
Kata kunci: menyiapkan generasi yang lebih cerdas, Pusat Studi