Anda di halaman 1dari 1

C.

MORFOLOGI DAN SIFAT BIAKAN


Corynebacteria berdiameter 0,5 1 m dan panjangnya beberapa mikrometer, tidak berspora,
tidak bergerak, termasuk Gram positif, dan tidak tahan asam. C. diphtheriaebersifat anaerob
fakultatif, namun pertumbuhan maksimal diperoleh pada suasana aerob. Pembiakan kuman
dapat dilakukan dengan perbenihan Pai, perbenihan serum Loeffler atau perbenihan agar
darah. Pada perbenihan-perbenihan ini, strain mitis bersifat hemolitik, sedangkan gravis dan
intermedius tidak. Dibanding dengan kuman lain yang tidak berspora, C. diphtheriae lebih
tahan terhadap pengaruh cahaya, pengeringan dan pembekuan. Namun, kuman ini mudah
dimatikan oleh desinfektan. Ciri khas bakteri ini adalah pembengkakan tidak teratur pada
salah satu ujungnya, yang menghasilkan bentuk seperti gada. Di dalam batang tersebut
(sering di dekat ujung) secara tidak beraturan tersebar granula-granula yang dapat diwarnai
dengan jelas dengan zat warna anilin (granula metakromatik) yang menyebabkan batang
tersebut berbentuk seperti tasbih. Tiap korinebakteria pada sediaan yang diwarnai cenderung
terletak paralel atau membentuk sudut lancip satu sama lain. Percabangan jarang ditemukan
dalam biaka.
GAMBARAN KLINIS
Masa inkubasi difteri adalah 2-5 hari (jangkauan, 1-10 hari). Untuk tujuan klinis, akan
lebih mudah untuk mengklasifikasikan difteri menjadi beberapa manifestasi, tergantung pada
tempat penyakit.
1. Pharyngeal dan difteri tonsillar : Tempat yang paling umum adalah infeksi faring dan tonsil.
Awal gejala termasuk malaise, sakit tenggorokan, anoreksia, dan demam yang tidak terlalu
tinggi. Pasien bisa sembuh jika toksin diserap. Komplikasi jika pucat, denyut nadi cepat,
pingsan, koma, dan mungkin mati dalam jangka waktu 6 sampai 10 hari. Pasien dengan
penyakit yang parah dapat ditandai terjadinya edema pada daerah submandibular dan leher
anterior bersama dengan limfadenopati.
2. Difteri laring : Difteri laring dapat berupa perpanjangan bentuk faring. Gejala termasuk
demam, suara serak, dan batuk menggonggong. membran dapat menyebabkan obstruksi jalan
napas, koma, dan kematian.

Corynebacterium diphtheriae-
Mei 14, 2008
Corynebacterium diphtheriae merupakan makhluk anaerobik fakultatif dan gram positif, ditandai dengan
tidak berkapsul, tidak berspora, dan tak bergerak. Corynebacterium diphtheriae terdiri dari 3 biovar, yaitu
gravis, mitis, dan intermedius. Di alam, bakteri ini terdapat dalam saluran pernapasan, dalam luka-luka,
pada kulit orang yang terinfeksi, atau orang normal yang membawa bakteri. Bakteri yang berada dalam
tubuh akan mengeluarkan toksin yang aktivitasnya menimbulkan penyakit difteri. Bakteri ini biasanya
menyerang saluran pernafasan, terutama terutama laring, amandel dan tenggorokan. Penyakit ini sering
kali diderita oleh bayi dan anak-anak. Perawatan bagi penyakit ini adalah dengan pemberian antitoksin
difteri untuk menetralkan racun difteri, serta eritromisin atau penisilin untuk membunuh bakteri difteri.
Sedangkan untuk pencegahan bisa dilakukan dengan vaksinasi dengan vaksin DPT.

Anda mungkin juga menyukai