Anda di halaman 1dari 7

Program Studi Teknik Bioproses (13-12-2017)

Fakultas Bioteknologi, Institut Teknologi Del


Praktikum Mikrobiologi Umum 2017

Salacca Liqueur, Minuman Fermentasi dari Buah Salak (Salacca zalacca)


Putra Angel Sibuea1, Nury C. Purba2
Program Studi Teknik Bioproses, Fakultas Bioteknologi, Institut Teknologi Del,
Jalan Sisingamangaraja, Sitoluama, Laguboti, Toba Samosir, Sumatera Utara, Indonesia 22381

E-mail: sibuea.ptr@gmail.com

Abstrak Salacca Liqueur adalah jenis minuman sari buah kuning berupa garam oksalat pada tahun 3500-3100 SM di
yang dibuat dengan cara peragian. Pembuatan Salacca Liqueur tembikar-tembikar kuno yang ada di pegunungna Godin Tepe di
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan gula Iran yang serupa dengan endapan yang terdapat di tangki
terhadap produk liqueur yang dihasilkan. Variasi yang akan pembuatan bir saat ini.
dilakukan dalam proyek ini adalah variasi penambahan gula 0 Keberadaan bir memang sangat populer dan digemari
%, 10%, dan 20% dari sari buah, sedangkan penambahan ragi banyak orang mengingat bahwa bir adalah minuman beralkohol
Saccharomyces cerevisiae sama untuk ketiga variasi yaitu 1,5% dengan kadar alkohol sangat rendah (dibawah 0,1% dan
dari sari buah. Penambahan air dilakukan dengan perbandingan tergolong bir non alkohol). Konteks orang meminum bir pada
sari buah salak: air adalah 1:2. Metode yang digunakan dalam mulanya adalah untuk menyembah dewa-dewa mereka
menguji produk Salacca Liqueur adalah dengan metode uji kemudian berkembang menjadi suatu kebutuhan untuk
organoleptik. Salacca Liqueur terbuat dari 2,5 kg salak Pondoh menghangatkan diri dari udara yang sangat dingin bahkan saat
yang dihaluskan. 1,5 L sari buah salak yang dihasilkan ini bir menjadi salah satu gaya hidup dari banyak negara.
kemudian dituang kedalam 3 erlenmeyer (fermentor) dengan Future trend dari bir di Indonesia adalah dengan
penambahan gula 0 gram, 50 gram, dan 100 gram serta memberikan variasi rasa dari bir yang ada, misalnya dengan
penambahan ragi sebanyak 1,5% ke dalam masing-masing penambahan rempah-rempah asli Indonesia, seperti jahe, kayu
fermentor. Sari buah salak kemudian difermentasi selama 3 manis, cengkeh, dan sebagainya. Penambahan rempah-rempah
hari. Salacca Liqueur dengan penambahan 0 gram gula dan ini akan memberikan cita rasa lokal yang unik dan segar khas
1,5% ragi diperoleh F hitung < F tabel. Salacca Liqueur Indonesia. Variasi bir lain yang memungkinkan untuk
dengan penambahan 50 gram gula dan 1,5% ragi diperoleh F dikembangkan adalah liqueur dengan rasa ataupun aroma
hitung <F tabel. Salacca Liqueur dengan penambahan 100 gram buah, misalnya lemon, salak, apel, durian, dan buah-buah tropis
gula diperoleh F hitung < F tabel. lainnya yang asli dari Indonesia.
Daerah-daerah di Indonesia banyak yang tercatat
Kata kunci Fermentasi, liqueur, salak, etanol, variasi sebagai sentra produksi buah salak, umumnya daerah-daerah itu
gula. memproduksi buah salak yang khas. Daerah-daerah yang
merupakan sentra produksi salak di Indonesia diantaranya
Padangsidempuan (Sumatra Utara), Serang, Sumedang,
I. Pendahuluan Tasikmalaya, Batujajar (Jawa Barat), Magelang, Ambarawa,
Wonosobo, Bayumas, Porworejo, Purbalingga, Banjanegara
Liqueur merupakan minuman hasil fermentasi yang (Jawa Tengah), Sleman (Jogyakarta), Bangkalan, Pasuruan
memiliki rasa manis dengan kadar alkohol rendah. Minuman (Jawa Timur), Karang Asem (Bali), dan Enrekang (Sulawasi
alkohol biasanya dibagi menjadi tiga kelas yaitu bir, anggur, Selatan) (Sudarmadji, S. 1984). Besarnya produksi buah ini
dan spirit dan biasanya mengandung kadar alkohol (ABV) memungkinkan untuk diolah menjadi produk-produk lain
antara 3% sampai dengan 40%. Bir merupakan jenis minuman disamping dijual dalam bentuk segar. Umur simpan buah salak
hasil fermentasi yang paling tua. Menurut Hornsey (1999), bir setelah dipanen cukup singkat yaitu 5-10 hari (Suter, 1988),
pertama kali diciptakan pada tahun 4000 SM oleh bangsa sehingga dicari beberapa alternatif untuk mengawetkannya
Sumerian di Babilonia dan resep pembuatan bir pertama dan seperti mengolah buah salak menjadi manisan, dodol, keripik,
tertua tersebut ditemukan di prasasti tanah liat (clay tablet). salak kering, sari buah dan liqueur.
Lebih lanjut Hornsey menyebutkan hipotesisnya bahwa bir Pengolahan buah salak menjadi liqueur merupakan
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi peradaban salah satu alternatif untuk mengawetkan dan
manusia dari gaya hidup nomaden (berpindah-pindah) menjadi menganekaragamkan produk olahan dari buah salak, sehingga
gaya hidup sedentary (menetap). Bahan baku yang berupa dapat menambah variasi produk dari buah salak. Melihat
barley menjadikan manusia pada zaman itu harus menetap dan adanya peluang dan kurangnya pemanfaatan dari buah salak
bercocok tanam untuk menghasikan sari buah tersebut dan ini, maka dicoba membuat liqueur salak dengan ketersediaan
melakukan kultivasi untuk menumbuhkan berbagai macam bahan baku yang ada menjadi suatu produk yang mempunyai
varietas biji. Ketertarikan pada minuman yang disebut bir pada nilai ekonomis.
zaman itu dibuktikan pula oleh penemuan endapan berwarna

Modul 8: Mini Proyek Praktikum Mikrobiologi Umum 2017 1


Program Studi Teknik Bioproses (13-12-2017)
Fakultas Bioteknologi, Institut Teknologi Del
Praktikum Mikrobiologi Umum 2017

Dalam pembuatan liqueur salak tidak memerlukan Wrasiati et al., 2002). Gula yang umum digunakan dalam
proses yang rumit, alat yang digunakan relatif sederhana pembuatan liqueur adalah gula pasir (sukrosa). Pada proses
sehingga tepat apabila pembuatan liqueur salak dijadikan fermentasi gula sukrosa akan dipecah oleh enzim invertase
sebagai usaha yang apabila dikelola dengan baik akan menjadi monosakarida (glukosa dan fruktosa) yang akhirnya
memberikan keuntungan yang besar. diubah menjadi etanol dan CO2 (Judoamidjojo et al., 1992).
Berdasarkan hal tersebut, maka pada penelitian ini Pada fermentasi buah salak terjadi perubahan pati
dicoba membuat liqueur salak dengan perlakuan jenis dan menjadi glukosa dan glukosa menjadi etanol. Reaksi hidrosis
penambahan gula yang berbeda, dengan tujuan untuk pati berlangsung mengikuti persamaan reaksi berikut :
mengetahui pengaruh jumlah gula yang ditambahkan terhadap (C6H10O5)n + nH2O n(C6H12O6)
karakteristik liqueur salak serta menentukan jenis dan jumlah pati air glukosa
gula tertentu yang dapat menghasilkan liqueur salak dengan Reaksi fermentasi glukosa menjadi etanol berlangsung
karakteristik terbaik dan disukai oleh konsumen. mengikuti persamaan reaksi berikut :

II. Tinjauan Pustaka C6H12O6 2C2H5OH+ 2CO2


glukosa etanol
Fermentasi liqueur dipengaruhi oleh faktor-faktor
Fermentasi berasal dari kata latin fervere yang antara lain: (Stanbury P.F., 1984)
berarti mendidih yang menunjukkan adanya aktivitas dari yeast a. Substrat
pada ekstrak buah-buahan atau biji-bijian. Sedangkan dalam Pada umumnya bahan dasar yang mengandung senyawa
mikrobiologi industri fermentasi diartikan sebagai suatu proses organik terutama glukosa dan pati dapat digunakan sebagai
untuk mengubah bahan baku menjadi suatu produk oleh substrat dalam proses fermentasi liqueur.
mikroba. Khamir mampu memfermentasi glukosa, fruktosa dan b. Suhu
maltosa menjadi etanol namun masing-masing spesies Suhu optimum bagi pertumbuhan Saccharomyces cereviseae
mempunyai kecepatan yang berbeda di dalam menggunakan dan aktivitasinya adalah 25-35C. Suhu memegang peranan
jenis gula yang ada (Whitting, G.C. 1970). penting, karena secara langsung dapat mempengaruhi aktivitas
Liqueur merupakan minuman dengan kadar alkohol Saccharomyces cereviseae dan secara tidak langsung akan
rendah yang diolah dari sari buah-buahan dengan cara mempengaruhi kadar etanol yang dihasilkan.
fermentasi. Buah salak termasuk jenis buah-buahan yang c. Nutrisi
mengandung glukosa tinggi. Tingginya kandungan glukosa Selain sumber karbon, Saccharomyces cereviseae juga
yang terdapat pada buah salak berpotensi untuk dijadikan memerlukan sumber nitrogen, vitamin dan mineral dalam
sebagai sumber pembuatan liqueur. Selain dari pada itu, buah pertumbuhannya. Pada umumnya sebagian besar
salak merupakan buah yang dapat tumbuh baik di Indonesia, Saccharomyces cereviseae memerlukan vitamin seperti biotin
sehingga ketersediaan bahan baku terjamin. Di Sumatera Utara dan thiamin yang diperlukan untuk pertumbuhannya. Beberapa
khususnya di Kabupaten Tapanuli Selatan, buah salak banyak mineral juga harus ada untuk pertumbuhan Saccharomyces
dijumpai.. Mendrofa (2009) menyatakan bahwa produksi buah cereviseae seperti phospat, kalium, sulfur, dan sejumlah kecil
salak di Kabupaten Tapanuli Selatan mencapai 100 ton per hari, senyawa besi dan tembaga.
dan 5-10 % dari buah salak yang dipanen merupakan buah d. pH
salak yang tidak layak jual karena kulitnya terbuka ataupun pH pada proses fermentasi merupakan salah satu faktor yang
buahnya yang terluka. mempengaruhi kehidupan Saccharomyces cereviseae.
Buah salak (Salacca zalacca) merupakan buah asli Saccharomyces cereviseae dapat tumbuh dengan baik pada
Indonesia yang cukup dikenal masyarakat. Diantara jenis-jenis kondisi pH 4 6.
salak yang ada di Indonesia, salak Pondoh merupakan salah e. Konsentrasi substrat
satu jenis buah salak yang sangat digemari oleh masyarakat, Konsentrasi substrat yang terlalu sedikit akan mengakibatkan
karena rasanya manis, daging buahnya tebal berwarna kuning, produktivitas menurun karena menjadi lelah dan keadaan ini
bijinya kecil dan mempunyai sisik yang kecil-kecil pada kulit memperbesar terjadinya kontaminasi. Peningkatan konsentrasi
buahnya (Tjahjadi, 1989). Keunggulan lain dari buah salak substrat akan mempercepat terjadinya fermentasi terutama bila
yaitu memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi seperti digunakan substrat berkadar tinggi. Tetapi jika konsentrasi
karbohidrat 20,9 gram dan kalsium 28 mg (Soekarto, S.T. substrat berlebihan akan mengakibatkan hilangnya kemampuan
1985). bakteri untuk hidup sehingga tingkat kematian bakteri sangat
Komponen utama yang merupakan syarat tinggi.
terbentuknya liqueur adalah gula yang difermentasi oleh f. Waktu fermentasi
khamir menjadi etanol dan CO2. Gula secara alami di dalam Waktu fermentasi yang biasa dilakukan 3-14 hari. Jika
bahan pangan biasanya tidak cukup tinggi untuk menghasilkan waktunya terlalu cepat Saccharomyces cereviseae masih dalam
kadar etanol yang memenuhi syarat mutu liqueur, sehingga masa pertumbuhan sehingga alkohol yang dihasilkan dalam
perlu ditambahkan dari luar. Banyaknya gula yang digunakan jumlah sedikit dan jika terlalu lama Saccharomyces cereviseae
perlu diketahui sebab konsentrasi gula yang terlalu tinggi akan akan mati maka alkohol yang dihasilkan tidak maksimal.
mengakibatkan kematian khamir sehingga proses fermentasi
tidak akan berlangsung. Pada proses pembuatan liqueur, gula
yang digunakan maksimum 30% (Rahayu dan Kuswanto, 1988;

Modul 8: Mini Proyek Praktikum Mikrobiologi Umum 2017 1


Program Studi Teknik Bioproses (13-12-2017)
Fakultas Bioteknologi, Institut Teknologi Del
Praktikum Mikrobiologi Umum 2017

III. Bahan dan Metode

Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini


adalah buah salak Pondoh berwarna coklat kehitaman dan
dengan kematangan seragam. Buah salak Pondoh ini diperoleh
dari pedagang buah salak Pondoh yang ada di Balige yang
berasal dari Padangsidempuan. Bahan lain yang digunakan
adalah gula pasir, dan ragi roti yang diperoleh dari Pasar Balige.
Alat-alat yang diperlukan dalam proses pembuatan
Salacca Liqueur ini antara lain: Erlenmeyer, gelas kimia,
blender, cutter, solotip, karet gelang, plastic shield, selang,
timbangan analitik, sendok, penggiling, gelas ukur, kain kasa,
indikator pH.
Buah salak yang digunakan adalah buah salak produksi
Kabupaten Tapanuli Selatan yang dipasarkan di Pasar Balige.
Buah salak tersebut kemudian dihancurkan dan dibuat menjadi
sari buah dan kemudian disterilkan. Sari buah salak yang telah
steril kemudian di fermentasikan pada suhu ruangan selama 72
jam. Parameter yang diamati adalah pengaruh penambahan
gula pada hasil fermentasi buah salak. Penambahan gula dapat
mempengaruhi kadar etanol yang terbentuk. Untuk analisa kadar
etanol metode yang digunakan adalah metode berat jenis dan
penggunaan Gas Chromatography (GC).
Adapun diagram alir proses pembuatan Salacca
Liqueur adalah sebagai berikut: IV. Hasil dan Pembahasan

Hasil Pengamatan:

1. Tanpa Penambahan gula

Tanggal Pengamatan: Tanggal Pengamatan:


6 Desember 2017 10 Desember 2017
Keterangan: Keterangan:
Sari buah salak sebelum di Sari buah salak setelah
fermentasi. Warna awal mengalami fermentsi
coklat. dan berubah warna
menjadi kuning.

2. Penambahan 10% gula

Tanggal Pengamatan: Tanggal Pengamatan:


6 Desember 2017 10 Desember 2017
Keterangan: Keterangan:
Sari buah salak sebelum Sari buah salak setelah
difermentasi. Warna awal mengalami fermentasi
coklat keruh. dan berubah warna
menjadi kuning muda.

Modul 8: Mini Proyek Praktikum Mikrobiologi Umum 2017 1


Program Studi Teknik Bioproses (13-12-2017)
Fakultas Bioteknologi, Institut Teknologi Del
Praktikum Mikrobiologi Umum 2017

3. Penambahan 20% gula

Tanggal Pengamatan: Tanggal Pengamatan:


6 Desember 2017 10 Desember 2017
Keterangan: Keterangan:
Sari buah sebelum di Sari buah telah
fermentasi. Sari buah mengalami fermentasi
berwarna coklat tua. dan warna sari buah
berubah menjadi kuning
muda. Gambar 1. Grafik penilaian penalis terhadap warna Salacca
Tabel 1. Data hasil pengamatan (foto) Liqueur

Data hasil uji organoleptik b. Penilain Penalis terhadap aroma Salacca Liqueur
AROMA
a. Penilain Penalis terhadap warna Salacca Liqueur
panelis A B C total
WARNA P1 6 5 4 15
Panelis A B C total
P2 6 5 4 15
P1 4 6 5 15
P3 4 3 5 12
P2 5 4 3 12
P4 2 5 5 12
P3 2 4 4 10
P4 2 4 3 9 P5 4 6 6 16
P5 6 5 6 17 P6 3 4 2 9
P6 2 4 3 9 P7 4 5 4 13
P7 6 5 4 15 P8 2 4 5 11
P8 2 5 4 11 P9 3 5 6 14
P9 5 5 6 16 P10 5 5 4 14
P10 3 4 4 11
jumlah 37 46 42 125 jumlah 39 47 45 131
Tabel 4. Penilaian penalis terhadap aroma Salacca Liqueur.

Tabel 2. Penilain penalis terhadap warna Salacca Liqueur.

warna aroma
sumber F tabel sumber F tabel
db JK KT F Hitung db JK KT F Hitung
keseragaman 5% 1% keseragaman 5% 1%
contoh 2 4,066667 2,033333 0,681988 6,94 21,2 contoh 2 3,466667 1,733333 0,372661 10,13 30,82
Panelis 9 26,83333 2,981481 Panelis 9 13,63333 1,514815
Galat/ Galat/
kesalahan 18 15,26667 kesalahan 18 23,86667
Total 29 40,96667 Total 29 40,96667
Tabel 3. Analisis sidik ragam terhadap warna Salacca Liqueur. Tabel 5. Analisis sidik ragam terhadap aroma Salacca Liqueur.
Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan
penambahan gula tidak berpengaruh nyata terhadap perbedaan penambahan gula tidak berpengaruh nyata terhadap perbedaan
warna yang dihasilkan (F hitung < F tabel). aroma yang dihasilkan (F hitung < F tabel).

Modul 8: Mini Proyek Praktikum Mikrobiologi Umum 2017 1


Program Studi Teknik Bioproses (13-12-2017)
Fakultas Bioteknologi, Institut Teknologi Del
Praktikum Mikrobiologi Umum 2017

Gambar 3. Grafik penilaian penalis terhadap rasa Salacca


Gambar 2. Grafik penilaian penalis terhadap aroma Salacca
Liqueur.
Liqueur.
Pembahasan.
c. Penilaian penalis terhadap rasa Salacca Liqueur
Salacca Liqueur dibuat dengan fermentasi buah salak.
RASA
Cara pembuatan dari Salacca Liqueur ini tergolong mudah dan
panelis A B C total
sederhana.Setelah salak dibersihkan dan diambil sarinya, sari
P1 4 6 5 15
buah salak kemudian ditambahkan ragi 1,5% dan gula sesusai
P2 6 6 6 18
dengan variasi penambahan 0%, 10%, dan 20% dari volume
P3 3 4 5 12
sari buah.
P4 2 4 4 10
Adapun uji yang dilakukan terhadap produk Salacca Liqueur
P5 3 4 5 12
adalah sebagai berikut:
P6 2 3 5 10
Uji Warna
P7 4 5 6 15
Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa
P8 6 4 4 14
penambahan gula tidak berpengaruh nyata (F hitung < F tabel)
P9 6 6 4 16
terhadap warna salacca liqueur. Nilai penilaian rata-rata warna
P10 4 5 5 14
wine salak dapat dilihat pada Tabel 2. Awalnya sari buah
jumlah 40 47 49 136
berwarna coklat tua. Setelah difermentasi selama 72 jam, sari
Tabel 6. Penilaian penalis terhadap rasa Salacca Liqueur
buah berubah warna menjadi kuning Dari hasil fermentasi
rasa diperoleh warna yang paling kuning adalah sampel dengan
sumber F tabel penambahan 20% gula. Sedangkan sampel dengan
db JK KT F Hitung
keseragaman 5% 1% penambahan 0% gula diperoleh warna kuning pucat.
contoh 2 4,466667 2,233333 0,571229 6.94 18 Sedangkan untuk penambahan 10% gula di peroleh warna
Panelis 9 20,13333 2,237037 kuning muda. Menurut literatur, (Prescott dan Dunn,1981) suhu
Galat/
kesalahan 18 16,86667 optimal jamur Saccharomyces cerevisiae untuk fermentasi
Total 29 41,46667 adalah 25-300 C. Penilaian panelis terhadap warna Salacca
Tabel 7. Analisis sidik ragam terhadap rasa Salacca Liqueur. Liqueur meningkat dengan semakin besarnya penambahan
gula. Hal ini disebabkan semakin tinggi gula yang ditambahkan
Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan pada bahan, warna salacca liqueur yang dihasilkan semakin tua
penambahan gula tidak berpengaruh nyata terhadap perbedaan yaitu dari kuning pucat keemasan sampai kuning tua.
rasa yang dihasilkan (F hitung < F tabel)
Uji Rasa
Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa
penambahan gula tidak berpengaruh nyata (F hitung < F tabel)
terhadap rasa Salacca Liqueur. Nilai penilaian rata-rata rasa
salacca liqueur dapat dilihat pada Tabel 6.
Dari penilaian panelis terhadap rasa salacca liquor,
terlihat penilaian terhadap penambahan 10% gula

Modul 8: Mini Proyek Praktikum Mikrobiologi Umum 2017 1


Program Studi Teknik Bioproses (13-12-2017)
Fakultas Bioteknologi, Institut Teknologi Del
Praktikum Mikrobiologi Umum 2017

cenderunglebih tinggi dibandingkan penambahan lainnya. Hal V. Daftar Pustaka


ini disebabkan pada perlakuan itu terdapat total gula sebesar
10% memberikan rasa manis yang disukai panelis. Penilaian Chilwan, P. 1989. Industri Mikrobial. PAU Bioteknologi.
panelis terhadap rasa salacca liqueur meningkat dengan Institut Pertanian Bogor, Bogor.
semakin besarnya penambahan gula, hal ini disebabkan karena Hornsey, I.S. 1999. Brewing. Cambridge CB4 0WF, UK: The
kombinasi rasa manis, asam, sepat dan alkohol yang dirasakan Royal Society of Chemistry Great Britain:
Athenaeum Press Lid.
oleh panelis. Rasa manis pada perlakuan gula pasir
Judoamidjojo, M., A.A. Darwis dan E.G. Said. 1992.
penambahan 20% disebabkan karena pada perlakuan ini masih Teknologi Fermentasi. Rajawali Prees-PAU
menyisakan gula yang tidak habis difermentasi oleh khamir Bioteknologi. IPB, Bogor.
selama proses fermentasi. Kourkoutas, Y., M. Kanellaki, A.A. Koutinas dan C. Tzia.
. 2006. Effect of storage of immobilized cells at
Uji Aroma ambient temperature on volatile by-products during
Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa wine-making. Journal of Food Engineering 74: 217-
223.
penambahan gula tidak berpengaruh nyata (F hitung < F tabel)
Mendrofa, Gulma. 2009. Gulma Mendrofa Sang Pencetus
terhadap aroma Salacca Liqueur. Nilai penilaian rata-rata aroma Olahan Salak Dari Tapsel,
salacca liqueur dapat dilihat pada Tabel 4. http://www.medanbisnisonline.com/2009/02/09/gulma
Penilaian panelis terhadap aroma salacca liqueur -mendrofasang-pencetus-olahan-salak-dari-tapsel/,
dengan penambahan gula 10% relatif lebih disukai (Diakses tanggal 9 Desember 2017).
dibandingkan penambahan lainnya. Penilaian panelis terhadap Prescott,S.C dan C.G.Dunn.1981. Industrial Microbiology. Mc
aroma salacca liqueur meningkat dengan semakin besarnya Graw-Hill Book Co.Ltd., New York.
penambahan gula. Hal ini disebabkan peningkatan jumlah gula Rahayu, E.S. dan K.R. Kuswanto. 1988. Teknologi Pengolahan
akan meningkatkan kadar alkohol dan asam volatil yang Minuman Beralkohol. PAU Pangan dan Gizi.
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
merupakan komponen utama pembentuk aroma. Aroma salacca
Said, E.G. 1987. Bioindustri, Penerapan Teknologi
liqueur ditentukan oleh senyawa volatil seperti asam-asam Fermentasi. PAU. Penerjemah Hari Purnomo dan
lemak, alkohol dan ester, dimana ester ini menjadi komponen Adiono. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
utama pembentukkan aroma dan flavour (Chilwan, 1989; Soekarto, S.T. 1985. Penilaian Organoleptik Untuk Industri
Kourkoutas et al., 2006). Komponen aroma salacca liqueur Pangan dan Hasil Pertanian. Bhatara Karya Aksara,
terbagi atas dua yaitu diturunkan dari bahan baku dan Jakarta.
Stanbury P.F. dan A. Whitaker, Principles of Fermentation
dihasilkan dari proses fermentasi (Said, 1987). .
Technology, Pergamon Press, New York, 1984.
Sudarmadji, S., B. Haryono dan Sukardi. 1984. Analisa Bahan
III. Kesimpulan Makanan dan Pertanian. PAU Pangan dan Gizi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Salacca Liqueur dapat dibuat dengan memfermentasi Suter, I K. 1988. Telaah Sifat Buah Salak di Bali sebagai
buah salak menggunakan ragi Sacharomyces cerevisiae. Kadar Dasar Pembinaan Mutu Hasil. Disertasi. Fakultas
alkohol yang terkandung dalam Salacca Liqueur berkisar antara Pascasarjana IPB, Bogor.
2-5%. Lama fermentasi dapat mempengaruhi rasa dan aroma Tjahjadi, N. 1989. Bertanam Salak. Kanisius, Yogyakarta.
dari Salacca Liqueur. Semakin lama proses fermentasi Whitting, G.C. 1970. Sugars, pp. 1-31. In A.C. Hulme (Ed).
berlangsung maka kadar alkohol juga akan semakin tinggi. The Biochemistry of Fruits and Their Products. Vol. 1
Semakin tinggi kadar alkohol maka rasa nya pun akan semakin Academic Press, London and New York.
asam dan sedikit pahit. Wrasiati, L.P., I K. Dwiguna dan I.B.W. Gunam. 2002. Proses
Perlakuan penambahan variasi gula tidak berpengaruh Produksi dan Analisis Ekonomi Anggur Buah Pisang
nyata terhadap perbedaan warna, aroma, dan rasa yang Klutuk. Jurnal Agrotekno, (8)2: 41-50.
dihasilkan pada produk salacca liqueur.
Secara subyektif karakteristik salacca liqueur yang
paling disukai oleh panelis adalah salacca liqueur dengan
penambahan 10% gula.

Modul 8: Mini Proyek Praktikum Mikrobiologi Umum 2017 1


Program Studi Teknik Bioproses (13-12-2017)
Fakultas Bioteknologi, Institut Teknologi Del
Praktikum Mikrobiologi Umum 2017

table must be in 2 columns. Allowed line spacing for


Minimal 10 Pustaka dari jurnal, buku, artikel ilmiah full paper is 1. Font color is black.
10 tahun terakhir (Times New Roman, 10).
Page setup: Full research paper must be in 2 column
only with margin Top-Down = 0.7 and Left-Right =
Please note: Report must be written in normal and 0.5
no spacing setting. Full paper e.g. text, figure and

Modul 8: Mini Proyek Praktikum Mikrobiologi Umum 2017 1

Anda mungkin juga menyukai