Makalah Etbis
Makalah Etbis
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi system informasi dan
komunikasi telah ikut mendorong perkembangan ekonomi menuju penyatuan system ekonomi
global. Pernyataan system ekonomi global ini makin mendorong tumbuhnya perusahaan-
perusahaan multinasional yang beroperasi melampaui batas-batas suatu negara. Kesatuan
aktivitas perekonomian ini terlihat jelas yang dicapai oleh para pemimpin negara-negara di
dunia, antara lain perjanjian ASEAN, APEC, Uni Eropa, dan terakhir perjanjian WTO, makin
mendorong ke arah pernyataan system ekonomi dunia.
Dua persoalaan di bidang audit dan akuntansi yang belum sepenuhnya dapat mendukung
kearah kesatuan ekonomi global yaitu:
1) Setiap negara masih mempunyai prinsip akuntansi dan standar audit sendiri-sendiri, yang
terkadang berbeda antara negara satu dengan negara lainnya. Banyak negara yang
mewajibkan agar setiap perusahaan yang beroperasi di wilayahnya menyusun laporan
keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di negara masing-masing.
Pada abad ke-20, dapat dikatakan ada tiga aliran akuntansi dan audit yang dominan diterapkan
oleh perusahaan atau organisasi, yaitu:
a. Sistem Anglo-Saxon yang dimotori oleh AS,
b. Sistem Kontinental yang berlaku di Belanda, Jerman, dan beberapa Negara Eropa lainnya,
c. Sistem yang berlaku di Inggris dan Negara-negara persemakmuran.
Pihak-pihak, badan, atau lembaga yang selama ini berkaitan langsung dengan profesi
akuntansi, antara lain:
a. Pemerintah dan Lembaga Legeslatif melalui produk peraturan dan perundang-undangan
b. Badan pengatur/otoritas pasar modal (Bapepam LK, BEI, SEC, NYSE, dan lain-lain)
c. Organisasi profesi akuntan di masing-masing negara (IAI, IAPI, AICPA, AAA, CICA,
IMA, dan lain-lain)
d. Badan atau Organisasi mandiri Internasional (IFAC dan IASB)
e. Para pemakai/pengguna laporan keuangan dan sebagainya.
Ada dua organisasi profesi akuntan yang berpengaruh di AS yang telah memberikan
kontribusi bagi penyusunan kode etik profesi akuntan, yaitu American Institute of Certified
Public Accountants (AICPA) dan Institute of Management Accountants (IMA). Kode etik
AICPA lebih ditujukan untuk para akuntan yang berpraktik pada kantor akuntan publik,
sedangkan kode etik IMA lebih ditujukan bagi para akuntan yang berprofesi sebagai akuntan
manajemen di suatu organisasi perusahaan.
Pada bulan Juni 2005, organisasi profesi IFAC telah menerbitkan kode etik seara
lengkap dan sangat rinci. Pedoman kode etik ini tersiri atas tiga bagian ; Bagian A berisi
prinsip-prinsip fundamental Etika Profesi yang berlaku untuk seluruh profesi akuntan dan
juga berisi kerangka konsep untuk menerapkan prinsip-prinsip tersebut; Bagian B berisi
penjelasan lebih lanjut mengenai penerapan kerangka konsep dan prinsip-prinsip fundamental
pada bagian A untuk situasi-situasi khusus, terutama bagi mereka yang berpraktik sebagai
akuntan publik; dan bagian C berisi penjelasan lebih lanjut mengenai kerangka konsep dan
prinsip-prinsip fundamental pada bagian A untuk diterapkan pada situasi-situasi khusus,
terutama bagi profesi akuntan bisnis (akuntan manajemen).
Menurut Brooks (2007), ada 4 pendekatan cara memahami filosofi Kode Etik IFAC
sebagai berikut: Memahami Struktur Kode Etik, Memahami Kerangka Dasar Kode Etik untuk
melakukan penilaian yang bijak, Proses Menjamin Independensi Pikiran (independence in
mind) dan Independensi Penampilan (independence in appearance), Pengamanan untuk
mengurangi Risiko Situasi konflik Kepentingan.Oleh karena misi IFAC adalah melakukan
harmonisasi standar di antara negara-negara anggota IFAC di masa mendatang ,maka sangat
pantas bila kode etik IFAC ini mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh.
Untuk lebih memahami kode etik yang ditetapkan oleh IFAC ini,maka brooks (2007)
memberikan pendekatan cara memahami filosofi kode etik IFAC sebagai berikut :
2. Memahami Kerangka Dasar Kode Etik untuk melakukan penilaian yang bijak .
1. Ciri yang membedakan profesi akuntan yaitu kesadaran bahwa kewajiban akuntan
adalah untuk melayani kepentingan publik.
2. Harus dipahami bahwa tanggungjawab akuntan tidak secara eklusif hanya melayani
klien (dari sudut pandang akuntan publik), atau hanya melayani atasan (dari sudut
pandang akuntan bisnis), melainkan melayani kepentingan public dalam arti luas.
3. Tujuan (objective) dari profesi akuntan adalah memenuhi harapan profesionalisme,
kinerja, dan kepentingan publik.
4. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan empat kebutuhan dasar, yaitu
kredibilitas, profesionalisme, kualitas jasa tertinggi, dan kerahasiaan.
5. Keseluruhan hal tersebut hanya dapat dicapai bila profesi akuntan dilandasi oleh
prinsip-prinsip perilaku fundamental, yang terdiri atas: integritas, objektivitas,
kompetensi professional dan kehati-hatian, kerahasiaan, perilaku profesional,
dan standar teknis.
6. Namun, prinsip-prinsip fundamental pada butir (5) hanya dapat diterapkan jika
akuntan mempunyai sikap independen, baik independensi dalam pikiran
(independence in mind) maupun independen dalam penampilan (independence in
appearance).
Gambar
Struktur Kode Etik IFAC
objektif
memenuhi harapan profesionalisme
kinerja,kepentingan publik
kebutuhan dasar:
kredibilitas,profesionalisme, jasa kualitas
tertinggi,kerahasiaan
Prinsip-prinsip fundamental:
Integritas,Objektifitas,Kompentensi
profesional,dan Kehati-hatian,perilaku
profesional,dan standar teknis
Gambar 8.2
Kerangka Dasar Kode Etik IFAC
PENILAIAN
Independensi
Sebagaimana telah diketahui, ada dua jenis independensi yang dikenal, yaitu independensi
dalam fakta dan independensi dalam penampilan. Untuk independensi dalam fakta, IFAC
menggunakan istilah lain, yaitu independensi dalam pikiran.
b. Review diri (self-review) adalah diri dapat timbul jika pertimbangan sebelumnya
dievaluasi ulang oleh akuntan profesional yang sama yang telah melakukan penilaian
sebelumnya tersebut.
Contoh Ancaman Review Diri untuk akuntan publik antara lain ,namun tidak terbatas
pada ;
Temuan kesalahan material saat dilakukan evaluasi ulang
Pelaporan oprasi sistem keuangan setelah terlibat dalam perancangan dan
impelementasi sistem tersebut
Terlibat dalam pemberian jasa pencatatan akuntanssi sebelum perikatan
penjaminan
Menjadi anggota tim penjaminan setelah baru saja menjadi karyawan /penjabat di
perusahaan klien yang memiliki pengaruh langsung berkaitan dengan perikatan
penjaminan tersebut.
Memberikan jasa kepada klien yang berpengaruh langsung pada materi perikatan
penjaminan tersebut (IFAC,200.5).
c. Advokasi (advocacy) adalah dapat timbul bila akuntan profesional mendukung suatu
posisi atas pendapat sampai titik dimana objektivitas dapat dikompromikan.
Contoh langsung Ancaman Advokasi untuk akunta publik,antara lain,namun tidak terbatas
pada ;
Mempermosikan saham perusahaan publik dari klien ,di mana perusahaan tersebut
merupakan klien audit
Bertindak sebagai pengacara ( penasihat hukum ) untuk klien penjaminan dalam
suatu litigasi atau perkara perselisihan dengan pihak ketiga (IFAC,200.6)
d. Kekerabatan (familiarity) adalah timbul dari kedekatan hubungan sehingga akuntan
profesional menjadi terlalu bersimpati terhadap kepentingan orang lain yaang mempunyai
hubungan dekat dengan akuntan tersebut.
Contoh langsug Ancaman Kekerabatan untuk akuntan publik ,antara lain , namuntidak
terbatas pada ;
Anggota tim mempunyai hubungan keluarga dekat dengan seorang direktur atau
penjabat perusahaan klien
Anggota tim mempunyai hubungan keluarga dekat dengan seorang karyawan klien
yang memiliki jabatan yang berpengaruh langsung dan signifikan terhadap pokok
dari penugasan
Mantan rekan (partner) dan kantor akuntan yang menjadi direktur atau penjabat
klien atau karyawan pada posisi yang berpengaruh langsung dan signifikan
terhadap pokok suatu penugasan
Hubungan yang terjalin lama dengan karyawan senior perusahaan klien (
IFAC,200.7)
e. Intimidasi (intimidation) adalah dapat timbul jika akuntan profesional dihalangi untuk
bertindak objektif,baik secara nyata maupun dipersepsikan.
Contoh Ancaman Intimidasi untuk akuntan bisnis dapat timbul,antara lain namun tidak
terbatas pada;
Ancaman pemecatan atau penggatian posisi akunta profesional dalam bisnis atau
anggota keluarga dekat atas ketidak setujuan penerapan prinsip akuntansi atau cara
pelaporannya
Seseorang yang mempunyai keperibadian yang dominan berusaha untuk
memengaruhi proses pengambilan keputusan.Contohnya dalam hal pemberian
kontrak atau penerapan akuntansi.
Situasi-situasi unik lainnya yang tidak dapat dikatagorikan (IFAC,300.12)
Pengamanan di temapt kerja untuk akuntan bisnis, antara lain, namun tidak terbatas pada:
Penerapan struktur pengawasan korporasi (corporate oversight or oversight structure).
Pedoman kode etik perilaku organisasi.
Pedoman perekrutan yang menekankan pentingnya merekrut tenaga dengan kompetensi
tinggi.
Pengendalian internal yang kuat.
Proses pendisiplinan yang memadai.
Kepemimpinan yang berbasis etika.
Kebijakan dan prosedur pelaksanaan dan pemantauan kinerja karyawan.
Komunikasi tepat waktu tentang berbagai kebijakan dan prosedur termasuk perubahannya
ke seluruh karyawan disertai pelatihan dan pendidikan yang memadai tentang kebijakan
dan prosedur yang ada (IFAC, 300.16).
PROFESI AKUNTAN INDONESIA DAN IFAC
Saat ini profesi akuntan di Indonesia, baik akuntan publik maupun akuntan manajemen,
mengikuti standar kompetensi yang beralku di AS. Namun dengan kecenderungan
terjadinya penyatuan sistem perekonomian dunia, mau tidak mau seluruh profesi akuntan
di dunia juga harus mendukung ke arah penyatuan sistem ekonomi global tersebut. Saat
ini, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, kecenderungan timbulmya kesatuan sistem
ekonomi global ini belum diikuti oleh keseragaman atau keharmonisan penerapan standar-
standar teknis akuntansi, auditing, dan kode etik profesi akuntan di seluruh dunia.
Menyadari hal tersebut, para pengurus dan anggota IAI telah berkali-kali mengadakan
diskusi dan pembicaraan sekitar kesiapan IAI untuk mengadopsi standar-standar teknis
dan kode etik internasional dengan memanfaatkan berbagai forum, seperti kongres,
seminar,