Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Sebagaimana dirilis oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) jumlah pengguna


narkotika tercatat saat ini hampir 6,8 juta jiwa, hasil penelitian yang dilakukan Badan
Narkotika Nasional (BNN) dengan Puslitkes UI pada 2016, menunjukan angka prevalensi
penyalahgunaan narkoba dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dimana pada 2015
diperkirakan jumlah pengguna narkoba mencapai 5,8 juta jiwa. Dalam laporan akhir tahun
2012, angka prevalensi (jumlah keseluruhan kasus penyakit yg terjadi pada suatu waktu
tertentu di suatu wilayah) penyalahgunaan Narkoba di Indonesia sudah mencapai 2,2% atau
setara dengan 3,8 - 4,2 juta orang, dengan perbandingan 5,4 persen menjangkiti laki-laki dan
3,6 persen perempuan. Dari jumlah tersebut, baru 0,47 persen saja para penyalah guna
narkoba ini yang berkesempatan mendapatkan layanan rehabilitasi yang baik. Jika ditarik
dalam lingkungan global, 4,2 juta penyalah guna narkoba di Indonesia ini setara dengan 1.6
persen dari total penyalah guna narkoba di dunia. Karena merujuk laporan World Drug
Report 2012 yang dikeluarkan oleh United Nation Office on Drug and Crime (UNODC)

Pada umumnya, penyalahgunaan narkoba cenderung ditemukan terjadi dikalangan


remaja. Namun pada kejadian-kejadian lain ditemukan pula penyalahgunaan dilakukan
dikalangan artis maupun pejabat. Dan bahkan akhir-akhir ini, sudah banyak anak-anak
dibawah umur yang kedapatan pula memakai sabu-sabu. Namun masih jarang diantara
mereka yang positif narkoba.

Pemeriksaan narkoba dilakukan secara skrinning menggunakan sampel urine dengan


waktu pemeriksaan 15 detik menggunakan metode Imunokromatografi kompetitif.
Pemeriksaan ini menggunakan alat strip test. Strip test telah Dirancang sedemikian rupa
sehingga dapat dibuat dalam bentuk imunokromatografi kompetitif kualitatif yang
praktis, tidak memerlukan tenaga trampil dan cepat (hasil dapat diperoleh dalam 3-10
menit). Dengan sampel urin teknik ini memiliki sensitivitas sesuai dengan standard
National Institute on Drug Abuse (NIDA, sekarang SAMHSA), dan dengan
spesifisitas 99,7%.

Pada praktikum kali ini dilakukan pemeriksaan narkoba dengan mengunakan


metode Immunochromatografi Kompetitif dengan 3 parameter pemerikasaan yang
ditandai hasil positif dengan terbentuk hanya 1 garis yaitu pada area control, dan hasil
negative dengan terbentuk 2 garis yaitu pada area control dan test, dan invalid apabila
terbentuk garis pada test atau tidak terbentuk sama sekali garis.

I.2 Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui ada tidaknya narkoba dalam urine.

I.3 Prinsip Praktikum

Pada strip mengandung konjungat drugs IgG anti narkoba, dimana subtrat urin yang
mengandung drugs (AMP/THC/MOR) akan bereaksi dengan konjungat dimana hasil (+)
ditandai dengan terbentuknya garis merah pada control.

Anda mungkin juga menyukai