1.Dalam sunan abu dawud hadis 2894 di tuliskan; Muhammad bin al-ala
menceritakan dari [abduwloh] bin idris dari ashim bin kulaib dari ayah nya {kulaib}
dari seorang laki2 Anshar[SHAHABAT] berkata: Aku keluar bersama rosuluwloh
bertaziah ke salah satu jenazah selanjutnya aka melihat rosuluwloh diatas kubur
berpesan kepada penggali kubur { dengan berkata} : Lebarkan lah bagian arah kedua
kaki dan lebarkan lah pula bagian arah kepala. Tiba2 seorang yg jadi pesuruh{ istri
mayit} menemui beliau mengundang {untuk datang } ke rumah wanita tersebut lalu
rosuluwloh pun datang dan di berihidangan suguhan makanan,kemudian rosulowloh
pun mengambil makanan tersebut yg juga di ikuti para sahabat lain dan memakn
nya.
2.Dari aisyah { istri rosuluwloh} , ketika salah satu kluarganya ada yang meninggal
para wanita2 berkumpul dan kmudian pergi kcuali anggota kluarganya dan orang2
tertentu .kemudian beliau memerintahkan untuk membawakannya periuk berisi sup
yg terbuat dari tepung dan di campur dngan madu kemudian di masak,kemudian
dibuatlah bubur sarid dan sup tadi dimasukkan kedalam bubur tersebut. Lalu beliau
berkata : makanlah makanan ini karna aku mendengar dari rosuluwloh bersabda
bahwa sup dapat melegakan hati orang yg sedang sakit menghilangkan sebagian
kesusahan {HR AL BUKHARI DAN AISYAH}
KET: Jadi berdasarkan hadis2 diatas bahwa walimah yang dibuat oleh kluarga mayit
tidak di larang selama mreka membuat walimah tersebut karna taqarrub kpada allah
,dan menghormati para tamu yg datang untuk bertakziah.tentunya semua itu jika
harta yang digunakan untuk walimah tersebut tidak milik anak yatim ,yakni jika
salah satu kluarganya yg di tinggal mayat ada anak nya yg masih kecil { belum
baligh}
HIMBAUAN: Kita sbagai umat muslim hendak nya mencontoh ahlak rosuluwloh
saw bahwa beliau tetap datang apa bila di undang ke rumah si mayit dan tetap
memakan hidangan yg di beri kluarga si mayit meskipun beliau tau kluarga tersebut
msih dalam kesusahan karna beliau tidak ingin membuat kluagra tersebut
tersinggung sehingga mnambah
Susah mereka.tetap lah datang dngan wajah yg riang bukan dngan wajah yg suram
hibur lah kluarga yg sedang kesusahan jgan datang dengan wajah yg suram sambil
mngatakan HARAM2..Jika ingin jadi muslim yg lebih baik dtanglah
dngan membwa sesuatu yg dapt di manfaat kan kluarga trsebut bisa berupa uang
atau yg lainnya .
BAHASAN KE 2: Tentang pahala sedekah yg di atas namakan kpada mayit ada
bnyak pendapat di berbagai ulama yg mengatakan bisa sampai namun bnyak jga yg
mengatakan tidak sampai.
Namun ketika membaca hadis ini kita tidak boleh terpaku dengan pengertian sekilas
saja.hadis ini kalau kit abaca agak teliti dan cermat akan memberikan sebuah
pemahaman yg lebih luas.misal nya,hadis ini sebenarnya tidak mengatakan bahwa
orang yg sudah mninggal tidak bias menerima manfaat dari orng lain yg masih
hidup .misal nya permintaan ampun,kiriman doa atau solat jenazah
Semuanya memang bukan amal perbuatan si mayit melain kana amal orang
lain.tetapi oleh hadis ini tidak di tolak kemungkinan manfaat nya buat si mayit. Yg
di sebutkan oleh hadis ini hanya sekedar amal si mayit yg sudah terputus.bukan amal
orang lain untuk si mayit.dan jika hanya doa anak yg solh yg hnya bisa manfaat
bwat si mayit bagai mna nasib orang yg tidak punya anak dan jika hanya do,a anak
yg soleh knapa umat islam di syariat kan solat mayit yg solat tersebut bertujuan
mendoAKAN si MAYIT.
SELANJUT NYA yaitu sedekah untuk si mayit{atas nma si mayit} termasuk
praktik yg di bolehkan dan pahalanya bias sampai kepada mayit.
Dalil tegas dalam masalah ini adalah hadis dari aisyah radhiallahuanhu bahwa ada
seorang lelaki yg berkata kpada nabi saw.
Dalam hadis lain dari ibnu abbas radhiallahuanhuma ,bahwa ibunya sad bin ubadah
mninggal dunia ktika sad tidak ad dirumah sad berkata:wahai rosuluwloh ,ibuku
meninggal dan ktika itu aku tidak hadir .apakah dia mendapat aliran pahala jika aku
bersedekah harta atas nama beliau? Nabi saw menjawabYa.{HR BUKHARI 2756}
Hadis2 diatas menjadi dalil bahwa pahala sedekah atas nama mayit bisa sampai
kpada mayit.bahkan kata imam nawawi bahkan pahala sdekah ini bias sampai kpada
mayit dengan sepakat ulama.{syarh shahih muslim,7;90}
CATATAN:HADIS DIATAS BUKAN dalil boleh nya tahlilan .tidak bias hadis
tsb dijadikan dalilmaupun dalih nya untuk mengadakan ritual tahlilan
Sebagian kalangan dan golongan ,menjadikan hadis diatas sebagai dalil boleh nya
tahlilan,kanduri arwah,peringatan kmatian dan yasinan di rumah duka pada
bilanngan hari tertentu 1,7,40,100,dst mereka branggapan bahwa kgiatan ini di
topang berbagai dalil bahkan kesepakatan ulama jelas bahwa ini adalah pendapat yg
kurang benar,jika tidak mau dikatakan 100% slah
Anda yang membaca hadis di atas tentu sepakat bahwa dalam hadis tersebut Nabi
saw TIDAK MENYARANKAN AGAR dilakukan acara tertentu ktika
bersedekah
Apabila ada yg salah dalam penjelasan kami ,kami pun manusia biasa mohon maaf
pd saudara sekalian kpada allah kmi mohon ampun yg se besar2 nya
Wasalam..