Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hipertensi merupakan salah satu penyakit system kardiovaskuler yang banyak

dijumpai di masyarakat. Hipertensi bukanlah penyakit menular, namun harus

senantiasa diwaspadai. Tekanan Darah tinggi atau Hipertesi dan arteriosclerosis (

pengerasan arteri ) adalah dua kondisi pokok yang mendasari banyak bentuk

penyakit kardiovaskuler. Lebih jauh, tidak jarang tekanan darah tinggi juga

menyebabkan gangguan ginjal.Sampai saat ini, usaha-usaha baik mencegah

maupun mengobati penyakit hipertensi belum berhasil sepenuhnya, karena

adanya factor-faktor penghambat seperti kurang pengetahuan tentang hipertensi (

pengertian, tanda dan gejala, sebab akibat, komplikasi ) dan juga perawatannya.

Saat ini, angka kematian karena hipertensi di Indonesia sangat tinggi. Oleh karena

perlu di galakkan pada masyarakat mengenai pengobatan dan perawatan

Hipertensi. Diharapkan dengan di buatnya Asuhan Keperawatan keluarga resiko

tinggi hipertensi ini dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian karena

hipertensi dalam masyarakat khususnya dalam keluarga.

B. TUJUAN

Tujuan Umum : Untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada

keluarga

1
Tujuan Khusus :

Setelah melakukan pendonkumentasian ini diharapkan penulis mengetahui

a. Pengkajian keluarga

b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada keluarga

c. Membuat rencana tindakan keprawatan pada keluarga

d. Melakukan implementasi keperawatan pada keluarga

e. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada keluarga

f. Menganalisa asuhan keperawatan pada keluarga.

g. enentukan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah keluarga

C. MANFAAT

1. Bagi penulis

Penulis dapat melaksanakan proses asuhan keperawatan keluarga dan mampu

memberikan kontribusi dalam upaya penyelesaian masalah kesehatan yang

dihadapi klien.

2. Bagi keluarga klien

Keluarga dapat memberikan asuhan keperawatan kepada klien bersama dengan

perawat

3. Bagi instansi terkait

Dapat mengetahui permasalahan kesehatan keluarga binaan sehingga dapat

memberikan pemecahannya untuk jangka panjang.

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. KONSEP KELUARGA

1. Pengertian
a. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan
darah, perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam peranannya masing-masing
menciptakan serta mempertahankan kebudayaan. (Bailon dan Maglaya, 1989
dikutip Nasrul Effendy, 1998, hal ; 32 - 33).
b. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluargA dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketegantungan ( Departemen
Kesehatan RI, 1988 dikutip Nasrul Effendy, 1998, hal ; 32).
Dari kedua definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga adalah :
1) Unit terkecil dari masyarakat
2) Terdiri dari 2 orang atau lebih
3) Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah
4) Hidup dalam satu rumah tangga
5) Di bawah asuhan seorang kepala keluarga
6) Berinterkasi diantara sesama anggota keluarga
7) Setiap anggota keluarga mempunyai perannya masing-masing
8) Menciptakan, mempertahankan suatu budaya
2. Ciri ciri Struktur Keluarga
Menurut Anderson Carter , dikutip Nasrul Effendy 1998 hal 33 dibagi menjadi
3 yaitu :
a. Terorganisasi : Saling berhubungan, saling ketergantungan antara
anggota keluarga.
b. Ada Keterbatasan : Setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing
masing.Ada perbedaan dan kekhususan : Setiap anggota keluarga
mempunyai peranan dan fungsinya masing masing.
3. Tipe Keluarga
Menurut Nasrul Effendy (1998) hal 33 34 tipe keluarga terdiri dari :
a. Keluarga inti (Nuclear Family)
Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak- anak.

3
b. Keluarga besar (Extended Family)
Adalah keluarga inti di tambah sanak saudara, misalnya ; nenek, kakek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
c. Keluarga berantai (Serial Family)
Adalah keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang menikah lebih
dari satu kali dan merupakan suatu keluarga inti.
d. Keluarga duda atau janda (Single Family)
Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi (Compocite)
Adalah keluarga yang berpoligami yang hidup bersama.
f. Keluarga kabitas (Cahabitation)
Adalah keluarga yang terdiri dari dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.
4. Peran Keluarga
Berbagai peranan yang terdapat didalam keluarga menurut Nasrul Effendy
1998, hal 34 adalah sebagai berikut :
a. Peran ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak anak, berperan
sebagai pencari nafkah,pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
b. Peran ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak anaknya. Ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga sebagai pengasuh dan pendidik
anak anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
c. Peran anak : Anak anak melaksanakan peranan psikososial sesuai
dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
5. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman, 1998 hal 100, didefinisikan sebagai hasil
atau konsekwensi dari struktur keluarga. Lima fungsi keluarga yang paling
berhubungan erat saat mengkaji dan mengintervensi keluarga adalah ;
a. Fungsi Afektif (Fungsi pemeliharaan kepribadian) : untuk stabilitas
kepribadian kaum dewasa, memenuhi kebutuhan kebutuhan para
anggota keluarga.
b. Sosialisai dan Fungsi penempatan sosial : untuk sosialisasi primer anak
anak yang bertujuan untuk membuat mereka menjadi anggota
masyarakat yang produktif, dan juga sebagai penganugrahan status
anggota keluarga.

4
c. Fungsi Reproduksi : untuk menjaga kelangsungan keturunan/generasi
dan menambah sumber daya manusia, juga untuk kelangsungan hidup
masyarakat.
d. Fungsi Ekonomis : untuk mengadakan sumber sumber ekonomi yang
memadai dan mengalokasikan sumber sumber tersebut secara efektif.
e. Fungsi Perawat Kesehatan : untuk mengadalan kebutuhan-kebutuhan
fisik pangan, sandang, papan dan perawatan kesehatan.

6. Tahap perkembangan keluarga


Menurut Duvall (1977) dikutip Friedman, 1998; hal 109 135, tahap dan
tugas perkembangan keluarga ada 8, yaitu:
Tabel I. Delapan tahap siklus kehidupan keluarga.
No Tahap Perkembangan Tugas perkembangan
1 Keluarga pemula a. membangun perkawinan yang saling
memuaskan
b. menghubungkan jaringan persaudaraan
secara harminis
c. keluarga berencana (keputusan tentang
kedudukan sebagai orangtua
2 Keluarga sedang mengasuh anak a. Membentuk keluarga muda sebagai
sebuah unit yang mantap.
b. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan
yang bertentangan dan kebutuhan
anggota keluarga.
c. Mempertahankan hubungan perkawinan
yang memuaskan
d. Memperluas persahabatan dengan
keluarga besar dengan menambahkan
peran-peran orangtua dan kakek nenek
3 Keluarga dengan anak usia a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga
prasekolah seperti rumah, ruang bermain, privasi,
keamanan
b. Mensosialisasikan anak
c. Mengintegrasikan anak yang baru
sementara tetap memenuhi kebutuhan
anak-anak yang lain
d. Mempertahankan hubungan yang sehat
dalam keluarga
4 Keluarga dengan anak usia a. Mensosialisasikan anak-anak, termasuk
sekolah meningkatkan prastasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan
teman sebaya yang sehat

5
b. Mempertahankan hubungan perkawinan
yang memuaskan
c. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik
anggota keluarga
5 Keluarga dengan anak remaja a. Mengembangkan kebebasan dengan
tanggungjawab ketika remaja menjadi
dewasa dan semakin mandiri
b. Memfokuskan kembali hubungan
perkawinan
c. Berkomunikasi secara terbuka antara
orangtua dan anak-anak
6 Keluarga melepaskan anak a. Memperluas siklus keluarga dengan
dewasa muda memasukkan anggota keluarga baru
didapatkan melalui perkawinan anak-
anak
b. Melanjutkan untuk memperbaharui dan
menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan
c. Membantu orangtua lanjut usia dan sakit-
sakitan dari suami maupun istri
7 Orangtua usia pertengahan a. Menyediakan lingkungan yang
meningkatkan kesehatan
b. Mempertahankan hubungan hubungan
yang memuaskan dan penuh arti dengan
para orangtua lansia dan anak-anak
c. Memperkokoh hubungan perkawinan
8 Keluarga lansia a. Mempertahankan pengaturan hidup yang
memuaskan
b. Menyesuaikan terhadap pendapatan yang
menurun
c. Mempertahankan hubungan perkawinan
d. Menyesuaikan diri terhadap kehilangan
pasangan
e. Mempertahankan ikatan keluarga antar
generasi
f. Meneruskan untuk memahami eksistensi
mereka (penelaahan dan integrasi hidup)

7. Tugas Kesehatan Keluarga


Tugas kesehatan keluarga menurut Nasrul effendy, 1998, hal 42, adalah sebagai
berikut :
a) Mengenal masalah kesehatan.
b) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.
c) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
d) Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.

6
e) Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas kesehatan
masyarakat.

7
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN
HIPERTENSI
1. Konsep Keperawatan Keluarga
Pengertian
Asuhan keperawatan keluarga menurut Salvicion G. Bail.on dan Aracelis
Maglaya 1978.Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan
kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit
atau kesatuan yang di rawat dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan
sebagai sarana atau penyalur.
2. Konsep Hipertensi
a. Pengertian
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal. Seseoarang
dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari
140/90 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastol. (Elisabet Corwin, hal 356).
b. Penyebab
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 bagian yaitu : (Mansjoer
Arif,dkk,1999 hal 518)
1) Hipertensi Essensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya
disebut juga Hipertensi Idiopatik..Terdapat sekitar 95 % kasus. Faktor resiko
dari hipertensi essensial adalah :
a) Usia
b) Jenis kelamin
c) Riwayat keluarga
d) Obesitas
e) Serum lipid
f) Diet
g) Perokok
2) Hipertensi Sekunder atau Hipertensi Renal
Terdapat sekitar 5 % kasus. Penyebabnya specifik diketahui seperti
penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskuler renal, hiper
aldesteronisme sindrom chausing, hipertensi yang berhubungan dengan
kehamilan dan lain-lain.
c. Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi Hipertensi (JNL, 1997) : The sixt Report of Join National
Committee on Prevention 1997 dikutip oleh Mansjoer Arif, dkk, 1999
hal 519, dapat dilihat dalam tabel berikut :

8
Tabel 1. Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi Sistolik mmHg Diastolik mmHg
a. Normal < 130 < 85
b. Perbatasan 130 139 85 89
c. Hipertensi tingkat I 140 159 90 99
d. Hipertensi tingkat 2 160 179 100 109
e. Hipertensi tingkat 3 > 180 > 110

d. Manifestasi Klinik
Peninggian tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala
bila demikian, gejala baru ada setelah terjadi komplikasi pada ginjal,
mata, otak atau jantung. Gejala lain yang sering ditemukan adalah sakit
kepala, epistaksis, marah, telinga berdenging, mata berkunang-kunang dan
pusing . (Mansjoer Arif, dkk, 1999).
3. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
a. pengkajian
Pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat untuk
mengukur keadaan klien (keluarga) dengan menanagani norma norma
kesehatan keluarga maupun social,yang merupakan system terintregasi dan
kesanggupan keluarga untuk mengatasinya. (effendi,1998)
Ada 7 komponen pengkajian , menurut model family centre nursing friedman
1. Data umum
2. Aktivitas rekreasi keluarga
3. Lingkungan
4. Struktur keluarga
5. Fungsi keluarga
6. Stess dan koping keluarga
7. Pemeriksaan fisik
8. Harapan keluarga
b. diagnosa keperawatan
Untuk menegakan diagnosa dialkukan 2 hal
1. Analisa data
2. Perumusan diagnosa keperawatan
Komponen diagnose keperawatan meliputi
a. Masalah / Problem
b. Penyebab /etiologi
c. Tanda / sign

9
Dalam penyusunan masalah kesehatan dalam perawatan keluarga mengacu pada
tipologi diagnosis keperawatan keluarga yang dibedakan 3 kelompok, yaitu:
1. Diagnosa sehat/ wellness/potensial
2. Diagnose ancaman /risiko
3. Diagnose nyata/actual/gangguan.

Dalam friedman (1998) diagnose diagnosa keperawatan piihan NANDA yang


cocok untuk praktek keperawatan keluarga seperti table dibawah ini
Kategori diagnose NANDA Diagnosa Keperawatan
Persepsi kesehatan pola manajemen Manajemen kesehatan yang dapat diubah
kesehatan perilaku mencari sehat
Kognitif- pola latihan Kerusakan penatalaksanaan lingkungan
rumah
Peran- pola persepsi Kurang pengetahuan
Konflik keputusan
Peran- pola hubungan Berduka antisipasi
Berduka disfungsional
Konflik peran orang tua isolasi social
Perubahan dalam proses keluarga
Perubahan penampilan peran
Risiko perubahan dalam menjadi orang tua
Perubahan menjadi orang tua
Risiko terhadap kekerasan
Koping pola- pola toleransi terhadap Koping keluarga potensial terhadap
stress pertumbuhan
Koping keluarga tidak efektif : menurun
Koping keluarga tidak efektif : kecacatan

10
c. Perencanaan
Penyusunan rencana keperawatan dilakukan dalam 2 tahap menurut
suprajitmo, 2004 yaitu :
1. Skala prioritas
Kriteria bobot skor
Sifat masalah 1 Actual = 3
Risiko = 2
Potensial = 1
Kemungkinan masalah 2 Mudah = 2
untuk dipecahkan Sebagian = 1
Tidak tepat = 0
Potensi masalah untuk 1 Tinggi = 3
dipecahkan Cukup = 2
Rendah = 1
Menonjolakn masalah 1 Segera diatasi = 2
Tidak segera di atasi
=1
Tidak dirasakan
adanya masalah= 0

2. Rencana perawatan
d. pelaksanaan
e. Evaluasi
Evaluasi disusun menggunakan SOAP
S : ungkapan perasaan atau keluhan yang dikleuhkan secara subjektif oleh klg
O : keadaan objekif yang dapat di identifikasi
A : analisis perawat
P : perencanaan selanjutnya.
3. Fokus Intervensi
a. Fokus Intervensi Individu
Diagnosa 1 : Resiko terhadap ketidakefektifan penatalaksanaan program
terapeutik yang berhubungan dengan ketidak cukupan pengetahuan
tentang kondisi, pembatasan diet, pengobatan, faktor resiko.
Intervensi :
1) Identifikasi faktor-faktor penyebab atau penunjang yang menghalangi.
2) Bangun rasa percaya dan kekuatan.
3) Tingkatkan percaya diri dan kemajuan diri yang positif.
4) Tingkatkan sikap positif keikutsertaan individu dan keluarga.
5) Jelaskan dan bicarakan :
a) Proses penyakit

11
b) Aturan pengobatan
c) Perubahan gaya hidup yang diperlukan
d) Metode untuk memantau kondisi
6) Jelaskan bahwa perubahan gaya hidup dan kebutuhan belajar akan
membutuhkan waktu untuk integrasi.
7) Identifikasi rujukan atau layanan komunitas yang diperlukan untuk
tindak lanjut.
Diagnosa 2 : Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peningkatan
tekanan vaskuler serebral.
Intervensi :
1) Pertahankan tirah baring selama fase akut.
2) Berikan tindakan non farmakologi untuk menghilangkan sakit kepala.
3) Hilangkan/minimalkan aktifitas vasokonstriksi yang dapat
meningkatkan rasa sakit kepala, misalnya mengejan.
4) Bantu pasien untuk ambulasi sesuai kebutuhan.
b. Fokus Intervensi pada keluarga
Berikut ini intervensi keperawatan keluarga yang dilakukan pada masalah
hipertensi sesuai dengan 5 tugas keluarga :
1) Mengenal masalah kesehatan
Intervensi :
a. Gali pengetahuan keluarga tentang hipertensi
b. Jelaskan pada keluarga tentang pengertian hipertensi
c. Jelaskan pada keluarga mengenai macam-macam penyebab
Hipertensi
d. Jelaskan pada keluarga tanda dan gejala hipertensi
2) Mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat
Intervensi :
a. Jelaskan akibat-akibat bila hipertensi tidak ditangani dengan tepat
b. Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat guna
menangani hipertensi
c. Beri reinforcement positif atas keputusan keluarga
3) Merawat anggota keluarga yang sakit
Intervensi :
a. Jelaskan pada keluarga tentang perawatan hipertensi
b. Demonstrasikan cara pembuatan obat tradisional untuk hipertensi
c. Beri kesempatan keluarga untuk mendemonstrasikannya
d. Beri reinforcement atas ketrampilan keluarga
4) Memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan
Intervensi :

12
Jelaskan tentang pencegahan hipertensi yang dapat dilakukan keluarga di
rumah
5) Memanfaatkan fasilitas kesehatan
Intervensi :
a) Jelaskan pada keluarga mengenai tempat pelayanan kesehatan yang dapat
digunakan untuk pengobatan hipertensi
b) Motivasi keluarga untuk mengunjungi tempat fasilitas kesehatan
c) Beri reinforcement (+) atas minat keluarga.

13

Anda mungkin juga menyukai