PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru atau fasilitator dalam
setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru atau fasilitator perlu mempelajari
Berbicara media belajar sangat banyak ragamnya, mulai dari media Grafis, media
Audio, media proyeksi hingga media lingkungan, media lingkungan akhir-akhir ini
langsung yang dapat di jumpai tanpa harus mengeluarkan pembiayaan yang besar dan
waktu yang lama dalam pembuatannya, misalnya dengan lingkungan sekitar dengan
ajaran kepada siswa melalui penglihatan dan pendegaran untuk menghindari verbalisme
yang masih mungkin terjadi kalau hanya digunakan alat bantu visual semata. Dalam
usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu, Edgar Dale mengadakan klasifikasi
pengalaman menurut tingkat dari yang paling kongkret ke yang paling abstrak.
1
terlingkung di suatu daerah. Dalam kamus Bahasa Inggris peristilahan lingkungan ini
cukup beragam diantaranya ada istilah circle, area, surroundings, sphere, domain, range,
dan environment, yang artinya kurang lebih berkaitan dengan keadaan atau segala sesuatu
yang ada di sekitar atau sekeliling. Dalam literatur lain disebutkan bahwa lingkungan itu
merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri
dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati) dan budaya manusia.
pengajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan
B. Rumusan Masalah
pembelajaran?
2
C. Tujuan
media pembelajaran
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
untuk keperluan pembelajaran. Secara khusus, kata tersebut dapat diartikan sebagai alat
komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari satu sumber kepada
penerima. Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat komunikasi yang
digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar dari
pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih tertarik untuk
atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses
interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna
dan berdaya guna. Media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan
siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat
menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan
belajar siswa.
Satu hal yang perlu diingat bahwa peranan media tidak akan terlihat apabila
penggunaannya tidak sejalan dengan isi dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Secanggih apa pun media tersebut, tidak dapat dikatakan menunjang pembelajaran
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat
yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahwa
4
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media
pembelajaran dan menyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain
membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu
Menurut Slameto (2003:2) Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting.
Bahan lingkungan atau Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau
tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang
rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak
atau buangan. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. (Istilah
sehingga sampah dapat dirumuskan sebagai bahan sisa dari kehidupan sehari-hari
masyarakat.
5
BAB III
PEMBAHASAN
minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
mengemukakan teirunya yang dikenal dengan pendidikan lingkungan. Menurut teori ini
proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan
kepada anak untuk menemukan sesuatu aturan melalui contoh-contoh yang digamburkan
Lingkungan yang berada disekitar kita dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
yang tersisa atau tidak dipakai, bahan-bahan bekas dan bila diolah dapat dimanfaatkan
sebagai sumber atau alat bantu dalam belajar, serta peristiwa alam dan peristiwa yang
terhadap gejala atau tingkah laku tertentu dari objek atau pengamatan ilmiah terhadap
sesuatu yang ada di sekitar sebagai bahan pengajaran siswa sebelum dan sesudah
menerima materi dari sekolah dengan membawa pengalaman dan penemuan dengan apa
kelancaran dalam proses belajar mengajar. Guru yang professional dituntut harus
memiliki kreatifitas dalam menciptakan media yang ia gunakan untuk mengajar. seperti
halnya yang telah dijelaskan diatas bahwa untuk membantu mempermudah pemanhaman
6
bagi siswa tidak hanya harus menggunakan media pembelajaran yang mengharuskan dan
mendesak untuk mengeluarkan biaya mahal tetapi dengan memanfaatkan barang ramah
lingkungan, barang yang ada di sekitaran kita dan barang yang sudah tidak di pakai
dengan sekereatif ide dan gagasan seorang guru untuk merancangnya maka media
pembelajran yang diinginkan akan dapat digunakan dan di dapatkan dengan mudah.
orbitalorbital suatu atom. Distribusi elektron didasarkan pada tingkat-tingkat energi dari
orbital. Konfigurasi elektron harus memenuhi berbagai aturan atau prinsip. Subkulit atau
dan subkulit elektron dari periode ke-1 sampai ke-7 digambarkan seperti Gambar (a).
Menurut Aufbau, elektron dalam atom sedapat mungkin memiliki energi yang terendah
maka berdasarkan urutan tingkat energi orbital, pengisian konfigurasi elektron dimulai
dari tingkat energi yang paling rendah ke tingkat energi yang tertinggi. Cara pengisian
7
Urutan subkulit dari energi terendah sampai tertinggi yaitu sebagai berikut.
1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d, 7p, 6f, 7d
Contoh:
Konfigurasi elektron dari atom-atom 2He, 3Li, 7N, 11Na, 18Ar, 22Ti, dan 26Fe adalah
sebagai berikut:
tingkat energinya rendah. Jika subkulit yang tingkat energinya rendah sudah
penuh, baru elektron berikutnya akan mengisi subkulit yang tingkat energinya
lebih tinggi.
Pada pembuatan media pembelajaran konfigurasi electron pada prinsip aufbau ini
1. Kardus bekas,
2. HVS bekas,
3. Busa bekas,
8
4. Gunting,
5. Cutter,
6. Lim,
7. Dobble tip,
8. Kertas manila,
9. Spidol, dan
aufbau adalah :
1. Potong kardus membentuk persegi panjang berukuran besar sekitar ukuran 50x35
cm
5. Tempel potongan busa yang telah di lapisi pada kardus berdasarkan teori aufbau
Gambar media
9
D. Cara penggunaan media pembelajaran berbasis lingkungan dalam materi
Media pembelajaran berbasis lingkungan pada materi konfigurasi elektron dengan prinsip
aufbau digunakan untuk menentukan konfigurasi elektron serta menentukan periode dan
golongan.
3. Jika 11 jarum pentul tersebut telah habis maka konfigrasi elektron dari 11 Na sudah
4. Untuk menentukan periode dan golongan maka dapat dilihat sub kulit terakhir
5. Jarum pentul habis pada sub kulit 3S1 yang berarti periodenya 3 dan golongannya 1A
pembelajaran
1. Keuntungan
di kelas selama berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi.
Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih factual sehingga
10
Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab dapat menggunakan barang-barang
2. Kelemahan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
laku tertentu dari objek atau pengamatan ilmiah terhadap sesuatu yang ada di sekitar
11
sebagai bahan pengajaran siswa sebelum dan sesudah menerima materi dari sekolah
dengan membawa pengalaman dan penemuan dengan apa yang mereka temui di
lingkungan mereka.
barang yang ada di sekitaran kita dan barang yang sudah tidak di pakai dengan sekereatif
ide dan gagasan seorang guru untuk merancangnya maka media pembelajran yang
12