Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kandang Peternakan di Desa Pante Gajah

Kecamatan Peusangan Kabupaaten Bireuen yang dimulai pada bulan Agustus 2015

sampai dengan bulan Oktober 2015.

3.2. Matari Penelitian

3.2.1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang betere bersusun,

tempat pakan, tempat minum, lampu pijar, guntingan dan timbangan.

3.2.2. Bahan

Adapun bahan untuk penelitian menggunakan burung puyuh umur 28 hari

sebanyak 96 ekor serta ransum petelur komersial 324-1 M dan prebiotik dari ampas

kelapa.

3.3. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4

perlakuan dan 4 ulangan. Sehingga memproleh 16 unit percobaan , setiap ulangan

terdiri dari 6 ekor burung puyuh. perlakuan yang diberikan adalah:

P0 : (Kontrol / tanpa prebiotik dari ampas kelapa)

P1 : Prebiotik dari ampas kelapa 5 %

P2 : Prebiotik dari ampas kelapa 10 %

P3 : Prebiotik dari ampas kelapa 15 %


Adapun model matematisnya sebagai berikut:
Yij = + i + ij
di mana : Yij = nilai pengamatan ke-j dari perlakuan ke-i
= nilai tengah umum
i = pengaruh perlakuan ke-i
ij = pengaruh sisa (galat) pada satuan percobaan yg mendapat
perlakuan ke-i pada ulangan ke-j
Tabel 1. Analisis Ragam
SK DB JK KT F.Hitung F. Tabel
0,05 0,01
Perlakuan 3 JKP KTP KTP/KTG 3,36 5,95
Sisa 12 JKG KTG
Total 15 JKT

Apabila pengaruh terhadap perlakuan, maka dilakukan uji lanjut DMRT

(Duncans New Multi Range Test) (Steel dan Torrie, 1995).

3.4. Pelaksanaan Penelitian

3.4.1. Persiapan Prebiotik dari Ampas Kelapa

Ampas kelapa yang sudah dikumpulkan lalu ditimbang untuk diperoleh

jumlah yang diperlukan, kemudian dikeringkan dan disterilisasi menggunakan

autoklaf selama 90 menit atau mencapai 360C suhunya, dan difermentasi selama 3

hari dengan menggunakan Aspergillus niger, kemudian dikeringkan dan dijemur

selama 3 jam dan barulah digiling sampai halus.

3.4.2. Perkandangan

Kandang merupakan tempat hidup, tempat berproduksi dan berfungsi untuk

melindungi puyuh dari gangguan binatang buas, melindungi puyuh dari cuaca yang
tidak baik, membatasi ruang gerak puyuh, menghindari kehilangan puyuh,

mempermudah pengawasan, pemberian makanan dan juga minuman serta

pemeliharaan kesehatan dan pencengahan penyakit. Kandang yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kandang betere bersusun 4 terbuat dari kayu dan kawat ram

sebanyak 16 unit dengan ukuran 80 x 60 x 25 cm per unit, dan setiap unit di isi 6 ekor

puyuh. Membersihkan kandang dengan cara penyemprotan dengan Rodalon,

persiapan perlengkapan kandang dan alat-alat penelitian seperti tempat pakan dan

minum, tempat penampungan kotoran. Pembersihan dan penampungan kotoran

dilakukan setiap.

3.4.3. Persiapan Ransum

Ransum yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakan petelur komersial

324-1 M Bravo PT.Charoen Pokphand Indonesia yang dibeli dari poultry shop di kota

Bireuen.

Tabel 2. Analisa kandungan gizi pakan

Kandungan (%)
Kadar air max 14%
Protein kasar 17,5-18,5 %
Lemak kasar min 7,0%
Serat kasar max 7,0 %
Abu max 14,0 %
Kalsium min 3.65 %
Phosphor min 0,60
Sumber : PT. Charoen Pokphand Indonesia 1994 CP 324-1 M Bravo
3.4.4. Pemberian Ransum dan Air Minum

Ransum diberikan dua kali sehari pada pukul 07.00 dan 17.00 WIB di setiap

pemberian ditimbang sesuai dengan kebutuhannya. Dan pemberian air minum secara

add libitum.

3.5. Parameter Yang Diamati

Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah :


1. Konsumsi Ransum (Rasyaf, 2004)

Ransum yang diberikan (g) Ransum sisa (g)


Konsumsi Ransum (g/ekor/hari) :
Jumlah Puyuh (e)

2. Berat Badan (Rasyaf, 2004 ) : BB (g) = BBt (g) - BBt-1 (g)

Anda mungkin juga menyukai