Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MANDIRI

Metodologi dan Bimbingan Skripsi

Nama : Miming
NIM : ABA 114 031
Prodi : PPKn

RENCANA PENELITIAN

JUDUL/TEMA FAKTOR-FAKTOR PENGGUNAAN MINUMAN


KERAS DI KALANGAN REMAJA DI DESA
SEI HANYO KECAMATAN KAPUAS HULU
KABUPATEN KAPUAS
VARIABEL PENELITIAN Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah:

1. Variabel dependen

Variabel dependen adalah variabel yang

nilainya ditentukan oleh variabel lain. Jadi

variabel dependen adalah faktor-faktor resiko

penyalahgunaan remaja terhadap minuman

keras/ minuman beralkohol

2. 2. Variabel independen

Variabel yang nilainya menentukan variabel lain

(Nursalam, 2003 : 102)

Variabel independen terdiri dari :


1. 1. Lingkungan
2. 2. Pergaulan
3. 3. Karakteristik
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian tersebut di atas penelitian ini
akan menggali beberapa hal yang berkaitan dengan
faktor- faktor penggunaan minuman keras di
kalangan remaja di Desa Sei Hanyo Kecamatan
Kapuas Hulu Kabupaten Kapuas.
Adapun yang menjadi rumusan masalah adalah
sebagai berikut :
1. Faktor-faktor apakah yang mendorong kalangan
remaja menggunakan minum-minuman keras di
Desa Sei Hanyo Kecamatan Kapuas Hulu
Kabupaten Kapuas?
2. Bagaimanakah pergaulan kalangan remaja di desa
Sei Hanyo Kecamatan Kapuas Hulu Kabupaten
Kapuas?
3. Sejauh mana kontrol orang tua terhadap kalangan
remajanya di Desa Sei Hanyo Kecamatan Kapuas
Hulu Kabupaten Kapuas?

PENDEKATAN PENELITIAN Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat


penting dalam suatu penelitian yang tepat karena
dapat memperlancar proses penelitian dan hasil yang
di peroleh dapat dipercaya dan dapat dipertanggung
jawabkan. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.
Menurut Moleong penelitian kualitatif yaitu
penelitian yang menghasilkan data deskritif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diambil (Moleong, 2002:3).
Penelitian kualitatif tidak bertujuan menguji atau
membuktikan kebenaran suatu teori, tetapi teori yang
ada dikembangkan dengan menggunakan data yang
dikumpulkan. Digunakannya pendekatan ini, karena
yang diteliti perilaku sebagian masyarakat yang tidak
bisa dinyatakan dengan angka-angka seperti pada
penelitian kuantiatif.
Metode penelitian digunakan karena tiga alasan :
1. Menyesuaikan metode kualitatif apabila
berhadapan dengan kenyataan ganda.
2. Metode ini menyesuaikan secara langsung hakikat
hubungan antara penelitian dengan responden.
3. Metode ini lebih peka dan lebih dapat
menyesuaikan diri dengan banyak penajaman
pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang
dihadapinya (Moleong, 1990:5).
TEKNIK PENGUMPULAN DATA Metode atau teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi :
1. Wawancara (interview)
Dalam penelitian ini metode wawancara sebagai cara
paling utama dalam pengumpulan data (Sarapiah
Faesal, 1990:60). Dalam penelitian kualitatif
biasanya digunakan teknik wawancara sebagai cara
utama pengumpulan data atau informasi.
Wawancara atau interview adalah alat pengumpul
informasi dengan cara mengajukan sejumlah
pertanyaan secara lisan pula. Ciri utama dari dari
wawancara atau interview adalah kontak langsung
dengan tatap muka antara pencari informasi
(interviewer) dan sumber informasi (intertviewee).
(Maman Rahman, 1999:83).
Metode wawancara dalam penelitian ini berupa
interview yang mendalam terhadap informasi.
Wawancara mendalam ini dilakukan untuk mencari
data-data, faktor-faktor yang mempengaruhi
kalangan remaja minum-minuman keras. Adapun
responden dan informan yang diwawancarai dalam
penelitian ini antara lain :
1. Kalangan remaja yang minum-minuman keras 3
orang
2. Perangkat Desa Sei Hanyo : 1 orang
3. Aparat keamanan : 3 orang
4. Keluarga atau orang tua : 2 orang
5. Pendidik (Guru) : 3 orang
6. Masyarakat di Desa Sei Hanyo : 4 orang

2. Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan
pengamatan secara sistematis terhadap gejala yang
tampak dalam penelitian. Dalam penelitian ini
peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan
terhadap objek penelitian di tempat penelitian yang
dilakukan. Adapun yang diobservasi dalam
penelitian ini adalah Faktor-faktor penggunaan
minuman keras dan di kalangan remaja di Desa Sei
Hanyo Kecamatan Kapuas Hulu Kabupaten Kapuas.

3. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai
hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
legger, agenda dan sebagainya. (Arikunto,
1998:236). Metode dokumentasi ini digunakan untuk
melengkapi data-data dalam penelitian.

UJI ANALISIS DATA Keabsahan data diterapkan dalam rangka


membuktikan kebenaran temuan hasil penelitian
dalam kenyataannya di lapangan. Menurut Lincoln
dan Gupa untuk memeriksa keabsahan data dalam
penelitian kualitatif antara lain digunakan taraf
kepercayaan data (Credibility). Teknik yang
digunakan untuk melacak credibility dalam
penelitian ini menggunakan teknik triangulasi
(triangulatioan). Triangulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfatkan
sesuatu yang lain diluar data ini (Lexy J moleong,
1997:178). Selanjutnya Denzen (dalam Lexy J
Meleong, 1997:178) membedakan empat macam
triangulasi, yaitu triangulasi sumber, metode,
penelitian, dan teori, dalam penelitian ini triangulasi
yang digunakan adalah triangulasi sumber dan
triangulasi metode.
Proses atau teknik triangulasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah mengecek dan membandingkan
data hasil wawancara dengan data hasil observasi
dan data pelengkap lainnya.

SUMBER PUSTAKA 1. Hakim, Arif. 2004. Bahaya Narkoba dan


Alkohol. Majalengka: Komp Cijambe Indah
2. Hariyadi, Sugeng. 1993. Perkembangan Peserta
Didik. Semarang: cv. IKIP Harian Suara
Merdeka
3. Huberman, Michael dan Miles, Matthew 1992.
Analisis Data Kualitatif. Terjemahan Tjetjep
Rohendi Rohidi. Jakarta : Universitas
Indonesia Press.
4. Puspitawati, herein: Narkoba dan Minuman
Keras,
http://www.hayati.Ipb.Com/user/rudyct/Pps
702/Herien.htm(22 Juni 2004)
5. Raslim. Rasyid, 1991, Menanggulangi
Ketagihan Obat dan Alkohol. Bandung:ITB.
REKOMENDASI PENELITIAN 1. Rekomendasi penelitian terdahulu yang
TERDAHULU pertama adalah:
Untuk menanggulangi kalangan remaja yang
mempunyai kebiasaan minum minuman keras
seharusnya perlu kontrol dari berbagai pihak
dalam hal ini masyarakat, orang tua atau
keluarga, pendidik, perangkat desa, aparat
keamaanan. Karena lingkungan pergaulan
sangat mempengaruhi, kebiasaan minum-
minuman keras di kalangan remaja.
2. Rekomendasi penelitian terdahulu yang
kedua adalah:
Mengingat semakin seringnya dijumpai
masyarakat yang mengkonsumsi minuman
keras baik itu remaja maupun orang dewasa,
maka semakin sering pula berbagai bentuk
perilaku yang buruk kerap ditimbulkan akibat
pengaruh minuman keras tersebut. Remaja
adalah yang paling rentan terpengaruh untuk
menggunakan minuman keras tersebut, untuk
itu diharapkan bagi orang tua agar lebih
memberikan perhatian khusus dan tanggung
jawab penuh terhadap anak remajanya terutama
melalui cara-cara yang bersifat preventif, dan
pentingnya menanamkan nilai-nilai moral dan
agama yang dapat mengarahkan mereka pada
perilaku kebajikan dalam rangka menciptakan
pola kepribadian dan akhlak yang baik
dikalangan remaja.
PERBEDAAN Sepengetahuan peneliti terdapat beberapa judul
penelitian yang mirip yaitu :
1. Dewi (2004)
Persepsi Terhadap Overprotectiv Orang Tua Dengan
Penyalahgunaan Alkohol Pada Remaja Di Kota
Semarang.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa terdapat bukti empiris yang menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
persepsi terhadap overprotective orang tua dengan
penyalahgunaan alkohol pada remaja. Persepsi
terhadap overprotective orang tua memiliki
kontribusi sebesar 12,6% terhadap penyalahgunaan
alkohol pada remaja.
Perbedaan peneliti dengan penelitian diatas adalah
pada tempat penelitian, waktu penelitian dan
variabelnya, peneliti diatas juga meneliti tentang
sikap dan pengetahuannya sedangkan peneliti hanya
meneliti faktor-faktor yang mendorong
/menyebabkan kalangan remaja menggunakan
minuman keras.

2. Setiawan (2009).
Aspek Persepsi Masyarakat Mengkonsumsi
Minuman Lokal SOPI Di Kabupaten Maluku
Tengah Kecamatan Kota Masohi Kelurahan
Namaelo Maluku Tengah. Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa dari segi faktor
komponen kognitif menunjukan pengetahuan
masyarakat tentang minuman beralkohol adalah
minuman rakyat yang sering di konsumsi oleh
masyarakat setempat sebagai salah satu minuman
pererat persaudaraan antar masyarakat satu dengan
yang lain yang sudah menjadi budaya masyarakat
setempat sehingga pemahaman informan terhadap
minuman beralkohol yaitu sebatas pengaruh jangka
pendek atau efek intoksifikasi (mabuk) yang
ditimbulkan oleh minuman beralkohol

Perbedaan peneliti dengan penelitian diatas


adalah pada tempat penelitian, waktu penelitian
dan variabelnya, peneliti hanya membahas
tentang Faktor-faktor apa saja yang mendorong
/ mempengaruhi kalangan remaja menggunakan
minum-minuman keras di Desa Sei Hanyo
Kecamatan Kapuas Hulu Kabupaten Kapuas.

Anda mungkin juga menyukai