Anda di halaman 1dari 13

DEHIDRASI

A. Defenisi

Dehidrasi adalah yang melebihi suatu gangguan dalam keseimbangan cairan yang disertai
dengan Output yang melebihi intake sehingga jumlah air dalam tubuh berkurang(Drs.saiffuddin,1992:3)

Klasifikasi dehidrasi menurut Donna Ignatavicus ada 3 Jenis :

a) Dehidrasi isotonic

Dehidrasi isotonic adalah air yang hilang diikuti dengan elektrolit sehingga kepekaannya tetap normal,
maka jenis dehidrasi ini biasanya tidak mengakibatkan cairan ECF berpidah ka ICF.

b) Dehidrasi Hipotonik

Dehidrasi Hipotonik adalah kehilangan pelarut dari ECF melebihi kehilangan cairan sehingga di
pembuluh darah menjadi lbih pekat. Tekanan Osmotik ECF menurun mengakibatkan cairan bergerak di
ECF KICF. Volume Vaskular juga menurun serta terjadi pembengkakan sel.

c) Dehidrasi Hipertonik

Dehidrasi hipertonik adalah kehilangan cairan ECF melebihi pelerut pada dehidrasi ini non osmatik ECF
menurun, mengkibatkan cairan bergerak dari ICF ke ECF.

B. ETIOLOGI

Bermacam macam penyebab dehidrasi menentukan tipe/jenis dehidrasi ( Donna Ignavitacus,1991;253)

1. Dehidrasi Isotonik
a. Perdarahan
b. Muntah
c. Diare
d. Hipersalivasi
e. Fistula
f. Ileustomy(Pemotongan usus)
g. Diaporosis(keringat berlebihan)
h. Luka bakar
i. Puasa
j. Terapi hipotonik
k. Suction Gastrointestinal(Cuci Lambung)
2. Dehidrasi Hipotonik
a. Penyakit DM
b. Rehidrasi cairan berlebih
c. Malnutrisi berat dan Kronis
3. Dehidrasi Hipertonik
a. Hiperventilasi
b.Diare air
c. Diabetes insipedusa hormone ADH menurun
d.Dispagia
e.Gangguan rasa haus
f.Gangguan kesadaran
g. Infeksi sistemik: Suhu tubuh meningkat

C. PATOFISIOLOGI

Kekurangan cairan adalah keadaan yang umum terjadi pada berbagai keadaan dalam klinik,
keadaan ini hamper selalu berkaitan dengan kehilangan cairan tubuh melalui ginjal atau dilur
ginjal.Penyebab tersering kekurangan volume cairan yang juga sering terjadi adalah tersimpannya cairan
pada cidera jaringan lunak, luka bakar berat,peritonitis/Obstruksi saluran cerna,terkumpulnya cairan di
dalam ruang ECF dan non ECF. Pada Prinsipnya cairan menjadi terperangkap dan tidak dapat dipakai
oleh tubuh,penumpukan volume cairan yang tepat dan banyak pada ruang seperti berada dari volume ECF
sehingga dapat mengurangi volume sirkulasi darah efektif.

Perdarahan ,Muntah, Diare, Keringat adalah cairan hipotonik yang terdiri dari air, Na (30-70
Meg/i)dan klorida.Selama Latihan berat pada lingkungan yang panas bisa terjadi kehilangan 1 L keringat/
jam. Sehingga dapat menyebabkan kekurangan volume jika asupannya tidak mencukupi, jumlah besar
cairan dapat hilang melalui kulit karena penguapan jika luka bakar dirawat dengan metode terbuka.
D. MENIFESTASI KLINIS

Berikut ini gejala atau tanda dehidrasi berdasarkan tingkatannya (Nelson,2000)

1. Dehidrasi Ringan (Kehilangan cairan 2-5% dari BB semula)


a. Haus,Gelisah
b. Denyut Nadi 90-110 x/menit, napas normal
c. Turgor kulit normal
d. Pengeluaran urine (1300 ml/hari)
e. Kesadaran baik
f. denyut jantung meningkat
2. Dehidrasi Sedang (Kehilangan Cairan 5% dari BB semula)
a.Haus meningkat
b.Nadi cepat dan lemah
c.Turgor kulit kering, membrane mukosa kering
d. Pengeluaran Urine berkurang
e. Suhu tubuh meningkat

3. Dehidrasi berat (Kehilangan cairan 8% dari BB semula)


a. Penurunan kesadaran
b. Lemah, lesu
c. Takikardi
d. mata Cekung
e. Pengeluaran urine tidak ada
f. Hipotensi
g. Nadi cepat dan halus
h.Ekstrimitas dingin

E. PENGKAJIAN FOKUS

1. Demografi
Jenis Kelamin : Dehidrasi rentan terjadi pada wanita daripada pria
Umur : Sering terjadi pada usia diatas 65 thn
2. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat penyakit dahulu


1. Fistula
2. Ileustomy
3. Suction Gastrointestinal
4. DM
5. Diabetes Insipedus
6.Perdarahan
b. Pemeliharaan kesehatan
1. Diet rendah garam
2. Pemasukan cairan kurang terpenuhi
c. Pola cairan
Gejala : Haus berkurang,Cairan kurang
Tanda : BB menurun melebihi 2-8% dari BB semula membrane mukosa mulut kering,lidah kotor.
d. Pemeriksaaan Fisik
1. Kesadaran : Apatis- coma
2. Tekanan darah menurun (Denyut nadi meningkat, pernapasan cepat pada waktu

3 .BB meningkat

4. Turgor menurun

5. Membran mukosa menurun

6. CVP menurun.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium
1. Urine
a.Osmolalitas Kemih > 450 Mosmol/ kg
b. Natrium Urine <10 Meg/L (Penyebab diluar ginjal)
c.Natrim Urine> 10 Meg/L (Penyebab pada ginjal /adrenal)
d. Jumlah Urine meningkat
2. Darah
a.Ht meningkat
b.Kadar protein serum meningkat
c. Na+ serum normal
d.Rasio baru/Kreatin serum > 20:1(N=10:1)
e. Glukosa Serum: Normal / meningkat
f. Hb Menurun.
KEKURANGAN VOLUME CAIRAN

A. Faktor yang berhubungan dengan :


Kehilangan Volume cairan aktif
Konsumsi Alkohol yang berlebihan terus- menerus
Gangguan mekanisma pengaturan
Asupan Cairan yang tidak adekuat.

B. Batasan karakteristik

Subjektif : Haus

Objektif :
Perubahan status mental
Penurunan turgor kulit
Penurunan haluaran Urine
Penurunan pengisian Vena
Kulit dan membrane mukosa kering
Kematokrit meningkat
Suhu tubuh meningkat
Peningkatan frekuensi nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume dan tekanan nadi.
Konsentrasi urine meningkat.
Penurunan berat badan yang tiba-tiba
Kelemahan.

Hasil NOC :
Keseimbangan elektrolit dan asam Basa : Keseimbangan elektrolit dan non efektif dalam
Komportemen intrasel dan ekstrasel tubuh.
Keseimbangan Cairan: Keseimbangan Cairan dalam kompartemen intrasel dan ekstrasel tubuh.
Hidrasi : Keadekuatan Cairan yang adekuat dalm kompartemen intrasel dan ekstrasel dalam
cairan.
Status Nutrisi : Asupan makanan dan cairan : Jumlah makanan dan cairan yang masuk kedalam
tubuh selama periode 24 Jam.
C. Tujuan dan kriteria evaluasi
Kekurangan Volume cairan akan teratasi, dibuktikan oleh keseimbangan cairan,hidrasi yang
adekuat, dan status nutrisi ; Asupan makanan dan nutrisi yang adekuat.
Kesimbangan elektrolit dan asam basa akan dicapai. Yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut:
Gangguan ekstrimatas
Berat
Sedang
Ringan
Tidak ada gangguan

INDIKATOR 1 2 3 4 5
Frekuensi dan irama jantung apical
Frekuensi dan Irama nafas
Kewaspadaan mental dan Orientasi kognitif
Elektrolit serum (Na,K,Kl,Mg)
BUN

Pasien akan :
Memiliki konsentrasi urine yang normal .Sebutkan nilai dasar berat jenis urine.
Memiliki Hb dan Ht dalam Batas normal untuk pasien.
Memiliki tekanan Vena sentral dan pulmonal dalam rangka normal.
Tidak mengalami haus yang tidak normal.
Memiliki keseimbangan asupan dan haluaran yang seimbang dalam 24 Jam. Menampilkan hidrasi
yang baik
Memiliki Asupan Cairan oral atau intra vena yang adekuat.

D. Intervensi NIC:
Catatan : focus dari intervensi ini adalah Volume Cairan,walaupun beberapa intervensi berhububungan
dengan asam basa.
E. Pengkajian
Pantau warna, jumlah dan frekuensi kehilangan cairan
Obsevasi khususnya terhadap kehilangan cairan yang tinggi elektolit
Pantau perdarahan
Identifikasi factor pengaruh terhadap bertambah buruk dehidrasi.
Pantau hasil laboratorium yang relevan dengan keseimbangan cairan
Kaji adanya vertigo atau hipotensi postural
Kaji orientasi terhadap orang, tempat dan waktu
Cek arahan lanjut untuk menentukan apakah pergantian cairan pada pasien terminal tepat
dilakukan.
Manajemen cairan (NIC).
Pantau status hidrasi
Timbang Berat Badan setiap hari pantau kecenrungannya.
Pertahankan Keakuratann catatan asupan haluaran.

F. Penyuluhan untuk pasien dan keluarga.

Aktivitas kolaboratif ;

Laporkan dan catat haluaran kurang dari.. ml

Laporkan dan catat haluaran lebih dari .ml


Laporkan Abnormalitas elektrolit
Manajemen Cairan (NIC)
Atur ketersediaan produk darah dan transfuse, bila perlu berikan ketentuan pergantian
nasogastrik berdasarkan haluaran sesuai dengan kabutuhan.
Berikan terapi IV sesuai Program.

Aktivitas lainnya:

Lakukan oral hygiene sesering mungkin.


Tentukan jumlah cairan yang masuk dalam 24 jam, hitung Asupan yang diinginkan sepajang sip
siang ,sore, malam.
Pastikan bahwa pasien terdehidrasi dengan baik sebelum pembedahan.
Ubah Posisi pasien trendelenburg atau tinggikan tungkai pasien bila hipotensi kecuali
dikontraindikasikan
Manajemen cairan (NIC)
Tinggikan Asupan Oral, jika perlu
Pasang Kateter urine jika perlu
Berikan cairan sesuai kebutuhan.

G. Perawatan dirumah
Anjurkan pemberi asuhan keluarga tentang cara memantau asupan dan haluaran
Anjurkan pemberi asuhan mengenai tanda komplikasi kekurangan volume cairan dan kapan harus
menghubungi layanan kesehatan
Ajarkan pemberi asuhan mengenai tanda komplikasi kekurangan volume cairan dan kapan harus
menghubungi layanan kesehatan.
Ajarkan pemberi asuhan keluarga tentang cara memasang terapi intravena, jika memungkinkan.

H. Untuk bayi dan anak


Hitung kebutuhan rumahan cairan harian anak berdasarkan berat badan dan kehilangan cairan harus
segera diganti diatas jumlah cairan yang hilang
Pantau hidrasi dengan cermat, bayi sangat rentan dengan kehilangan cairan
Untuk mengukur keluaran bayi, hitung dan timbang popok
Buat permintaan minuman
Buat bagan dan berikan agar anak mau minum cairan sediaan sedotan untuk minum, dan berikan
minum yang disukai anak.
I. Untuk lansia
Pastikan klien minum air dalam jumlah yang cukup dalam yang rutin bahkan ketika merasa haus
Pasien lansia beresiko mengalami kehilangan cairan dan dehidrasi,pantau asupan dan haluaran
dengan cermat.
Gunakan daftar titik pada jadwal, untuk memastikan klian minum cairan dalam jumlah yang cukup.
RESIKO KEKURANGAN VOLUME CAIRAN

A. Objektif
Penyimpangan yang mempengaruhi akses untuk pemasukan atau absobsi cairan
Kehilangan yang berlabihan melalui rute normal(Diare)
Usia Eksterm
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan
Defenisi pengetahuan
Kehilangan cairan melaui rute yang tidak normal(Selang kateter menetap)
Obat ( dieuretik )

Hasil dan NOC

NOC :

Keseimbangan Elektrolit dan Asam basa : Keseimbangan elektrolit dan Non elektrolit dalam
kompartemen intra sel dan ekstrasel.
Keseimbangan Cairan : Keseimbangan cairan dalam kompartemen intra sel dan ekstrasel
Hidrasi : Keadekuatan cairan yang adekuat dalam kompartemen intrasel dan ekstrasel tubuh
Status nutrisi : Asupan makanan dan cairan yang masuk dalam tubuh selama periode 24 jam

Tujuan dan Criteria evaluasi (lihat juga tujuan pada kekurangan Volume Cairan):

Kekurangan Volume cairan akan dicegah yang dibuktikan oleh keseimbangan elektrolit dan asam
basa, keseimbangan cairan, hidrasi yang adekuat, dan status nutrisi, asupan makanan dan cairan yang
adekuat.

B. Intervensi NIC :

Aktivitas keperawatannya sama dengan kekurangan volume cairan.


KELEBIHAN VOLUME CAIRAN

A. Faktor yang berhubungan


Gangguan mekanisme pengaturan
Asupan cairan yang berlebihan
Asupan natrium yang berlebihan
Peningkatan volume cairan sekunder akibat hiperglikemia, pengobatan,dorong kompulsif untuk
minum air dan aktivitas lainnya.
Ketidakcukupan protein skunder akibat penurunan asupan atau peningkatan kehilangan.
Disfungsi ginjal, gagal ginjal, retensi natrium, Immobilisasi dan aktivitas lainnya.

B. Batasan karakteristik

Subjektif ;

Ansietas
Dispnue atau pendek napas
Gelisah

Objektif :

Suara nafes tidak normal


Perubahan elektrolit
Anasarka
Ansietas
Azotemia
Perubahan tekanan Darah
Perubahan Status Mental
Perubahan pola pernafasan
Penurunan Hemoglobin dan Hematokrit
Edema
Peningkatan tekanan vena sental
Asupan melebihi haluaran
Distensi vena jugularis
Oliguria
Ortopnea
Efusi pleura
Refleks hepatojugularis positif
Perubahan tekanan arteri pulmonal
Ongestf paru
Gelisah
Bunyi Jantung S3
Perubahan Berat jenis urine
Kenaikan berat badan dan periode singkat.

HASIL DAN NOC :

Noc

Keseimbangan elektrolit asam basa: keseimbangan elektrolit dan non elektrolit didalam
kompartemen intrasel dan ekstrasel tubuh.
Keseimbangan Cairan: Keseimbangadan cairan dalam kompartemen intrasel dan ekstrasel tubuh.
Perubahan Overload cairan; Keparahan kelebihan cairan didalam kompartemen intrasel dan
ekstra sel tubuh.
Fungsi ginjal; Filtrasi darah dan eliminasi produk sisi metabolism melalui bentukan urine.
Tujuan atau criteria evaluasi
Kelebihan volume cairan dapat dikurangi, yang dibuktikan oleh keseimbangan elektrolit dan
asam basa, keseimbangan cairan,fungsi ginjal yang adekuat.
Keseimbangan Cairan yang tidak akan terganggu/ kelebihan yang dibuktikan oleh indicator
sebagai berikut :
Gannguan Eksterm
Berat
Sedang
Ringan
Tidak ada gangguan
INDIKATOR 1 2 3 4 5
a. Keseimbangan asupan dan haluaran dalam 24 jam
b. Berat badan stabil
c. Berat jenis Urine dalam batas normal
d. Suara napas tambahan
e. Steres , distensi, vena leher, dan edema perifer

Pasien akan :

Menyatakan secara Verbal pemahaman tentang pembatasan cairan dan diet


Menyatekan secara verbal tentang pemahaman tentang pemahaman yang diprogramkan
Mempertahankan Tanda Vital dalam batas normal
Tidak mengalami pendek nafas
Hematokrit dal batas normal.

C. INTERVENSI NIC

Pengkajian

Tentukan Lokasi dan derajat edema perifer, sacral dan periorbital pada skala 1+ sampai 4+
Kaji komplikasai pulmonal atau kardiovaskuler yang diindikasikan dengan peningkatan tanda
gawat napas, nadi, TD, bunyi jantung yang abnormal dan suara nafas yang tidak normal.
Kaji ekstritas atau bagian tubuh yang edema terhadap gangguan sirkulasi dan integritas kulit.
Kaji efek pengobatan
Pantau secara teratur lingkar abdomen dan ekstrimitas
Manajemen Cairan (NIC)
Timbang berat badan setiap hari dan pantau kecendrungannya
Pertahankan catatan asupan dan ahaluaran yang akurat
Pantau hasil Laboratorium yang relevan terhadap retensi cairan
Pantau indikasi kelebuhan dan retensi cairan sesuai dengan keperluan.

Anda mungkin juga menyukai