Anda di halaman 1dari 6

BAB I

TINJAUAN TEORI

1.1 Konsep Dasar Kebutuhan Cairan dan Elektrolit


1.1.1 Pengertian
Cairan tubuh adalah air beserta unsur unsur di dalamnya yang diperlukan
untuk kesehatan sel, cairan ini sebagian berada di luar sel atau ekstra seluler dan
sebagian lagi di dalam sel atau intrasel (Syaifudin, 1997).
Elektrolit adalah bagian yang sangat penting dalam fungsi tubuh. Nilai
miliekuivalen per liter (mEq/L) menunjukan jumlah gram yang terdapat dalam
larutan elektrolit spesifik atau zat terlarut dalam satu liter plasma atau larutan
(Potter, 2009).
Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara
fisiologis, yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hampir 90% dari
total berat badan tubuh. Sementara itu, sisanya merupakan bagian padat dari
tubuh. Secara keseluruhan, kategori persentase cairan tubuh berdasarkan umur
adalah bayi baru lahir 75% dari total berat badan, pria dewasa 57% dari total
berat badan, wanita dewasa 55% dari total berat badan, dan dewasa tua 45% dari
total berat badan (Potter, 2009).
Kekurangan volume cairan adalah keadaan dimana seorang individu yang tidak
menjalani puasa mengalami atau berisiko dehidrasi vaskuler, interstisial atau
intravaskuler (Carpenito, 2006).
Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki sifat bertegangan
tetap dengan macam macam elektrolit. Cairan saline terdiri atas cairan isotonik,
hipotonik, dan hipertonik. Konsentrasi isotonik disebut juga normal saline yang
banyak dipergunakan (Alimul, 2009).

1.1.2 Etiologi
1. Meningkatnya permeabilitas kapiler dan kehilangan dengan jalan
evaporatif pada pasien luka bakar atau meningkatnya kecepatan
metabolisme
2. Demam atau peningkatan laju metabolik
3. Diare
4. Mual atau muntah
5. Ketidakcukupan cairan untuk upaya olahraga atau kondisi cuaca
6. Penurunan penerimaan cairan dan penurunan sensasi haus
7. Pengeluaran cairan secara berlebihan
8. Asupan cairan yang tidak adekuat
9. Perdarahan

1
1.1.3 Fisiologis
Masing masing kompartemen tubuh dipisahkan oleh dinding sel dan
membran kapiler. Cairan dan elektrolit secara terus menerus bergerak dari satu
kompartemen ke kompartemen lainnya untuk memfasilitasi proses tubuh seperti
oksigenasi jaringan, keseimbangan asam basa, dan membentuk urine. Air
berpindah dari satu sel ke sel yang lainnya dengan mudah karena membran sel
yang memisahkan kompartemen cairan tubuh bersifat permeabel. Namun
molekul dan ion berpindah dengan cara lambat melalui membran sel. Semakin
besar molekul sel, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk berpindah dari
satu sel ke sel lainnya melalui membran sel. Cairan dan zat terlarut bergerak
melalui membran berdasarkan empat proses, yaitu osmosis, difusi, filtrasi dan
transport aktif (Potter, 2009).
Cairan dalam plasma berada dibawah tekanan hidrostatik lebih besar
daripada tekanan interstisial. Oleh karena itu cairan cenderung untuk keluar dari
pembuluh kapiler, akan tetapi di dalam plasma ada protein. Protein plasma ini
mengeluarkan tekanan osmotic yang berusaha menghisap cairan masuk
pembuluh kapiler. Pada ujung kapiler arteri tekanan hidrostatik lebih besar dari
tekanan osmotik, maka imbang kekuatan mendorong cairan masuk jaringan
sedangkan pada ujung kapiler vena tekanan hidrostatik kurang tekanan osmotik
mengatasinya dan menarik kembali cairan masuk kapiler secara normal cairan
yang meninggikan kapiler lebih banyak daripada cairan yang kembali masuk
kedalamnya. Kelebihan ini disalurkan melalui limfe (getah bening).
Pertukaran antara cairan intraseluler dan ekstraseluler juga tergantung pada
tekanan osmotik. Akan tetapi membran sel mempunyai permeabilitas selektif dan
dilalui oleh beberapa bahan O2, HCO2 dan ureum secara bebas juga
memompakan bahan masuk atau keluar untuk mempertahankan perbedaan
konsentrasi dari cairan intraseluler dan ekstraseluler, misalnya kalium
dikonsentrasikan dalam cairan intraseluler sedangkan natrium dipompakan keluar
(Suddrath, 2002).

1.1.4 Klasifikasi
Klasifikasi dari cairan dan elektrolit, yaitu :
1. Cairan Intra Seluler (CIS)
CIS adalah cairan yang terkandung dalam sel pada orang dewasa 2/3
dari cairan tubuh dari CIS sama dengan 25 L ( rata - rata pria dewasa
70 kg ) dan 1/2 dari cairan tubuh adalah CIS.
2. Cairan Ekstra Seluler (CES)
CES adalah cairan di luar sel. Jumlah volumenya 1/3 dari volume total
tubuh, CES dibagi menjadi :
1) Cairan Interstisial (CIT)

2
Volume CIT kira - kira 2 kali lebih besar pada bayi
2) Cairan Intra Vaskuler (CSV)
Cairan yang terkandung dalam pembuluh darah
3) Cairan Transeluler (CTS)
Cairan yang terkandung dalam rongga khusus tubuh (serebrospinal,
pericardial, pleura, sinovial, cairan intra okuler sekresi lambung)
(Brunner, 2002).

1.1.5 Manifestasi Klinis


1. Hipotensi
2. Turgor kulit menurun
3. Volume dan tekanan nadi menurun
4. Suhu meningkat
5. Membran mukosa kering
6. Kulit kering

1.1.6 Pemeriksaan Penunjang


1. Natrium serum : mungkin normal, tinggi dan rendah
2. Natrium urine : biasanya menurun (kurang dari 10 mEq/L bila
kehilangan karena penyebab eksternal, biasanya
lebih besar dari 20 mEq/L bila penyebab adalah renal
atau adrenalin)
3. JDL : Hb/Hct dan SDM biasanya meningkat (hemokonsentrasi)
penurunan menunjukan hemoragi
4. Glukosa serum : normal atau meningkat
5. BUN dan Creatinin : peningkatan BUN diluar proporsi terhadap
creatinin
6. Protein serum : meningkat
7. Berat jenis urine : meningkat (Brunner, 2002).

1.1.7 Penatalaksanaan
1. Memantau tanda dan gejala dehidrasi kulit dan mukosa rasa haus, berat
jenis urine
2. Memantau masukan dan haluaran cairan dengan cermat
3. Memantau ketidakseimbangan elektrolit (natrium, klorida, kalium)
4. Mengidentifikasi rencana untuk meningkatkan atau mempertahankan
keseimbangan cairan dan elektrolit secara optimal
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian konsentrasi cairan dan
elektrolit

3
1.2 Tinjauan Asuhan Keperawatan
1.2.1 Pengkajian
1.2.1.1 Anamnesa
1. Keluhan Utama
Satu keluhan yang menjadi masalah utama atau aktual
P : provokatif atau paliatif, provokatif apa saja yang memperberat
keluhan, paliatif apa saja yang dapat mengurangi keluhan
Q : quality, bagaimana dirasakan atau sejauh mana anda merasakan
sekarang
R : region atau area, dimana gejala dirasakan? Apakah menyebar
S : skala keparahan, seberapa kesalahan dirasakan
T : timing atau waktu, kapan gejala dimulai timbul, seberapa sering
gejala dirasakan apakah tiba - tiba atau bertahap, seberapa lama
gejala yang dirasakan.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Kronologi mencakup atau mulai timbulnya masalah dan semua
pengobatan, gejala yang timbul saat yang ditulis letak, kualitas,
kuantitas atau keparahan, waktu, situasi, faktor - faktor yang
memperberat atau yang mengurangi, manifestasi atau faktor pencetus
yang berhubungan dengan penyakitnya.
3. Riwayat Penyakit Masa Lalu
Keadaan umum kesehatan mulai dari masa anak, dewasa khusunya
yang ada kaitannya dengan penyakit sekarang.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Buat genogram tiga generasi riwayat penyakit keluarga antara lain :
DM, stroke, TBC
5. Riwayat Psikososial dan Spiritual
Psikososial menggambarkan situasi rumah dan orang terdekatnya
termasuk keluarga yang terkait dengan penyakitnya, serta spiritual
menggambarkan keyakinan beragama pandangan atau nilai dan
kepercayaan.
6. Pola Aktivitas Sehari hari
1) Nutrisi
Menggambarkan masukan nutrisi keseimbangan cairan dan
elektrolit
2) Eliminasi
Ekskresi usus dan kandung kemih
3) Aktivitas atau Latihan
Menggambarkan pola latihan dan aktivitas
4) Istirahat dan Tidur

4
Menggambarkan pola tidur, istirahat
5) Seksualitas atau Reproduksi
Menggambarkan kepuasan atau masalah yang aktual atau
dirasakan dengan seksualitas
7. Keadaan atau penampilan atau keadaan umum pasien
Menggambarkan gambaran secara umum, misalnya kurus, gemuk,
lemah, gaya hidup, ekspresi wajah, distress keadaan umum
8. Tanda - tanda vital
Diambil saat melakukan pengkajian yang meliputi suhu tubuh, denyut
nadi, napas dan tekanan darah

1.2.1.2 Pemeriksaan Fisik


1. Rambut : kering, kusam, pertumbuhan lambat
2. Kulit : kering, berminyak, pecah - pecah, kemerah - merahan, kusam,
keriput
3. Mata : kering dan kemerah - merahan
4. Lidah : merah, bercak - bercak putih
5. Membran mukosa : bercak putih, mudah pecah
6. Berat badan : over weight, under weight
7. Kardiovaskuler : hatreat naik, TD baik, irama jantung tidak teratur
8. Hidung : ada secret, kotor
9. Gigi : karang gigi, ada karies gigi
10. Telinga : terdapat sedikit serumen, ada lesi
11. Kuku : panjang dan kotor
12. Genetalia : kotor, terdapat lesi

1.2.2 Rencana Asuhan Keperawatan


Diagnosa keperawatan
1. Kekurangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
ketidakseimbangan intake output
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan sekunder
akibat diare

Batasan Karakteristik
Mayor
1. Ketidakcukupan masukan oral
2. Penurunan berat badan

5
3. Kulit dan membran mukosa kering
Minor
1. Penurunan turgor kulit
2. Penurunan haluaran urine atau haluaran urine berlebihan
3. Peningkatan natrium serum

Tujuan
Kebutuhan volume cairan dan elektrolit dapat terpenuhi secara adekuat

Kriteria Hasil
1. Meningkatnya masukan cairan minimal 2000 ml
2. Mempertahankan berat jenis urine dalam batas normal
3. Memperlihatkan tidak adanya tanda - tanda dan gejala dehidrasi

Intervensi dan Rasional


1. Observasi TTV dan keadaan umum pasien
Rasional : merupakan indikator keadekuatan sirkulasi
2. Awasi tanda - tanda dehidrasi yaitu membran mukosa kering, turgor
kulit menurun, suhu tubuh meningkat, TD menurun
Rasional : untuk mengetahui deteksi dini kekurangan cairan, untuk
menentukan intervensi selanjutnya dengan segera
3. Menganjurkan untuk minum 8 gelas per hari
Rasional : mempertahankan keseimbangan cairan
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian cairan IV
Rasional : mempertahankan keseimbangan cairan atau elektrolit pada
keadaan tidak adanya pemasukan melalui oral

Evaluasi
1. Adanya keseimbangan masukan dan haluaran cairan
2. Tidak ada tanda dan gejala dehidrasi
3. Turgor kulit 2 detik

Anda mungkin juga menyukai