Oleh
Safira Annisa Yasmin Pambudi
171610101074
Ahmad Alan Suhaimi
171610101077
Dosen Pengampu
Pudji Astuti, drg. M. Kes
Menurut Heaper 1986 dalam Nadeak (2011) pola makan adalah cara
seseorang, kelompok orang dan keluarga dalam memilih jenis dan jumlah bahan
makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang atau lebih dan mempunyai
khas untuk satu kelompok tertentu.
Pola makan yang baik bagi ibu hamil harus memenuhi sumber
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Untuk pengganti nasi dapat
digunakan jagung, ubi jalar dan roti. Untuk pengganti protein hewani dapat
digunakan daging, ayam dan telur. Makanan ibu hamil diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan zat gizi agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Demi
suksesnya kehamilan, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam
keadaaan baik dan selama kehamilan harus mendapatkan tambahan protein,
mineral, vitamin dan energi (Huliana, 2001).
1.1 Protein
Protein diperlukan sebagai zat pembangun alias membangun jaringan tubuh
janin (asupan protein yang kurang dapat menghambat pertumbuhan janin).
Kebutuhan akan protein selama kehamilan tergantung usia kehamilan. Total
protein fetal yang diperlukan selama masa gestasi berkisar antara 350-450 g.
pada trimester pertama kurang dari 6 gram tiap hari sampai trimester kedua,
protein yang diperlukan dan asam amino yang esensial sangat diperlukan pada
trimester awal ini. Pada memasuki trimester akhir, pertumbuhan janin sangat
cepat sehingga perlu protein dalam jumlah yang besar juga yaitu 10 gram/hari.
Sumber protein sering dibagi menjadi protein nabati dan hewani. Protein
nabati dapat ditemukan pada temped an tahu yang berasal dari kedelai.
Sumber lain misalnya kacang-kacangan. Sedangkan protein hewani bisa
berasal dari daging sapi, daging kerbau, daging ayam, ikan laut maupun air
tawar, susu, keju, dan telur. Kebutuhan
sumber:www.rsa.ugm.ac.id
1.2 Lemak
Lemak merupakan sumber tenaga yang vital dan untuk pertumbuhan jaringan
plasenta. Lemak dibutuhkan tubuh terutama untuk membentuk energi dan
serta perkembangan system saraf janin. Oleh karena itu, ibu hamil tidak boleh
sampai kurang mengkonsumsi lemak tubuh. Lemak dapat diperoleh dari
lemak nabati maupun lemak hewani. Lemak nabati dapat diperoleh mellui
margarin, minyak sayur, minyak sawit, dan sebagainya. Sedangkan lemak
hewani dapat diperoleh dari susu, keju, mentega, dan sebagainya.
sumber: www.foodnavigator.com
2. Olahraga
Olahraga dapat membantu mengurangi ketegangan otot dn meningkatkan
stamina. Bagi ibu hamil sebaiknya melakukan olahraga non kompetitif seperti
renang, lari dan berjalan kaki. Hindari olahraga yang berisiko seperti berain basket
dan berkuda. Jika usia kehamilan bertambah, disarankan untuk mengurangi
aktifitas rutin dan olahraga. Lebih baik melakukan olahraga yang berupa gerak
lambat dan jarak pendek seperti yoga. Saat berolahraga hindari gerakan cepat dan
tiba-tiba untuk menghindari cedera. Salah satu olahraga yang cocok untuk ibu
hamil adalah berjalan kaki 15-30 menit setiap harinya. Bagi yang tidak terbiasa
olahraga bisa dilakukan dengan bertahap. Namun jika terdapat keluhan seperti
mual, pusing, timbul flek atau pendarahan, sebaiknya dihentikan. Setelah
melewati minggu ke-20 kehamilan atau sekitar bulan ke-5 bisa mulai melakukan
senam hamil. Senam hamil berfungsi untuk memperkuat dan melenturkan otot-
otot dinding perut dan dasar panggul pada proses persalinan. Senam hamil juga
akan memberikan rasa rileks pada tubuh untuk mengatasi rasa sakit akibat
persalinan. Senam hamil juga akan mempermudah proses persalinan.
sumber: www.brsu.tabanankab.go.id
sumber: www.meetdoctor.com
Daftar Pustaka
Siswosuharjo. 2010. Panduan Super lengkap Kehamilan Sehat. Semarang:
Penebar Plus