Ekolabel adalah salah satu gagasan metode penyampaian informasi dari produk kepada
konsumen yang akurat, verifiable dan tidak menyesatkan, terutama yang terkait dengan aspek
lingkungan dari produk yang dihasilkan, material yang digunakan maupun kemasannya.
Beberapa alasan yang menjadi dasar penyampaian informasi tersebut adalah bertujuan untuk
mendorong permintaan dan penawaran produk yang dihasilkan ramah terhadap lingkungan
sehingga dapat mendorong perbaikan lingkungan yang berkelanjutan.
Sementara itu, ditinjau dari sudut pandang konsumen, ekolabel merupakan informasi
mengenai dampak lingkungan dari produk yang akan digunakannya. Sehingga dengan demikian,
masyarakat memiliki kesempatan untuk mengambil peran serta dalam penerapan ekolabel
melalui cara penyampaian masukan bagi pemilihan kategori produk dan criteria ekolabel.
Disamping itu, ekolabel mampu mendorong tingkat kepedulian dan kesadaran konsumen bahwa
dalam pengambilan keputusan dalam pemilihan jenis produk tidak hanya ditentukan oleh faktor
harga dan kualitas saja tetapi juga didasarkan pada faktor lainnya yaitu dampak lingkungannya.
Indikator keberhasilan ekolabel dapat diketahui dari adanya tindakan perbaikan kualitas
lingkungan yang terkait dengan kegiatan proses produksi yang didukung oleh seluruh komponen
pelaku industrinya baik pengusaha, importer, distributor, pemerintah, masyarakat dan lain-lain.
Ada tiga tipe ekolabel yang dapat diadopsi oleh KLH berdasarkan standar internasional yang
telah dikembangkan oleh Internasional Organisation for Standardisation (ISO) yaitu:
1. Multi kriteria;
2. Proaktif, dengan proses evaluasi oleh pihak ketiga (Lembaga Sertifiksi Eklabel) yang
kompeten dan kredibel;
3. Penggunaan logo ekolabel diijinkan apabila produk memenuhi kriteria untuk kategori
produk tertentu;
4. Kriteria disusun dengan mempertimbangkan dampak lingkungan sepanjang daur hidup
produk;
5. Kriteria ekolabel harus objektif, tidak memihak dan berdasarkan data ilmiah;
6. Transparansi dan keterlibatan stakeholders (proses konsensus);
7. Tidak dimaksudkan untuk menghambat perdagangan
KLH melalui Panitia Teknis Manajemen Lingkungan telah menyusun kriteria ekolabel Indonesia
yang diterbitkan dalam bentuk Standar Nasional Indonesia (SNI). Ada 7 kategori produk yang
telah disusun dalam 11 kriteria ekolabelnya yaitu :
Kategori Produk:
1. Kertas;
2. Deterjen;
3. Tekstil dan produk tekstil;
4. Kulit;
5. Baterai;
6. Cat Tembok;
7. Kantong Belanja Plastik
Ekolabel Tipe II adalah swa-deklarasi. Ekolabel tipe 2 merupakan pernyataan atau klaim
lingkunganyang dibuat sendiri oleh produsen/pelaku usaha yangbersangkutan. Ekolabel tipe 2
dapat berupa simbol, label ataupernyataan yang dicantumkan pada produk atau kemasanproduk,
atau pada informasi produk, buletin teknis, iklan,publikasi, pemasaran, media internet, dll.
Contoh pernyataanatau klaim tersebut adalah recyclable, recycled material,biodegradable,
CFC-free, dll.Keabsahan ekolabel tipe 2 sangat dipengaruhi oleh: