Anda di halaman 1dari 20

STATUS PSIKIATRI

SKIZOAFEKTIF

Oleh:
Bendit Setiawan
1102013056

Penguji:
dr. Ismoyowati Putri U, Sp.KJ
dr. Safyuni Naswati, Sp.KJ

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

RUMAH SAKIT JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN

PERIODE 7 AGUSTUS 9 SEPTEMBER 2017


Status Pasien Ujian Psikiatri
Nama: Bendit Setiawan NIM : 1102013056 / FK YARSI
Dokter Penguji: Tanda Tangan:

dr. Ismoyowati Putri U, Sp.KJ

dr. Safyuni Naswati, Sp.KJ

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.C
Tgl. lahir :17 Maret 1983 (34tahun)
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama :Khatolik
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :Tidak Bekerja
Status perkawinan :Belum menikah
Bangsa/Suku : Palembang
Alamat : Tambora ,Jakarta Barat
Dokter yang merawat : dr. Ismoyowati Putri U , Sp.KJ
Masuk RS tanggal : 8 Agustus 2017
Ruang perawatan : Bangsal Perkutut
Rujukan/datang sendiri/keluarga : Datang diantar keluarga ( Ayah dan Ibu Pasien)

II. RIWAYAT PSIKIARTIK


Autoanamnesis :
Tanggal 2 September 2017, pukul 16.00 WIB, di Bangsal PerkututRumah Sakit Jiwa
Soeharto Heerdjan

2
Tanggal 3 September 2017, pukul 09.00 WIB di Bangsal Perkutut Rumah Sakit Jiwa
Soeharto Heerdjan
Tanggal 3 September 2017, pukul 16.00 WIB di Bangsal Perkutut Rumah Sakit Jiwa
Soeharto Heerdjan
Alloanamnesis:
Tanggal 2 September 2017, pukul 17.00 WIB dilakukan alloanamnesis dengan Ibu
dan ayah pasien (tinggal bersama dan mengurus pasien)

A. KELUHAN UTAMA
Pasien datang ke Poli Rawat Jalan RSJSH diantar oleh kedua orangtuanya karna
mudah marah ,tidak bisa tidur sering berbicara kacau sendiri , suka tertawa dan bernyanyi
sejak 2 hari SMRS

B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG


Pasien datang ke poli Rawat Jalan RSJSH pada tanggal 8 Agustus 2017 diantar
oleh Kedua orang tuanya dengan keluhan mudah marah ,tidak bisa tidur sering berbicara
kacau sendiri ,suka tertawa dan bernyanyi sendiri sejak 2 hari SMRS.Menurut
keluarganya pasien sempat mengacak ngacak mainan dan sempat pergi keluyuran
keluar rumah dan sempat tidak mandi Selama beberapa hari . Saat ditanya oleh
keluarganya kenapa pasien mudah marah , pasien mengatakan marah karena dia tidak
mau di suruh untuk menuruti perintah orang yang menganggap dirinya salah .Pasien
pernah bercerita pada ibunya bahwa ia mendengar suara yang bersal dari dalam hatinya
yaitu suara tuhan yang menyuruhnya untuk bernyanyi.
Keluarga sering melihat pasien berbicara sendiri, tertawa sendiri, bila diajak
bicara oleh keluarganya kacau dan tidak dapat fokus pada pertanyaan yang diberikan
keluarganya . terkadang pasien tampak tidak bisa berhenti berbicara dan terus berbicara
menganai hal hal yang dianggap lucu oleh pasien .terkadang keluarga melihat pasien
tampak cemas dan ketakutan ketika pasien bercerita kalau ada suara suara yang
menyuruh nyuruh terhadap dirinya .terkadang pasien suka bercerita kalau dirinya
memiliki bannyak saham yang akan di bagi bagikan kepada semua orang .kesehariannya
pasien lebih senang bermain dengan anak kecil disekitar rumahnya .

3
C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
1. Riwayat Gangguan Psikiatrik
Pasien sebelumnya pernah dirawat di RS Jiwa Soeharto Heerdjan. Keluarga
mengatakan bahwa pasien mengalami keluhan seperti ini kurang lebih sejak 8 tahun
yang lalu .sejak pasien berhenti bekerja bersama kaka iparnya . Semenjak itu pasien
lebih suka menarik diri, mengurung diri dikamar, dan tampak berbicara sendiri dan
terlihat lebih aktif . Pasien mulai berobat jalan ke RSJSH pada tahun 2012 karena di
rujuk dari rumah sakit sumber waras,sebelumnya pasien sudah mulai berobat ke
psikiater pada tahun 2004 di RSUD di daerah Palembang selama kurang lebih 1
minggu, lalu melanjutkan pengobatannya di Jakarta . sebelumnya pasien juga pernah
di rawat di sini dengan keluhan serupa Setelah pulang dari RS Jiwa pasien diberikan
obat tetapi tidak mau diminum karena menganggap dirinya sudah sehat.
Pada tahun 2014, keluhan pasien terulang lagi seperti pada tahun 2012 namun
lebih parah karena sempat mengamuk seperti melempar barang barang dan tampak
lebih agresif . Kemudian pasien dirawat lagi di RS Jiwa Soeharto Heerdjan. Saat
keluar dari rumah sakit, pasien rutin minum obat dan kontrol lagi. Pada tahun 2016
pasien mengalami keluhan yang sama namun tidak sampai memukul anggota
keluarga sehingga dirawat kembali di RS Jiwa Soeharto Heerdjan .pasien mengaku
sempat tidak rutin meminum obat karena keluarga pasien sering mencoba pengobatan
tradisional dan tidak melanjutkan obat yang telah diberikan oleh dokter ,sehingga
pasien sering kambuh dan dating ke RSJSH dengan keluhan serupa.pasein juga
sempat mengaku kalau dirinya ingin bunuh diri dengan cara menjedotkan kepalnya ke
tembok dan setelah ditannya tidak ada suara suara yang menyuruhnya untuk bunuh
diri melaikan keingannya sendiri untuk melakukan hal tersebut.
2. Riwayat Gangguan Medik
Pasien memiliki riwayat kejang demam karna tetanus yang dialaminya saat usia 8
tahun dan sempat dirawat di RS Sumber Waras sekitar 1minggu .
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Pasien tidak pernah mengonsumsi obat-obat terlarang dan tidak pernah meminum
alkohol. pasien mengaku kalau dia merokok sekitar 2- 4 batang setiap harinya.dan
terakhir merokok adalah sebelum pasien di rawat disini

4
4. Riwayat Gangguan Sebelumnya

Grafik perjalanan penyakit


Pasien tampak lebih suka
Keluhan pasien berbiacra terus tidak bias
Pasien
terulang kembali Pasien kembali berhenti berbicara ,suka
berbicara
karena tidak rajin berbicara tertawa tawa sendiri dan
sendiri, tertawa
minum obat, sendiri, marah- terus bernyanyi tampak sulit
sendiri, dan
kontrol masih marah, tertawa untuk tidur,lebih mudah
mendengar
rutin pasien sendiri, dan untuk marah ,masih
suara suara
tampak kadang mendengar mendengar suara suara dan
yang
lebih mjudah suara tuhan sempat mengacak ngacak
menyuruhya
marah barang
bernyanyi

2004- 2012 2013-2015 2016 2017

pasien
cenderung
menarik
diri,mengurung
dikamar,

D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI


1. Riwayat Prenatal dan Perinatal:
Pasien merupakan anak ke- 6 dari enam bersaudara. Pasien merupakan anak yang
direncanakan dan diinginkan. Pasien lahir dalam keadaan sehat dan langsung
menangis.Ibu pasien mengatakan berat saat lahir 3,1kg dan diberi ASI hingga usia 2
tahun.Riwayat komplikasi kelahiran, trauma dan cacat bawaan disangkal.
2. Riwayat Perkembangan Kepribadian:
a. Masa Kanak Awal (0-3 tahun)

5
Ibu pasien mengatakan pasien dapat duduk saat berusia 7 bulan, berjalan dan
dapat mengucapkan kata-kata saat usia 1 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan
pasien berjalan sesuai usia anak-anak pada seusianya. Saat masa kecil pasien tidak
pernah sakit serius sampai dirawat di rumah sakit, dan pasien juga tidak pernah
mengalami kejang sebelumnya.
b. Masa Kanak Menengah (3-11 tahun)
Pasien merupakan anak yang pendiam.lebih suka berdiam diri di kamar dan
bermain di kamarnya dengan mainannya pasien jarang sekali bermain dengan teman
sebayanya yang berada disekitar lingkungan rumahnya .Ibu pasien mengatakan tidak
ada keluhan mengikuti pelajaran sewaktu pasien sekolah dan ia memiliki teman.

c. Masa Kanak Akhir (Pubertas dan Remaja)

Pasien melewati masa SMP dan SMA dengan lancar. Pasien memiliki beberapa
teman dekat pasien tidak memiliki masalah dalam bertteman dan bergaul
.kesehariannya pasien lebih suka berdiam dikamar dan asik bermain sendirian dikamar

d. Masa Dewasa

Setelah lulus lulus SMA, pasien tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih
tinggi lagi . pasien sempat ikut bekerja bersama kaka iparnya tapi tidak begitu lama
pasien diberhentkan bekerja karna berdasarkan keterangan dari keluarganya pasien
malas bekerja dan sering berbohong ,selanjutnya pasien ikut bekerja dengan temannya
dengan berjualan susu kedelai.ibu pasien sempat bercerita saat dimasa ini pasien
terkadang lebih sering suka mengambil uang tanpa sepengetahuan orang tau
pasien,dimana uangnya digunakan untuk membeli kertas untuk menggambar coret
coretan yang menurut kedua orang tuanya gambarnya itu sulit dimengerti,selanjutnya
menurut ayahnya pasien dalam kesehariannya lebih sering menonton film porno yang
di tayangkan saat malam hari sehingga pasien terlihat tampak seperti kurang tidur
menurut ayahnya hal ini dilakukan untuk melampiaskan keinginannya untuk bisa
menikah .

6
3. Riwayat Pendidikan
Pasien menjalani pendidikan hingga SMA. Menurut keluarga pasien, prestasi
pasien biasa saja saat di bangku sekolah,tidak menonjol, dan selalu naik kelas.

4. Riwayat Pekerjaan
Keluarga mengatakan bahwa pasien bekerja dengan kaka iparnya tidak begitu
lama setelah itu pasien mencoba untuk berjualan susu kedelai.namun tidak lama
pasien berhenti berjualan tanpa diketahui sebab yang pasti dan pasien mulai
mengurung diri lagi dirumah
5. Riwayat Kehidupan Beragama
Pasien beragama khatolik dan cukup rajin untuk mengikuti kegiatan rohani di gereja
6. Kehidupan perkawinan/psikoseksual
Pasien belum pernah berpacaran dan belum menikah
7. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah berurusan dengan aparat penegak hukum, dan tidak pernah
terlibat dalam proses peradilan yang terkait dengan hukum.
8. Riwayat Sosial
Hubungan pasien dengan ibu dan saudaranya terjalin dengan cukup baik.
Semenjak bercerai pasien tidak pernah bertemu lagi dengan kedua anak dan mantan
istrinya.

7
E. RIWAYAT KELUARGA

Pasien merupakan anak ke -6 dari enam bersaudara. Pasien tinggal bersama


kedua orang tuanya
F. Persepsi Pasien Tentang Diri Dan Kehidupannya
Pasien menyadari kalau dirinya sedang sakit,dan diharuskan untuk selalu minum
obat secara rutin

III. STATUS MENTAL (Pemeriksaan tanggal 3 september 2017 08.00)


a. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Seorang laki-laki usia 34 tahun, tampak sesuai dengan usianya, memakai kaos
berwarna coklat , celana selutut berwarna cokelat tua ,tampak terawat. Pasien
selalu melakukan kontak mata dengan pewawancara.
2. Kesadaran : compos mentis
3. Perilaku dan psikomotor : normoaktif

8
a. Sebelum wawancara : pasien sedang terlihat mondar mandir dan
terkadang duduk bersama pasien lainnya tampak sambil bercerita
b. Selama wawancara : pasien duduk dengan tenang didepan
pemeriksa.Tidak ada perlambatan gerakan. Semua pertanyaan dijawab
oleh pasien.
c. Sesudah wawancara : pasien merespon ajakan bersalaman dari
pemeriksa dengan baik.
4. Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif
5. Pembicaraan
a. Cara berbicara :spontan, volume cukup, artikulasijelas, intonasi
cukup.
b. Gangguan berbicara : Tidak terdapat hendaya atau gangguan berbicara.

b. ALAM PERASAAN
1. Mood :Hipertim
2. Afek : Luas
3. Keserasian : serasi

c. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi : (+) halusinasi auditorik
2. Ilusi :Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
d. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
a. Produktifitas : Cukup Ide
b. Kontinuitas : asosiasi longgar
c. Hendaya bahasa : tidak ada
2. Isi pikir
a. Waham : Waham Kejar
b. Preokupasi : Tidak ada

9
c. Obsesi : Tidak ada
d. Fobia : Tidak ada
e. FUNGSI INTELEKTUAL
1. Taraf Pendidikan SMA
2. Pengetahuan Umum Baik (pasien mengetahui nama Presiden Indonesia saat
ini).
3. Kecerdasan Rata-rata
4. Konsentrasi dan Konsentrasi baik (saat diajak berhitung 100 dikurangi 7,
Perhatian pasien dapat menjawab dengan benar, saat diminta
mengeja kata BUMI secara terbalik, pasien juga dapat
menjawab dengan tepat).
Perhatian baik (pasien tidak mudah teralih perhatiannya
terhadap kegiatan atau orang yang lewat didepannya, atau
terhadap benda yang menarik perhatiannya)
5. Orientasi
- Waktu Baik (pasien dapat membedakan pagi, siang dan malam
hari).
- Tempat Tidak Terganggu (pasien mengetahui dirinya sekarang
berada di RSJ Soeharto Heerdjan Grogol).
- Orang Baik (pasien mengetahui sedang diwawancara oleh dokter
muda dan mengenal pasien lain yang berada di satu
ruangan dengan pasien).
6. Daya Ingat
- Jangka Baik (pasien dapat mengingat tempat sekolah pasien dan
Panjang mengingat usia saat menikah).
- Jangka Baik (pasien menginat menu makan pagi dan kegiatan
Pendek yang yang dilakukannya pagi tadi di RS).
- Segera Baik (pasien dapat mengingat nama dokter muda yang
mewawancarai).
7. Pikiran Abstrak Baik (pasien dapat menyebutkan perbedaan dan persamaan

10
antara bola dan jeruk).
8. Visuospasial Baik (pasien dapat menggambar jam yang waktunya
ditentukan oleh pemeriksa).
9. Kemampuan Baik (pasien bisa makan, mandi, dan berpakaian sendiri).
Menolong Diri

f. PENGENDALIAN IMPULS
Baik. Saat wawancara, pasien tampak tenang.

g. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial : Baik
2. Uji daya nilai : Baik (jika pasien menemukan dompet dijalan akan
mengembalikan ke pemiliknya)
3. Daya nilai realitas : Terganggu
h. TILIKAN
Derajat 3 : pasien merasa dirinya sakit
i. RELIABILITAS
Dapat dipercaya

IV. PEMERIKSAAN FISIK

A. STATUS INTERNUS
Keadaan Umum : Baik, tampak tenang
Kesan gizi : kurus
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 87/ menit
Suhu : 36,5oC
Pernafasan : 20x/ menit
Kulit : Putih Kuning Langsat , ikterik (-), sianosis (-), turgor baik,
kelembaban normal,.efloresensi primer/sekunder (-)

11
Kepala :Normocephal, rambut warna putih, pendek dan lurus,
distribusimerata
Mata : Pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya
tidak ...langsung +/+, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,
Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping hidung (-),
sekret -/-.
Telinga : Sekret -/-, membran timpani intak +/+, nyeri tekan -/-.
Mulut : Bibir kecoklatan, sianosis (-), trismus (-),
Lidah : Normoglossia, warna merah muda, lidah kotor (-).
Gigi geligi : Normal
Uvula : Letak di tengah, hiperemis (-)
Tonsil : T1/T1, tidak hiperemis
Tenggorokan : Faring tidak hiperemis
Leher : KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak teraba .
Membesar.
Thorax
Paru
Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris dalam keadaan statis maupun
dinamis, efloresensi primer/sekunder dinding dada (-), pulsasi
abnormal (-), gerak nafas simetris, irama teratur, retraksi
suprasternal (-).
Palpasi : Gerak nafas simetris, fremitus vocal simetris
Perkusi : Sonor pada semua lapangan paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler pada seluruh lapang paru
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : S1 S2 reguler, murmur -, gallop

12
Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar, efloresensi (-)
Auskultasi : Bising usus (+)
Perkusi : Timpani pada keempat kuadran abdomen, shifting dullness (-),
nyeri ketok CVA (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba membesar, balotemen
(-)
Ekstremitas
- Atas : Akral hangat, sianosis (-), edema (-)
- Bawah : Akral hangat, sianosis (-), edema (-)
Genitalia : Tidak diperiksa karena tidak ada indikasi

A. Status Neurologis
1. Saraf kranial (I-XII) : Baik
2. Tanda rangsang meningeal : Baik
3. Refleks fisiologis : (+) normal
4. Refleks patologis : Tidak ada
5. Motorik : Baik
6. Sensorik : Baik
7. Fungsi luhur : Baik
8. Gangguan khusus : Tidak ada
9. Gejala EPS : Akatisia (-), bradikinesia (-), rigiditas (-), tonus otot (N),
tremor (-), distonia (-)

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak ada hasil pemeriksaan penunjang. Disarankan untuk memeriksa darah rutin, GDS,
SGOT, SGPT, ureum, kreatinin untuk screening.

13
VI. PENEMUAN BERMAKNA

Pasien laki-laki, berumur 34 tahun datang ke poli rawat jalan RSJSH keluhan mudah marah
tidak bisa tidur sering berbicara sendiri dan teratawa dan suka bernyanyi sendiri 2 hari SMRS.
Keluhan ini dirasa keluarga sudah terjadi dalam sehari hari ,dimana menurut keluarga pasien ke
Menurut keterangan keluarga pasien sehari hari tampak berbicara kacau dan terus aktif
seperti terlihat tidak pernah lelah dalam bercerita .tidak pernah fokus dalam menjawab
pertannyaan terkadang keluarga melihat pasien tampak asik berbicara sendiri seolah olah pasien
sedang berbicara dengan orang lain,kadang pasien terlihat tampak gelisah dan ketakutan dan juga
terkadang pasien menjadi mudah marah ketika diminta untuk melakukan sesuatu hal.pasien
sempat mengaku kalau dirinya suka mendengarkan suara suara bisikan dari tuhan yang berbunyi
untuk menyuruh nyuruh dirinya agar tetap semangat .terkadang pasien mengaku kalau dirinya
memiliki beberapa saham dari perusahaan ternama dan memiliki bannyak mobil . pasien juga
sempat mengaku kalau dirinya sempat ingin bunuh diri dengan cara menabrakan kepalanya ke
tembok.
Keluhan seperti ini sudah dirasakan sejak 8 tahun yang lalu .dimana keluhan ini di rasa
hilang timbul karena pasien sempat tidak rutin minum obat karena keluarga sempat mencoba
pasien untuk berobat ke alternative ,sehingga pasien sempat putus obat . Terdapat riwayat
penyakit serius pada pasien namun sudah mengalami remisi sempurna . Saat sekolah pasien
termasuk anak yang cukup pintar. Tidak pernah tinggal kelas dan bias menyelesaikan
pendidikannya hingga SLTA. Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa sepert
makan, minum, dan mandi
Pasien belum menikah dan tidak pernah berpacaran sebelumnya .berdasarkan keterangan dari
ayahnya pasien sempat ingin menikah .dan untuk memuaskan nafsu seksualnya pasien sering
menonton film porno berdasarkan keterangan dari ayahnya .dari kecil pasien merupakan tipe
pribadi yang suka menyendiri di kamarnya pasien selau bermain di dalam kamarnya dan tidak
pernah bermain dengan teman sebayanya di sekitar rumahnya .kecuali teman sebayanya yang
berada disekolah
Berdasarkan pemeriksaan status mental didapatkan halusinasi auditorik dan waham dan juga
berdasarkan pemeriksaan status neurologis dalam batas normal. dan pada pemeriksaan internus
pasien tampak kurus.

14
VII. EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I : termasuk gangguan kejiwaan, karena:

- Gangguan fungsi/hendaya dan disabilitas: gangguan fungsi sosial


(menarik diri dari lingkungan)
- Distress: marah-marah, mengamuk, bicara sendiri
- tidak termasuk gangguan non-organik, karena:
ada riwayat sakit atau trauma yang berarti namun sudah terjadi remisi
sempurna
Tidak ada gangguan kesadaran neurologis
Tidak disebabkan oleh kondisi medis umum

termasuk gangguan psikotik, karena:

- Halusinasi auditorik: terdapat suara berasal dari alat elektronik yang


dimatikan, halusinasi visual: pasien melihat hewan, orang, dan pohon
dengan warna hitam putih
- Waham kejar: pasien marah-marah karena merasa keluarga ingin
mengambil gajinya, dan pasien marah bila diberi makan daging dan
menyebut keluarganya pembunuh
-
diagnosis kerja adalah Skizofrenia tipe paranoid karena:
- Memenuhi kriteria umum skizofrenia
- Terdapat halusinasi auditorikdan visual
- Terdapat waham paranoid
- Terdapat gejala yang berulang dan lebih dari 1 bulan
- Terdapat perubahan dalam perilaku seperti larut dalam diri sendiri dan
penarikan diri secara sosial.

Aksis II :Kepribadian Skizoid (lebih sering hampir melaukan aktivitas sendiri dan berdiam
diri dikamar ,memilki fantasi yang berlebih )

Aksis III : Perlu Observasi

15
Aksis IV : Masalah dengan primary support group (keluarga tidak membantu pasien
untuk minum obat)

Aksis V :GAF current : 30-21

GAF HLPY : 40- 31

VIII. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

Aksis I : F 25.0 Skizoafektif tipe Manik

Diagnosis Banding : F 20.0 SkizofreniaParanoid

Aksis II : Kepribadian Skizoid

Aksis III : Perlu Observasi

Aksis IV : primary support group

Aksis V :GAF current : 30- 21

GAF HLPY : 40- 31

IX. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


a. Faktor yang memperberat:
Pasien tidak patuh minum obat
b. Faktor yang memperingan:
Tidak ada riwayat keluarga
Pasien sadar kalau dirinya sakit dan harus rutin minum obat

X. PROGNOSIS

- Quo vitam : Dubia ad bonam (tidak ada tanda gangguan mental organik dan
tidak ada percobaan bunuh diri).
- Quo functionam : Dubia ad Bonam .

16
- Quo sanationam : Dubiaad malam (karena tidak patuh minum obat menyebabkan
terjadinya kekambuhan)
XI. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik :Tidak ditemukan kelainan organik pada pasien dan tidak
ditemukan faktor herediter pada pasien.
2. Psikiatrik : marah-marah, halusinasi auditorik dan waham.
3. Sosial/keluarga : Pada pasien ditemukan keterbatasan dalam berhubungan social
sehingga membutuhkan sosioterapi

XII. TERAPI

a.Rawat inap
- Indikasi: pasien mengamuk, mencegah kejadian mencelakai orang lain dan
pasien sendiri, perlu observasi lebih lanjut.
b. Medikamentosa:
- Risperidone 2 x 2 mg PO
Alasan pemberian: Risperidon adalah salah satu first-line treatment pada
pasien dengan gejala psikosis. Risperidon merupakan obat antipsikotik
generasi 2 atau antipsikotik atipikal, yang bekerja sebagai antagonis reseptor
serotonin (terutama 5HT2A) dan reseptor dopamine D2. Risperidon dapat
digunakan untuk mengobati baik gejala positif maupun negatif karena
aktivitasnya sebagai antagonis reseptor D2 yang tidak terlalu kuat sehingga
efek samping terutama efek samping ekstrapiramidal rendah, dan juga
aktivitasnya terhadap reseptor serotonin 5HT2 yang juga tinggi sehingga juga
dapat digunakan untuk mengobati gejala negatif.
- Litium karbonat (Ajuran)
c. Non-medikamentosa:
Psikoedukasi:
- Menjelaskan pada pasien dan keluarga mengenai penyakit yang dialami pasien,
rencana terapi, efek samping pengobatan, dan prognosis penyakit.
- Mengingatkan pasien dan keluarga tentang pentingnya minum obat sesuai
aturan dan datang kontrol ke poli.

17
- Menjelaskan pada keluarga pasien bahwa dukungan keluarga akan membantu
- keadaan pasien.

Psikoterapi:

- Ventilasi : pasien diberikan kesempatan untuk menceritakan masalahnya


- Sugesti :menanamkan kepada pasien bahwa gejala-gejala
gangguannyaakan hilang atau dapat dikendalikan.
- Reassurance memberitahukan kepada pasien bahwa minum obat sangat penting
untuk menghilangkan halusinasi.
Sosioterapi:
- Melibatkan pasien dalam kegiatan rehabilitasi psikososial bersama keluarga,
atau bersama teman teman terdekatnya..
- Melibatkan pasien dalam kegiatan rehabilitasi psikososial berupa latihan
ketrampilan sosial di RSJSH (daycare).
d. Nutrisi
- Diet makanan biasa:
Susunan makanan mengacu pada pola menu seimbang dan Angka Kecukupan
Gizi (AKG) yang dianjurkan bagi orang dewasa sehat. Makanan biasa
diberikan kepada pasien yang berdasarkan penyakitnya tidak memerlukan
makanan khusus (diet). Walau tidak ada pantangan secara khusus, makanan
sebaiknya diberikan dalam bentuk yang mudah dicerna dan tidak merangsang
pada saluran cerna. Tujuan diet makanan biasa adalah memberikan makanan
sesuai kebutuhan gizi untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan
tubuh.

18
FOLLOW UP PASIEN

Tanggal S O A P

3 September Pasien tenang, Dalam Batas AksisI : F25.o Risperidone


2017 ,pukul afek luas, Normal Skizoafektif 2 x 2 mg
09 .00 WIB kontinuitas tipe manic
Heximer
cukup ide
DD ;F 20.0 3x2mg
waham dan
Skizofrenia
halusinasi Clozapine
paranoid
masih ada
2 x100mg
Aksis II:
Kepribadian Ativa 1x
Skizoid 2mg

Aksis III: Depacote 1x


Perlu observasi 500mg

Aksis
IV:Primary
Support Group,
Masalah
berobat ke
alternative

Aksis V: GAF
current :
30- 21

GAF HLPY :
40- 31

19
3 September Pasien tampak Dalam Batas AksisI : F25.0 Risperidone
2017 puku sedih ,mood Normal Skizoafektif 2 x 2 mg
17.00 WIB tampak tipe Manik
Heximer
irritable afek
DD : F20.0 3x2mg
luas,
kontinuitas Aksis II: Clozapine
cukup Ide Kepribadian
2 x100mg
waham dan Skizoid
halusinasi Ativa 1x
Aksis III:
masih ada 2mg
Perlu observasi
Depacote 1x
Aksis
500mg
IV:Primary
Support Group,
Masalah
berobat
alternative

Aksis V: GAF
current: 30- 21

GAF HPLY: 40
-31

20

Anda mungkin juga menyukai