TINJAUAN PUSTAKA
ditunjukkan dengan kelebihan yang dimiliki manusia namun tidak dimiliki makhluk
lain yaitu akal. Manusia diberi akal untuk berfikir, mengetahui, memahami,
Dari tabel 2.1 dapat diketahui arti belajar melalui tabel yang di adaptasi dari
Monks, Knoers, Siti Rahayu, 1989; Biggs & Telfer, 1987; Winkel,1991 dalam
8
9
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh siswa untuk memperoleh hasil dan pengalaman belajar dimana saja
dan sepanjang hayat untuk memecahkan suatu masalah dan mempertinggi derajatnya.
Menurut Slameto (Dimyati dan Mudjiono, 2013) belajar ialah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
lingkungannya. Selain itu, Gagne (Dimyati dan Mudjiono, 2013) berpendapat bahwa
belajar terdiri dari tiga komponen penting, yaitu kondisi eksternal, kondisi internal,
sebelumnya kini dapat diambil kata pembelajar dimana menurut Yamin (2013)
konstan, sehingga mencipta perubahan yang baik pada siswa. Oleh karena itu,
pembelajaran tidak diartikan sebagai sesuatu yang statis, melainkan suatu konsep
yang bisa berkembang seirama dengan tuntutan kebutuhan hasil pendidikan yang
berkaitan dengan teknologi kemajauan ilmu dan teknologi yang melekat pada wujud
sengaja, bertujuan dan terkendali agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang
relatif menetap pada diri orang lain. Selain itu, menurut Yamin (2013) pembelajar
memiliki tugas utamanya adalah mendidik dan membimbing siswa untuk belajar serta
mengembangkan dirinya.
10
Menurut Djamarah dan Zain (2013) belajar mengajar merupakan suatu kondisi
siswa.
(Djamarah dan Zain, 2013), yaitu; (a) belajar mengajar memiliki tujuan, yakni
sebagai pusat perhatian; (b) adanya suatu prosedur (jalannya interaksi) yang
direncanakan, didesain, untuk mencapai tujuan secara optimal; (c) adanya suatu
materi, dan materi harus sudah didesain dan disiapkan sebelum berlangsungnya
kegiatan belajar mengajar; (d) ditandai dengan aktivitas siswa. Aktivitas dalam hal
ini, baik secara fisik maupun secara mental; (e) dalam kegiatan belajar mengajar guru
berperan sebagai pembimbing; (f) kegiatan belajar mengajar membentuk disiplin; (g)
ada batas waktu, yang artinya setiap tujuan akan diberi ketetapan waktu tujuan
tersebut sudah harus tercapai; dan (h) evalusi, disini bertujuan untuk mengetahui
keberhasilan suatu proses belajar mengajar, yaitu; (a) tujuan, tujuan adalah pedoman
sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar; (b)
guru, yaitu tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada
siswa di sekolah; (c) siswa yaitu orang yang dengan sengaja datang ke sekolah dan
11
orang tuanyalah yang memasukannya untuk dididk agar menjadi orang yang berilmu
pengetahuan di kemudian hari; dan (d) kegiatan pengajaran, pola umum kegiatan
pengajaran adalah terjadinya interaksi antara guru dan siswa dengan bahasa sebagai
perantaranya.
(Daryanto, (2014). Selain itu, menurut (Sutirman, (2013) PjBL merupakan model
yang kompleks.
tradisional, oleh karena itu pembelajaran berbasis proyek dapat digunakan untuk
kelas yang berdurasi pendek dan aktivitas pembelajaran berpusat pada guru
pembelajaran melalaui PjBL memungkinkan guru untuk belajar dari siswa dan belajar
siswa secara aktif dalam merancang tujuan pembelajaran untuk menghasilkan produk
atau proyek yang nyata dimana proyek yang dibuat oleh siswa mendorong berbagai
12
kemampuan tidak hanya pengetahuan atau masalah teknis, tetapi juga keterampilan
praktis seperti mengatasi informasi yang tidak lengkap atau tidak tepat; menentukan
tujuan sendiri; dan kerjasama kelompok (Sutirman, (2013). Tidak hanya itu, menurut
aktivitas belajar saintifik berupa kegiatan: (a) bertanya; (b) melakukan pengamatan;
(c) melakukan penyelidikan atau percobaan; (d) menalar; dan (e) menjalin hubungan
dengan orang lain dalam upaya memperoleh informasi atau data (Sani, (2014).
Selain itu, mnurut Sani (2014) proses identifikasi dalam pembuatan proyek juga
Selain itu, berdasarkan hasil review dalam Sani (2014) dikemukakan beberapa
melalaui kerja proyek. Pekerjaan proyek merupakan pusat dari kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh siswa di kelas; (b) pertanyaan penuntun, hal ini mengandung
makna bahwa pekerjaan proyek yang dilakukan oleh siswa bersumber pada
pertanyaan atau persoalan yang menuntun siswa untuk menemukan konsep mengenai
berbasis proyek terjadi proses investigasi yang dilakukan oleh siswa untuk
yaitu dalam pembelajaran berbasis proyek siswa diberi kebebasan atau otonomi untuk
menentukan target sendiri dan bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakan; dan
(e) realistis, yang artinya bahwa proyek yang dikerjakan oleh siswa mereupakan
pekerjaan nyata.
14
PjBL, yaitu; (a) melibatkan siswa dalam permasalahan dunia nyata; (b) membutuhkan
siswa dalam belajar menerapkan pengetahuan dan keterampilan; dan (d) memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilan yang dibutuhkan untuk hidup
dan sebagainya); dan (f) mencakup aktivitas refleksi yang mengarahkan siswa untuk
proyek menurut Sani (2014) adalah; (a) meningkatkan motivasi siswa untuk belajar
kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah yang kompleks; (c) membuat siswa
lebih aktif; (d) meningkatkan kemampuan siswa dalam bekerja sama; (e) mendorong
15
siswa dalam mengelola sumber daya; (g) memberi pengalaman kepada siswa; (h)
memberikan kesempatan belajar bagi siswa untuk berkembang sesuai kondisi dunia
nyata; (h) melibatkan siswa untuk belajar mengumpulkan informasi dan menerapkan
Sedangkan jika dilihat dari perspektif siswa yang dikutip dari Sutirman (2013)
adalah:
Menurut Sani (2014) perencanaan PjBL harus mencakup empat langkah harus
proyek, serta mempersentasikan proyek; (d) memberikan umpan balik dan penilaian
dengan langkah sebagai berikut; (a) penentuan pertanyaan mendasar yang dapat
melibatkan siswa dan guru; (c)menyususn jadwal; (d) memonitor siswa dan kemajuan
Secara umum tahap pembelajaran berbasis proyek menurut Sani (2014). digambarkan
sebagai berikut:
Berdasarkan komponen tersebut, menurut Sani (2014) tahapan PjBL yang perlu
luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih
dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Kelompok dalam pembelajaran
kooperatif itu dapat terdiri dari dua orang saja, tetapi juga dapat terdiri dari banyak
keseluruhan proses sosial dalam belajar dan mencakup pula pengertian kolaboratif
(Suprijono, (2011).
19
berikut:
1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
dikerjakan dalam kelompoknya.
2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota
kelompok mempunyai tujuan yang sama.
3. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
4. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpiman dan membutuhkan
keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
5. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggung jawabkan
secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Menurut Yamin (2013) berpikir yang baik lebih penting daripada memiliki jawaban
yang benar atas suatu permasalahan. Sehingga berpikir pun perlu dikembangkan agar
terbentuk pola pemikiran yang semakin baik dan membiasakan pemikiran yang logis,
sintesis, dan evaluasi yang diklasifikasikan menjadi kategori berpikir tingkat rendah
(lower-level thinking) dan berpikir tingkat tinggi (higher-level thinking). Russel dan
Airasian (2009) dalam (Endrayanto dan Harumurti, (2014) menyatakan bahwa aspek
proses kognitif yang tidak hanya mengukur kemampuan ingatan (hafalan) termasuk
perlu untuk dikembangkan karena menurut Putriyani (2014) keterampilan tidak hanya
meliputi gerakan motorik, melainkan juga fungsi mental yang bersifat kognitif.
mentransfer tentu saja tidak hanya memiliki kemampuan mengingat. Sebagai salah
satu contoh ketika seorang siswa membantu menjelaskan sebuah materi kepada teman
yang dimiliki jika tidak mana mungkin siswa tersebut dapat memberi penjelasan
kepada siswa lain; (b) berpikir kritis, kemampuan ini mencakup kemampuan menalar,
dan menghubungkan, serta menemukan; dan (c) pemecahan masalah, dalam hal yaitu
Taksonomi Revisi
Bloom Taksonomi Bloom
Dimensi
Tersendiri
Dimensi
Pengetahuan
Kata
benda
Pemahaman Mengerti/memahami
Aplikasi Menerapkan
Dimensi
Proses
Analisis Menganalisis kognitif
Sintesis Mengevaluasi
Evaluasi Menciptakan
Penjelasan setiap kategori pada proses kognitf tersebut menurut Endrayanto dan
Sutrisno dalam Putriyani (2014) menyatakan berpikir tingkat tinggi atau lebih
dikenal dengan nama Higher Order Thinking Skill merupakan wilayah berpikir dalam
Thinking Skill (HOTS) jika ditinjau dari ranah kognitif pada Taksonomi Bloom,
tingkat tinggi dikemukakan oleh Bloom untuk domain kognitif seperti tertera pada
tabel berikut.
2.2 Fluida
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Fluida menyesuaikan diri dengan
Berdasarkan sifat ketermampatan fluida mencakup dua macam zat yaitu zat cair
yang termasuk zat inkompresibel atau zat yang tidak dapat dimampatkan, dan gas
yang termasuk zat kompresibel atau zat yang dapat dimampatkan. Fluida secara
umum dapat dibagi atas dua jenis yaitu fluida diam dan fluida bergerak. Fluida diam
biasanya disebut juga dengan fluida statis dan fluida bergerak disebut juga dengan
fluida dinamis.
Fluida statis (fluida tak mengalir) adalah zat alir dalam keadaan diam
(hidrostatis).
||
= (2.1)
Keterangan:
P = tekanan (N/m2),
F = gaya (N)
Tekanan berbanding lurus dengan gaya dan berbanding terbalik dengan luas
bidang. Sifat penting dari fluida diam adalah disetiap titik fluida diam besar tekanan
Tekanan hidrostatis (Ph) adalah tekanan yang disebabkan oleh zat cair (fluida).
Pada tekanan hidrostatis dipengaruhi oleh gaya gravitasi yang menyebabkan zat cair
dalam suatu wadah selalu tertarik kebawah. Semakin tinggi zat cair dalam wadah,
maka semakin berat zat cair itu, sehingga semakin besar tekanan yang dikerjakan zat
cair pada dasar wadah. Dengan kata lain pada posisi yang semakin dalam dari dasar
Pada fluida diam tekanan zat zair seperti yang ditunjukkan gambar 2.3 besarnya
tekanan disuatu titik sebanding dengan kedalaman titik tersebut, jenis zat dan massa
h g
A
Permukaan dasar wadah
= (2.2)
= = (2.3)
Keterangan:
ditentukan oleh kedalaman fluida yang diukur dari permukaan dan tidak bergantung
pada luas penampang tempat fluida serta tidak bergantung kepada bentuk penampang.
Dengan demikian tekanan pada titik seperti gambar 2.4 tersebut tekanan hidrostatis di
titik A , B, dan C berbeda, semakin dalam tekanan dalam letak suatu titik dalam air
A
B
C
suatu titik suatu fluida yang sebenarnya disebut tekanan absolut, yang digambarkan
sebagai berikut.
29
P0
Jika udara luar diperhitungkan seperti pada gambar 2.5 maka besar tekanan
pada titik dalam fluida merupakan tekanan total. Secara matematis persamaan
= 0 +
= 0 + (2.4)
Keterangan:
Prinsip Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada fluida dalam
suatu tempat akan menambah tekanan keseluruhan dengan besar yang sama. Blaise
Pascal seorang ilmuwan Prancis menyatakan bahwa tekanan yang diberikan suatu
30
fluida (zat cair) dalam ruang tertutup diteruskan sama besar kesegala arah. Pernyataan
F1 F2
A1 A2
P.A2
P.A1
Zat cair
Suatu alat, misalnya dongkrak hidrolik, dapat dijelaskan melalui analisis seperti
terlihat pada Gambar 2.6 Apabila pengisap 1 ditekan dengan gaya F1, maka zat cair
menekan ke atas dengan gaya PA1. Tekanan ini akan diteruskan ke penghisap 2 yang
besarnya PA2. Karena tekanannya sama ke segala arah, maka didapatkan persamaan
sebagai berikut.
1 = 2
1 2
= (2.5)
1 2
Prinsip Archimedes adalah gaya apung yang berkerja pada benda yang
= dengan =
= (2.6)
Keterangan:
a. Terapung
> w
g > g
> (2.7)
b. Melayang
= w
g = g
= (2.8)
c. Tenggelam
< w
g < g
< (2.9)
32
Tegangan permukaan zat cair adalah kecendrungan permukaan zat cair untuk
permukaan air akibat adanya gaya adesi dan kohesi pada zat cair tersebut.
Gambar. 2.8 Resultan gaya ke bawah yang berkerja pada molekul-molekul di permukaan atas
di dekat permukaan
dengan molekul-molekul sejenisnya. Gaya ini disebut gaya kohesi. Namun, molekul-
molekul yang berada pada permukaan atau sangat dekat dengan permukaan lebih
banyak mengalami gaya ke bawah karena lebih banyak molekul-molekul lain yang
2.8
Besarnya gaya yang bekerja pada permukaan zat cair tiap satuan panjang
Gambar.2.9 Rangkaian kawat untuk mengukur tegangan permukaan selaput tipis larutan sabun
33
huruf U dan kawat kedua berperan sebagai peluncur yang diletakkan di ujung kawat
tipis cairan sabun. Selaput tipis tersebut akan memberikan gaya tegangan permukaan
yang menarik peluncur kawat ke bagian atas kawat U (jika berat peluncur kawat
sangat kecil). Ketika Anda menarik peluncur kawat ke bawah, luas permukaan
selaput tipis akan membesar dan molekul-molekulnya akan bergerak dari bagian
Dalam keadaan setimbang, gaya tarik peluncur ke bawah sama dengan tegangan
+
= (2.10)
Jika l adalah panjang peluncur kawat maka gaya F bekerja pada panjang total 2l
karena selaput tipis air sabun memiliki dua sisi permukaan. Dengan demikian,
permukaan F dengan panjang d tempat gaya tersebut bekerja yang secara matematis
= (2.11)
adalah gaya tegangan permukaan. Pada contoh ini panjang permukaan adalah 2l
= (2.12)
2
Dengan :
2.3.1.6 Kapilaritas
Sekarang kita meninjau pengaruh tegangan permukaan pada pipa kapiler. Bila
gaya tarik menarik antara molekul yang sejenis disebut kohesi, maka gaya tarik antara
molekul yang tidak sejenis disebut adesi. Salah satu contoh adesi adalah gaya tarik
antara cairan dengan dinding pipa kapiler. Pada pipa kapiler terdapat gaya kohesi
yaitu antar molekul cairan yang membentuk tegangan permukaan dan gaya adesi
Bila kohesi lebih besar dari adesi maka resultan gaya akan mengarah ke tabung
bila gaya adesi lebih besar dari gaya kohesi maka resultan gaya akan mengarah ke
2.3.1.7 Viskositas
Viskositas (kekentalan) fluida dipengaruhi oleh suhu. Untuk suhu yang lebih
rendah umumnya zat cair menjadi lebih kental (koefesien viskositasnya menjadi lebih
Percobaan Stokes:
fluida. Dari hasil percobaan, Stokes memberikan suatu hukum tentang besarnya gaya
penahan/gaya penghambat fluida terhadap gerak bola akibat adanya gesekan antara
= (2.13)
Keterangan:
Untuk benda yang berbentuk bola dengan jari-jari r, maka berdasarkan hasil
= 6
Oleh karena itu, persamaan gaya gesekan fluida untuk benda berbentuk bola
= 6 (2.14)
satuan waktu) selalau tetap. Misalnya fluida mengalir pada luas penampang berbeda.
36
Jika fluida dianggap ideal, debit aliran (Q) di setiap titik tetap, tidak bargantung pada
waktu dan luas penampang pipa. Dengan kata lain, debit aliran di ujung pipa yang
satu sama dengan debit pada ujung yang lain (asas kontinuitas). Dengan demikian,
1 1 = 2 2 (2.14)
energi yang dialamai oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah
tekanan (P), energi kinetik per satuan volume, dan energi potensial persatuan volume
memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis lurus. Jika
Keterangan:
1. Alat Penyemprot
perubahan energi potensialnya sangat kecil, misalnya dalam pipa horizontal, tekanan
fluida dengan cara memperkecil luas penampang, semakin besar penurunan tekanan
yang kita peroleh. Prinsip inilah yang digunakan dalam berbagai alat penyemprot,
Gaya angkat pesawat terbang bukan karena mesin, tetapi pesawat bisa terbang
karena memanfaatkan hukum bernoulli yang membuat laju aliran udara tepat di
bawah sayap, karena laju aliran di atas lebih besar maka mengakibatkan tekanan di
atas pesawat lebih kecil daripada tekanan pesawat di bawah. Perbedaan tekanan ini
akan menghasilkan suatu gaya keatas yang tegak lurus dengan arah aliran fluida.
Gaya inilah yang disebut gaya angkat, yang berperan mengangkat pesawat terbang ke
atas.
38
kritis antara siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis proyek dan siswa yang
berbasis proyek (project based learning) pada konsep fungi menyimpulkan bahwa
tidak terdapat perbedaan keterampilan berpikir tingkat tinggi antara siswa yang
Penelitian ini menggunakan dua kelas yakni kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Adapun kerangka konseptual dalam rencana penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Populasi
Teknik sampel
Sampel
Post-Test
Analisis Statistik
Kesimpulan