6 BABAK
10 HALAMAN
JAKARTA
BABAK 1
Pemain :
Dito : Sudahlah, aku sudah lelah. Istri tidak bisa diuntung!. Mau
kamu apa? Aku sudah memenuhi semua yang kamu minta,
sekarang urus saja semua pekerjaan mu itu!
Desi : Apa kamu bilang? Tidak bisa diuntung? Seenaknya kamu kalau
bicara ya. Aku sudah bantu untuk bekerja, masih berani
bilang aku gak bisa diuntung?
Rama : Stop Mah,Pah! Apa setiap hari Rama harus dengar kalian
bertengkar seperti ini? Rama capek, Assalamualaikum.
BABAK 2
Pemain :
Rama : Iday
Dimas : Abizar
Rama : Assalamualaikum.
Dimas : Waalaikumsalam, wahh ada Rama. Ayo masuk-masuk. Ada apa
tumben kamu datang malam-malam begini?
Rama : Kamu tidak tahu apa yang aku rasakan Dim. Sudahlah, sudah
malam, aku sedang malas membahas pembicaraan ini
Dimas : Yasudah, lebih baik sekarang kita tidur. Semoga besok hari
yang lebih baik dari hari ini
BABAK 3
Pemain :
Rama : Iday
Dimas: Abizar
Dito : Fajar
Desi : Vinca
Dimas : Waalaikumsalam.
Dito : Tidak ada sarapan dimeja? Kamu tidak becus sebagai seorang
istri! Bangun siang, tidak membuat sarapan!
Desi : Hahahaha, kamu masih nanya sarapan? Memberi istri uang untuk
belanja saja tidak pernah!
BABAK 4
Pemain :
Rama : Iday
Hana : Minjay
Suster : Yaya
Pasien 1 : Fatih
Pasien 2 : Fikri
Pasien 3 : Dita (Nenek-nenek) dan Farhani (cucu)
Sesampainya di Klinik...
Suster : Memang seperti itu pak. Bapak kalau tidak mau menunggu
silahkan pindah ke rumah sakit lain!
Pasien 1 : Pak, daripada bapak marah-marah lebih baik kita joget
dulu yuk pak! EH PENONTONNN!!!! Joget dulu yukkk!!
Pasien 2 : Iya lama sekali pasien itu! Tidak tahu ya kita disini
juga sedang sakit!
Mendengar keluhan dari pasien lain membuat Rama semakin kesal dan
tidak sabar untuk masuk ke ruang dokter karna ia harus menyelesaikan
masalah di kantornya.
Rama : Mana saya tahu. Kalau saya tahu buat apa saya kesini?
[SAMBIL MEMEGANG KEPALA NYA SEPERTI ORANG PUSING]
Hana : Maaf..
Hana : Kamu bilang saja dengan orang yang ada di kantor kamu,
kalau sekarang kamu sedang didokter
Hana : Saya nomor 14, kita tukaran saja. Saya pakai nomor
kamu, kamu pakai nomor saya.
Sakit kepala yang Rama rasakan seolah-olah hilang, dan dia kembali
mendatangi Hana dan membantu Hana yang sekarang ini buta untuk masuk
ke ruang Dokter.
Rama : Saya sudah merasa jauh lebih baik. Ayo, saya bantu
masuk kedalam [SAMBIL MENGGANDENG HANA UNTUK MASUK]
Rama meninggalkan Klinik itu, dan dia langsung pergi menuju rumahnya.
Ia sadar akan sikapnya selama ini. Ia melupakan kantornya dan
berniat ingin menemui orangtuanya.
BABAK 5
Pemain :
Rama : Iday
Dito : Fajar
Desi : Vinca
Sesampainya dirumah...
Rama : Assalamualaikum
Dito : Kami sadar atas perbustan kami selama ini dan kami sadar
telah memperlakukan kamu dengan tidak baik. Maafkan kami
nak
Rama : Iya mah, pah, Rama juga minta maaf atas perkataan Rama
Desi : Iya nak, perkataan mu membuat kami sadar. Sekarang ada apa
kamu jam segini sudah pulang kantor?
Rama : Rama ingin berterima kasih kepada Hana pah, karena Hana,
Rama menjadi jauh lebih baik sekarang. Rama ingin
memberikan sedikit bantuan untuk Hana, tepatnya untuk
pengobatan Hana. Dia pantas untuk sembuh Pah. Hana orang
yang baik dan Rama tidak ingin terlambat.
Pemain :
Rama : Iday
Hana : Minjay
Dito : Fajar
Desi : Vinca
Suster : Yaya
Tetangga Hana : Cici
Ibu Hana : Novia
Keesokan harinya, Dito, Desi, dan Rama pun mendatangi rumah Hana
sesuai alamat yang diberikan suster kemarin.
Tetangga Hana : Maaf mas, tadi saya lihat Hana pergi ke klinik
dengan Ibunya
Rama, Dimas dan kedua orangtua Rama bergegas pergi ke klinik tempat
pertama kalinya Rama dan Hana bertemu.
Sesampainya di Klinik...
Rama pun segera menuju tempat itu dan berharap tidak terjadi apa-apa
dengan Hana.
Rama tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Ibunya Hana.
Seorang perempuan yang baru sehari dikenalnya dan bisa membuat Rama
sadar dan berubah, sekarang sudah terbaring tak bernyawa. Sambil
mengucapkan kalimat istirja Rama pun langsung menghampiri Hana
dengan keadaan terpukul dan tak percaya.
Rama : Saya Rama bu, saya bertemu Hana kemarin diklinik ini.
Saya dan keluarga datang kesini untuk mengucapkan
terima kasih bu, karena Hana sudah membuat saya sadar
akan kehidupan. Terima kasih ibu, terimalah sedikit
pemberian dari kami [SAMBIL MEMBERIKAN BINGKISAN
KEPADA IBU RAMA]
Rama pun menutup wajah Hana yang masih terlihat dengan kain putih.
...
PEMAIN
Rama : Iday
Hana : Minjay
Ibu Rama (Desi) : Vinca
Ayah Rama (Dito) : Fajar
Ibu Hana : Novia
Dimas : Abizar
Suster : Yaya
Pasien 1 (laki-laki) : Fatih
Pasien 2 (kakek-kakek) : Fikri
Pasien 3 (Nenek dan cucu) : Dita (nenek) dan Farhani (cucu)
Tetangga Hana : Cici
CREW
Ps. Pemain yang nganggur atau belum masuk babak nya, boleh bantu di
latar dan peralatan ya.
Team Sound
- Murin
- Diah
Team Make Up
- Vinca
- Yaya