Anda di halaman 1dari 7

KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

A. Pengertian belajar dan Pembelajaran


1. Pengertian Belajar
Menurut Skinner ( 1985 ) memberikan definisi belajar adalah Learning is a
process of progressive behavior adaption. Yaitu bahwa belajar itu merupakan suatu
proses adaptasi perilaku yang bersifat progresif.
Menurut Mc. Beach ( Lih Bugelski 1956 ) memberikan definisi mengenai
belajar. Learning is a change performance as a result of practice. Ini berarti
bahwa bahwa belajar membawa perubahan dalam performance, dan perubahan
itu sebagai akibat dari latihan ( practice ).
Menurut Morgan, dkk ( 1984 ) memberikan definisi mengenai belajar Learning
can be defined as any relatively permanent change in behavior which accurs as a
result of practice or experience. Yaitu bahwa perubahan perilaku itu sebagai akibat
belajar karena latihan ( practice )atau karena pengalaman ( experience ).
Dalam bukunya Walker Conditioning and instrumental learning ( 1967 ).
Belajar adalah perubahan perbuatan sebagai akibat dari pengalaman. Perubahan
orang dapat memperoleh, baik kebiasaan kebiasaan yang buruk maupun
kebiasaan yang baik.
C.T. Morgan dalam introduction to psychology ( 1961 ). Belajar adalah suatu
perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku sebagai akibat / hasil dari
pengalaman yang lalu.
Sementara itu, Darsono (2000: 14) mengemukakan bahwa belajar diartikan
sebagai perubahan tingkah laku pada individu berkat adanya interaksi antara
individu dengan yang lain, di antara individu dengan lingkungannya. Faktor
lingkungan sangat mempengaruhi dalam proses belajar. Perubahan tingkah laku
seseorang terjadi akibat interaksi dengan orang lain. Proses belajar pada anak
sangat dipengaruhi dari pihak keluarga, pergaulan sekolah, dan lingkungan
masyarakat sekitarnya.
Menurut Sujana (1988: 21) belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau
perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku
yang baru berkat pengalaman dan latihan.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan (Ibrahim dan Syaodih,
1996 :3).
Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi
terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada
suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat,
mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari.
2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses yang mengandung serentetan perbuatan
guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pembelajaran terdapat sejumlah
tujuan yang hendak dicapai. Pembelajaran dalam hal ini merupakan suatu kumpulan
yang terdiri dari komponen-komponen pembelajaran yang saling berinteraksi,
berintegrasi satu sama lainnya. Oleh karenanya jika salah satu komponen tidak
dapat terinteraksi, maka proses dalam pembelajaran akan menghadapi banyak
kendala yang mengaburkan pencapaian tujuan pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. (Wikipedia.com)
Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat
berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip
dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks
pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi
pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga
dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek
psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai
pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga
menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.
Instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang,
disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses
belajar siswa yang bersifat internal. Gagne dan Briggs (1979:3)
Istilah pembelajaran sama dengan instruction atau pengajaran.
Pengajaran mempunyai arti cara mengajar atau mengajarkan. (Purwadinata, 1967,
hal 22). Dengan demikian pengajaran diartikan sama dengan perbuatan belajar
(oleh siswa) dan Mengajar (oleh guru). Kegiatan belajar mengajar adalah satu
kesatuan dari dua kegiatan yang searah. Kegiatan belajar adalah kegiatan primer,
sedangkan mengajar adalah kegiatan sekunder yang dimaksudkan agar terjadi
kegiatan secara optimal.
Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar dari
guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru
yang berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena adanya usaha.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran merupakan
kegiatan yang melibatkan beberapa komponen :
a. Siswa
Seorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
b. Guru
Seseorang yang bertindak sebagai pengelola, katalisator, dan peran lainnya yang
memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.
c. Tujuan
Pernyataan tentang perubahan perilaku (kognitif, psikomotorik, afektif) yang
diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
d. Isi Pelajaran
Segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk mencapai
tujuan.
e. Metode
Cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapat
informasi yang dibutuhkan mereka untuk mencapai tujuan.
f. Media
Bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk menyajikan
informasi kepada siswa.
g. Evaluasi
Cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasilnya.

B. Tujuan Belajar dan Pembelajaran


1. Tujuan Belajar
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa
telah melakukan tugas belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan,keterampilan
dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa. tujuan belajar
adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa
setelah berlangsungnya proses belajar Komponen tujuan belajar
Tujuan belajar terdiri dari tiga komponen yaitu: Tingkah laku terminal,
kondisi-kondisi tes, standar perilaku.
Tingkah laku terminal adalah komponen tujuan belajar yang menentukan
tingkah laku siswa setelah belajar. tingkah laku itu merupakan bagian tujuan yang
menunjuk pada hasil yang diharapkan dalam belajar.kondisi-kondisi tes, komponen
ini menentukan situasi dimana siswa dituntut untuk mempertunjukkan tingkah laku
terminal. kondisi-kondisi tersebut perlu disiapkan oleh guru, karena sering terjadi
ulangan/ ujian yang diberikan oleh guru tidak sesuai dengan materi pelajaran yang
telah diberikan sebelumnya.
Ada tiga kondisi yang dapat mempengaruhi perilaku saat tes. pertama, alat
dan sumber yang harus digunakan oleh siswa dalam upaya mempersiapkan diri
untuk menempuh suatu tes, misalnya buku sumber. kedua, tantangan yanng
disediakan terhadap siswa, misalnya pembatasan waktu untuk mengerjakan tes.
ketiga, cara menyajikan informasi, misalnya dengan tulisan atau dengan rekaman
dll. tujuan-tujuan belajar yang lengkap seharusnya memuat kondisi-kondisi di mana
perilaku akan diuji.
Ukuran-ukuran perilaku,komponen ini merupakan suatu pernyataan tentang
ukuran yang digunakan untuk membuat pertimbangan mengenai perilaku siswa.
suatu ukuran menentukan tingkat minimal perilaku yang dapat diterima sebagai
bukti, bahwa siswa telah mencapai tujuan, misalnya: siswa telah dapat memecah
suatu masalah dalam waktu 10 menit. Ukuran-ukuran perilaku tersebut dirumuskan
dalam bentuk tingkah laku yang harus dikerjakan sebagai lambang tertentu, atau
ketepatan tingkah laku, atau jumlah kesalahan, atau kedapatan melakukan tindakan,
atau kesesuainya dengan teori tertentu.
2. Tujuan Pembelajaran
Yang menjadi kunci dalam rangka menentukan tujuan pembelajaran adalah
kebutuhan siswa,mata ajaran, dan guru itu sendiri. berdasarkan kebutuhan
siswa dapat ditetapkan apa yan hendak dicapai dan dikembangkan dan
diapresiasikan. berdasarkan mata ajaran yang ada dalam petunjuk kurikulum dapat
ditentukan hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. guru sendiri adalah sumber utama
tujuan bagi para siswa dan dia harus mampu menulis dan memilih tujuan pendidikan
yang bermakna dan dapat diukur.
Suatu tujuan pembelajaran seyogyanya memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar, misalnya: dalam situasi
bermain peran.
b. Tujuan mendefinisikan tingkah laku siswa dalam bentuk dapat diukur dan dapat
diamati.
c. Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki, misalnya pada peta
pulau jawa, siswa dapat mewarnai dan memberi label pada sekurang-kurangnya tiga
gunung utama

C. Ciri-ciri belajar
Adapun ciri-ciri belajar adalah sbb:
a. Adanya kemampuan baru atau adanya perubahan tingkah laku bersipat
pengetahuan (kognitif) keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap (apektif)
b. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan mantap atau dapat
disimpan.
c. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan
terjadi akibat interaksi dengan lingkungan
d. Perubahan tidak semata-mata oleh pertumbuhan pisik/dewasa, tidak karena
kelelahan, penyakit ataupun pengaruh obat-obatan

D. Hakekat Teori-teori belajar dan pembelajaran


Pembelajaran yaitu suatu kegiatan yang dilakukan agar proses belajar dapat
berjalan secara efektif dan efisien.
Faktor yang mempengaruhi pembelajaran, yaitu :
1. Intern yaitu yang berasal dari dalam diri guru itu sendiri sebagai penyaji materi ajar.
Diantaranya adalah : Persiapan mental, kesesuaian tugas dan tanggung jawab,
penguasaan bahan pembelajaran, kondisi fisik dan psikis, motivasi kerja
2. Ekstern yaitu yang berasal dari luar luar diri guru
Diantaranya, keluarga, lingkungan pergaulan, masyarakat

E. Fungsi / Peran Teori


1. Menurut Gage & Berliner (2005: 6-8) psikologi belajar memiliki beberapa fungsi, yaitu
untuk: menjelaskan, memprediksikan, mengontrol fenomena (dalam kegiatan belajar
mengajar), dan dalam pengertiannya sebagai ilmu terapan juga memiliki fungsi
merekomendasikan.
2. Teori belajar berfungsi memberikan pemahaman mengenai sifat dan keterkaitan berbagai
aspek dalam belajar dan pembelajaran. Dalam hal ini teori belajar mengkaji konsep
mengenai aspek perilaku manusia yang terlibat dalam belajar dan pembelajaran, serta
lingkungan yang terkait. Sebagaimana dijelaskan bahwa perilaku murid terkait dengan
konsep-konsep tentang pengamatan dan aktifitas psikis (intelegensi, berfikir,motivasi), gaya
belajar, individual defferencies, dan pola perkembangan individu. Sedangkan perilaku guru
terkait dengan pengelolaan pembelajaran kelas, metode, pendekatan, dan model mengajar.
Lebih lanjut, aspek lingkungan yang terkait dan berperan dalam aktifitas belajar-
pembelajaran yakni lingkungan sosial dan instrumental.
3. Di samping fungsi pemahaman, teori belajar berfungsi memberikan prediksi-prediksi
berkenaan saling terlibatnya aspek-aspek dalam belajar-pembelajaran. Terjadinya
perubahan dalam satu aspek akan berpengaruh pada aspek lainnya. Misalnya, tingkat
intelegensi dan motivasi individu dapat dipergunakan untuk memprediksikan prestasi belajar
yang akan dicapai. Selanjutnya, keadaan fisik dan kondisi psikologis anak dapat
memprediksikan kemungkinan kesulitan yang akan ditemui dalam proses belajarnya.
Dengan demikian, guru dapat melakukan upaya-upaya pemberian bantuannya.
4. Fungsi pengendalian atau mengontrol terkait dengan manipulasi yang mungkin dibuat.
Tentu kita memahami bahwa pengetahuan anak tentang lingkungan tempat tinggal
diperoleh dari mata pelajaran Pengetahuan Sosial (PS). Bilamana ada di antara topik-topik
tertentu tidak diajarkan, maka mereka tidak memiliki pengetahuan tentang topik-topik itu.
Guru dapat merekayasa sekelompok anak yang diberi perlakuan tertentu (pembelajaran
PS), sedangkan sekelompok yang lain tidak, sehingga dapat diketahui perbedaan hasilnya.
Dengan demikian, pengetahuan murid mengenai pengetahuan sosial dikontrol dengan
pembelajaran PS.
5. Fungsi teori belajar rekomendatif. Sebagai ilmu terapan, teori belajar tidak hanya
memberikan wawasan konseptual terkait dengan fenomena belajar-pembelajaran, tetapi
menyediakan sejumlah rekomendasi untuk praktik pembelajaran. Meskipun rekomendasi
tersebut berupa rambu-rambu umum, tidak secara akurat berkonsekuensi dengan masalah
yang dihadapi guru. Rekomendasi tidak secara langsung ditujukan pada kasus per kasus
masalah pembelajaran, tetapi saran dan pertimbangan rekomendatif yang diajukan
diharapkan tetap dapat dijadikan pedoman bagi guru untuk mengambil keputusan
instruksionalnya.

Anda mungkin juga menyukai