Anda di halaman 1dari 11

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

DALAM PEKERJAAN PROYEK

Bambang Wijanarko

Abstraksi
Alat pelindung diri (APD) adalah suatu kewajiban dimana biasanya para pekerja atau buruh bangunan
yang bekerja disebuah proyek atau pembangunan sebuah gedung, diwajibkan menggunakannya. Alat-
alat demikian harus memenuhi persyaratan tidak mengganggu kerja dan memberikan perlindungan
efektif terhadap jenis bahaya. Alat Pelindung Diri yang disediakan oleh pengusaha dan dipakai oleh
tenaga kerja harus memenuhi syarat pembuatan, pengujian dan sertifikat. Tenaga kerja berhak menolak
untuk memakainya jika APD yang disediakan jika tidak memenuhi syarat. Alat Pelindung diri berperan
penting terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja, serta mencegah berguna untuk mencegah pekerja
dari kecelakaan seperti: Tertimpa benda keras dan berat, tertusuk atau terpotong benda tajam, terjatuh
dari tempat tinggi, terbakar atau terkena aliran listrik, terkena zat kimia berbahaya pada kulit atau melalui
pernafasan, pendengaran menjadi rusak karena suara kebisingan, penglihatan menjadi rusak diakibatkan
intensitas cahaya yang tinggi, terkena radiasi dan gangguan lainnya.Macam alat pelindung diri antara lain
adalah: Masker alat pelindung hidung, topi pengaman, sarung tangan, sepatu pengaman sebagai alat
pelindung kaki, pakaian kerja, tali pengaman untuk melindungi pekerja dari kemungkinan jatuh.

Kata Kunci: Alat pelindung diri, pekerjaan proyek

A. Pendahuluan.
Dalam setiap kegiatan melakukan pekerjaan seseorang yang terlibat dengan
pekerjaan yang dimaksud tidak akan lepas dengan kemungkinan kecelakaan ataupun
pengaruh yang berdampak pada kesehatan itu sendiri. Keselamatan dan kecelakaan
kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.
Kecelakaan adalah kejadian yang tak terduga dan yang tak diharapkan yang dapat
menyebabkan kerugian material ataupun penderitaan dari yang paling ringan sampai
yang yang paling berat.
Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban
kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat sekelilingnya, agar diperoleh
produktifitas kerja yang optimal.
Hazard adalah suatu potensi bahwa dari suatu urutan kejadian akan timbul suatu
kerusakan atau dampak yang akan merugikan. Ruang lingkup upaya kesehatan kerja
meliputi berbagai upaya penyerasian antara pekerja dengan pekerjaan dan lingkungan
kerjanya baik fisik maupun psikis dalam hal cara maupun metode kerja dan kondisi
yang bertujuan untuk :
1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja masyarakat pekerja disemua
lapangan kerja.
2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pekerja yang diakibatkan oleh keadaan atau
kondisi lingkungan pekerjaannya.
3. Memberikan perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari kemungkinan dari
bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.
4. Menempatkan dan memelihara pekerja disuatu lingkungkan pekerjaan yang sesuai
dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya.
B. Pengertian alat pelindung Diri
Alat pelindung diri (APD) adalah suatu kewajiban dimana biasanya para pekerja atau
buruh bangunan yang bekerja disebuah proyek atau pembangunan sebuah gedung,
diwajibkan menggunakannya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui
Departemen tenaga Kerja Republik indonesia. Alat-alat pelindung diri yang demikian
harus memenuhi persyaratan tidak mengganggu kerja dan memberikan perlindungan
efektif terhadap jenis bahaya yang akan terjadi.
Alat Pelindung diri (APD) berperan penting terhadap Kesehatan dan Keselamatan
Kerja. Dalam pembangunan nasional, tenaga kerja memiliki peranan dan kedudukan
yang penting sebagai pelaku pembangunan. Sebagai pelaku pembangunan perlu
dilakukan upaya-upaya perlindungan baik dari aspek ekonomi, politik, sosial, teknis,
dan medis dalam mewujudkan kesejahteraan tenaga kerja.
Bahaya yang mungkin terjadi pada proses produksi dan diprediksi akan menimpa
tenaga kerja adalah sebagai berikut:
a. Tertimpa benda keras dan berat
b. Tertusuk atau terpotong benda tajam
c. Terjatuh dari tempat tinggi
d. Terbakar atau terkena aliran listrik
e. Terkena zat kimia berbahaya pada kulit atau melalui pernafasan.
f. Pendengaran menjadi rusak karena suara kebisingan
g. Penglihatan menjadi rusak diakibatkan intensitas cahaya yang tinggi
h. Terkena radiasi dan gangguan lainnya.
Sedangkan kerugian yang harus ditanggung oleh pekerja maupun pihak pemberi kerja
apabila terjadi kecelakaan adalah :
- Produktifitas pekerja berkurang selama sakit
- Adanya biaya perawatan medis atas tenaga kerja yang terluka, cacat, bahkan
meninggal dunia.
- Kerugian atas kerusakan fisilitas mesin dan yang lainnya.
- Menurunnya efesiensi perusahaan.
Alat Pelindung Diri (APD) bukanlah alat yang nyaman apabila dikenakan tetapi fungsi
dari alat ini sangatlah besar karena dapat mencegah penyakit akibat kerja ataupun
kecelakaan pada waktu bekerja. Pada kenyataannya banyak pekerja yang masih belum
menggunakan alat pelindung diri ini karena merasakan ketidak nyamanan.
C. Penggunaan Alat Pelindung Diri
Peraturan yang mengatur penggunaan alat pelindung diri ini tertuang dalam pasal 14
Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
dimana setiap pengusaha atau pengurus perusahaan wajib menyediakan Alat
Pelindung Diri secara cuma-cuma terhadap tenaga kerja dan orang lain yang memasuki
tempat kerja. Berdasarkan peraturan tersebut secara tidak langsung setiap pekerja
diwajibkan untuk memakai APD yang telah disediakan oleh perusahaan.
Alat Pelindung Diri yang disediakan oleh pengusaha dan dipakai oleh tenaga kerja
harus memenuhi syarat pembuatan, pengujian dan sertifikat. Tenaga kerja berhak
menolak untuk memakainya jika APD yang disediakan jika tidak memenuhi syarat.
D. Macam-macam alat pelindung diri
Macam-macam alat pelindung diri yang dibutuhkan untuk mencegah agar anggota
tubuh terhindar dari kecelakaan pada saat bekerja adalah sebagai berikut dibawah ini :
1). MASKER
Masker digunakan untuk pada tempat-tempat kerja tertentu dan seringkali udaranya
kotor yang diakibatkan oleh bermacam-macam hal antara lain :
a. Debu-debu kasar dari penggerinderaan atau pekerjaan sejenis
b. Racun dan debu halus yang dihasilkan dari pengecatan atau asap
c. Uap sejenis beracun atau gas beracun dari pabrik kimia
d. Gas beracun seperti CO2 yang menurunkan konsentrasi oksigen diudara.

Gambar 1. Pelindung Pernafasan


Untuk mencegah masuknya kotoran-kotoran tersebut, kita dapat menggunakan alat
yang biasa desebut dengan masker (pelindung pernafasan). Adapun hal yang perlu
diperhatikan dalam menggunakan masker yaitu :
a. Bagaimana cara menggunakan secara benar
b. Macam dan jenis dari kotoran yang perlu dihindari
c. Lamanya menggunakan alat tersebut
Jenis-jenis masker dan penggunaanya adalah :
a). Masker Penyaring Debu
Masker penyaring debu ini berguna untuk melindungi pernafasan dari serbuk-serbuk
logam, penggerindaan atau serbuk kasar lainnya.
b). Masker berhidung
Masker ini dapat menyaring debu atau benda lain sampai ukuran 0,5 mikron, bila kita
sulit bernafas waktu memakai alat ini maka hidung-hidungnya harus diganti karena
filternya telah tersumbat oleh debu.
Hal yang perlu diingat dalam penggunaan masker berhidung adalah: Memasang
masker ini harus menempel baik pada wajah. Untuk memeriksa ini tempelkan selembar
kertas atau telapak tangan pada hidung. Bila masker terpasang baik pada wajah, maka
kertas atau telapak tangan akan tertarik.
a.Karena hidungnya dua buah, maka dalam pemasangannya jangan terbalik.
b. Bersihkanlah masker setelah pemakaian dan lepaskan hidung-hidungnya.
2). KACAMATA
Kacamata pengaman digunakan untuk melindungi mata dari debu kayu, batu,
atau serpihan besi yang berterbangan di tiup angin. Mengingat partikel-partikel debu
berukuran sangat kecil dan halus yang terkadang tidak terlihat oleh kasat mata. Pada
bagian mata perlu mendapat perhatian dan diberikan perlindungan dengan alat
pelindung mata, biasanya pekerjaan yang membutuhkan kacamata yaitu pekerjaan
mengelas atau pekerjaan yang lainnya. Masalah tersulit dalam pencegahan kecelakaan
adalah pencegahan kecelakaan yang menimpa mata dimana jumlah kejadiannya
demikian besar.

Gambar 2. Alat Pelindung Muka


Kebanyakan tenaga kerja merasa enggan memakai kaca mata karena ketidak
nyamanan sehingga dengan alasan tersebut merasa mengurangi kenyamanan dalam
bekerja. Sekalipun kaca mata pelindung yang memenuhi persyaratan demikian
banyaknya. Upaya untuk pembinaan kedisiplinan pada pekerja, atau melalui pendidikan
dan keteladanan, agar tenaga kerja memakainya. Tenaga kerja yang berpandangan
bahwa resiko kecelakaan terhadap mata adalah besar akan memakainya dengan
kemauan dan kesadarannya sendiri. Sebaliknya tenaga kerja yang merasa bahwa
bahaya itu kecil, maka mereka tidak begitu mengindahkannya dan tidak akan mau
memakainya. Kesulitan akan pemakaian kacamata ini dapat diatasi dengan berbagai
cara. Pada beberapa perusahaan, tempat kerja dengan bahaya pekerjaan mata hanya
boleh di masuki jika kaca mata pelindung di kenakan. Sebagaimana fungsi sebagai
tempat kerja tersebut, maka suatu keharusan setiap tenaga kerja akan selalu memakai
kaca mata pelindung selama jam kerja, dan bagi barang siapa tidak memakai kaca
mata pelindung akan merasa kalah bersaing bila dibandingkan tenaga kerja yang
memakai kaca mata.
3). SEPATU PENGAMAN
Sepatu pengaman harus dapat melindungi tenaga kerja terhadap kecelakaan-
kecelakaan yang disebabkan oleh beban berat yang menimpa kaki, paku-paku atau
benda tajam lain yang mungkin terinjak, logam pijar, larutan asam dan sebagainya.
Biasanya sepatu kulit yang buatannya kuat dan baik cukup memberikan perlindungan,
tetapi terhadap kemungkinan tertimpa benda-benda berat masih perlu sepatu dengan
ujung berttutup baja dan lapisan baja didalam solnya. Lapisan baja dalam sol sepatu
perlu untuk melindungi pekerja dari tusukan benda runcing khususnya pada pekerjaan
bangunan.
Gambar 3. Alat Pelindung Kaki
Untuk keadaan tertentu kadang-kadang harus diberikan kepada tenaga kerja sepatu
pengaman yang lain. Misalnya, tenaga pekerja yang bekerja dibidang listrik harus
mengenakan sepatu konduktor, yaitu sepatu tanpa paku dan logam, atau tenaga kerja
ditempat yang menimbulkan peledakan diwajibkan memakai sepatu yang tidak
menimbulkan loncatan bunga api.
4). SARUNG TANGAN
Sarung tangan harus disediakan dan diberikan kepada tenaga kerja dengan
pertimbangan akan bahaya-bahaya dan persyaratan yang diperlukan. Antara lain
syaratnya adalah bebannya bergerak jari dan tangan. Macamnya tergantung pada jenis
kecelakaan yang akan dicegah yaitu tusukan, sayatan, terkena benda panas, terkena
bahan kimia, terkena aliran listrik, terkena radiasi dan sebagainya.

Gambar 4. Sarung tangan


Harus diingat bahwa memakai sarung tangan ketika bekerja pada mesin pengebor,
mesin pengepres dan mesin lainnya yang dapat menyebabkan tertariknya sarung
tangan kemesin adalah berbahaya.
Sarung tangan juga sangat membantu pada pengerjaan yang berkaitan dengan
benda kerja yang panas, tajam ataupun benda kerja yang licin. Sarung tangan juga
dipergunakan sebagai isolator untuk pengerjaan listrik.
5). TOPI PENGAMAN
Topi pengaman (helmet) harus dipakai oleh tenaga kerja yang mungkin tertimpa pada
kepala oleh benda jatuh atau melayang atau benda-benda lain yang bergerak. Topi
pengaman harus cukup keras dan kokoh, tetapi ringan. Bahan plastik dengan lapisan
kain terbukti sangat cocok untuk keperluan ini.

Gambar 5. Topi Pengaman


Topi pengaman dengan bahan elastis seperti karet atau plastik pada umumnya
dipakai oleh wanita. Rambut wanita yang panjang memiliki potensi resiko ditarik oleh
mesin. Oleh karena itu penutup kepala harus dipakai agar rambut tidak terbawa putaran
mesin dengan cara rambut diikat dan ditutup oleh penutup kepala.
6). PERLINDUNGAN TELINGA
Alat ini digunakan untuk menjaga dan melindungi telinga dari bunyi-bunyi yang yang
bersumber atau dikeluarkan oleh mesin yang memiliki volume suara yang cukup keras
dan bising. Alat perlindungan telinga harus dilindungi terhadap loncatan api, percikan
logam, pijar atau partikel yang melayang. Perlindungan terhadap kebisingan dilakukan
dengan sumbat atau turup telinga.

Gambar 6. Alat Pelindung Pendengaran


7). ALAT PELINDUNG DIRI LAINNYA
Masih banyak terdapat alat-alat pelindung diri lainnya seperti tali pengaman bagi
tenaga kerja yang mungkin terjatuh, selain itu mungkin pula diadakan tempat kerja
khusus bagi tenaga kerja dengan segala alat proteksinya. Juga pakaian khusus bagi
saat terjadinya kecelakaan atau untuk proses penyelamatan.

Gambar 7. Alat Pelindung Tubuh


Pakaian kerja harus dianggap suatu alat perlindungan terhadap bahaya-bahaya
kecelakaan. Pakaian tenaga kerja pria yang bekerja melayani mesin seharusnya
berlengan pendek, pas (tidak longgar) pada dada atau punggung, tidak berdasi dan
tidak ada lipatan-lipatan yang mungkin mendatangkan bahaya. Bagi tenaga kerja
wanita sebaiknya memakai juga celana panjang, ikat rambut, baju yang pas dan tidak
memakai perhiasan-perhiasan yang dapat mengganggu saat bekerja. Pakaian kerja
sintetis hanya baik terhadap bahan-bahan kimia korosif, tetapi justru berbahaya pada
lingkungan kerja dengan bahan-bahan yang dapat meledak oleh aliran listrik statis.
E. Kesimpulan
- Alat pelindung diri (APD) adalah suatu kewajiban dimana biasanya para pekerja atau
buruh bangunan yang bekerja disebuah proyek atau pembangunan sebuah gedung,
diwajibkan menggunakannya.
- Alat-alat demikian harus memenuhi persyaratan tidak mengganggu kerja dan
memberikan perlindungan efektif terhadap jenis bahaya.
- Alat Pelindung Diri yang disediakan oleh pengusaha dan dipakai oleh tenaga kerja
harus memenuhi syarat pembuatan, pengujian dan sertifikat. Tenaga kerja berhak
menolak untuk memakainya jika APD yang disediakan jika tidak memenuhi syarat.
- Alat Pelindung diri berperan penting terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja, serta
mencegah berguna untuk mencegah pekerja dari kecelakaan seperti: Tertimpa benda
keras dan berat, tertusuk atau terpotong benda tajam, terjatuh dari tempat tinggi,
terbakar atau terkena aliran listrik, terkena zat kimia berbahaya pada kulit atau melalui
pernafasan, pendengaran menjadi rusak karena suara kebisingan, penglihatan menjadi
rusak diakibatkan intensitas cahaya yang tinggi, terkena radiasi dan gangguan lainnya.
- Macam alat pelindung diri antara lain adalah: Masker alat pelindung hidung, Topi
pengaman, sarung tangan, sepatu pengaman sebagai alat pelindung kaki, pakaian
kerja, tali pengaman untuk melindungi pekerja dari kemungkinan jatuh.
Referensi :
- - www.sistimmanajemenkeselamatankerja.blogspot/com/2013/10/alat-pelindung-diri-
apd.html
- - Anizar. 2009. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Yogyakarta:
Penerbit Graha Ilmu.
- - http://id.wikipedia.org/wiki/Alat_pelindung_diri
-http://www.academia.edu6688313BAB_I_ALAT_PELINDUNG_DIRI
-http://referensi-bisnis.blogspot.com/2013/09/cara-mencegah-kecelakaan-kerja.html
- http://www.hsecoal.com/2014/08/mengenal-apd-beserta-fungsinya.html
- http://nadzibillah.blogspot.com/2014/01/alat-pelindung-diri-dalam-k3.html
- https://superthowi.wordpress.com/2013/07/20/macam-macam-alat-perlindungan-diri-k3/
-http://k3tium2013.blogspot.com/2013/1/v-
A. BAHASAN
1. Topik : Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)
2. Sub topik : Proteksi Diri Saat Bekerja
3. Sasaran :
4. Waktu : 20 Menit
5. Hari /Tanggal :
6. Tempat :
7. Penyuluh :

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah dilakukan
penyuluhan selama 20 menit, sekelompok pekerja dapatmendemonstrasikan cara memakai APD
yang benar.
2. Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan sekelompok pekerja dapat :
a. Menjelaskan pengertian APD.
b. Menjelaskan tujuan dan manfaat menggunakan APD.
c. Menjelaskan jenis-jenis APD.
C. MATERI :
Terlampir
D. MEDIA :
Leaflet.
E. METODE :
Ceramah, Demonstrasi dan Tanya Jawab.
F. TABEL KEGIATAN :
Tahap Kegiatan
Waktu
Kegiatan Penyuluh Sasaran
1. Membuka acara dengan mengucapkan 1. Menjawab salam
salam kepada sasaran
2. Menyampaikan topik dan tujuan
Penkes kepada sasaran 2. Mendengarkan
penyuluh
3 Menit Pembukaan
3. Kontrak waktu untuk kesepakatan menyampaikan topik
pelaksanaan Penkes dengan sasaran dan tujuan
3. Menyetujui
kesepakatan waktu
pelaksanaan Penkes
1. Mengkaji ulang pengetahuan sasaran 1. Menyampaikan
tentang materi penyuluhan pengetahuannya tentang
2. Menjelaskan materi penyuluhan kepada materi penyuluhan
sasaran dengan menggunakan lembar 2. Mendengarkan
balik dan leaflet penyuluh
3. Mendemonstrasikan tahapan pemakaian menyampaikan materi
APD 3. Memperhatikan
10 Menit Kegiatan Inti4. Memberikan kesempatan kepada penyuluh selama
sasaran untuk menanyakan hal hal demonstrasi
yang belum dimengerti dari materi yang
dijelaskan penyuluh 4. menanyakan hal hal
yang tidak dimengerti
dari materi penyuluhan

1. Memberikan pertanyaan kepada sasaran 1. Menjawab pertanyaan


tentang materi yang sudah disampaikan yang diajukan penyuluh
penyuluh
2. Menyimpulkan materi penyuluhan yang
telah disampaikan kepada sasaran 2. Mendengarkan
Evaluasi / 3. Menutup acara dengan mengucapkan penyampaian
7 Menit
Penutup salam serta terimakasih kepada sasaran kesimpulan
3. Mendengarkan
penyuluh menutup
acara dan menjawab
salam
G. EVALUASI :
1. Jelaskan pengertian APD?
2. Jelaskan tujuan dan manfaat menggunakan APD?
3. Jelaskan jenis-jenis APD?
4. Demonstrasikan cara menggunakan APD yang benar !

Materi Penyuluhan
1. Pengertian APD
Alat pelindung diri adalah peralatan yang harus disediakan oleh instansi,
pengusaha untuk setiap pekerjanya (karyawan). Alat pelindung diri merupakan
peralatan keselamatan yang harus digunakan oleh tenaga kerja apabila berada dalam
lingkungan kerja yang berbahaya. (Cahyono,2004)
2. Tujuan, Manfaat, Kegunaandari APD
a. Tujuan
Tujuan dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) adalah untuk melindungi
tenaga kerja dan resiko cedera dengan menciptakan penghalang dari bahaya ditempat
kerja, alat pelindung diri (APD),
b. Manfaat
Untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya
potensi kecelakaan kerja.
Mengurangi resiko akibat kecelakaan.
3. Jenis APD :
1. Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bias mengenai kepala secara
langsung.
2. Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun ber
lumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam
atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
3. Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang
dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan
dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
4. Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja,misalnya menghindari mata terkena
debu pada saat dikebun.
5. Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (missal berdebu, beracun, dsb).
6. Pakaian Kerja (Work clothing)
Berfungsi sebagai pelindung diri agar badan operator saat bekerja tidak panas dan
badan tidak terkena debu.

Anda mungkin juga menyukai