Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN TEORI
3. Supervisi
Supervisi berasal dari kata super (bahasa Latin yang berarti diatas) dan videre
(bahasa Latin yang berarti melihat). Bila dilihat dari asal kata aslinya, supervisi berarti
melihat dari atas. Pengertian supervisi secara umum adalah melakukan pengamatan
secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilakukan
bawahan untuk kemudian bila ditemukan masalah,segera diberikan bantuan yang
bersifat langsung guna mengatasinya.
Supervisi adalah suatu aktivitas pengawasan yang biasa dilakukan untuk
memastikan bahwa suatu proses pekerjaan dilakukan sesuai dengan yang seharusnnya.
Dalam aktivitas supervisi ini pihak yang melakukan supervisi disebut supervisior.
Seorang supervisior dituntut untuk dapat menguasai paling tidak dua hal penting agar
proses supervisi menjadi bernilai tambah, yaitu kemampuan teknis sesuai proses
pekerjaan yang ditangani dan kemampuan managemen. Supervisi adalah suatu
aktivitas pengawasan yang biasa dilakukan untuk memastikan bahwa suatu proses
pekerjaan dilakukan sesuai dengan yang seharusnnya. Dalam aktivitas supervisi ini
pihak yang melakukan supervisi disebut supervisior. Seorang supervisior dituntut
untuk dapat menguasai paling tidak dua hal penting agar proses supervisi menjadi
bernilai tambah, yaitu kemampuan teknis sesuai proses pekerjaan yang ditangani dan
kemampuan managemen (Simamora, 2012).
Supervisi merupakan bagian yang penting dalam menejemen serta keseluruhan
tanggung jawab pemimpin. Pemahaman ini juga ada dalam manajemen keperawatan.
4. Manajemen konflik
Manajemen konflik adalah perbedaan pandangan atau ide antara satu orang
dengan orang lain. Dalam organisasi yang dibentuk dari sekumpulan orang yang
memiliki latar belakang yang berbeda, konflik mudah terjadi. Demikian juga di
ruangan MPKP konflik pun bisa terjadi. Untuk mengantisipasi terjadinya konflik maka
perlu dibididayakan upaya-upaya mengantisipasi konflik dan mengatasi konflik sedini
mungkin di raung MPKP.
Cara-cara penanganan konflik ada beberapa macam, meliputi bersaing,
berkolaborasi, menghindar, mengakomodasi, berkompromi dan bermusyawarah.
Upaya mengatasi konflik yang diterapkan di MPKP adalah upaya yang win-win
solution. Suatu upaya berkolaborasi. Untuk itu pembudayaan kolaborasi antar staf
menjadi prioritas utama dalam menyelenggarakan pengelolaan ruangan MPKP.
1. Dasar Pendelegasian
Pokok pembahasan tentang dasar pendelegasian ini berupaya untuk menjawab
pertanyaan "mengapa pendelegasian itu penting?" atau "mengapa pendelegasian itu
dibutuhkan dalam hidup dan kerja suatu organisasi?" Pendelegasian itu sangat penting
bagi hidup dan kerja setiap organisasi dengan alasan-alasan mendasar berikut di bawah
ini.
3. Sifat Delegasi
Perlu diingat bahwa pendelegasian tidak sama pada setiap tingkat hierarki
organisasi. Besar kecilnya pendelegasian adalah sesuai dengan tugas, hak, wewenang,
kewajiban, tanggung jawab, dan pertanggungjawaban setiap individu dalam hierarki
organisasi. Pendelegasian tidak dapat ditransfer dari satu tugas ke tugas yang lain dalam
suatu organisasi karena satu pendelegasian berlaku untuk satu tugas saja.
Pemimpin Sering Tidak Mendelegasikan Tugas Karena berbagai alasan, yaitu
pemimpin tidak tahu atau takut, dan mempertahankan status quo, serta tidak
memercayai orang lain/mencurigai orang lain.
a. Pemimpin sering mendelegasikan semua tugas karena pemimpin tidak tahu ataupun
ingin membebaskan diri/meringankan diri dari kewajibannya.
6. Proses Pendelegasian