Anda di halaman 1dari 2

BAB III

KESIMPULAN

Glaukoma adalah suatu keadaan dimana tekanan bola mata merusak saraf optik.
Biasanya tekanan bola mata yang tinggi secara berangsur-angsur akan merusak serabut
saraf optik sehingga mengakibatkan terganggunya lapangan penglihatan. Terdapat
berbagai keadaan mengenai hubungan tekanan bola mata dengan kerusakan saraf mata.
Glaukoma kongenital adalah glaukoma yang terjadi pada bayi atau anak-anak
terjadi akibat penutupan bawaan dari sudut iridokorneal oleh suatu membran yang
dapat menghambat aliran dari aquous humor sehingga dapat meningkatkan tekanan
intra okuler. Kondisi ini progresif dan biasanya bilateral dan dapat merusak saraf optik.
Pada glaukoma infantil ditemukan 3 gejala klasik: epiphora, photophobia dan
blepharosme. Diagnosis glaukoma infantil tergantung pada penelitian klinis yang
cermat, termasuk ukuran IOP, diameter kornea, gonioscopy, ukuran panjang axial
dengan ultrasonografy, dan ophtalmoscopy.
Kebanyakan kasus glaukoma infantil dan kongenital mempunyai keterbatasan
jangka panjang dlam pengobatan dan operasi merupakan terapi yang lebih disukai. Jika
korneanya bersih, pilihan prosedur utama adalah goniatomy.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Ilyas S. 2003. Glaukoma, dalam: Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Edisi II.
Jakarta: Penerbit FK-UI.
2. American Academy of Ophthalmology. 2003. Glaucoma. In: Basic and Clinical
Science Course. Last Major Revision. Section 10., The Eye M.D Association.
United States of America.
3. Vaughan DG, Asbury. 2000. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Jakarta: Penerbit
Widya Medika.
4. Suhardjo, Hartono. 2007. Ilmu Kesehatan Mata. Yogyakarta : Bagian Ilmu
Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada.
5. Urban, R. C. 2011. Primary Congenital Glaucoma. Diakses dari: http://
www.emedicinehealth.com. Tanggal akses 17 November 2012.
6. Blanco AA, Wilson RP, Costa VP. 2002. Pediatric Glaukoma and Glauoma
Associated with Developmental Disorders. In Textbook: Handbook of
Glaucoma. Martin Dunitz Ltd;10: 147-51.
7. Chakrabarti D, Mandal AK. Update on congenital glaucoma. Indian Journal
Ophtamology. 2011;59 (7):148-57.

17

Anda mungkin juga menyukai