Anda di halaman 1dari 2

Dahuri, dkk (2001).

Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu (Cetakan
Kedua, Edisi Revisi). Jakarta : PT. Pradnya Paramita.

http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/622/jbptitbpp-gdl-mochamadha-31084-4-2008ta-3.pdf

MANUAL ON HYDROGRAPHY IHO


Poerbandono dan Eka Djunarsjah. 2005. Survei Hidrografi. Bandung : Refika Aditama.
Priyana, Toto. 1994. Studi Pola Arus Pasang Surut di Teluk Labuhantereng Lombok
Lombok Nusa Tenggara Barat. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
SNI 7646-2010 Survei hidrografi

Survei batimetri merupakan survei pemeruman yaitu suatu proses pengukuran kedalaman
yang ditujukan untuk memperoleh gambaran (model) bentuk permukaan (konfigurasi) dasar
perairan (seabed surface). Bentuk permukaan yang dimaksud hanya sebatas pada
konfigurasinya saja, tidak sampai pada kandungan materialnya ataupun biota yang tumbuh
di atasnya, semata-mata bentuk [Poerbandono, 1999].

Menurut IHO survei batimetri merupakan measured or charted depth of water or the
measurement of such depth (IHO, 1970). Pada survei batimetri pengukuran kedalaman
dilakukan secara simultan dengan pengukuran posisi horisontalnya, dimana kedalaman
sendiri dilakukan dengan alat ukur kedalaman yang menggukan gelombang akustik,
sedangkan alat untuk posisi horisontalnya menggunakan prinsip penentuan posisi dengan
GPS, dan metode yang dipakai adalah DGPS. Perbedaan metode dan prinsip penentuan
posisi horisontal dan kedalaman pada survei batimetri disebabkan oleh medium ukurannya
yang berbeda.

Faktor lain yang sangat mempengaruhi pengukuran batimetri adalah dinamika media air laut
berupa pasang surut laut, sehingga sangat sulit untuk menentukan objek yang sama pada
waktu yang berbeda. Dengan demikian pada pengukuran pada pengukuran kedalaman dasar
laut perlu dilakukan tiga pengukuran sekaligus pada waktu yang bersamaan yaitu
pengukuran kedalaman, pengukuran posisi alat ukur kedalaman, dan pengukuran pasang
surut. Dari ketiga data tersebut kemudian akan menjadi informasi kedalaman laut pada posisi
tersebut terhadap suatu bidang referensi (chart datum).
Seperti telah diketahui kegiatan survei batimetri terdiri atas tiga kegiatan utama dan ketiga
kegiatan tersebut dapat dilihat dalam Skema 3.1 di bawah ini :

Pengukuran Kerangka Dasar


Geodesi

Pengukuran Posisi Pengukuran Pengamatan


Horisontal Fix Perum Kedalaman Pasut

Pengukuran Posisi Kedalaman Penentuan


Horisontal Fix Perum Ukuran MSL

Penentuan
Chart Datum
Koreksi :

Barcheck
Draft Tranduser
Pasut

Kedalaman Terhadap
Chart Datum

Penggambaran Lembar
Lukis Lapangan

Peta Batimetri

Skema 3.1 Diagram Alur Pengambilan dan Pengolahan Data Pada Survei Batimetri

Anda mungkin juga menyukai