Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

PELAYANAN KEFARMASIAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : FIRDHAFITRA
NIM : N21116932
KELAS : APOTEKER B

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
KASUS

Tn. K. 54 th, 92 Kg, 165 cm, MRS dengan hipoglikemia, GD 59 mg/dl. Tampak Jelas
Pasien memiliki acites yang besar, sehingga saat terlentang pasien merasa sesak, mengaku
memiliki kencing manis selama 6 tahun dan seminggu ini minum glibenklamid 1-0-0. Pasien
didiagnosa dengan cirrhosis hepatic, DM. Hari ketiga pasien demam hingga 38.2 C. Hasil lab
hari ketiga : albumin 2,9 mg/dl, SGOT 45 U/L SGPT 63 U/L ; Billirubin total 1,2 mg/dL,
Hasil observasi TD 110/70; Nadi 92 x menit.

Data subjektif :
Acites besar, merasa sesak saat terlentang, kencing manis selama 6 tahun.

Data objektif :
Tn. K. 54 th, 92 Kg, 165 cm, GD 59 mg/dl, demam 38.2 C, albumin 2,9 mg/dl, SGOT
45 U/L (normal 37 U/L), SGPT 63 U/L (normal 32 U/L), Billirubin total 1,2 mg/dL, TD
110/70; Nadi 92x /menit. Pasien didiagnosa dengan cirrhosis hepatic dan DM.

ASSESMENT :

1. Berdasarkan data subjektif dan data objektif pasien didiagnosa cirrhosis hepatic dimana
kadar SGOPT, SGPT, dan bilirubin pasien meningkat dan penurunan kadar albumin serta
timbulnya acites
2. Pasien juga mengalami DM, DM mungkin ditimbulkan karena sirosis hati dimana Hampir
seluruh pasien penderita sirosis hati mengalamai resistensi insulin, 60-80% terjadi
intoleransi glukosa, dan sekitar 20 % berkembang menjadi diabetes melitus.
3. Ascites terjadi akibat akumulasi cairan di rongga peritoneum hasil hipertensi portal,
hipoalbuminemia, dan hyperaldosteronemia dan merupakan akibat dari terjadinya sirosis
hati.
4. Pasien mengalami demam pada hari ketiga, demam bisa disebabkan oleh sirosis hati
ataupun karena terjadi infeksi oleh bakteri atau virus.
5. Pasien telah mengkonsumsi glibenklamid pada pagi hari selama 1 minggu.
PLANS :

1. Untuk pengobatan sirosis hati pasien, menurut Asosiasi untuk studi penyakit hati
(AASLD) merekomendasikan analog nukleosida seperti lamivudine untuk memperlambat
perkembangan sirosis hati (jika disebabkan oleh hepatitis B), tetapi jika sirosis hati
disebabkan oleh infeksi bakteri maka bisa digunakan golongan aminoglikosida seperti
streptomisin, gentamisin diberikan 3 x 1 sehari selama 7 hari.
2. Jika pasien mengalami DM sirosis hati atau biasa dikenal dengan Hepatogenous diabetes
maka untuk menobati DM pada pasien sirosis hati digunakan insulin karena jika
menggunakan antidiabetik oral kerja hati akan meningkat karena sebagian besar obat
antidiabetes oral di metabolisme di hati.
3. Karena Ascites terjadi akibat akumulasi cairan di rongga peritoneum hasil hipertensi
portal, hipoalbuminemia, dan hyperaldosteronemia, pasien dapat diberikan Albumin IV.
4. Untuk mengobati demam kita bias menggunakan parasetamol 500 mg 3 x 1 sehari.

DAFTAR PUSTAKA
Guan R, Lui HF. Treatment of hepatitis B in decompensated liver cirrhosis. Int J Hepatol
2011;08:41-54.

Mc Neely M. Diabetes in a patient with cirrhosis. Clin Diabet 2004;22:42.

Rena NM, Wibawa IDN. Albumin infusion in liver cirrhotic patients. Acta Med Indones
2010;42:162-8.

Sherman M, Shafran S, Burak K, Doucette K, Wong W, Girgrah N, et al. Management of


chronic hepatitis B: Consensus guidelines. Can J Gastroenterol 2007;21(Suppl C):

Anda mungkin juga menyukai