Anda di halaman 1dari 9

BAB I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan pengalaman mengajar matematika sehari-hari ditemukan minat belajar


siswa dalam mengikuti pelajaran masih rendah. Sehingga aktivitas dalam kegatan
belajar sisa dalam mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas belum seert yang kita
harapkan ketika pembelajaran matematika di kelas sedang berlangsung, kegiatan siswa
yang memperhatikan pelajaran yang diterangkan masih sedikit, sehingga nampak materi
pelajaran yang disampaikan kurang di pahami siswa, hal ini terlihat dari ketika guru
memberi kesempatan untuk menanyakan materi pelajaran ynag tidak mengerti, umumnya
murid hanya diam saja, jika kepada siswa diminta untuk menjawab suatu pertanyaan
kebanyakan siswa bersikap acuh tak acuh, jika siswa diminta untuk menyelesaikan soal-
soal matematika yang bersikap konsep pada umumnya mereka asal mengerjakan saja.

Hal ini menimbulkan problem bagi guru karena dari evaluasi hasil belajar siswa
kurang memuaskan hal ini terlihat dari hasil ulangan atau latihan harian dan semester
rata-rata dari pokok bahasan tersebut pada tahun 2008/2009 dengan nilai 4.50 dan pada
tahun 2009/2010 dengan nilai 5.50.

Ternyata hal ini setelah disadari banyak juga bersumber dari guru misalnya dalam
memberikan contoh soal dan aplikasi knsep kurang di pikirkan guru kenyataan ini
menunjukkan bahwa minat siswa terhadap pembelajaran pokok bahasn perkalian tersebut
mungkin disebabkan oleh metode yang kurang tepat sehingga tidak menarik minat siswa
untuk mengikuti pembelajaran tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, penulis termotivasi memilih judul-judul supaya


menigkatkan kemampuan belajar siswa pada pembelajaraan perkalian dan pembagian
dengan menggunkan alat peraga di kelas II SDN No. 39/I Jelutih

1.2. Rumusan Masalah dan Pemecahannya.

Sesuai dengan masalah yang sudah dikemukakan dalam latar belakang yang
menyebabkan hasil belajar rendah makarumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimana menggunakan alat peraga agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran perkalian di Kelas II SDN No. 39/I Jelutih.

Pemecahan masalah yang diseuaikan dalam penelitian ini adalah dengan


menggunakan alat peraga gambar siswa termotivasi untuk belajar dan materi
pembelajaran akan mudah lebih diserap oleh siswa. Dan dengan metode penggunaan alat
peraga siswa dapat menyelasaikan tugasnya dengan baik dan dengan metode media
gambar siswa dapat meningkatkan hasil beljar siswa khususnya materi perklaian di Kelas
II SDN No. 39/I Jelutih.
1.3. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui
pembelajaran alat peraga yang menarik di kelas II SDN No. 39/I Jelutih.

1.4. Manfaat penelitian


Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi :
1) Bagi siswa
a) Meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar matematika.
b) Mendorong siswa untuk menemukan hal-hal yang baru.
c) Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
d) Mempermudah pemahaman siswa tentang konsep matematika.

2) Bagi guru
a) Terampilnya untuk memotivasi siswa dalam belajar matematika.
b) Terampilnya guru untuk mengkongkritkan konsep matematika.
c) Sebagai bahan masukan pada bidang study matematika dengan menggunakan
alat peraga yang menarik pada pokok bahasan perkalian.
3) Bagi sekolah
a) Sehingga dapat meningkatkan kulaitas kelulusan.
b) Dapat meningkatkan prestasi sekolah dengan mutu yang lebih baik.

BAB II

Kajian Pustaka

2.1. Kajian Teori

2.1.1 Hakekat Matematika


Matematika sering kali ditulis sebagai suatu kumpulan sistem matematika, maksudnya
didalam proses belajar mengjar matematika perlu kiranya seorang guru lebih memperhatikan
perkembangan intelektual dan pengalaman belajar murid masa lampau untuk membantu
perkembangan kesiapan murid dalam menerima pengalaman belajar berikutnya pad dasarnya
pembuktian didalam matematika menggunakn penalaran yang logis. Penalaran yang logis ini
menggunakan pernyataan yang mengandung jika _maka jadi bentuk bukti yang
dipergunakan dlam matematika dari bukti tidak formal untuk SD kebentuk formal untuk
matematika lebih lanjut.

Dari uraian dapat dikatakan bahwa matematika berkenaan dengn ide-ide struktur dan
hubungannya aratutan logis < Hudoyo, 1988 >. Jadi kalau kita hubungkan dengan pernyataan
diatas, matematika berkenaan dengan konsep-konsep abstrak, dimana suatu kebenaran
matematis dikembangkan berdasarkan alasan yang logis namun kerja secara matematis
dikembangkan terdiri dari observasi, menebak, menguji kebenaran, mencari analogi yang
akhirnya merumuskan teorema-teorema yang dimulai dari asumsi-asumsi yang belum di
definisikan faktor inilah yang menyebabkan dalam memahami simbol-simbol.

2.1.2 Belajar

Aktivitas belajar di sekolah merupakan inti dari proses pendidik di sekolah. Belajar
merupakan alat utama bagi peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran sebagai unsur
proses pendidikan di sekolah. Sedangkan mengajar merupakan alat utama bagi guru sebagi
pendidik daan pengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran sebagi proses pendidik di kelas.

Tujuan pembelajar dlam suatu kegiatan pembeajaran hanya dapat dicapai jika ada
interaksi belajar mengajar antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas.
Interaksi tersebut harus dalam proses komunikasi yang aktif daan edukatif antaara guru
dengan peserta yang saling menguntungkan kedua belah pihak agarproses pembelajaran dapat
berjalan secara efisien dan efektif hanya dengan proses pembelajaran yang baik, tujuan
pembelajran dapat dicapai sehingga siswa mengalami perubahan perilaku melalui kegiatan
belajar.

Slameto ( 1988,2) mengemukakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil dari pengalaman individuitu sendiri dalam interaksi individu dengan
lingkungannya

Moeslichatoen (1989 : 2) mengemukakan baha belajar dapat di artikan sebagai proses yang
membuat terjadinya proses belajar dan perubahan itu sendiri dihasilkan dari usaha dalam
proses belajar.

Cronbach (sardiman, 1990 : 22) juga mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan
perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Sedangkan Geoch (sardiman (1990 : 22) juag
mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan dalam performansisebagai hasil dari
praktek. Jika dianalisis pengertian belajar dari beberapa ahli tersebut diatas, nampaknya
memiliki pandangan yang relatif sama tentang pengertian belajar, yaitu belajar adalah
perubahan perilaku yang terjadi sebagai buah dari kegiatan belajar yang diperoleh oleh
peserta didik melalui proses pembelajaran dikelas. Proses perubahan perilaku tersebut
diktujukan oleh peserta didik menjadi tahu, menjadi terampil, menjadi berbudi, dan menjadi
manusia yang mampu menggunakan akal pikirannya sebelum bertindak dan mengambil
keputusan untuk melakukan sesuatu.

2.1.3 Alat Peraga Atau Media

Meicat dan Umar (1992) manyatakan baha alat peraga adalah merupakan alat-alat
pelajaran secara penginderaan yang tampak dan dapat diamati.

Darhim (1992) menyatakan bahwa alat peraga adalah suatu alat yang penggunaannya
diintegrasikan dengan tujuaan dan isi pembelajaran yang telah dituangkan dalam garis besar
program pengajaran (GBPP) bidang studi matematika dan bertujuan lebih mempertinggi
mutu kegiatan belajar berfungsi untuk :

a. Mengurangi dan menghindari salah komunikasi


b. Meningkatkan hasil proses belajar mengajar
c. Membangkitkan minat belajar siswa
d. Membuat konsep matematika abstrak yang dapat disajikan dalam bentuk konkrit
e. Untuk membantu daya nalar siswa dalam memahami ide yang sedang diajarkan
Kata mediamenurut Heinich, dkk (1982) berasal dari bahasa latin, merupakan
bentuk jamak dari kata medium yang secara hrfiah berarti perantara (between) yaitu
perantara sumber pesan (source) dengan penerima pesan (receiver). Dalam proses
pembelajaran, media ini dapat diartikan sebagai berikut :
1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran (Schramm, 1977).
2. Sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film
video, dsb (Briggs, 1977).
3. Media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional
(mengandung maksud- maksud pengajaran) (arsyat, 1996).
Dari beberapa contoh diatas dapat ditarik kesimpulan baha media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan dan dapat pula membantu penyampaian kepada penerima
pesan sehingga pesan dapat diterima dengan jelas dan dapat diingat lebih lama serta dapat
juga membantu proses berfikir dan dapat menarik perhatian penerima.
Dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika
pokok bahasan. Maka seorang guru media gambar karena ada beberapa alasan sebagai
dasar penggunaan media gambr tersebut, diantaranya menurut Hamalik sebagai berikut :
a. Gambar bersifat kongkrit
b. Gambar membatasi waktu dan ruang
c. Gambar mengatasi kekurangan daya mampu panca indra manusia
d. Dapat digunakn untuk menjelaskan suatu masalah
e. Gambar gambar mudah didapat dan murah
f. Mudah digunakan, baik untuk perseorangan maupun kelompok
Dalam hal ini pemilihan dan pendesainan dengan materi yang akan disampaikan
dapat diserap siswa dengan tepat dan pembelajaran menjadi menarik, maka semua tujuan
yang ingin dicapai dapat berhasil dengan baik.

Manfaat Media Pembelajaran

Penggunaan media dalm proses sebagai berikut :


1. Menarik perhatian siswa, membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses
pembelajaran memperjelas penyajian pesan
2. Memberikan motivasi belajar
3. Memberikan variasi dalam pembelajaran
4. Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif, waktu pembelajaran bisa dikondisikan
5. Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar

Dari fungsi memberikan motifasi belajar jadi jelaslah bagi kita bahwa alat peraga
dapat memberikan semangat baru bagi siswa dalam pelajaraan matematika. artinya, siswa
merasa tenang dan tidak tegang dalm belajar, dengan demikian dikarenakan adanya
ketenangan dan kenyamanan dalam belajar maka siswa akan menyukai belajar mtematika.

2.1.4 Perkalian

2.1.5 Temuan Hasil Penelitian Yang Relevan

Dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dilakukan untuk mengetahui tingkatan
hasil belajar matematika sebelum dan sesudah diterapkannya metode penggunaan alat peraga.
Sebelum digunakan metode penggunaan alat peraga gambar sebagian siswa mendapatkan
hasil belajar yang kurang baik, setelah dilaksanakan metode penggunaan alat peraga hasil
belajar siswa menjadi baik

2.2 Kerangka Berfikir


Setiap orang yang berbuat dan bertindak dengan sabar, seperti orang pendidik, tentu
menggunakan metode media atau cara tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh
karena itu, berhasil atau tidak suatu perbuatan hanya tergantung pada media yang digunakan.
Untuk dapat menggunakan media yang baik, seorang guru harus bisa menggunkan media
sesuai dengan materi yang diajarkan.

Berdasarkan uraian diatas maka terdapat teori hubungan langsung sebab akibat
antara variabel dapent dengan variabel independent. Semakin baik penggunaan teori
pembelajaran dengan memakai metode/media yang kongkrit maka semakin jelas manfaat
media pembelajaran, serta semakin baik kualitas konsentrasi siswa dalam belajar.

2.3 Hipotesis

Hipotesis yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan alat
peraga dapat meninggkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran perkalian dikelas II
SDN No. 39/1 Jelutih.

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 39/1 Jelutih, subjek penelitian adalah


siswa kelas II (Dua) dengan jumlah siswa 34 orang, 16 orang siswa laki laki dan 18 orang
siswa perempuan. Sedangkan umurnya berkisar antara 8 tahun 9 tahun. Siswa kelas II (dua)
SD Negeri 39/1 Jelutih, memiliki kecerdasan menengah, dengan rata-rata kelas 60 untuk
pelajaran matematika. Latar belakang ekonomi orang tua siswa Siswa kelas II (dua) pada
umumnya berekonomi menengah kebawah dengan mata pencaharian orang tua rata rata
petani.

3.2 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindaakan kelas ini direncanakan terdiri dari tiga siklus, yaitu
siklus I, siklus II, siklus III. Siklus II adalah refleksi dari siklus I dan siklus III refleksi siklus
I. Keputusan refleksi diambil berdasarkan hasil evaluasi dan observasi yang telah
dilaksanakan pada siklus berikutnya dan ditetapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Tahapan dari hasil siklus tersebut antara lain :

Siklus I

Pada siklus I ini dilakukan 2 kali pertemuan pertama menjelaskan kepada siswa
tentang pengertian perkalian dan cara mengalihkannya, ini bermaksud memberikan motivasi
sebagai syarat pengetahuan untuk siswa belajar tentang perkallian selanjutnya. Kedua, setelah
peneliti menyampaikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya pemberian soal-soal
evaluasi berbentuk tes individu.
Sikllus II

Siklkus ini dilakukan 2 kali pertemuan pada tahap ini dilakukan tindak lanjuthasil
evaluasi dari siklus I dengan kegiatan pemmbelajaran seperti menjelaskan kepada siswa
tentang perkalian dan cara menghitung perkalian dengan menggunakan alat peraga
dihadapan siswa, kemudian dilanjutkan dengan evaluasi kedua atau tes individu hasil
evaluasi disertai dengan pemberian tugqas atau PR.

Siklus III

Pada siklus III ini dilakukan 2 kali pertemuan penerapan tentang materi perkalian
dengan menggunkan alat peraga gambar berwarna dihadapan siswa serta menjelaskan cara
nmenghitung perkalian yang ada pada gambar berwarna, dilanjutkan dengan memanggil
siswa untuk menghitung perkalian yang ada pada gambar berwarna enga contoh 24 X 3,
berarti 3 ditambah sebanyak 24 kali hasilnya 72. Setelah siklus III dilaksanakan peneliti
kemudian melaksanakan tes akhir yang merupakan tolak ukkur dari keberhasilan siswa
sebagai refleksi.

3.2.1. Perencanan

Penelitian ini dapat dilaksanakan beberapa tahapan sebagai berikut :


Tahap I (prasiklus ) persiapan
Menyangkut pelaksanaan pretes dan memberitahukan kepada siswa adanya
perlakuan khusus terhadap pembelajaran matematika dikelas mereka. Guru mempersiapkan
bahan ajar dan tugas-tugas yang akan diberikan kepada sisa diakhir jam pelajaran dan pada
pertemuan berikutnya tes individu.
Tahap II ( siklus I, II, dan III)
Guru menjelaskan/menerangkan materi pelajaran dengan penggunaan alat peraga
dan diakhir jam pelajaran guru memberikan tugas latihan kepada siswa yang berkaitan
denga materi pelajaran. Tugas yang diberikan berapatugas latihan. Pada pertemuan
berikutnya guru menanyakan kembali tentang pelajaran materi yang lalu serta memberikan
motivasi kepada sisa dan msetelah itu guru menanyakan pelajaran seperti biasa. Hal ini
dilakukan selama 2 kali pertemuan dan setelah itu akan diadakan tes tertulis untuk mrlihat
ketuntasan belajar siswa dan guru akan melakukan apersepsi untuk dapat melanjutkan
kepelajaran berikutnya.

Tahap III Penyusunan Laporan penelitian


Penelitian ini diperkirakan memakan waktu kurang lebih 2 bulan (3 kali
pertemuan) dari tahap persiapan atau prasiklus sampai dengan siklus II, sedangkan waktu
untuk melakukan penyusunan laporan akhir penelitian ini kurang lebih 2 minggu

3.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Melaksanakan rencana yang telah dipersiapkan sebelumnya dalam penelitian


tindakan. Yang penyajian pelajarannya dengan metode yang digunakan, yaitu menggunakan
alat peraga. Pelaksanaan dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan alat peraga
yaitu :
1. Pendahuluan, dengan memberikan pertanyaan motivasi kepada siswa
2. Kegiatan inti, pengguaan alat peraga sesuai dengan skenario setiap siklus
- Guru meningingatkan kembali materi penjumlah yang sudah dipelajari
- Menunjukan hal-hal yang perlu diamati
- Menggunakan alat peraga sesuai dengan materi yang akan dipelajari
- Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa
3. Memberikan soal tes untuk evaluasi akhir pelajaran
4. Akhir dari kegiatan siswa menyimpulkan hasil pengamatan atau membuat sesuatu
kesimpulan.

3.2.3. Observasi

Observasi dilakukan oleh teman sejawat dengan mengamati sesuatu objek,


sehingga dapat memperoleh gambaran yang global. Dengan menggunakan alat peraga
gambar observasi dapat dilakukan dengan menggunakan alat peraga.

3.2.4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan belajar mengajar yang telah mengalami perubahan
dari kegiatan belajar mengajar sebelumnya yang dianggap dapat lebih meningkatkan hasil
belajar siswa disiklus sebelumnya. Keputusan refleksi diambil berdasarkan hasil evaluasi dan
observasi yang telah dilakukan pada siklus sebelunnya.

Anda mungkin juga menyukai