Kelompok 13
Agus Zulhemi (C14140053)
Alfi Amalia (C14140003)
Desy Rahmatia (C14140066)
Randi Nurmansyah (C14140024)
DEPARTEMEN BIOKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PENDAHULUAN
Prosedur Kerja
Alat dan bahan yang akan dipraktikumkan disiapkan. Pertama, dimasukkan
1 ml darah ke dalam Erlenmeyer kecil, lalu ditambah 7 ml akuades, 1 ml Na-
wolframat 10%, dan 1 ml H2SO4 0,67 N tetes demi tetes. Semua larutan tersebut
dicampurkan baik-baik, dibiarkan selama 10 menit setelah itu disaring dengan
kertas saring dan disiapkan 3 tabung reaksi. Ketiga tabung diisi dengan campuran
yang berbeda-beda. Tabung pertama merupakan sampel, diisi dengan 1 ml filtrat
dan 1 ml kupritartrat. Ada empat sampel yang dibuat dalam percobaan ini. Tabung
kedua adalah standar glukosa yang nantinya digunakan dalam perhitungan kadar
glukosa darah, diisi dengan 1 ml standar glukosa dan 1 ml kupritartrat. Tabung
ketiga disebut juga blanko yang diisi dengan 1 ml akuades dan 1 ml kupritartrat.
Ketiga macam tabung dipanaskan dalam air mendidih selama 8 menit tepat.
Kemudian didinginkan, lalu diencerkan dengan 7 ml akuades. Larutan ditambah 1
ml fosfomolibdat pada saat akan dibaca intensitas warnanya pada panjang
gelombang 660 nm dengan spektronik-20.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Simpulan
Kadar glukosa darah dapat ditentukan dengan metode spektofotometri yaitu
dengan menghitung absorbannya. Dari hasil percobaan kadar glukosa pada darah
ayam berkisar antara 0,045 mg/dL sampai 0,1 mg/dL.
Saran
Sebaiknya dilakukan pengujian dengan menggunakan metode lain yaitu
glukosa-oksidasi. Sehingga dapat menambah pengetauan mengenai kadar
hidrogen peroksida dalam tubuh ayam.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2003. Penuntun Pratikum Patologi Klinik. Bogor (ID): IPB Press.
Adnan M, Mulyati T, dan Isworo J T. 2013. Hubungan Indeks Massa Tubuh
dengan Kadar Gula dalam Darah Penderita Diabetes Militus Tipe 2 Rawat
Jalan di Rumah Sakit Tugurejo Semarang. Jurnal Gizi Universitas
Muhammadiyah Semarang. 2 (1): 18-19.
Arisman. 2011. Uji Kulaitatif Untuk Identifikasi Karbohidrat pada Kecap dari
Tempe. Jurnal Ilmiah (30) 23-28.
Ekawati ER. 2012. Hubungan Kadar Glukosa Darah terhadap
Hypertriglyceriderma pada Penderita Diabetes Melitus [prosiding]. 25
Febuari 2012. Surabaya (ID). Seminar Nasional Kimia UNESA.
Lestari D D, Purwanto D S, dan Kaligis S. 2013. Gambaran Kadar Glukosa Darah
Puasa pada Mahasiswa Angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas
Sam Ratulangi dengan Indeks Massa Tubuh 18,5-22,9 kg/m2. Jurnal e-
Biomedik (eBM). 1(2): 991-996.
Ratnayani, K. 2008. Penentuan Kadar Glukosa dan Fruktosa pada Madu Randu dan
Madu Kelengkeng dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.
Diunduh pada 2015 Desember 16. Tersedia pada : http://ejournal.unud.ac.id.
Suharso M. 2008. Enzim dalam Biokimia. Yogyakarta (ID): UGM Press.
Suriani N. 2012. Gangguan Metabolisme Karbohidrat pada Diabetes Melitus.
Diunduh pada 2015 Desember 16. Tersedia pada :
http://aulanni.lecture.ub.ac.id/files/2012/04/dr.Nidia-Suriani-Gangguan-
metabolisme-KH-pada-DM1.pdf.
Wijiastuti T, Yuwono E, Iriyanti N. 2013. Pengaruh Pemberian Minyak Lemuru
terhadap Total Protein Plasma dan Kadar Hemoglobin pada Ayam
Kampung. Jurnal Ilmiah Peternakan. 1 (1): 228-235.
Winarno F G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta (ID): Gramedia.
Wirahardikusuma.2006. Metabolisme Energi, Karbohidrat, dan Lipid. Bandung
(ID): ITB press.
LAMPIRAN
Contoh Perhitungan :
1+7+1+2
Faktor Pengenceran (fp) = = = 11
1
Glukosa sampel = x [glukosa] standar x fp
0.038
= 0.790 x 0.1 x 11 = 0.052 mg/ml