Elemen a11, a22,, ann disebut sebagai elemn-elemen yang terletak pada diagonal utama
dari matriks A (yaitu elemn-elemen matriks dimana nomor baris dan kolomnya sama).
Contoh :
1 0 -1 4
3 2 5 7
9 8 -2 6
Adalah suatu matriks A yang berordo (3x4) karena barisnya (m=3) adalah jumlah
kolomnya (n=4)
Sedangkan elemen-elemen dari matriks tersebut adalah a11=1, a12=0, a13= -1, a14=4, a21=3,
a22= 2, a23=5, a24=7, a31= 9, a32=8, a33= -2, a34= 6.
Dua matriks (matriks A=[ aij] dan matriks B=[ bij] dikatakan sama (A=B) jika kedua
matriks tersebut mempunyai ordo yang sama (mxn) dan elemen-elemen yang bersangkutan
(satu letak) didalam kedua matriks tersebut sama (a ij= bij) untuk setiap i= 1,2,, m dan j=1,
2, 3,, n
Catatan :
Kalau hanya terdiri dari dua baris, maka jika berkelipatan maka rank= 1 tetapi jika tidak
berkelipatan rank = 2
Contoh :
Matriks rank dari matriks A = maka :
H21(-2) H31(-3) H32(-1)
Karena sudah terdapat baris nol maka proses berhenti dan r(A) = 3 1 = 2
Persamaan linear adalah sebuah persamaan aljabar, yang tiap sukunya mengandung
konstanta, atau perkalian konstanta dengan variabel tunggal. Persamaan ini dikatakan linear
sebab hubungan matematis ini dapat digambarkan sebagai garis lurus dalam Sistem koordinat
Kartesius.
Contoh grafik dari suatu persamaan linear dengan nilai m=0,5 dan b=2 (garis merah)
Dalam hal ini, konstanta m akan menggambarkan gradien garis, dan konstanta b merupakan
titik potong garis dengan sumbu-y. Persamaan lain, seperti x3, y1/2, dan bukanlah
persamaan linear.
,
,
Bentuk Umum
dimana konstanta A dan B bila dijumlahkan, hasilnya bukan angka nol. Konstanta
dituliskan sebagai A 0, seperti yang telah disepakati ahli matematika bahwa
konstanta tidak boleh sama dengan nol. Grafik persamaan ini bila digambarkan, akan
menghasilkan sebuah garis lurus dan setiap garis dituliskan dalam sebuah persamaan
seperti yang tertera diatas. Bila A 0, dan x sebagai titik potong, maka titik koordinat-
xadalah ketika garis bersilangan dengan sumbu-x (y = 0) yang digambarkan dengan
rumus -c/a. Bila B 0, dan y sebagai titik potong, maka titik koordinat- y adalah
ketika garis bersilangan dengan sumbu-y (x = 0), yang digambarkan dengan rumus
-c/b.
Bentuk standar
di mana, a dan b jika dijumlahkan, tidak menghasilkan angka nol dan a bukanlah angka
negatif. Bentuk standar ini dapat diubah ke bentuk umum, tapi tidak bisa diubah ke semua
bentuk, apabila a dan b adalah nol.
Bentuk titik potong gradien
Sumbu-y
dimana m merupakan gradien dari garis persamaan, dan titik koordinat y adalah persilangan
dari sumbu-y. Ini dapat digambarkan dengan x = 0, yang memberikan nilai y = b. Persamaan
ini digunakan untuk mencari sumbu-y, dimana telah diketahui nilai dari x. Y dalam rumus
tersebut merupakan koordinat y yang anda taruh di grafik. Sedangkan X merupakan
koordinat x yang anda taruh di grafik.
Sumbu-x
dimana m merupakan gradien dari garis persamaan, dan c adalah titik potong-x, dan titik
koordinat x adalah persilangan dari sumbu-x. Ini dapat digambarkan dengan y = 0, yang
memberikan nilai x = c. Bentuk y/m dalam persamaan sendiri berarti bahwa membalikkan
gradien dan mengalikannya dengan y. Persamaan ini tidak mencari titik koordinat x, dimana
nilai y sudah diberikan.
DETERMINAN
satu operasi tambahan pada matriks persegi, yang disebut determinan. Untuk matriks
1 1 determinannya adalah elemennya itu sendiri. Untuk matriks 2 2,
determinan dari A, ditulis sebagai det(A) atau dinotasikan dengan garis-garis vertikal |A|,
dapat dihitung sebagai selisih dari perkalian diagonal-diagonalnya, dimulai dengan elemen-
elemen pada diagonal kiri-atas:
Determinan Matriks 2 2
Diberikan sebarang matriks 2 2,
Sedangkan matriks C bukan matriks persegi, padahal determinan suatu matriks didefinisikan
hanya untuk matriks persegi, sehingga C tidak memiliki determinan. Selanjutnya, determinan
dari matriks persegi D adalah sebagai berikut.
Perhatikan bahwa determinan dari matriks D adalah nol dan matriks ini sama dengan matriks
yang telah kita selidiki sebelumnya bahwa matriks tersebut tidak memiliki invers. Hal ini
dapat kita gunakan untuk matriks yang lebih besar dan memberikan hubungan antara suatu
matriks, inversnya, dan persamaan matriks.
Matriks Singular
Jika A adalah matriks persegi dan det(A) = 0, maka invers dari matriks tersebut tidak ada dan
A dikatakan sebagai singular atau non-invertibel.
Secara singkat, invers hanya ada untuk matriks persegi, tetapi tidak semua matriks persegi
memiliki invers. Jika determinan dari suatu matriks persegi sama dengan nol, maka invers
dari matriks tersebut tidak ada dan metode persamaan matriks tidak dapat digunakan untuk
menyelesaikan sistem persamaan linear.
INVERS MATRIKS
JIka A dan B matriks bujur sangkar sedemikian rupa sehingga A B = B A = I , maka B disebut balikan
atau invers dari A dan dapat dituliskan B = A 1 ( B sama dengan invers A ). Matriks B juga mempunyai
invers yaitu A maka dapat dituliskan A = B 1. Jika tidak ditemukan matriks B, maka A dikatakan
matriks tunggal (singular). Jika matriks B dan C adalah invers dari A maka B = C.
Contoh 1:
Matriks
A= dan B =
AB = = = I (matriks identitas)
BA = = = I (matriks identitas)
Maka dapat dituliskan bahwa B = A 1 (B Merupakan invers dari A)