Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
Disusun oleh :
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
NAMA : ARI WIDIYANTI
Mengesahkan :
Dosen Pengampu
Mata Kuliah Inderaja Dasar
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobilalamin. Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT
karena atas berkah rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
dengan baik tanpa ada kendala yang berarti.
Laporan berjudul Klasifikasi Supervised dengan Software Envi dibuat setelah
melakukan praktikum Klasifikasi Supervised Dengan Software Envi pada tanggal 16
November 2017 sampai dengan 23 November 2017 yang dilakukan secara mandiri dan melatih
kemampuan mahasiswa dalam menyusun suatu laporan, serta merupakan bentuk
tanggungjawab dari mahasiswa setelah melakukan praktikum.
Atas tersusunnya laporan ini, tidak lepas dari bantuan dan dari pihak pihak yang
bersangkutan, maka dari itu kami ucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan hidayah-Nya sehingga pada saat kami
mengerjakan laporan tidak ada kendala yang berarti.
2. Orang tua kami yang telah mendukung dan memberikan doa restu sehingga kami
dapat selamat dalam praktikum ini dan telah memberikan fasilitas/sarana prasarana
yang mendukung dalam pembuatan laporan ini.
3. Bapak Ir. Waljiyanto, M.Sc. selaku Ketua Program Studi D3 Teknik Geomatika
4. Ibu Annisa Farida Hayuningsih, S.T., M.Eng. selaku dosen pengampu Mata kuliah
Praktik Inderaja Dasar.
5. Kak Rindhy Antika Gusti selaku Asisten Dosen Mata kuliah Praktik Inderaja Dasar.
6. Semua pihak yang ikut terlibat dalam penyusunan laporan ini
Laporan ini disusun berdasarkan data dan keadaan sesungguhnya yang penulis dapatkan
selama melakukan praktikum. Oleh karena itu penulis berusaha memberikan yang terbaik
dalam pembuatan laporan ini.
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna maka
penulis sangat berharap adanya kritik, saran serta komentar dari para pembaca agar dalam
laporan selanjutnya penulis dapat menyusun dengan lebih baik lagi.
Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
iv
Yogyakarta, 3 Desember 2017
Hormat kami
Penulis
v
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................... 20
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini kemajuan teknologi sangat pesat sehingga juga berpengaruh pada
perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmu perpetaan adalah salah satu ilmu yang sangat
besar di pengaruhi oleh kemajuan teknologi tersebut ditandai dengan proses
perekaman jarak jauh yang perekamannya melalui satelit. Peta yang dihasilkan oleh
perekaman jarak jauh ini dikenal dengan nama citra pengindraan jauh. Namun pada
dasarnya citra satelit dengan peta mempunyai perbedaan yang mencolok dan tidak bisa
dikatakan sama.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat ini membawa dampak positif bagi
manusia, karena dengan penginderaan jarak jauh tersebut manusia dapat melakukan
penelitian tanpa terjun langsung kelapangan melainkan hanya melihat pada citra
tersebut. Dengan menggunakan data pengindraan jarak jauh tersebut, secara langsung
kita dalam mengkaji objek permukaan bumi yang tergambar pada citra tersebut secara
langsung menunjukan pendekatan kewilayahan, kelingkungan dalam konteks
keruangan. Hal ini didasarkan bahwa sifat dan karakteristik objek di permukaan bumi
terjadi relasi, interaksi dan interpedensi antara suatu faktor dengan faktor lainnya
dalam suatu ruang maupun faktor-faktor antar ruang.
Penginderaan jauh bertujuan untuk mengambil data dan informasi dari citra foto
maupun non foto dari berbagai objek yang ada di permukaan bumi. Salah satu aplikasi
yang dapat digunakan untuk mengolah data citra salah satunya adalah software ENVI.
Software ENVI dapat digunakan dalam area masalah pengolahan citra pada umumnya
seperti input dari tipe data yang tidak standar, menampilkan dan menganalisis citra
berukuran besar, dan ekstensi untuk kemampuan analisis (ada fungsi plug-in).
Software ini sangat dibutuhkan di dunia penginderaan jauh dan secara tidak langsung
seorang surveyor harus mampu mengoperasikan software tersebut.
Maka dari itu, pada tanggal 16 November 2017 sampai dengan 23 November 2017,
mahasiswa D3 Teknik Geomatika UGM mendapat tugas untuk melakukan Klasifikasi
Supervised dengan Software Envi. Sehingga dengan adanya tugas tersebut diharapkan
akan terjadi sebuah kesinambungan terhadap teori dengan kegiatan praktik.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban setelah melakukan praktikum tersebut, kami
susun laporan ini sebagai hasil akhir praktikum dengan sebaik baiknya.
1
3. Mahasiswa dapat mengetahui konsep mengenai klasifikasi citra.
4. Mahasiswa dapat membedakan perbedaan antara metode yang digunakan.
5. Mahasiswa dapat menganalisis hasil dari klasifikasi citra.
C. MANFAAT PRAKTIKUM
D. METODOLOGI
2
Tahap selanjutnya adalah mengolah rekapitulasi data menjadi suatu laporan. Isi
laporan tidak hanya data ukuran praktikum, tapi juga ditambah dengan studi literatur
yang dapat dijadikan dasar teori penulisan data tersebut
E. KESELAMATAN KERJA
Hal terpenting dalam praktikum adalah keselamatan. Jadi, dalam praktikum ini
keselamatan kerjalah yang diutamakan. Keselamatan kerja yang paling penting pada saat
praktikum kali ini adalah keselamatan pribadi dan alat. Berikut adalah rinciannya.
D. PESERTA PRATIKUM
Praktikum Klasifikasi Supervised dengan Software Envi, diikuti oleh seluruh
mahasiswa program studi DIII Teknik Geomatika kelas A.
3
4
BAB II
LANDASAN TEORI
ENVI (The Environment For Visualizing Images) merupakan suatu image processing
system yang revolusioner yang dibuat oleh Research System, Inc (RSI). Dari permulaannya
ENVI dirancang untuk kebutuhan yang banyak dan spesifik di mereka yang secara teratur
menggunakan data penginderaan jauh dari satelit dan pesawat terbang. ENVI menyediakan
data visualisasi yang menyuluruh dan analisa untuk citra dalam berbagai ukuran dan npe,
semuanya dalam suatu lingkungan yang mudah dioperasikan dan inovatif untuk digunakan.
Klasifikasi digital pada suatu citra adalah suatu proses dimana piksel-piksel dengan
karakteristik spektral yang sama diasumsikan sebagai kelas yang sama, diidentifikasi dan
ditetapkan dalam suatu warna (Gibson dan Power, 2000).
adapun praktikum pengolahan citra digital seminggu yang lalu, diajarkan klasifikasi tema citra
yang terbagi kedalam dua teknik yaitu teknik supervised classification dan teknik unsupervised
classification. Klasifikasi supervised dan unsupervised biasanya digunakan untuk
mengklasifikasi keseluruhan suatu dataset menjadi kelas-kelas. Kelas-kelas dapat
mengidentifikasi area hutan, perkebunan, mineral, urban.
Sedangkan Klasifikasi supervised merupakan suatu metode klasifikasi yang menggunakan area
sampling. Ketelitian ditentukan oleh kualitas sampling dan jumlah sampel. Area sampel dibuat
dengan menggunakan Region Of Interest (ROI). ROI harus terlebih dahulu dibuat sebelum
melakukan proses klasifikasi supervised ini. Region Of Interest adalah area sampling yang
dibentuk sebagai trainning area pada klasifikasi supervised.
klasifikasi supervised dapat diartikan sebagai teknik klasifikasi yang diawasi. Menurut Projo
Danoedoro (1996) klasifikasi supervised ini melibatkan interaksi analis secara intensif, dimana
analis menuntun proses klasifikasi dengan identifikasi objek pada citra (training area).
Sehingga pengambilan sampel perlu dilakukan dengan mempertimbangkan pola spektral pada
setiap panjang gelombang tertentu, sehingga diperoleh daerah acuan yang baik untuk mewakili
suatu objek tertentu.
5
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A.1 Praktikum
Praktikum Klasifikasi Supervised dengan Software Envi., dilaksanakan secara mandiri
selama 2 hari pada tanggal 16 November 2017 sampai dengan 23 November 2017.
6
D. LANGKAH KERJA
3. Kemudian membuka input citra yang telah direktifikasi atau hasil fusi otomatis.
Caranya dengan klik File Open Image File Pilih tempat penyimpanan pilih
File Open.
4. Tampilkan citra yang telah direktifikasi misal disini memakai data HSV, pada tab
Available band list klik RGB dengan komposisi R : band 4, G : band 3, B : band
2 klik Load Band.
7
5. Untuk melakukan klasifikasi supervised terlebih dahulu dilakukan pemilihan region of interest
untuk memberikan acuan pada klasifikasi tersebut. Caranya, pada display citra yang telah
terektifikasi tadi, klik menu Overlay Region Of Interest dan akan muncul jendela ROI Tool.
8
a. Perairan
b. Vegetasi
9
c. Persawahan
d. Pemukiman
10
e. Sungai
7. Setelah selesai membuat ROI, simpan dengan klik File Save ROIs Select All
Items pilih directory penyimpanan ROI dan nama hasil penyimpanan ROI OK.
11
9. Melakukan proses klasifikasi dengan algoritma Minimum Distance. Klik pada menu
Classification Supervised Minimum Distance Pilih file citra yang akan
diklasifikasi OK Select All items (semua ROI) pilih directory penyimpanan
hasil klasifikasi dan nama file hasil klasifikasi OK.
12
10. Melakukan proses klasifikasi dengan algoritma Mahalanobis Distance. Klik pada
menu Classification Supervised Mahalanobis Distance Pilih file citra yang
akan diklasifikasi OK Select All items (semua ROI) pilih directory
penyimpanan hasil klasifikasi dan nama file hasil klasifikasi OK.
11. Melakukan proses klasifikasi dengan algoritma Maximum Likelihood. Klik pada
menu Classification Supervised Maximum Likelihood Pilih file citra yang
akan diklasifikasi OK Select All items (semua ROI) pilih directory
penyimpanan hasil klasifikasi dan nama file hasil klasifikasi OK
13
14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PRAKTIKUM
1. Klasifikasi Supervised dengan Algoritma Parallelepiped
15
2. Klasifikasi Supervised dengan Algoritma Minimum Distance
16
3. Klasifikasi Supervised dengan Algoritma Mahalanobis Distance
17
4. Klasifikasi Supervised dengan Algoritma Maximum Likelihood
18
B. PEMBAHASAN
Pada praktikum klasifikasi supervised ini, terdapat lima obyek yang diklasifikasi.
Obyek tersebut yaitu laut, sawah, vegetasi, pemukiman, dan sungai. Langkah awal
klasifikasi yaitu dengan melakukan digitasi terhadap obyek obyek tersebut sesuai dengan
ciri dan warna piksel. Setiap jenis obyek didigitasi dengan warna yang berbeda.
Terdapat 4 macam algoritma yang digunakan pada praktikum klasifikasi
supervised ini. Algoritma tersebut terdiri dari Parallelepiped, Minimum Distance,
Mahalanobis Distance, dan Maximum Likelihood. Pada setiap algoritma yang digunakan
akan menghasilkan citra terklasifikasi yang berbeda.
Klasifikasi pertama dilakukan dengan algoritma Parallelepiped. Hasil dari
klasifikasi tersebut masih terdapat banyak kesalahan yaitu warna obyek yang tidak sesuai
dengan warna digitasi obyek sebenarnya. Kesalahan tersebut hampir terjadi pada setiap
jenis obyek yaitu pemukiman yang harusnya berwarna kuning namun hasilnya dominan
berwarna biru yang sebenarnya adalah warna vegetasi, warna merah (laut) juga masih
banyak yang terdapat di daratan, warna cyan (sungai) juga tidak terklasifikasi. Hasil
klasifikasi menggunakan Parallepiped ini merupakan hasil yang paling buruk jika
dibandingkan dengan algoritma lain yang digunakan.
Algoritma Maxsimum Likelihood merupakan jenis klasifikasi supervised yang
hasilnya paling baik dibandingkan dengan yang lain. Obyek berupa laut telah terklasifikasi
secara keseluruhan dengan warna merah meskipun masih terdapat warna merah di daratan
namun presentasenya kecil. Warna kuning (pemukiman) juga telah terklasifikasi lebih
baik. Sungai (cyan) juga terbentuk dengan baik dan sesuai meskipun warna cyan masih
ada yang merancu pada obyek pemukiman namun lebih sedikit.
Pada praktikum klasifikasi supervised ini, proses pengklasifikasian telah dilakukan
beberapa kali hingga mendapatkan hasil yang terbaik. Namun tetap saja masih terdapat
kesalahan kesalahan terhadap warna obyek yang diklasifikasi. Warna obyek tersebut
tidak sesuai dengan digitasi yang telah dilakukan. Hal tersebut dapat terjadidikarenakan
proses digitasi terhadap piksel piksel yang kurang sesuai ataupun pengambilan sampel
yang kurang. Sehingga menyebabkan ada beberapa piksel yang masuk kelas yang tidak
sesuai dengan kelas aslinya (kelas yang benar).
19
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. SARAN
1. Jangan terburu-buru ketika melaksanakan praktek minggu ke 12.
2. Baca dan pahamilah maksud dari praktek minggu ke 12.
3. Apabila ada yang kurang mengerti, dapat ditanyakan langsung kepada dosen
pembimbing ataupun asisten dosen.
20
DAFTAR PUSTAKA
21