Anda di halaman 1dari 6

Automatic Voltage Regulator

27 Apr

Generator adalah suatu alat dengan prinsip kerja mengubah


tenaga mekanik menjadi energi listrik. Tenaga mekanik bisa
berasal dari uap air, panas bumi, serta tenaga penggerak lainnya.
Energi listrik yang dihasilkan oleh generator dapat berupa listrik
AC ataupun DC tergantung pada konstruksi generator yang
dipakai oleh pembangkit tenaga listrik.
Generator sinkron merupakan suatu pembangkit listrik yang
paling banyak digunakan di dunia. Mengapa dinamakan
generator sinkron? Karena mesin bekerja pada kecepatan dan
frekuensi konstan di bawah kondisi steady state. Coba dibaca
lagi pada segmen motor AC.
Contoh Generator Sinkron:
Pokok bahasan kita pada kali ini bukan mengenai generator sinkron tetapi mengenai Automatic
Voltage Regulator atau biasa disingkat AVR. Umumnya generator memiliki komponen AVR di
dalamnya.
Automatic Voltage Regulator merupakan suatu alat yang bertujuan untuk menjaga agar tegangan
generator tetap konstan , dengan kata lain generator akan tetap mengeluarkan tegangan yang
selalu stabil tidak terpengaruh oleh perubahan beban. Hal tersebut sangat dibutuhkan dalam
kegiatan industri agar tidak mengganggu jalannya proses produksi.

Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan (eksitasi) pada exciter. Apabila tegangan
output generator di bawah tegangan nominal generator, maka AVR akan memperbesar arus
penguatan (eksitasi) pada exciter, begitu pula sebaliknya apabila tegangan output generator
melebihi tegangan nominal generator maka AVR akan mengurangi arus penguatan pada exciter.
Dengan demikian apabila terjadi perubahan tegangan output generator akan dapat distabilkan
oleh AVR secara otomatis. Dengan demikian AVR dapat mencegah terjadinya kerusakan pada
alat yang diakibatkan oleh ketidakstabilan tegangan.

Gambar 1. Diagram sistem eksitasi.


AVR dioperasikan dengan mendapat satu daya dari permanen magnet generator (PMG) sebagai
contoh AVR dengan tegangan 110V, 20A, 400Hz. Serta mendapat sensor dari potencial
transformer (PT) dan current transformer (CT).
Gambar 2. Diagram AVR.
Bagian-bagian pada unit AVR
a. Voltage Error Sensing circuit
Voltage error sensing circuit memiliki peran utama untuk mendeteksi bilamana terjadi kenaikan
atau penurunan daya output pada generator. Dimana pada AVR terdapat suatu nilai tegangan
referensi sehingga dapat terdeteksi jika adanya kenaikan atau penurunan yang melebihi batas
toleransi dari tegangan referensi tersebut. Voltage error sensing circuit mempunyai respon yang
cepat terhadap perubahan tegangan output generator.

Output tegangan respon berbanding lurus dengan output


tegangan Generator berbanding lurus seperti ditinjukkan
pada Gambar 3.
Gambar 3. Grafik hubungan sensing tegangan terhadap
output of Generator
b. Comparative amplifier
Rangkaian comparative amplifier digunakan sebagai pembanding antara sensing circuit dengan
set voltage. Besar sensing voltage dengan set voltage tidak mempunyai nilai yang sama sehingga
selisih/rentang besar tegangan tersebut. Selisih tegangan disebut dengan error voltage. Ini akan
dihilangkan dengan cara memasang VR (variable resistance) pada set voltage dan sensing
voltage.

c. Amplifier circuit
Aliran arus dari D11, D12, dan R34 adalah rangkaian penguat utama atau penguatan tingkat
terendah. Keluaran dari comparative amplifier dan keluaran dari over excitation limiter adalah
tegangan negative dan dari tegangan negative kemudian pada masukan OP201. Ketika over
excitation limiter atau minimum excitation limiter tidak operasi maka keluaran dari comparative
amplifier dikuatkan oleh OP201 dan OP301 masukan dari OP301 dijumlahkan dengan keluaran
dari dumping circuit. OP401 adalah Amplifier untuk balance meter hubungan antara tegangan
masuk dan tegangan keluaran dari OP201 dan OP401 diperlihatkan pada bagan berikut.

Gambar 4. Rangkaian Amplifier


d. Automatic manual change over and mixer circuit
Rangkaian ini disusun secara Auto-manual pemindah hubungan dan sebuah rangkaian untuk
mengontrol tegangan penguatan medan generator. Auto-manual change over and mixer circuit
pada operasi manual pengaturan tegangan penguatan medan generator dilakukan oleh 70E, dan
pada saat automatic manual change over and mixer circuit beroperasi manual maka AVR
(automatic voltage Rregulator) belum dapat beroperasi. Dan apabila rangkaian ini pada kondisi
auto maka AVR sudah dapat bekerja untuk mengatur besar arus medan generator.

e. Limited circuit
Limited circuit adalah untuk penentuan pembatasan lebih dan kurang penguatan untuk
pengaturan tegangan output pada sistem eksitasi.
f. Phase syncronizing circuit
Unit tyristor atau dioda digunakan untuk mengontrol tegangan output tyristor dengan
menggunakan sinyal kontrol yang diberikan pada bagian input tyristor dengan cara mengubah
besarnya sudut sinyal pada bagian input tyristor.

g. Tyristor firing circuit


Rangkaian ini sebagai pelengkap tyristor untuk memberikan sinyal kontrol pada gerbang tyristor.

h. Dumping circuit
Dumping circuit akan memberikan sensor besarnya penguatan tegangan dari AC exciter.

i. Unit tyristor
Merupakan susunan dari tyristor dan dioda. Unit tyristor juga menggunakan sekering yang
berfungsi sebagai pengaman lebur dan juga dilengkapi dengan indikator untuk memantau kerja
dari tyristor yang dipasang pada bagian depan tyristor.

j. Exciter
Sistem eksitasi merupakan sitem pasokan listrik DC sebagai penguatan pada generator atau
sebagai pembangkit medan magnet sehingga generator dapat menghasilkan energi listrik dengan
besar tegangan keluaran generator bergantung pada besarnya arus eksitasi.
Sistem Eksitasi ini dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
1) Sistem Eksitasi dengan menggunakan sikat (brush excitation)
Sumber tenaga listriknya berasal dari generator DC atau AC yang disearahkan dengan
menggunakan rectifier.
Jika menggunakan sumber listrik yang berasal dari generator AC atau menggunakan magnet
permanen maka medan magnetnya merupakan magnet permanen.
Slip ring pada sistem brush excitation ini berfungsi untuk mengalirkan arus eksitasi dari main
exciter ke rotor generator, demikian pula dari pilot exciter ke main exciter.
2) Sistem Eksitasi tanpa sikat ( brushless excitation)
Penggunaan sikat atau slip ring untuk menyalurkan arus eksitasi ke rotor generator memiliki
kelemahan karena arus yang dialirkan nilainya kecil maka dari itu digunakan sistem eksitasi
tanpa menggunakan sikat (brushless excitation). Sistem seperti ini sering disebut juga sebagai
pilot exciter.
Beberapa keuntungan sistem eksitasi tanpa sikat:
-Energi yang diperlukan untuk eksitasi diperoleh melalui poros utama sehingga efisiensinya
tinggi.
-Biaya perawatan relatif berkurang karena tidak terdapat sikat, komutator, dan slip ring.
-Selama masa pengoperasian tidak diperlukan pengganti sikat.
-Pemutus medan generator, field generator, dan bus exciter atau kabel tidak diperlukan lagi.

Anda mungkin juga menyukai