Materi Kuliah 9
M. K. Oseanografi Umum
(ITK221)
purba@2015 1(55)
Massa air yang bergerak dari suatu tempat ke
tempat yang lain di dalam laut
Apa penyebabnya?
Angin (Wind-driven Circulation): di permukaan
(surface circulation)
Perbedaan tekanan horizontal:
- Arus densitas (Density Current):
- Arus geostropik
- Sirkulasi perairan dalam (Deep Sea Circulation)
- Sirkulasi termohalin (Thermohaline Circulation)
densitas=fungsi (suhu, salinitas,
tekanan);
purba@2015 2(55)
PERBEDAAN TEKANAN HORIZONTAL
BBU
paras laut= perm. geopotensial (perm. datar): perm gravitasi
Permukaan isobar
p=gh
g
h1 h2
perm. geopotensial
1 2
g
Karena h2 > h1: maka p2 > p1 massa air bergerak dari ttk 2 ke
ttk 1, saat massa air bergerak gaya Coriolis bekerja membelokkan
aliran 90o ke kanan di BBU atau 90o ke kiri di belahan bumi selatan
( = ke dalam kertas; = keluar kertas)
Arus yang terbentuk: ARUS GEOSTROPIK purba@2015 3(55)
Aturan praktis untuk diingat:
Berlaku untuk Lautan maupun Atmosfir!
BBU FTekanan
Tek Rendah
Tek Tinggi
FCoriolis
1) Partikel bergerak dari tek tinggi ke tek rendah pada big datar
2) Partikel akan dibelokkan ke kanan (BBU) atau ke kiri (BBS) shg
bergerak dengan Gaya Coriolis 90o ke sebelah kanan (BBU) atau
sebelah kiri (BBS)
3) Partikel akan bergerak sepanjang garis dengan tek yang konstan
4) Partikel akan mempunyai tek tinggi di sebelah kanan (sama
dengan gaya Coriolis) di BBU atau sebelah kiri di BBS
purba@2015 4(55)
Ada hubungan antara Transfor Ekman di
Lap Ekman dgn kemiringan paras laut
Karena tiupan angin yang menyebabkan
paras laut jadi miring atau muka laut
tidak datar karena massa air menumpuk
(tinggi) di satu sisi dan meninggalkan
tempat (merendah) di sisi lain
Upwelling dan
Downwelling
di continental margin
purba@2015 6(55)
Ke kanan Gulf stream: massa air menumpuk
Ke kiri Arus Canary: massa air menumpuk,
sehingga muka air lebih tinggi di bagian tengah
S. Antlantik Utara
purba@2015 7(55)
purba@2015 8(55)
purba@2015 9(55)
purba@2015 10(55)
purba@2015 11(55)
Ketinggian paras laut (Sea surface height)
purba@2015 12(55)
purba@2015 13(55)
purba@2015 14(55)
purba@2015 15(55)
purba@2015 16(55)
Arus permukaan di S. India
purba@2015 18(55)
Sistem angin muson di S. Hindia Utara
dan Asia Tenggara
WARMER
WARMER
Summer Winter
purba@2015 19(55)
purba@2015 20(55)
MUSIM DI INDONESIA
Juni Agustus: selatan ekuator Angin
Muson Tenggara, ekuator Angin Muson
Selatan dan utara ekuator Angin
Muson Barat Daya, disebut: MUSIM
TIMUR
September November: arah angin mula2
mengikuti pola musim timur, tetapi lalu
mulai berubah arah dengan kecepatan
yang lebih lemah, disebut: MUSIM
PANCAROBA I
purba@2015 21(55)
purba@2015 22(55)
purba@2015 23(55)
purba@2015 24(55)
MUSIM DI INDONESIA (lanjutan)
Desember Februari: utara ekuator
Angin Muson Timur Laut, ekuator
Angin Muson Utara dan selatan ekuator
Angin Muson Barat Laut, disebut:
MUSIM BARAT
Maret Mei: arah angin mula2 mengikuti
pola musim barat, tetapi lalu mulai
berubah arah dengan kecepatan yang lebih
lemah, disebut: MUSIM PANCAROBA
II
purba@2015 25(55)
purba@2015 26(55)
purba@2015 27(55)
purba@2015 28(55)
Fenomena EL-NINO di Tropis Pasifik
Tibanya massa air hangat dari tropik barat Pasifik ke
pantai timur Amerika Selatan (Peru) yang terjadi saat
Natal El Nino: Christ Child
Normal: (i) Arus Pasat Tenggara mendorong massa air
ke barat lewat AKS terjadi akumulasi massa air di
tropis barat Pasifik dan mengalami pemanasan shg
suhu permukaan tinggi shg dikenal warm pool. (ii)
Pantai Peru mengalami upwelling: massa air dingin. (iii)
Uap air naik ke udara di tropis barat Pasifik
Walker Circulation hujan turun di Indonesia dan
kering di pantai Peru dan Cili
purba@2015 29(55)
EL NINO (lanjutan)
Abnormal (Anomali): Angin Pasat Tenggara
lemah bahkan berbalik arah: (i) massa air
hangat di barat bergerak ke timur bahkan
sampai di Peru: terjadi El Nino; (ii) uap air
hangat naik ke udara di tengah bahkan di timur
tropis Pasifik Walker Circulation hujan
di tengah pasifik atau Cile dan Peru dan kering
di Indonesia, (iii) Upwelling tidak terjadi di
pantai Peru/Cili tetapi terjadi banjir
purba@2015 30(55)
purba@2015 31(55)
purba@2015 32(55)
Average tropical Pacific conditions
cool in East
warm in West
purba@2015 33(55)
Average tropical Pacific conditions
purba@2015 34(55)
Kondisi normal: panas di barat, dingin di tengah dan timur
purba@2015 35(55)
Normal
Tdk normal
(El Nino)
purba@2015 36(55)
purba@2015 37(55)
Tropical Pacific conditions during El Nio
purba@2015 38(55)
Sirkulasi Atmosfir saat El Nino
Thermocline depression
purba@2015 39(55)
Kondisi El Nino: dingin di barat, panas ti tengah dan timur
purba@2015 40(55)
El Nino influences Indian Ocean
Changes SST, sea surface slope and regions of maximum precipitation
However, other factors are also important ..
purba@2015 41(55)
Fenomena La NINA
La Nina (perempuan dalam bahasa Spanyol)
kebalikan dari EL Nino
Saat fenomena La Nina: APT (SET) menguat
Tropis barat jauh lebih hangat
Atm di tropis barat Pasifik mendapat uap air
yang tinggi sirkulasi Walker hujan lebat
(banjir) di Ind dan AsTeng
Tropis Timur Pasifik udara kering kemarau
La Nina cenderung lebih lama dari El Nino
purba@2015 42(55)
and the reverse for La Nia
trade winds
strengthen
purba@2015 43(55)
SIRKULASI THERMOHALINE:
Sirkulasi Meridional
Ditimbulkan perbedaan densitas
Massa air yang berat (dingin dan salinitas tinggi)
terbentuk lap permukaan S. Atlantik Utara (lintang
tinggi) dan tenggelam sampai kedalaman sangat dalam
Kemudian menyebar dari daerah ini ke selatan , lalu ke
barat mengisi basin lautan S. Hindia dan S. Pasifik, pada
akhirnya mengalami upwelling melalui lap thermoklin
pada bagian utara S. Hindia dan Pasifik, lalu bergerak
melalui permukaan dan kembali ke utara S. Atpantik
GREAT CONVEYOR BELT (Sabuk Pengangkut
Agung)
purba@2015 44(55)
Saat melintasi Indonesia: Arus Lintas Indonesia (ARLINDO)
purba@2015 45(55)
Figure 13.1 The oceanic conveyor belt carries heat northward
into the north Atlantic. Note that this is a cartoon, and it does not
accurately describe the oceans circulation. (from Broecker and
Peng, 1982).
purba@2015 46(55)
A model of the vertical overturning circulation
purba@2015 47(55)
Global thermohaline conveyor
purba@2015 50(55)
Current Meter (Type Aandera CM7)
purba@2015 51(55)
ADCP= Acoustic Doppler Current Profiler
purba@2015 52(55)
purba@2015 53(55)
25
-15
100 105 110 115 120 125
purba@2015 54(55)
Terima Kasih
purba@2015 55(55)