Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian Tayamum

Tayamum ialah mengusapkan debu yang bersih (suci) ke muka dan kedua telapak tangan dengan

syarat-syarat tertentu.

B. Dasar Hukum

Firman Allah Surat al-Maidah ayat 6 :

....Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau
menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah

dengan debu yang baik (suci) usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu.

C. Sebab-Sebab Diperbolehkannya Tayamum

1. Karena sakit yang akan menambah parah jika menggunakan air.

2. Dalam perjalanan tidak mendapatkan air atau di atas kendaraan umum

3. Karena tidak mendapatkan air.atau dalam keadaan kesulitan

D. Alat Bertayamum

1. Tanah yang suci dan berdebu

2. Pasir

3. Batu

4. Dinding tembok atau benda lain yang bersih dan suci

E. Syarat Tayamum

1. Sudah masuk waktu shalat

2. Kesulitan air atau berhalangan memakai air karena sakit

3. Dengan tanah atau debu atau yang menjadi penggantinya


4. Tanah atau debu harus suci dari najis.

F. Rukun Tayamum

1. Niat

2. Mengusap muka dengan tanah atau debu

3. Mengusap telapak tangan sampai dengan pergelangan tangan,(sebagian ulama sampai

dengan siku

G. Tata Cara Tayamum

Niat dengan ikhlas karena Tuhan Allah untuk bertayamum (niat cukup dalam hati)

Membaca Bismillahirrahmanirrahim sambil meletakkan/menepukkan kedua belah


tangan ke tanah yang berdebu atau benda lain yang menjadi penggantinya,

Tiuplah atau hembuslah kedua telapak tangan yang berdebu lalu usapkan kedua telapak
tanagn pada muka secara perlahan, dan pada kedua telapak tangan baik bagian

dalam mapun bagian luar, telapak tangan kiri untuk tangan kanan, dan

tangan kanan untuk mengusap tangan kiri cukup satu kali usapan.

@ TAYAMUM DAPAT BERFUNGSI SEBAGAI PENGGANTI WUDHU DAN

JUGA MANDI JANABAT

PEMBAHASAN HADITS ARBAIN AN NAWAWIYAH

Oleh Drs. St. Mukhlis Denros

MENCINTAI SAUDARANYA SEPERTI IA

MENCINTAI DIRI SENDIRI

[]

Terjemah hadits :
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah Shallallahualaihi wasallam dari Rasulullah
Shallallahualaihi wasallam, beliau bersabda: Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai
saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri. (Riwayat Bukhori dan Muslim)

Pelajaran yang terdapat dalam hadits / :

1. Seorang mumin dengan mumin yang lainnya bagaikan satu jiwa, jika dia mencintai saudaranya maka
seakan-akan dia mencintai dirinya sendiri.

2. Menjauhkan perbuatan hasad (dengki) dan bahwa hal tersebut bertentangan dengan kesempurnaan iman.

3. Iman dapat bertambah dan berkurang, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.

4. Anjuran untuk menyatukan hati.

Rukun & Tata Cara Shalat Yang Benar . . . ( Menurut Ilmu Fiqh )

Bagaimana shalatmu,sudah benarkah? yah tentunya sebagai seorang muslim kita harus mengetahui betul
bagaimana cara shalat, apa saja syarat dan rukun yang harus dipenuhi agar shalat seseorang tersebut sah.

Zaman sekarang sudah banyak orang islam yang semenjak lahir sudah berada dikalangan umat islam, namun
banyak dari mereka yang tidak memahami bagaimana shalat itu sendiri, yang mana rukun dan apa saja yang sunat
dalam shalat tersebut. Satu saja satu rukun yang tertinggal maka shalat seseorang tersebut tidak akan sah dan
tidak akan diterima oleh Allah SWT. Sesuatu yang wajib harus kita ketahui ilmunya , jika kita meremehkan bahkan
enggan belajar dalam perkara dimana sudah menjadi kewajiban seorang muslim, maka akan sia-sialah amal nya
tersebut karena tidak di dasari dengan ilmu.

Rukun Shalat ada 13, yaitu :

1. Niat

Lafadz nya :

( ..........)

Hukum membaca bacaan diatas adalah sunat sebelum mengawali takbir.

Niat termasuk rukun qolbi (hati), niat itu sendiri dilakukan bersamaan ketika kita memulai perkara yang wajib.
Niat diletakkan dihati ketika kita mulai membaca takbir ketika itu pun kita baca niat tersebut,

bacaannya :"Senghajaku shalat fardhu (...) (...) rakaat wajib karena Allah Ta'ala". Adapun tambahan seperti
mengahadap kiblat itu merupakan hal yang sunat. Bacaan niat tersebut harus kita sempurnakan sebelum kita
mengakhiri takbir Allahu Akbar.

Hukum niat dalam hati merupakan salah satu dari rukun yaitu sesuatu yang wajib dan tidak boleh ditinggalkan.
2. Berdiri tegap ( Bagi yang mampu ),

Berdiri termasuk dalam rukun fikli (perbuatan), berdiri harus benar dan menghadap kiblat. Jarak kaki sejajar
dengan bahu dan jaraknya jangan melebihidari 1 kilan tangan orang tersebut. Jari kaki di sunatkan untuk
menghadap kiblat, tidak miring ke kiri atau ke kanan.

3. Membaca Takbir

Yaitu membaca " Allahu Akbar ". Membaca Takbir termasuk dalam rukun qowli (bacaan), jadi ketika kita
membaca bacaantersebut harus di dengar oleh kita sendiri. Apabila tidak terdengar maka hukum shalatnya tidak
sah. Ketika mengangkat tangan disunatkan jeriji tangan menghadapkiblat dan merenggangkan tangan
sebagaimana kebiasaanya ( tidak merenggangkan terlalu lebar ).

4. Membaca Al-Fatihah

Membaca surat Al-Fatihah termasuk dalam rukun qowli (bacaan), jadi ketika kita membaca bacaan fatihah dari
Bismillahi-r rahmani-r rahim sampai Waladl dlaallin, wajib atas kita memperdengarkan bacaan tersebut ke telinga
kita sendiri. Apabila satu huruf bacaan nya tidak terdengar oleh telinga maka tidak akan sah shalat orang
tersebut. Banyak orang yang tidak mengetahui hal tersebut karena mereka enggan dalam belajar ilmu agama.
maka tidak akan sah shalat orang tersebut. Adapun membaca surat setelah Al-Fatihah hukumnya adalah sunat.

5. Ruku' dengan Tumani'nah.

Ruku' termasuk dalam rukun fikli (perbuatan). Keadaan rukuk yaitu seperti 90'. Adapun tangan di letakkan pada
mata kaki dan jangan melebihi daripadanya, jari-jari tangan diluruskan kebawah. Pada ruku' di wajibkan berhenti
sejenak ( Tumani'nah ) adapun bacaan Subhaana robbiyal adzim merupakan sunat.

6. I'tidal dengan Tumani'nah.

I'tidal termasuk dalam rukun fikli (perbuatan). I'tidal yaitu bangkit dari ruku' dan berdiri tegak.Wajib atas kita
berhenti sejenak dengan tidak menggerak-gerakkan tangan yaitu keadaan tangan lurus kebawah. Perhentian
tersebut lamayadiumpamakan seperti membaca Subhanallah. Adapun Bacaan Rabbana walakal hamdu adalah
sunat.

7. Sujud dengan Tumani'nah.

Sujud termasuk dalam rukun fikli (perbuatan). Cara sujud yaitu dilakukan dengan meletakkan anggota tujuh yaitu,
ujung jari kedua kaki, kedua lutut, kedua telapak tangan, dahi dan hidung, pada tempat sujud. Wajib atas kita
berhenti sejenak.Bacaan Subhaana robbiyal 'alaa merupakan sunat.8. Duduk Dintara Dua Sujud dengan
tuma'ninah.

Duduk di antara dua sujud termasuk dalam rukun fikli (perbuatan). Disunahkan melipat kaki kiri dan
mengembangkannya lalu pantat duduk di atasnya, serta menegakkan telapak kaki kanan sambil menghadapkan
jari-jarinya ke arah kiblat. Wajib untuk berhenti dan bacaan lain merupakan sunat.

9. Duduk Tasyahud Akhir.

Duduk Tasyahud akhir termasuk dalam rukun fikli (perbuatan)..Duduk tasyahud adalah duduk dengan
menegakkan kaki kanan dan menghamparkan kaki kiri ke depan (di bawah kaki kanan), dan duduknya di atas
tanah/lantai. Adapun ketika membaca Asyhaadual-laa ilaahaillallaah ketika ilaahaillallaah, maka tetunjuk tangan
kanan menunjuk kearah kiblat dan disunahkan pandangan mata beralih dari tempat sujud ke telunjuk
tangantersebut. Duduk tasyadud akhir merupakanrukun yang tidak boleh ditinggalkan.

Adapun dalam tasyahud awal merupakan sunat jadi jika seseorang lupa mengerjakannya maka tetap sah
shalatnya,dan pemberhentian pada tasyahud awal yaitu bacaan Allahumma sholli 'ala (sayyidina) Muhammad
setelah itu dia bangkit dari duduknya. Penambahan pada bacaan Allahumma sholli 'ala (sayyidina) Muhammad
sampai ke wa 'alaa alii (sayyidina) Muhammad baru ia bangkit merupakan hal yang makruh. Karena itulahsetiap
shalat berjamaah di mesjid saya sering mendengar imam menyaringkan suaranya sampai kepada bacaan
Allahumma sholli 'ala (sayyidina) Muhammad lalu imam tersebut bangkit untuk berdiri. Hal ini menunjukkan
imam tersebut mengisyaratkan kepada makmum bacaan yang disunatkan adalah sesampainya pada bacaan
tersebut.

10. Membaca Syahadat.

Membaca syahadat termasuk dalam rukun qowli (bacaan). Bacaanya yaitu "Asyhadu al-la illahaillallaah, wa
asyhadu anna Muhammadar Rasulullaah". Seperti halnya saya jelaskan di atas setiap yang terdapat pada rukun
qowli maka bacaan tersebut wajib di dengarkan pada telinga. Jika lupa atau ketinggalan dalam membacanya
maka shalatnya tidak sah.

11. Membaca Shalawat atas Nabi.

Membaca shalawat atas nabi termasuk dalam rukun qowli (bacaan). Bacaannya"Allahhumma sholli 'ala (sayydina)
Muhammad wa 'alaa alii (sayyidina) Muhammad", wajib didengarkan telinga dan jika ketinggalan membacanya
maka shalatnya tidak sah.

Selebihnaya bacaan setelah shalawat yaitu dari kamaa shallaita 'ala (sayydina) Ibrahim sampai ke pada bacaan
innaka hamidum majiid merupakan sunah.

12. Salam

Salam termasuk rukun qowli (bacaan). Bacaannya yaitu " Assalamu'alaikum warahmatullah" dan harus didengar
bacaannya ke telinga. Salam pertama merupakan rukun/wajib sedangkan salam ke dua adalah sunat.

13. Tertib

Tertib merupakan rukun qolbi (hati). Tertib yaitu berturutan mengerjakannya dari takbirsampai pada salam.

Demikian 13 rukun wajib shalat yang dapat saya paparkan berdasarkan apa yang sayadapat dalam belajar /
menuntut ilmu pada guru-guru,alim ulama dalam sebuah majelis. Karena berguru pada ulama,ahlul bait,ilmunya
tersebut sampai pada apa yang di ajarkan para sahabat yang bersumber pada Nabi Muhammad SAW yang
langsung di ajarkan oleh malaikat Jibrilyang langsung diperintah dari Maha PemilikIlmu yaitu Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai