Aprilia Husain
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Farmasi fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat fisikokimia
molekul obat, kinetika dan orde reaksi, kelarutan dan faktor yang
mempengaruhinya, difusi dan disolusi, stabilitas, sistem dispersi (koloid, emulsi,
dispersi padat), mikromeritik, viskositas dan rheologi, emulsifikasi, serta
fenomena antar permukaan dan penentuan tegangan permukaan yang banyak
dijumpai dalam bidang kefarmasian.
Salah satu materi dalam farmasi fisika adalah emulsifikasi. Emulsifikasi
merupakan proses terbentuknya emulsi,dimana emulsi adalah sediaan berupa
campuran terdiri dari dua fase cairan dalam system dispers; fase cair yang satu
terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya; umumnya
dimantapkan oleh zat pengemulsi.
Dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak sediaan farmasi yang berupa
emulsi, sebab eulsi memiliki banyak kelebihan diantaranya dapat menyatukan 2
fase berbeda, mengurangi rasa pahit dari zat aktif obat, dan tentunya mempercepat
absorbs secara oral dalam tubuh.
Dalam pembuatan emulsi pemilihan emulgator sangat penting, karena
mempengaruhi mutu dan kestabilan suatu emulsi. Salah satu emulgator yang
banyak digunakan adalah surfaktan. Mekanisme kerja emulgator semacam ini
berdasar atas kemampuannya menurunkan tegangan permukaan air dan minyak
serta membentuk lapisan monomolekuler pada permukaan globul fase terdispersi.
Disamping itu juga HLB butuh minyak juga perlu kita ketahui.
Setelah mengetahui pentingnya mempelajari emulsifikasi, maka perludilak
ukanlah percobaan ini, untuk menguji dan menentukan HLB butuh minyak yang
digunakan dalam pembuatan emulsi, mengevaluasi ketidakstabilan emulsi,
mengamati laju peisahan,volume sedimentasi, waktu redispersi serta penentuan
tipe emulsi.
II.2. Maksud dan Tujuan
II.2.1. Maksud
Untuk pengetahuan dan memahami segala sesuatu yang
mempunyai peran dalam pembuatan emulsi dan kestabilan dari suatu
emulsi dengan menggunakan emulgator golongan surfaktan.
II.2.2. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan emulsifikasi ini adalah
1. Menghitung jumlah emulgator golongan surfaktan yang digunakan
dalam pembuatan emulsi
2. Membuat emulsi dengan menggunakan emulgator golongan surfaktan
3. Mengevaluasi ketidak stabilan suatu emulsi
4. Menentukan HLB butuh minyak yang digunakan dalam pembuatan
emulsi
II.3. Prinsip Percobaan
Pembuatan emulsi dengan menggunakan emulgator dengan variasi
HLB butuh dan penentuan kestabilan suatu emulsi dengan nilai HLB
butuh yang bervariasi yang didasarkan pada penampakan fisik dari emulsi
tersebut. Misalnya perubahan volume, perubahan warnah, dan pemisahan
fase terdispersi dan pendispersi dalam jangka waktu tertentu pada kondisi
yang dipaksakan.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Pengamatan
IV.1.1 Tabel Volume Pemisahan
0,7
Tween 80 = 10,7 x 3% = 0,19% x 30 mL = 0,058 gr
10
Span 80 = 10,7 x 3% = 2,8% x 30 mL = 0,84 gr
20
Paraffin = 100 x 30 = 6 mL
4,7
Tween 80 = 10,7 x 3% = 1,31% x 30 mL = 0,39 gr
6
Span 80 = 10,7 x 3% = 1,88% x 30 mL = 0,50 gr
20
Paraffin = 100 x 30 = 6 mL
7,7
Tween 80 = 10,7 x 3% = 2,15% x 30 mL = 0,64 gr
3
Span 80 = 10,7 x 3% = 0,84% x 30 mL = 0,25 gr
20
Paraffin = 100 x 30 = 6 mL