Swot New
Swot New
C. Analisa SWOT
Identifikasi Situasi Ruangan Berdasarkan Pendekatan Analisa SWOT.
Dari hasil pengkajian, dilakukan analisis SWOT berdasarkan elemen penerapan
model MAKP yang meliputi: 1) M1-Ketenagaan dan pasien; 2) M2-Sarana prasarana; 3)
Penerapan MAKP; 4) Sentralisasi Obat; 5) Supervisi; 6) Timbang Terima; 7) Ronde
Keperawatan; 8) Discharge Planning; dan 9) Dokumentasi
No. Analisa SWOT Bobot Rating
1. M1 dan M2 (Sarana Prasarana SW=
dan Ketenagaan) 2,82 -
a. Internal Factor (IFAS) 2,72 =
STRENGTH 0,1
1. Mempunyai sarana dan 0,2 3 0,6
prasarana untuk pasien dan
tenaga kesehatan (yang
mendukung ruangan paru)
2. RS TNI A tipe A dan R.S 0,1 3 0,3
pendidikan kategori rujukan
TNI indonesia wilayah timur
sekaligus
3. Tersedianya nurse station 0,1 3 0,3
4. Adanya tugas, peran, wewenang 0,080 2 0,16
yang jelas
5. Jenis ketenagaan : 0,1 2 0,2
- D3 Keperawatan: 10 orang
- SPK: 4 orang
- Pekarya Kesehatan: 3 orang
- Farmasi: 1 orang
- Ahli gizi: 1 orang
- C.S: 1 orang
- Supervisor: 1 orang
6. Kepala ruangan mendukung 0,12 3 0,36
kegiatan
7. Karakteristik pasien yang 0,1 3 0,3
dirawat adalah dengan penyakit
bedah
30
Total 1 2,82
WEAKNESS
1. Kurangnya kesadaran petugas 0,1 4 0,4
kesehatan akan penggunaan
APD (Masker, Skot, handscoen,
dll)
2. Sebagian perawat belum 0,15 2 0,3
memahami tentang peran dan
fungsi perawat
3. Kurangnya kedisiplinan 0,1 3 0,3
pegawai
4. Materi timbang terima belum 0,2 2 0,4
fokus pada masalah
keperawatan
5. Belum terlaksananya ronde 0,1 4 0,4
keperawatan
6. Belum adanya ruangan isolasi 0,12 3 0,36
(TB dan Non TB)
7. Belum ada tenaga kesehatan 0,1 3 0,3
dari S1 keperawatan
8. Keterbatasan tenaga 0,13 2 0,26
keperawatan sehingga terdapat
fungsi dan peran ganda dalam
keperawatan
TOTAL 1 2,72
TOTAL 1 2,8
Threatened
1. Adanya tuntutan tinggi dari 0,2 3 0,6
masyarakat untuk pelayanan
yang lebih profesional
2. Makin tingginya kesadaran 0,4 3 1,2
masyarakat dan pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya
kesehatan
3. Kebijakan TNI tentang askes 0,3 4 1,2
4. Kurangnya kesejahteraan 0,1 3 0,3
perawat
TOTAL 1 3,3
2. M3 Metode (MAKP)
a. Internal Faktor (IFAS)
STRENGTH
1. RS memiliki visi misi dan motto 0,2 4 0,8
sebagai acuan melaksanakan
kegiatan pelayanan
2. Sudah ada model MAKP yang 0,2 3 0,6
digunakan model tim
3. Supervisi sudah dilakukan 0,2 3 0,6
KARU dan penanggungjawab
supervisi S W =
4. Ada kemauan perawat untuk 0,1 4 0,4 3,2 -3 =
berubah 0,2
5. Mempunyai standar asuhan 0,1 3 0,3
keperawatan
6. Mempunyai protap setiap 0,1 2 0,2
tindakan
7. Terlaksananya komunikasi yang 0,1 3 0,3
adekuat: perawat dan tim
kesehatan lain
Total: 1 3,2
WEAKNESS
32
Total: 1 3
b. External Factor(EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa S1 0,2 2 0,4
keperawatan yang sedang
praktek manajemen
keperawatan
2. Ada kerjasama yang baik antara 0,3 4 1,2
mahasiswa PSIK dan ruangan
3. Ada kerjasama antara institusi 0,3 3 0,9
PSIK dan RS
4. Ada kebijakan pemerintah 0,2 1 0,2
profesionalisasi perawat
Total: 1 2,7
THREATENED
1. Persaingan antar RS swasta 0,3 1 0,3 O T =
yang semakin ketat 2,7 - 2,4
2. Adanya tuntutan masyarakat 0,1 3 0,3 = 0,3
yang semakin tinggi terhadap
peningkatan pelayanan
keperawatan yang lebih
profesional
3. Makin tinggi kesadaran 0,2 1 0,2
masyarakat akan hukum
4. Makin tinggi kesadaran 0,4 4 1,6
masyarakat akan pentingnya
kesehatan
Total 1 2,4
3. Dokumentasi Keperawatan
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Terdapat SAK dan SOP untuk 0,18 3 0,54
setiap tindakan keperawatan
33
Total: 1 3,22
WEAKNESS
1. Jumlah tenaga yang tidak 0,5 3 1,5
seimbang dengan beban kerja
2. Kurangnya evaluasi SAK dan
kepatuhan dalam pelaksaan 0,5 3 1,5
SAK
Total:
1 3
b. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya program pelatihan 0,13 3 0,39
2. adanya peluang perawat 0,15 3 0,45
meningkatkan pendidikan
3. Mahasiswa PSIK praktek 0,32 4 0,28
manajemen untuk
mengembangkan sistem
dokumentasi PIE
4. Kerjasama yang baik antara 0,15 2 0,5 OT=
mahasiswa dan perawat 3,17
5. Model MAKP yang diterapkan 0,725 =
mahasiswa PSIK 0,25 3 0,75 0,445
Total: 1 3,17
TREATHENED
1. Tingkat kesadaran masyarakat 0,365 3 1,095
(pasien dan keluarga)akan
tanggung jawab dan tanggung
gugat
2. Adanya tuntutan yang lebih 0,275 2 0,55
tinggi dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan yang
lebih profesional
34
WEAKNESS
1. Ronde keperawatan adalah 0,3 3 0,9
kegiatan yang belum
dilaksanakan di Paviliun paru
(IV)
2. Jumlah tenaga yang tidak 0,2 2 0,4
seimbang dengan jumlah tingkat
ketergantungan pasien
3. Protap ronde keperawatan 0,3 3 0,9
belum ada
4. Jenis ketenagaan bervariasi 0,2 2 0,4
Total: 1 1 2,6
b. External Factor(EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya kesempatan 0,2 4 0,8
melanjutkan pendidikan formal
2. Adanya pelatihan dan seminar 0,2 2 0,4
tentang manajemen
keperawatan
3. adanya kesempatan dari Karu 0,3 3 0,9
untuk mengadakan ronde
keperawatan pada perawat dan
mahasiswa praktek
4. Adanya kerjasama antara 0,3 3 0,9
mahasiswa dan perawat ruangan
Total: 1 3
35
THREATENED
1. Adanya tuntutan yang lebih 0,5 3 1,5
tinggi dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayaan yang
lebih profesional
2. Persaingan antar ruangan medik 0,5 2 1
semakin kuat dalam pemberian
pelayanan
1 O-T=
Total: 2,5 3 2,5 =
0,5
5. Sentralisasi obat
a.a. a. internal faktor (IFAS)
STRENGTH
1. Tersedianya sarana dan 0,2 3 0,6
prasarana untuk pengelolaan
sentralisasi obat
2. Karu mendukung kegiatan 0,3 4 1,2
sentaralisasi obat
3. Sudah dilaksanakan kegiatan 0,15 3 0,45
sentralisasi obat
4. Adanya buku injeksi dalam 0,15 3 0,45
profil obat SW=
5. Adanya buku injeksi dan profil 0,2 2 0,4 3,1 2 =
obat 1,1
Total : 1 3,1
WEAKNESS
1. Tidak semua pasien setuju 1 2 2
obatnya di sentralisasikan PC
(umum)
Total 1 2
3,3 2,28
THREATENED 0,28 0,84 = 1,02
1. Tuntutan pasien untuk 3
mendapatkan pelayanan yang
profesional 0,72 1,44
2. Kurang pengetahuan pasien dan 2
keluarga tentang pentingnya
sistem sentralisasi obat 1 2,28
Total
6. Supervisi
a.Internal faktor (IFAS)
STRENGTH
1. Terselengaranya jadwal 0,1 3 0,3
supervisi yang tetap
2. kegiatan supervisi yang 0,2 4 0,8
dilakukan sudah optimal
3. terdapatnya format yang baku 0,1 3 0,3
4. Adanya struktur organisasi 0,1 3 0,3
dipaviliun IV (paru)
5. Adanya kemaunan perawat 0,1 2 0,2
untuk berubah
6. KARU dan katim mendukung 0,1 4 0,4
kegiatan supervisi demi SW=
meningkatkan untuk pelayanan 3,4 3,5
keperawatan = - 0,1
7. Adanya observasi kerja perawat 0,1 3 0,3
tiap shift pagi oleh kepala
ruangan dan pengamat pada
shift sore dan malam
8. Supervisi dilakukan setiap hari 0,2 4 0,8
oleh KARU kepala perawat dan
disampaikan ke KADEPWAT
Total 1 3,4
WEAKNESS
1. Penilaian supervisi ruangan 0,5 3 1,5
berasal dari kepala departemen
keperawatan melalui kepala
ruangan
2. kepala ruangan tidak 0,5 4 2
mempunyai penilaian tersedia,
penilaian supervisi berasal dari
KADEPWAT
Total : 1 3,5
OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa Prodi ilmu 0,3 3 0,9
keperawatan yang praktek
manajemen keperawatan
2. Adanya kegiatan supervisi 0,4 4 1,6
secara umum yang diadakan OT=
oleh bidang keperawatan 3,4 3,2
3. Adanya kerjasama yang baik 0,3 3 0,9 = 0,2
antara institusi Prodi ilmu
keperawatan dan bidang
keperawatan
Total : 1 3,4
THREATENED
1. Tuntutan pasien sebagai 0,4 4 1,6
konsumen untuk mendapatkan
pelayanan yang profesional dan
bermujtu sesuai dengan
peningkatan biaya perawatan
2. Adanya persaingan pemberian 0,2 2 0,4
layanan kesehatan antara tempat
pelayanan kesehatan
3. Adanya persaingan dengan 0,4 3 1,2
masuknya perawat dari luar
Total 1 3,2
7. Timbang terima
a.Internal faktor (IFAS)
STRENGTH
1. KARU memimpin kegiatan tiap 0,2 4 0,8
pagi
2. Adanya laporan jaga setiap sift 0,3 3 0,9
3. Timbang terima sudah 0,1 3 0,3
merupakan kegiatan rutin yang
telah dilaksanakan
4. Adanya kemauan perawat 0,1 3 0,3 S W = 3
melakukan timbang terima 2=1
5. Adanya khusus untuk 0,1 2 0,2
melakukan timbang terima
6. Timbang terima dilakukan di 0,1 2 0,2
ners station dan ke pasien
langsung
7. Sudah adanya buku laporan 0,1 3 0,3
timbang terima per katim
Total : 1 3
38
WEAKNESS
1. Teknik timbang terima yang 1 2 2
dilakukan blm optimal sesuai
dengan prosedur
Total : 1 2
THREATENED
1. Adanya tuntutan yang lebih 0,6 3 1,8
tinggi dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan yang
lebih profesional
2. semakin tingginya kesadaran 0,4 2 0,8
masyarakat terhadap hukum dan
kesehatan
Total 1 2,6
8. Discharge planning
a.Internal faktor (IFAS)
STRENGTH
1. Tersedianya resume 0,3 4 1,2
keperawatan untuk pasien SW=
pulang 31=2
2. Adanya kemauan untuk 0,2 3 0,6
memeberikan pendidikan
kesehatan kepada pasien dan
keluarga
3. Adanya surat kontrol obat 0,3 2 0,6
4. Memberikan HE kepada pasien 0,2 3 0,6
atau keluarga selama dirawat
atau pulang
Total : 1 3
WEAKNESS
1. Masih belum terdapat 1 1 1
persediaan leaflet pasien pulang
Total : 1 1
39
THREATENED
1. Tuntutan masyarakat yang lebih 0,3 4 1,2
tinggi untuk mendapatkan
pelayanan profesional
2. Makin tingginya tuntutan 0,2 3 0,6
masyarakat akan tanggung
jawab dan tanggung gugat
terhadap tenaga kesehatan
3. Persaingan antar rumah sakit 0,3 2 0,6
swasta yang makin ketat
4. Semakin tingginya kesadaran 0,2 2 0,4
masyarakat terhadap hukum dan
kesehatan
Total : 1 2,8