Anda di halaman 1dari 3

Namun pada kenyataannya banyak perusahaan yang tidak memperhatikan aspek antropometri ini.

Seringkali dalam
pembuatan alat kerja, demi mengejar keuntungan maka dibuatlah alat yang seragam sehingga tidak begitu banyak biaya
dan waktu yang terbuang untuk pembuatan alat kerja. akibatnya adalah ketidak sesuaian antara alat dan penggunannya
karena antara satu orang dan orang yang lainnya memiliki ukuran tubuh yang tidak sama. Dan dampaknya adalah
kemungkinan untuk terjadinya kelelahan kerja akibat ketidaksesuaian alat menjadi sangat tinggi. dan jika kelelahan ini
dibiarkan bisa berdampak lebih buruk lagi yaitu bisa terjadinya kecelakaan kerja. Jika ditinjau dari segi keuntungaan, apabila
perusahaan tidak menggunakan antropometri dengan maksimal untuk membuat peralatan kerja untuk para pekerja, maka
perusahaan akan mengalami kerugian yang lebih sebab walaupun perusahaan menghemat biaya dari segi pengadaan alat
kerja namun dampaknya terhadap pekerja bisa buruk misalnya menurunnya daya produktifitas pekerja yang akan
mempengaruhi kualitas prouduksi yang pasti akan berdampak pada keuntungan perusahaan. Belum lagi jika terjadi
kecelakaan karena alat yang tidak ergonomis akibat tidak diterapkannya antropometri dengan baik maka akan berdampak
pada pendapatan perusahaan yang menurun karena kecatatan yang dialami oleh pekerja. Jika hal tersebut terjadi maka
perusahaan harus mengeluarkan biaya ekstra untuk pengobatan pekerja, dan juga untuk menngganti kerusakan peralatan
kerja. Belum lagi waktu yang terbuang sehubungan dengan jam kerja yang hilang oleh pekerja yang terkena kecelakaan tadi
yang sudah barang tentu menyebabkan keterlambatan proses produksi, dan juga biaya lembur yang harus diadakasn untuk
menutupi keterlambatan proses produksi tadi. Dan jika pekerja tersebut sampai meninggal maka akan besar lagi
dampaknya bagi perusahaan. dengan hilangnya salah seorang pekerja, maka untuk mengisi kekosongan itu diperlukan
perekrutan baru yang tentu saja memerlukan waktu untuk mencari dan juga melatih tenaga kerja yang baru tersebut. Selain
itu juga jika ada pekerja yang meninggal maka akan berdampak bagi citra perusahaan tersebut. Orang akan berpikir untuk
membeli suatu produk dari perusahaan ketika perusahaan tersebut memiliki angka kecelakaan kerja yang tinggi. Bisa
dibayangkan betapa banyak kerugian yang terjadi apabila tidak diterapkannya antropometri pada proses pembuatan alat
kerja maupun areal kerja. Maka sangat penting bagi perusahaan untuk memerhatikan aspek antropometri agar peralatan
yang dibuat sesuai dengan kebutuhan pekerja.

Selain kerugian yang di dapat karena tidak menerapkan antropometri dengan baik. Antropometri memiliki banyak manfaat
diantaranya: bagi pekerja terlindunginya pekerja dari bahaya dan juga meningkatkan produktifitas pekerja serta kesehatan
dan keselamatan. Sedangkan bagi peralatan kerja adalah terjaganya ke awetan peralatan kerja sehingga bisa digunakan
lebih lama dan menghemat anggaran perusahaan untuk penyedian peralatan kerja. Bagi barang produksi adalah kualitas
dan kuantitas menjadi meningkata selain itu jika menggunakan antropometri dalam pembuatan barang produksi maka akan
membuat konsumen lebih nyaman dalam menggunakan barang hasil produksi tersebut..

Lalu bagaimana pengukuran antropometri itu dilakukan?.

Selain itu antropomometri juga mempengaruhi postur kerja. Postur kerja merupakan penentu dalam menganalisis
keefektifan dan keefisienan suatu pekerjaan. Jika alat pekerja yang telah buat di desain dengan kaidah antropometri maka
akan meningkatkan keefisienan dan keefektifan kerja seseorang. Sebaliknya jika peralatan kerja tidak di desain dengan
kaidah antropometri maka postur tubuh alami manusia akan terganggu dan menurunkan keefektifan pekerjaan.
Lalu bagaimana perancangan peralatan pekerjaan dengan menggunakan kaidah pengukuran antropometri itu dilakukan?.
Pengukuran antropometri di bagi menjadi 2 yaitu antropometri statis dan antropometri dinamis.

1. Antropometri statis
Antropometri statis atau disebut juga dengan pengukuran dimensi struktur tubuh adalah pengukuran antropometri yang
dilakukan ketika objek yang di ukur dalam keadaan statis atau diam. Dimensi tubuh yang diukur dengan posisi tetap antara
lain berat badan, tinggi tubuh, ukuran kepala, panjang lengan dan sebagainya. Contohnya adalah seorang pengantar surat.
Setiap harinya mereka harus berkeliling untuk mengantarkan surat. Untuk mempermudah pekerjaannya maka mereka
menggunakan sepeda motor untuk dapat mengantar surat dengan cepat. Nah untuk itulah seharusnya motor itu di desain
di sesuaikan dengan penggunanya, karena setiap harinya mereka harus duduk diam di sepeda motor dalam waktu
tertentu. maka untuk mendesain motor itu digunakan antropometri statis dimana pengukuran dilakukan ketika objek
sedang diam (duduk). Hal hal yang perlu di perhatikan dalam pendesainan adalah pengukuran panjang lengan dan tinggi
bahu saat duduk dimana pengukuran panjang lengan digunakan untuk mengukur jangkauan tangan sehingga badan tidak
terlalu membungkuk untuk meraih stir sedangkan tinggi bahu saat duduk digunakan untuk mengukur ketinggian stir.
Selain itu juga di perlukan pengukuran tinggi tubuh. Hal ini diperlukan ketika pengguna motor berhenti sehingga pengguna
bisa berpijak ke jalan dan menjaga keseimbangan ketika motor berhenti. Selain itu juga diperlukan pengukuran panjang
kaki yang di ukur dari lutut sampai ke telapak kaki. Hal ini diperlukan untuk berpijaknya kaki pengguna pada saat
diperjalanan. Di samping itu juga diperlukan pengukuran lebar bahu, hal ini diperlukan untuk mengukur panjang stir
sehingga bisa disesuaikan dengan lebar bahu pengguna. Disamping itu dilakukan pengukuran panjang paha dan lebar
panggul hal ini di maksudkan untuk mengukur tempat duduk motor agar nyaman digunakan
2. Antropometri dinamis
Antropometri dinamis adalah pengukuran antropometri yang dilakukan terhadap objek dengan mempertimbangkan
gerakan gerakan yang mungkin terjadi saat melakukan pekerjaan. Contohnya adalah supir mobil di bandara, setiap harinya
mereka harus mengantar penumpang ke tempat tempat yang terkadang jauh sehingga kenyamanan desain mobil haruslah
sangat diperhatikan. Pengukuran yang dilakukan yaitu pengukuran lebar bahu untuk menyesuaikan dengan diameter stir
dan. Selain itu pengukuran tinggi tubuh ketika duduk digunakan untuk mendesain sandaran jok mobil dan sudut sandaran
jok haruslah membentuk sudut 110 115 derajat sehingga pengguna bisa bersandar dengan nyaman. Hal lain yang harus
diperhatikan adalah tinggi mata, tinggi mata perlu di ukur agar pengendara mendapatkan posisi mata yang pas sehingga
pengendara mampu melihat jalan dengan baik. Selain itu juga diperlukan pengukuran tangan agar bisa menyesuaikan
dengan stir dan juga untuk mengantisipasi pergerakan atau perpindahan tangan dari setir ke perseneling. Dalam hal ini
jangkauan tangan sangatlah berpengaruh. Hal lain lagi yang harus diperhatikan adalah pedal mobil. Desain pada pedal
mobil di usahakan untuk sebisa mungkin satu sama lain tidak terlalu rapat. Jika hal ini terjadi maka bisa mengakibatkan
kesalahan persepsi pada pengendara mobil antara pedal rem dan pedal gas. Terkadang mereka merasa telah menginjak
pedal rem namun pada kenyataannya pedal gas lah yang mereka injak.
Satu hal lagi yang menarik adalah terkadang perusahaan

Dan selain itu kerugian juga di alami oleh keluarga pekerja yang terkena kecelakaan. Yang pertama adanya biaya perawatan,
meskipun biaya perawatan telah di tanggung oleh pihak perusahaan tetapi pasti ada biaya biaya yang tidak tercover
misalnya ketika ada obat yang tidak di tanggung oleh asuransi

Anda mungkin juga menyukai