Anda di halaman 1dari 29

BAB III

PENGAMATAN KHUSUS

1.1 Pekerjaan Kolom


1.1.1 Pekerjaan Pedestal
Pekerjaan pedestal adalah pekerjaan konstruksi yang berfungsi
memperkuat bangunan dan menyambungkan kolom baja dengan balok
beton di bawahnya. Pada bagian dasar konstruksi atau baseplate sebagai
tempat perletakan kolom.
1.1.1.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pedestal pada proyek pembangunan Kantor
Pusat dan Kantor Yayasan Universitas Islam Malang adalah pekerjaan
endplate dengan jumlah 40 buah dengan dimensi endplate 50 cm x 30 cm
x 50 cm.
1.1.1.2 Bahan dan Alat
Bahan-bahan dan peralatan yang dipakai dalam pekerjaan pedestal
Kantor Pusat dan Kantor Yayasan Universitas Islam Malang ini
ditunjukkan pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2.
Tabel 3.1 Bahan-bahan Pekerjaan Endplate
No Gambar Keterangan
.
1 Anchor Bolt
Baut angkur adalah angkur yang
digunakan untuk pengikat kolom pada
pondasi. Baut angkur dipasang tegak
lurus terhadap permukaan perletakan
teoritis, ulir harus dilindungi dan
bebas dari beton agar mur dapat
dipasang dengan mudah.

24
2 Elektroda Las
Elektroda las adalah suatu benda yang
dipergunakan untuk melakukan
pengelasan listrik yang berfungsi
sebagai pembakar yang akan
menimbulkan busur nyala.
3 Bekisting
Bekisting adalah cetakan sementara
yang berfungsi untuk menentukan
bentuk dari konstruksi beton yang
masih segar
4 Beton mutu K-300
Beton mutu K-300 ready mix yang
dipesan di Varia Usaha Beton.
Beton adalah bahan komposit yang
terbuat dari campuran semen, agregat
kasar, agregat halus dan air.

Tabel 3.2 Peralatan Pekerjaan Endplate


No Gambar Keterangan
.
1 Palu besi
Untuk memadatkan pengelasan
agar tidak ada rongga atau sela
pada area pengelasan
2 Mesin Las Listrik
Las listrik adalah salah satu cara
menyambung logam dengan jalan
menggunakan nyala busur listrik
yang diarahkan ke permukaan
logam yang akan disambung.

25
Bagian yang terkena busur listrik
akan mencair, demikian juga
elektroda yang menghasilkan
busur listrik, akan mencair pada
ujungnya dan merambat terus
sampai habis. Alat mesin las
listrik yang di gunakan adalah
merk lion.
3 Alat Pengecoran
Alat pengecoran telah di sediakan
dan di tangani oleh Varia Usaha
Beton, berupa mesin pengaduk
(molen), vibrator dan pompa.
Mesin pengaduk (Molen) adalah
alat pengaduk beton agar
campuran beton dapat merata.
Concrete vibrator atau vibrator
beton adalah alat yang berfungsi
menggetarkan beton saat
pengecoran agar beton dapat
mengisi seluruh ruang dan tidak
terjadi segregasi atau adanya
rongga-rongga udara di antara
beton yang dapat menyebabkan
beton keropos.
Pompa adalah alat untuk
menggerakkan cairan dari tempat
bertekanan rendah ke tempat yang
dengan tekanan yang lebih tinggi.
(Sumber: Dokumentasi Penulis)

26
1.1.1.3 Pelaksanaan Pekerjaan
Pada pelaksanaan pekerjaan pedestal pada proyek pembangunan
Kantor Pusat dan Kantor Yayasan Universitas Islam Malang ini terdiri dari
beberapa tahap pekerjaan, yaitu:
a. Pekerjaan Pembuatan Pedestal
Pada pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi, tahapan awal dalam
pelaksanaan pekerjaan ini yaitu tahap pembuatan pedestal. Tahap ini
mencakup pembersihan, persiapan alat, pemasangan anchor bolt hingga
pengecoran pedestal. Tahap pembuatan pedestal meliputi :
No Tahap Pelaksanaan Keterangan
.
1 Pemasangan Anchor Bolt
Anchor Bolt adalah baut angkur yang
digunakan sebagai pengikat kolom pada
balok beton. Selanjutnya di lakukan
presisi dimensi angkur.

2 Pemasangan Pelat
Pemasangan angkur dengan jumlah 10
buah, dengan pelat baja dibawahnya.
Dilakukan sebagai pengikat kolom untuk
memperkuat konstruksi kolom baja

3 Pembuatan Bekisting
Pembuatan bekisting untuk pengecoran
base plate.

27
4 Pengecoran base plate
Pengecoran base plate dilakukan
menggunakan mutu beton K-300. Pada
bagian tengah base plate diberi coakan
untuk perletakkan kolom

b. Pekerjaan Pengelasan
Pada proyek pembangunan Kantor Pusat dan Kantor Yayasan
Universitas Islam Malang ini, proses pengelasan pedestal dengan profil
kolom oleh beberapa pekerja. Berikut adalah susuan proses
pengerjaannya
No Gambar Keterangan
.
1 Pengelasan
Pengelasan dilakukan pada pertemuan
baseplate dengan kolom baja.
Pengelasan dilakukan oleh beberapa
kerja dengan menggunakan mesin las
listrik.

2 Detail Pengelasan
Tebal pengelasan baseplate dengan
kolom baja setebal 5 mm.

28
1.1.1.4 Detail Gambar Pedestal

Gambar Tampak Depan Pedestal


Skala 1 : 20

Gambar Tampak Samping Pedestal


Skala 1:20

29
Gambar Tampak Depan Pedestal
Skala 1:20
1.1.1.5 Keterangan
Pekerjaan endplate adalah pekerjaan konstruksi lanjutan yang bertujuan
untuk menyambung kolom baja dengan balok beton. Sambungan end plate
ini berfungsi untuk memperkuat bangunan serta menyambungkan kolom
baja dengan balok beton dibawahnya. Pada bagian bawah konstruksi
kolom baja dinamakan base plate sebagai perletakan kolom baja yang dilas
dan sebagai joint kolom dengan pondasi yang diikat dengan anchor bolt.
Anchor bolt adalah baut angkur yang digunakan sebagai pengikat kolom
pada balok beton (pondasi konstruksi lanjutan). Pekerjaan sistem ini
mengacu standar SNI 1729:2015 tentang spesifikasi untuk bangunan
gedung baja struktural dan SNI 2847:2013 tentang Persyaratan beton
struktural untuk bangunan gedung.

1.1.2 Pekerjaan Kolom


Menurut SNI 1729:2015, kolom didefiniskan Komponen struktur
vertikal nominal yang memiliki fungsi utama menahan gaya aksial tekan.

30
1.1.2.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan kolom yang ditinjau pada proyek pembangunan
Kantor Pusat dan Kantor Yayasan Universitas Islam Malang ini adalah
Kolom WF 400.200.8.13 sebanyak 40 buah perlantai.
1.1.2.2 Bahan dan Alat
Bahan-bahan dan peralatan yang dipakai dalam pekerjaan kolom
Kantor Pusat dan Kantor Yayasan Universitas Islam Malang ini
ditunjukkan pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2.
Tabel 3.1 Bahan-bahan Pekerjaan Kolom
No Gambar Keterangan
.
1 Profil baja
Baja profil WF adalah baja dengan
penampang berbentuk I yang terdiri
dari bagian yang disebut web (badan)
dan flange (sayap). Baja profil WF ini
digunakan sebagai kolom pada
konstruksi. Profil baja yang di
gunakan untuk kolom adalah profil
WF 400.200.8.13.
2 Elektroda Las
Elektroda las adalah suatu benda yang
dipergunakan untuk melakukan
pengelasan listrik yang berfungsi
sebagai pembakar yang akan
menimbulkan busur nyala.
(Sumber: Dokumentasi Penulis)

31
Tabel 3.2 Peralatan Pekerjaan Kolom
No Gambar Keterangan
.
1 Meteran
Untuk mengukur dimensi profil baja

2 Palu besi
Untuk memadatkan pengelasan agar
tidak ada rongga atau sela pada area
pengelasan
3 Mesin Las Listrik
Las listrik adalah salah satu cara
menyambung logam dengan jalan
menggunakan nyala busur listrik yang
diarahkan ke permukaan logam yang
akan disambung. Bagian yang terkena
busur listrik akan mencair, demikian
juga elektroda yang menghasilkan
busur listrik, akan mencair pada
ujungnya dan merambat terus sampai
habis. Alat mesin las listrik yang di
gunakan adalah merk lion
4 Kuas
Untuk membersihkan area pengelasan
agar tidak ada kotoran yang
menghalangi pada saat pengelasan.

5 Pemotong Profil (cutting wheel)


Alat pemotong profil baja adalah alat
yang digunakan untuk memotong
profil baja sesuai dengan dimensi yang
diperlukan. Cutting wheel

32
dioperasikan menggunakan energi
listrik .
6 Katrol Manual
Sebuah katrol sederhana yang
digunakan untuk mengangkut profil
dari lantai sebelumnya. Proses
pengerjaannya adalah katrol di tarik
oleh pekerja hingga profil baja sampai
pada lantai yang dituju.

7 Alat bantu langsir


Digunakan untuk mengangkut profil
baja, wiremesh dan floordeck. Alat
bantu langsir dibuat sendiri oleh
pekerja.

(Sumber: Dokumentasi Penulis)


1.1.2.3 Pelaksanaan Pekerjaan
Pada pelaksanaan pekerjaan kolom pada proyek pembangunan
Kantor Pusat dan Kantor Yayasan Universitas Islam Malang ini terdiri dari
beberapa tahap pekerjaan, yaitu:
a. Pekerjaan Persiapan
Pada pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi, tahapan awal dalam
pelaksanaan pekerjaan yaitu tahap persiapan. Tahap ini mencakup
pembersihan serta persiapan alat dan bahan yang diperlukan untuk
pekerjaan kolom.
Pekerjaan pembersihan dilakukan pada sekeliling tempat yang
akan dipasang kolom agar pada saat melaksanakan pekerjaan para pekerja
tidak terganggu dengan adanya barang-barang yang tidak diperlukan.
Sedangkan pekerjaan persiapan bertujuan untuk mengurangi kendala yang
dapat terjadi saat pengerjaan karena tidak tersedianya alat ataupun bahan.
Tahap persiapan meliputi :

33
No Tahap Pelaksanaan Keterangan
.
1 Pengukuran dan pemotongan profil
Proses pengukuran dimensi kolom dan
pemotongan profil dengan menggunakan
alat cutting wheel.

2 Pengangkutan profil kolom


Pengangkutan profil kolom menggunakan
alat bantu langsir selanjutnya
menggunakan katrol sederhana yang
prosesnya di kerjakan oleh beberapa
pekerja

b. Pekerjaan Pengelasan
Pada proyek pembangunan Kantor Pusat dan Kantor Yayasan
Universitas Islam Malang ini, proses pengelasan profil kolom pada
posisinya dilakukan oleh beberapa pekerja.
No Tahap Pelaksanaan Keterangan
.
1 Proses penempatan kolom pada base plate
kolom dari lantai sebelumnya untuk di
lakukan pengelasan, menggunakan katrol
manual. Katrol manual di tarik dan profil
kolom di arahkan di posisinya lalu di
lakukan pengelasan. Pengelasan sesuai
dengan ketentuan pengelasan dari American
Welding in Building Society

34
2 Pengelasan profil kolom
Pengelasan profil kolom menggunakan
mesin las listik. Pengelasan sambungan pelat
buhul setebal 1 cm dan stiffner (pengaku)
dengan ukuran 25 x 10 cm sebanyak 2 buah.

Pengecatan profil kolom


Pengecatan profil kolom menggunakan
zincrmte dimaksudkan untuk mencegah
korosi. Pengecatan menggunakan alat mesin
kompresor.
1.1.2.4 Keterangan
Pekerjaan kolom adalah pekerjaan yang dilakukan setelah pekerjaan
endplate selesai. Kolom adalah komponen struktur tekan yang akan
menerima gaya aksial dan lentur. Pekerjaan kolom menggunakan profil WF
400.200.8.13. Stiffner atau pengaku berfungsi untuk menahan gaya lateral
dan mencegah kolom dari kegagalan tekuk. Pengaku menggunakan plat baja
setebal 8 mm dan diletakkan pada tiap panjang 50 cm. Pekerjaan sistem ini
mengacu standar SNI 1729:2015 tentang spesifikasi untuk bangunan gedung
baja struktural.

35
1.2 Pekerjaan Balok
Menurut SNI 1729:2015, balok didefiniskan Komponen struktur
horizontal nominal yang memiliki fungsi utama untuk menahan momen
lentur. Pekerjaan balok pada pembangunan Kantor Pusat dan Kantor
Yayasan Universitas Islam Malang terdapat beberapa tipe balok yaitu
balok induk, balok anak, balok pinggir dan balok konsol.
1.2.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan balok pada proyek pembangunan Kantor Pusat
dan Kantor Yayasan Universitas Islam Malang adalah sebagai berikut :
balok induk WF 350.185.7.11
balok anak WF 250.125.6.9
balok anak WF 200.100.5,5.8
balok konsol WF 250.125.6.9
balok pinggir WF 200.200.5,5.8
lingkup pekerjaan balok yang di tinjau dalam laporan ini adalah
pemasangan balok induk WF 350.185.7.11 dengan bentang 7 m .
1.2.2 Bahan dan Alat
Bahan-bahan dan peralatan yang dipakai dalam pekerjaan balok
Kantor Pusat dan Kantor Yayasan Universitas Islam Malang ini
ditunjukkan pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2.
Tabel 3.1 Bahan-bahan Pekerjaan Balok
No Gambar Keterangan
.
1 Profil baja
Baja profil WF adalah baja dengan
penampang berbentuk I yang terdiri
dari bagian yang disebut web (badan)
dan flange (sayap). Baja profil WF ini
digunakan sebagai balok baja pada
konstruksi. Profil baja yang di
gunakan untuk balok adalah profil WF
350.185.7.11

36
2 Elektroda Las
Elektroda las adalah suatu benda yang
dipergunakan untuk melakukan
pengelasan listrik yang berfungsi
sebagai pembakar yang akan
menimbulkan busur nyala.

(Sumber: Dokumentasi Penulis)


Tabel 3.2 Peralatan Pekerjaan Balok
No Gambar Keterangan
.
1 Meteran
Untuk mengukur dimensi profil baja.

2 Palu besi
Palu besi adalah alat yang di gunakan
untuk memberikan tumbukan pada
benda. Disini palu berfungsi untuk
memadatkan pengelasan agar tidak
ada rongga atau sela pada area
pengelasan
3 Mesin Las Listrik
Las listrik adalah salah satu cara
menyambung logam dengan jalan
menggunakan nyala busur listrik yang
diarahkan ke permukaan logam yang
akan disambung. Bagian yang terkena
busur listrik akan mencair, demikian
juga elektroda yang menghasilkan
busur listrik, akan mencair pada
ujungnya dan merambat terus sampai
habis. Alat mesin las listrik yang di

37
gunakan adalah merk lion.
4 Kuas
Kuas adalah alat yang digunakan
untuk membersihkan area pengelasan
agar tidak ada kotoran yang
menghalangi pada saat pengelasan.

5 Pemotong Profil (cutting wheel)


Alat pemotong profil baja adalah alat
yang digunakan untuk memotong
profil baja sesuai dengan dimensi yang
diperlukan. Cutting wheel
dioperasikan menggunakan energi
listrik .
6 Scaffolding
Sebagai perancah yang digunakan
pekerja dalam pemasangan balok.
Perancah adalah suatu struktur
sementara yang digunakan untuk
menyangga manusia dan/atau material
dalam konstruksi atau perbaikan
gendung. Perancah juga digunakan
pekerja sebagai tangga untuk
mencapai titik-titik tertentu pada
ketinggian tertentu
7 Katrol Manual
Sebuah katrol sederhana yang
digunakan untuk mengangkut profil
dari lantai sebelumnya. Proses
pengerjaannya adalah katrol di tarik
oleh pekerja hingga profil baja sampai
pada lantai yang dituju.

38
(Sumber: Dokumentasi Penulis)
1.2.3 Pelaksanaan Pekerjaan
Pada pelaksanaan pekerjaan balok pada proyek pembangunan
Kantor Pusat dan Kantor Yayasan Universitas Islam Malang ini terdiri dari
beberapa tahap pekerjaan, yaitu:
a. Pekerjaan Persiapan
Pada pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi, tahapan awal dalam
pelaksanaan pekerjaan yaitu tahap persiapan. Tahap ini mencakup
pembersihan serta persiapan alat dan bahan yang diperlukan untuk
pekerjaan balok.
Pekerjaan pembersihan dilakukan pada sekeliling tempat yang
akan dipasang balok agar pada saat melaksanakan pekerjaan para pekerja
tidak terganggu dengan adanya barang-barang yang tidak diperlukan.
Sedangkan pekerjaan persiapan bertujuan untuk mengurangi kendala yang
dapat terjadi saat pengerjaan karena tidak tersedianya alat ataupun bahan.
Tahap persiapan meliputi :
No Tahap Pelaksanaan Keterangan
.
1 Pengukuran dan pemotongan profil
Proses pengukuran dimensi balok
dan pemotongan profil dengan
menggunakan alat cutting wheel.

2 Pengangkutan profil balok


Pengangkutan profil balok
menggunakan alat bantu langsir
selanjutnya menggunakan katrol
sederhana yang prosesnya di
kerjakan oleh beberapa pekerja

39
b. Pekerjaan Pengelasan
Pada proyek pembangunan Kantor Pusat dan Kantor Yayasan Universitas
Islam Malang ini, proses pengelasan profil balok pada posisinya dilakukan
oleh beberapa pekerja.
No Tahap Pelaksanaan Keterangan
1 Proses penempatan balok pada
pada atas kolom, menggunakan
katrol manual. Katrol manual di
tarik oleh pekerja dan profil balok
di arahkan di posisinya untuk
dilakukan proses pengelasan.

2 Pengelasan profil balok


Pengelasan profil balok agar
menyatu dengan ujung kolom
menggunakan mesin las listik.
Pengelasan mengikuti ketentuan
dari American Welding in
Building Society. Balok di
berikan pengaku stiffner setiap
jarak 1 m.
3 Pengelasan sambungan balok
kolom
Sambungan balok-kolom
menggunakan sambungan las.
Sambungan las dibantu dengan
profil siku pada bawah
sambungan dan potongan profil
segitiga di badan profil.
Permukaan yang akan dilas harus

40
bersih dan memiliki permukaan
yang rata
Pengecatan profil balok
Pengecatan profil balok
menggunakan zincrmte
dimaksudkan untuk mencegah
korosi. Pengecatan menggunakan
alat mesin kompresor.

1.2.4 Detail Sambungan Balok-Kolom

Gambar Sambungan Balok-Kolom


1.2.5 Keterangan
Pekerjaan balok adalah pekerjaan struktur yang dilakukan ketika seluruh
komponen balok telah terpasang. Balok adalah komponen struktur
horizontal nominal yang memiliki fungsi utama untuk menahan momen
lentur. Pekerjaan balok yang dilakukan dalam Kantor Pusat dan Kantor
Yayasan Universitas Islam Malang adalah balok induk, balok anak dan

41
balok konsol. Pekerjaan sistem ini mengacu standar SNI 1729:2015
tentang spesifikasi untuk bangunan gedung baja struktural.
1.3 Pekerjaan Pelat
Pelat lantai yang di gunakan dalam pembangunan Kantor Pusat dan
Yayasan Universitas Islam Malang adalah plat dengan floordeck yang
diletakkan diatas konstruksi portal baja. Floordeck atau dikenal juga
sebagai Penyangga Lantai Cor, merupakan produk yang berfungsi
menggantikan fungsi bekisting pada saat melakukan pengecoran pelat
lantai Floor deck dipasang sebagai bentang menerus yang dapat menutupi
dua atau tiga bentang balok pemikul yang bertujuan untuk menghemat
waktu pemasangan dan pengangkutan. Kemudian floor deck diikat dengan
cara dilas..
1.3.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan balok pada proyek pembangunan Kantor Pusat
dan Kantor Yayasan Universitas Islam Malang adalah sebagai berikut
pekerjaan pelat floordeck seluas 245 m2.
1.3.2 Bahan dan Alat
Bahan-bahan dan peralatan yang dipakai dalam pekerjaan pelat
floordeck Kantor Pusat dan Kantor Yayasan Universitas Islam Malang ini
ditunjukkan pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2.
Tabel 3.1 Bahan-bahan Pekerjaan Balok
No Gambar Keterangan
.
1 Floordeck
Floordeck adalah pelat besi yang
digunakan untuk landasan pengecoran
beton, sekaligus sebagai pengganti
tulangan bagian bawah pada pelat
beton bertulang. Floordeck merupakan
struktur permanen pada lantai yang
dapat memikul beban, baik beban
hidup ataupun beban mati.

42
Pengerjaan bondek memakan waktu
yang lebih cepat dibandingkan dengan
sistem konvensional yang
menggunakan tulangan pada
umumnya
2 Stud Conector
Stud connector adalah besi tulangan
dengan diameter sekitar 16 mm. Stud
connector digunakan untuk
memperkaku struktur, menyatukan
elemen floordeck dengan balok
dibawahnya dan menahan gaya lateral.
3 Wiremesh
Besi wire mesh dapat digunakan
sebagai pengganti tulangan besi beton
pada struktur pelat lantai. Tulangan
besi yang dilas berbentuk jaring-jaring
persegi empat dapat dibuat sendiri
atau dipesan melalui pabrik. Wire
mesh cocok digunakan untuk tulangan
lantai pada gedung bertingkat dan
lebih hemat jika dibandingkan dengan
penggunaan tulangan pada umumnya,
serta mempercepat penyelesaian
proyek.
4 Beton mutu K-300
Beton adalah bahan komposit yang
terbuat dari campuran semen, agregat
kasar, agregat halus dan air. Beton
yang digunakan dalam proses
konstruksi adalah beton ready mix
yang dipesan di Varia Usaha Beton

43
dengan mutu K-300

Tabel 3.2 Peralatan Pekerjaan Kolom


No Gambar Keterangan
.
1 Palu besi
Palu besi adalah alat yang
digunakan untuk memadatkan
pengelasan agar tidak ada rongga
atau sela pada area pengelasan
2 Alat Pengecoran
Alat pengecoran telah di sediakan
dan di tangani oleh Varia Usaha
Beton, berupa mesin pengaduk
(molen), vibrator dan pompa.
Mesin pengaduk (Molen) adalah
alat pengaduk beton agar
campuran beton dapat merata.
Concrete vibrator atau vibrator
beton adalah alat yang berfungsi
menggetarkan beton saat
pengecoran agar beton dapat
mengisi seluruh ruang dan tidak
terjadi segregasi atau adanya
rongga-rongga udara di antara
beton yang dapat menyebabkan
beton keropos.
Pompa adalah alat untuk
menggerakkan cairan dari tempat
bertekanan rendah ke tempat yang
dengan tekanan yang lebih tinggi.

44
3 Alat bantu langsir
Alat bantu langsir adalah alat
tambahan yang digunakan untuk
proses pengangkutan bahan
bangunan (floordeck, wiremesh,
profil baja) ke lantai diatasnya.
Alat bantu langsir dibuat dari
susunan bambu yang di tumpu
oleh scaffolding.
(Sumber: Dokumentasi Penulis)
1.3.3 Pelaksanaan Pekerjaan
Pada pelaksanaan pekerjaan pelat pada proyek pembangunan
Kantor Pusat dan Kantor Yayasan Universitas Islam Malang ini terdiri dari
beberapa tahap pekerjaan, yaitu:

No. Tahap Pelaksanaan Keterangan


1 Pemasangan Floordeck
Setelah floordeck diangkut,
Floordeck dipasang sebagai
bentang menerus yang dapat
menutupi bentang balok
pemikul. Floordeck diikat
dengan cara dilas.
2 Pemasangan Wiremesh
(Tulangan)
Pemasangan tulangan wiremesh
diatas floordeck. Pemasangan
wiremesh dilakukan dengan
tujuan untuk menahan beban
tekan ke bawah. Penulangan
pelat pada daerah lapanga dibuat
satu lapis dan pada di tumpuan

45
dibuat dua lapis.
Diameter tulangan berukuran 8
mm dengan tebal pengecoran 12
cm
Pemasangan Stud Connector
Pemasangan stud connector
dilakukan pada jarak 20 cm
sepanjang balok. Tujuannya
untuk memperkaku balok-pelat
dan menahan gaya lateral yang
terjadi .
Pengecoran Beton
Sebelum pengecoran, beton
ready mix di uji slump di
lapangan. Dari uji slump
didapatkan nilai penurunan
sebesar 12 cm dan memnuhi
syarat slump untuk beton K-300.
Pengecoran pelat adalah proses
penulangan beton segar ke
dalam lantai bangunan yang
telah dipasang besi tulangan.
Pengecoran menggunakan
pompa yang akan menyalurkan
beton dari molen menuju tempat
pengecoran.
Sebelum pekerjaan pengecoran
dilakukan pengawas harus
mengawasi pekerjaan untuk
memastikan cetakan dan
tulangan telah terpasang sesuai
rencana.

46
Pengecoran di lakukan oleh
beberapa pekerja. Tebal pelat
yang dilakukan pengecoran
adalah 12 cm. Selanjutnya
perataan pengecoran dilakukan
menggunakan vibrator.

1.3.4 Detail Pengerjaan Plat

Gambar Detail Penampang Floordeck

Gambar Tampak Samping Floordeck

Gambar Tampak Samping Floordeck

47
Gambar Detail Floordeck
1.3.5 Keterangan
Plat lantai yang digunakan adalah floor deck yang diletakkan diatas
konstruksi portal baja. Floor deck dipasang sebagai bentang menerus yang
dapat menutupi dua atau tiga bentang balok pemikul yang bertujuan untuk
menghemat waktu pemasangan dan pengangkutan. Kemudian floor deck
diikat dengan cara dilas. Pengelasan floor deck dilakukan pada bagian
balok ujung dan balok tengah. Pada bagian ujung floor deck dilas dibawah
kaki rusuk dengan las cantum berdiameter 10 mm. Cara pengelasan
dilakukan dari atas ke bawah. Mutu kawat las yang digunakan berjenis
baja AC113C dengan ukuran 3,25 mm. Pekerjaan sistem ini mengacu
standar SNI 1729:2015 tentang spesifikasi untuk bangunan gedung baja
struktural dan SNI 2847:2013 tentang Persyaratan beton struktural untuk
bangunan gedung.

48
BAB IV
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Kegiatan praktik industri yang dilaksanakan kurang lebih selama 8 minggu
di proyek pembangunan Kantor Pusat dan Kantor Yayasan Universitas Islam
Malang dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1.1.1 Kegiatan Umum


1. Evaluasi Proyek
Kegiatan pengendalian semua pekerjaan mulai dari awal sampai
pekerjaan tersebut berlangsung yang didasarkan pada time schedule.
Berdasarkan kurva S dalam time schedule, dapat diketahui apakah
pelaksanaan pekerjaan dalam proyek mengalami kemajuan ataupun
keterlambatan. Bila terjadi keterlambatan maka harus diambil langkah
langkah yang signifikan supaya keterlambatan bias segera diatasi dan
mencari penyebab terjadinya keterlambatan proyek tersebut dengan
langkah yang dapat ditempuh misalnya dengan menambah jam kerja
para pekerja atau menambah jumlah tenaga kerja pembangunan Kantor
Pusat dan Kantor Yayasan Universitas Islam Malang
2. Sistem Pengendalian Proyek
Kegiatan pengendalian proyek meliputi pengendalian material dan
peralatan kerja. Sistem pengendalian proyek pembangunan Kantor
Pusat dan Kantor Yayasan Universitas Islam Malang dengan lancar
meskipun ada beberapa kendala seperti keterlambatan.
3. Pengendalian K3
Pengendalian K3 proyek pembangunan Kantor Pusat dan Kantor
Yayasan Universitas Islam Malang sudah kurang baik, hal tersebut
terlihat dari para tukang yang tidak memakai alat pelindung diri dan
kurangnya pemasangan rambu-rambu K3.

49
4. Administrasi
Administrasi pada suatu proyek sangat diperlukan untuk mengetahui
seberapa besar kemajuan fisik proyek tersebut. Pada pembangunan
Kantor Pusat dan Kantor Yayasan Universitas Islam Malang,
administrasi berjalan dengan baik, karena setiap bulan diadakan
pemeriksaan administrasi yang dilakukan oleh pihak terkait sehingga
kesalahan administrasi bisa diminimalisir.

1.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, terdapat beberapa saran yang perlu penulis
sampaikan, yaitu

1.2.1 Pihak Pelaksana


1. Sistem pengewasan dan metode pelaksanaan pembangunan proyek ini
harus lebih ditingkatkan karena hal tersebut berkaitan dengan baik atau
tidaknya kualitas bangunan.
2. Pelaksanaan manajemen tenaga kerja dilakukan seefisien mungkin
agar semua tukang memiliki pekerjaannya masing-masing, karena hal
tersebut berkaitan dengan waktu pelaksanaan atau time schedule.
3. Rekrutmen tenaga kerja di lapangan dilakukan seefisien mungkin. Hal
tersebut dimaksudkan agar dapat memperoleh tenaga kerja yang
terampil sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan pembangunan.

1.2.2 Pihak Jurusan


1. Pemberian pembekalan praktik industri hendaknya dilakukan beberapa
kali sebelum kegiatan praktik industri dimulai, sehingga mahasiswa
calon praktikan dapat memiliki gambaran yang jelas tentang tugas atau
kewajiban yang harus dilakukan saat praktik industri.
2. Untuk memudahkan penempatan praktik industri, hendaknya jurusan
menjalin kerja sama kepada beberapa perusahaan.
3. Peraturan-peraturan jurusan yang baru tentang praktik industri
hendaknya dapat diberitahukan kepada seluruh dosen pembimbing

50
akademik, sehingga tidak ada perbedaan peraturan yang diterima
mahasiswa dari masing-masing dosen pembimbingnya.

1.2.3 Pihak Mahasiswa


1. Dalam melakukan kegiatan praktik industri, sebaiknya mahasiswa
dapat lebih aktif dalam menanyakan proses pelaksanaan dan data-data
yang diperlukan dalam penyusunan laporan kegiatan praktik industri.

51
52

Anda mungkin juga menyukai