KAJIAN PUSTAKA
operasional di kelas.
Model Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran
(Student or Teacher Centered)
Model Pembelajaran
Model Pembelajaran
Strategi Pembelajaran
(Exposition-discovery learning)
Metode Pembelajaran
(ceramah, diskusi, simulasi, dsb)
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru
siswa.
sama di antara satu sama lain dalam kelompok belajar yang kecil untuk
kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam
sebaliknya.
muka.
siswa mengerjakan kuis secara mandiri; (j) menilai dan menskor kuis
satu sama lain dalam kelompok belajar yang kecil untuk menyelesaikan
sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja
model TGT adalah suatu model pembelajaran oleh guru dan diakhiri
diberikan guru. Sebagai ganti tes tertulis siswa akan bertemu di meja
turnamen.
maka TGT umumnya fokus hanya pada level kemampuan saja. Trianto
(2010: 83) menambahkan bahwa pada model TGT siswa dibagi menjadi
17
umumnya.
b. Tim. Tim terdiri dari tiga sampai lima siswa yang memiliki
2 di bawah ini:
di ruang kelas.
a. Presentasi di kelas.
b. Belajar tim. Para siswa mengerjakan lembar kegiatan dalam
tim mereka untuk menguasai materi.
c. Turnamen. Para siswa memainkan game akademik dalam
kemampuan yang homogen.
d. Rekognisi tim. Skor tim dihitung berdasarkan skor turnamen
anggota tim, dan tim tersebut akan direkognisi apabila mereka
berhasil melampaui kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
homogen.
keberhasilan siswa.
Kelebihan:
a. Dalam kelas kooperatif siswa memiliki kebebasan untuk
berinteraksi dan menggunakan pendapatnya.
b. Rasa percaya diri siswa menjadi tinggi.
c. Perilaku mengganggu terhadap siswa lain menjadi lebih kecil.
d. Motivasi belajar siswa bertambah.
e. Pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi pelajaran.
f. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, toleransi antara siswa
dengan siswa dan antara siswa dengan guru.
g. Kerjasama antar siswa akan membuat interaksi belajar dalam
kelas menjadi hidup dan tidak membosankan.
22
Kekurangan:
a. Sering terjadi dalam kegiatan pembelajaran tidak semua siswa
ikut serta menyumbangkan pendapatnya.
b. Kekurangan waktu untuk proses pembelajaran.
c. Kemungkinan terjadinya kegaduhan kalau guru tidak dapat
mengelola kelas.
dengan pemberian tugas LKS dan membimbing kelompok bekerja dan belajar;
2.2.1 Belajar
perubahan perilaku tapi lebih dari itu, belajar merupakan aktivitas yang
individu. Seorang bayi yang tadinya tidak dapat berjalan lalu dapat
proses belajar.
Perilaku/pribadi Perilaku/pribadi
sebelum belajar sesudah belajar
Pengalaman,
(pre-learning) (post-learning)
praktik, latihan
(learning
X=0 X1 = (X + 1) = 0
experience)
Y=1 Y1 = (Y + 1) = 1
Z=1 Z1 = (Z 1) = 0
kognitif. Pengertian ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Gagne &
fisik, keadaan mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai
proses belajar
belajar.
berikut:
(c) mengerjakan LKS yang diberikan guru, (d) bekerja sama dengan
aktif. Hal ini sesuai dengan empat pilar pendidikan, yang salah satunya
secara aktif dalam bentuk aktivitas fisik dan psikis pada pembelajaran
yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Menurut
Hamalik (2008: 33) hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar
akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari
tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat
menyatakan hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan
analisis, dan geometri (James dan James dalam Suwangsih, 2006: 4).
abstrak tentu saja sangat sulit untuk dapat dipahami oleh siswa-siswa
pembelajaran.
menjadi perhatian para orang tua di rumah dan para guru di sekolah.
secara tepat, maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika