Anda di halaman 1dari 7
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA Jl. Pattimura No.20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110, Telp (021) 7203165, Fax (021) 7399638 Kepada Yth.: 1. Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 2. Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Marga; 3. Para Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga; 4, Para Kepala Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional | s.d XVI di tempat SURAT EDARAN TENTANG PROSEDUR RESCOPING PADA KONTRAK PRESERVASI JALAN DENGAN SKEMA LONG SEGMENT A. Umum Dalam rangka mendukung pelaksanaan rescoping pada kontrak preservasi jalan dengan skema long segment guna mengatur keseragaman pelaksanaan, maka perlu diterbitkan Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga tentang Prosedur Rescoping peda Kontrak Preservasi Jalan dengan Skema Long Segment. B. Dasar Pembentukan 1. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan 3. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengacaan BarangiJasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 04 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 4, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 31/PRT/M/2015 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi 5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 13/PRT/M/2011 tentang Tata Cara Pemelinaraan dan Penilikan Jalan. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 09/SE/Db/2015 tentang Pelaksanaan Proses Pengadaan dan Pekerjaan Preservasi Jalan secara Long Segment. 7. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 02/SE/Db/2016 tentang Prosedur Standar Pelaksanaan Perubahan (Adendum) Kontrak 8. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 05/SE/Db/2016 tentang Pelaksanaan Pekerjaan Preservasi Jalan dengan Skema Long Segment untuk Kontrak Tahun Tunggal dan Kontrak Tahun Jamak. 9. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 06/SE/0b/2016 tentang Penyampaian Spesifikasi Khusus Pemeliharaan Kinerja Jalan Divisi 10 (SKh-1.10.a) dan Pemeliharaan Kinerja Jembatan Divisi 10 (SKh-1.10.b). 10. Surat Direktur Jenderal Bina Konstruksi Nomor HK.02.03-DK/966 tanggal 8 November 2017 hal Tanggapan Permohonan Pendapat terhadap Penambahan Kontrak yang Nilainya Lebih dari 10% dari Kontrak Awal. C. Maksud dan Tujuan Surat Edaran ini dimaksudkan memberikan panduan pelaksanaan rescoping kepada Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga. Tujuannya untuk terlaksananya tertib administrasi pada kegiatan rescoping pada kontrak preservasi jalan dengan skema long segment. D. Ruang Lingkup Ruang lingkup Surat Edaran ini berisi persyaratan dan tata cara (prosedur) rescoping pada kontrak preservasi jalan dengan skema long segment pada Tahun Anggaran 2017. Untuk paket pekerjaan yang telah dilakukan rescoping, alteratif pelaksanaan penanganannya dapat dilakukan dengan kontrak baru, swakelola, atau perubahan (adendum) kontrak berjalan. Untuk pelaksanaan perubahan (adendum) kontrak dengan alokasi penambahan dana lebih dari 10% dari Nilai Kontrak dapat dilakuken setelah mendapat persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. E. Penutup Prosedur Rescoping pada Kontrak Preservasi Jalan dengan Skema Long Segment pada Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini. Surat Edaran ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Demikian disampaikan, atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih. Ditetapkan di Jakarta Padatanggal /0 November 2017 Tembusan Yth 1. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (sebagai laporan); 2. Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 4. Ruang Lampiran Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor — : 10/56/ Db/2017 Tanggal : 10 NOVEMBER 20rp PROSEDUR RESCOPING PADA KONTRAK PRESERVASI JALAN DENGAN SKEMA LONG SEGMENT Lingkup Ruang lingkup Surat Edaran ini berisikan persyaratan dan tata cara (prosedur) rescoping untuk paket pekerjaan preservasi jalan dengan skema long segment. Prosedur ini berlaku bagi seluruh Marga. 2. Tujuan Balaj Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional di lingkungan Direktorat Jenderal Bina ‘Surat Edaran ini bertujuan untuk memberikan panduan dalam pelaksanaan rescoping untuk paket pekerjaan preservasi jalan dengan skema long segment. 3. Acuan 1) 2) 3) 4) 5) 6) 2) 8) 9) 10) Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 04 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 31/PRT/M/2015 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 13/PRT/M/2011 tentang Tata Cara Pemelinaraan dan Penilikan Jalan. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 09/SE/Db/2015 tentang Pelaksanaan Proses Pengadaan dan Pekerjaan Preservasi Jalan secara Long Segment. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 02/SE/Db/2016 tentang Prosedur Standar Pelaksanaan Perubahan (Adendum) Kontrak Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 05/SE/Db/2016 tentang Pelaksanaan Pekerjaan Preservasi Jalan dengan Skema Long Segment untuk Kontrak Tahun Tunggal dan Kontrak Tahun Jamak. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 06/SE/Db/2016 tentang Penyampaian Spesifikasi Khusus Pemeliharaan Kinerja Jalan Divisi 10 (SKh-1.10.a) dan Pemeliharaan Kinerja Jembatan Divisi 10 (SKh-1.10.b). Surat Direktur Jenderal Bina Konstruksi Nomor HK.02.03-DK/966 tanggal 8 November 2017 hal Tanggapan Permohonan Pendapat terhadap Penambahan Kontrak yang Nilainya Lebih dari 10% dari Kontrak Awal. 4. Definisi 1) 2) ‘Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) Aparat yang melakukan pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi. Rescoping Kegiatan merubah kembali lingkup pekerjaan pada kontrak berjalan. Ketentuan Umum BA. 5.2. Pelaksanaan Rescoping Kegiatan Rescoping mengacu kepada Bagan Alir Butir 6 Lampiran ini. Persyaratan Rescoping Rescoping diberlakukan pada Kondisi: 1) Lokasi pekerjaan yang masih memerlukan penanganan dan tidak dapat ditunda penanganannya, namun tidak dapat dilaksanakan karena dana yang tersedia tidak mencukupi, 2) Lokasi rescoping berada dalam segmen pemelinaraan rutin. 3) Adanya penambahan alokasi dana. Rincian Prosedur 4) Menghitung Kebutuhan Volume Penanganan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menghitung kebutuhan volume penanganan berdasarkan alokasi dana yang tersedia. 2) Menentukan Panjang Target Lokasi Penanganan Segera setelah kebutuhan volume penanganan dilaksanakan, PPK menentukan panjang target dan lokasi penanganan. 3) Mengajukan Usulan Perubahan Kontrak PPK mengajukan usulan perubahan kontrak kepada Kepala Satuan Kerja dengan melampirkan berkas Usulan Perubahan Kontrak. Prosedur perubahan kontrak mengacu pada Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 02/SE/Db/2016, dan peraturan terkait yang berlaku. 4) Melakukan Pembahasan Usulan Perubahan Kontrak dan Rescoping Segera setelah usulan perubahan kontrak diterima, Kepala Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional menugaskan Tim Teknis untuk melakukan pembahasan dan penelitian terhadap usulan perubahan kontrak dan rescoping paket preservasi jalan dengan skema /ong segment, antara lain: ‘+ Memeriksa berkas usulan perubahan kontrak. ‘+ Memeriksa volume mata pembayaran pekerjaan yang telah terbayarkan. ‘* Memeriksa kelengkapan data dukung, seperti foto dokumentasi, back up invoice, skema lokasi. '* Memeriksa capaian target masing-masing lingkup pekerjaan yang telah terlaksana dan yang akan dilakukan. ‘+ Memastikan bahwa tidak ada pembayaran berulang (double counting) di lokasi rescoping. ‘+ Memeriksa kinerja Penyedia terhadap pekerjaan yang telah terlaksana, sesuai Spesifikesi Pemeliharaan Kinerja Jalan. ‘Tim Teknis membuat Berita Acara Hasil Pembahasan Usulan Perubahan Kontrak dan Rescoping, menyampaikannya kepada Kepala Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional. 5) Mengajukan Surat Permohonan Reviu Kepala Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional mengajukan surat permohonan reviu beserta dokumen kelengkapannya kepada APIP Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Bina Marga dan Direktur Preservasi Jalan. 6) 0 8) 9) 10) Memeriksa dan Memverifikasi Kelengkapan Reviu Rescoping Segera setelah menerima surat permohonan reviu, APIP memeriksa dan memverifikasi kelengkapan dokumen rescoping paket preservasi jalan dengan skema long segment. Kelengkapan berkas yang harus dipenuhi antara lain: * Surat permohonan. * Data pendukung, seperti daftar item pekerjaan yang telah dibayarkan, capaian target masing-masing lingkup pekerjaan, foto dokumentasi, back up invoice. * Berita Acara Pembahasan Usulan Perubahan Kontrak dan Rescoping oleh Tim Teknis Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional. ‘Agar usulan rescoping paket preservasi jalan dengan skema long segment dapat dinyatakan layak, APIP melakukan verifkasi terhadap: * Kesesuaian volume mata pembayaran pekerjaan yang telah terbayarkan. + Target masing-masing lingkup pekerjaan yang telah dilaksanakan dan yang akan dilakukan. + Kelengkapan dokumen pendukung. © Memeriksa kinerja Penyedia terhadap pekerjaan yang sudah dilaksanakan di lokasi rescoping. Hasil verifikasi oleh APIP disampaikan kepada Kepala Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Bina Marga dan Direktur Preservasi Jalan. Menyetujui Perubahan Kontrak Segera setelah hasil verifkasi APIP diterima, Kepala Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional menerbitkan Surat Persetujuan Perubahan Kontrak dan menyampaikan kepada PPK agar dapat ditindaklanjuti dengan Perubahan Kontrak. Pembahasan perubahan kontrak yang diakibatkan rescoping hanya dilakukan pada tingkat Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional. Hasil pembahasan perubahan kontrak ditembuskan kepada Direktur Jenderal Bina Marga dan Direktur Preservasi Jalan. Pengurangan target yang diakibatkan rescoping harus disubstitusi dengan panjang target minimum penanganan pekerjaan baru pada lokasi yang telah di-rescoping sehingga total penanganan tetap atau bertambah Melakukan Perubahan Kontrak PPK menyusun Perubahan Kontrak. Melakukan Serah Terima Lapangan Penyedia melakukan serah terima lapangan kepada PPK untuk lokasi rescoping yang akan dilakukan penanganan dengan alokasi dana tambshan. Melaksanakan Penanganan Pekerjaan Hasil Rescoping PPK dapat melaksanakan penanganan pekerjaan baru pada lokasi yang telah di-rescoping dengan alternatif, sebagaimana berikut: a) _Dilakukan dengan Kontrak Baru Apabila pekerjaan baru pada lokasi yang telah di-escoping dilakukan dengan kontrak baru, maka pelaksanaannya melalui proses Pengadaan Barang/Jasa sesuai ketentuan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 beserta perubahan terakhimya, dan peraturan terkait lainnya, b) ¢) Dilakukan dengan Swakelola Apabila pekerjaan baru pada lokasi yang telah di-vrescoping dilakukan dengan swakelola, maka pelaksanaannya sesuai ketentuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri, dan peraturan terkait lainnya. Ditakukan dengan Perubahan (Adendum) Kontrak. Apabila pekerjaan baru pada lokasi yang telah di-rescoping dilakukan dengan Perubahan (Adendum) Kontrak dengan alokasi penambahan dana lebih dari 10% dari Nilai Kontrak, maka pelaksanaannya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. PPK melalui Kepala Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional mengajukan permohonan persetujuan perubahan (adendum) kontrak beserta dokumen kelengkapannya (termasuk Berita Acara Hasil Pembahasan Tim Peneliti Kontrak dan Tim Teknis) kepada Direktur Jenderal Bina Marga dengan tembusan kepada Direktur Preservasi Jatan. Selanjutnya permohonan tersebut disampaikan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selaku Pengguna Anggaran untuk dimintakan persetujuan perubahan (adendum) kontrak dengan penambahan dana lebih dari 10% dari Nilai Kontrak. 6. Bagan Alir Pen Wat ‘URAIANPROSES anes DOKUMENREKAMAN & eee ecanre Kabah Vanes POSS | “sae —— [-Targerpenenganan ete ‘Mereriuhan Panjang Terget Loken! Roacoping (Gegmen Pemetnerean Ruin) | Tiana UnsonParsbanen Koi a t | Se

Anda mungkin juga menyukai