Bab 1 Retensio Urin
Bab 1 Retensio Urin
PENDAHULUAN
intrapartum maupun post partum. Pada masa intrapartum, Sebanyak 16-17 % kasus
Retensio plasenta diakibatkan oleh kandung kemih yang distensi akibat Retensio
urin. Sedangkan insiden terjadinya Retensio urin pada periode post partum, menurut
hasil penelitian Saultz et al berkisar 1,7% sampai 17,9%. Penelitian yang dilakukan
oleh Yip et al menemukan insidensi Retensio urin post partum sebesar 4,9 % dengan
volume residu urin 150 sebagai volume normal paska berkemih spontan. Penelitian
lain oleh Andolf et al menunjukkan insidensi Retensio urin post partum sebanyak
Ginekologi angka kejadian Retensio urin post partum sebesar 0,38% dari sebanyak
1.891 persalinan spontan dan 222 persalinan dengan ekstraksi vakum. Dimana, usia
penderita terbanyak adalah kelompok usia 26-30 tahun (36,3%) dan paritas terbanyak
Beberapa komplikasi akibat Retensio urin post partum adalah terjadinya uremia,
infeksi, sepsis, bahkan ada penulis yang melaporkan terjadinya ruptur spontan vesika
urinaria. Peningkatan tekanan intravesika akibat Retensio urin pada periode post
partum ini menimbukan komplikasi akut dan kronik pada ibu. Retensio urin post
dari Retensio urin, menyebabkan refluks ureter, penyakit traktus urinarius bagian atas
Merujuk terhadap perubahan fisiologis masa nifas, Retensio urin post partum dapat
disebabkan oleh keadaan hipotonik dari kandung kemih. Perubahan ini dapat
Selama proses persalinan, trauma tidak langsung dapat terjadi pada uretra dan
kandung kemih. Dinding kandung kemih dapat mengalami hiperemis dan edema serta
sering kali disertai daerah hemoragik. Rasa nyeri pada panggul yang timbul akibat
dorongan kepala bayi saat persalinan serta rasa nyeri akibat laserasi vagina atau
bladder training diantaranya kateterisasi baik secara intermitten 4-6 jam sampai
tercapai residu urin <150 ml, bila residu urin >150 ml dipasang kateter menetap
melatih kembali kandung kemih mencapai tonus otot otot kandung kemih yang
normal sehingga tercapai kembali pola berkemih normal. Pada perawatan maternal,
bladder training dilakukan pada ibu yang mengalami gangguan berkemih diantaranya
berkemih terjadi pada ibu post partum, sehingga dapat mencegah intervensi invasif
yang dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih. Tujuan dari bladder
pada ibu nifas p1001 4 hari post partum dengan retensio urin ?
Mahasiswa dapat menerapkan asuhan kebidanan pada ibu post partum dengan
diharapkan :
meliputi data subyektif dan obyektif terhadap ibu nifas dengan retensio urine
g. Melakukan evaluasi keefektifan dari asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan
retensio urin.
1.4 Manfaat
pendidikan yang telah diperoleh di bangku kuliah serta sebagai bahan analisa