Makalah Utilitas Siap Pakai
Makalah Utilitas Siap Pakai
PENDAHULUAN
Unit utilitas merupakan unit penunjang bagi unit-unit yang lain dalam
suatu pabrik atau sarana penunjang untuk menjalankan suatu pabrik dari tahap
awal sampai produk akhir. Unit utilitas adalah salah satu unit operasi yang
ada di dalam sebuah pabrik kimia. Unit utilitas dapat didefinisikan sebagai
unit yang menyediakan media pendingin, media pemanas, energi penggerak
dan lain sebagainya untuk mendukung proses produksi pabrik. Dalam
masyarakat modern yang industri dan perekonomiannya maju, tenaga listrik
memegang peranan yang sangat menentukan. Sulit dibayangkan, sebuah
pabrik tanpa pemakaian tenaga listrik. Karena untuk menggerakkan beberapa
alat misalnya, dibutuhkan motor listrik. Dan motor-motor listrik yang dipakai
pada berbagai alat semuanya membutuhkan listrik sebagai tenaga penggerak.
Pada instalasi pabrik yang lebih modern umumnya dipakai motor tersendiri
untuk setiap alat produksi, meskipun menggunakan motor kecil saja.
Konstruksi motor yang lebih kecil dirancang dengan bentuk yang kompak
dan tertutup agar motor tidak mudah rusak karena pengotoran. Hal ini karena
pada motor yang lebih kecil membutuhkan pendinginan yang lebih baik
karena bagian untuk pendinginan berukuran lebih kecil yaitu dengan
membuat lubang-lubang pada rumah stator.
Pabrik tidak harus mempunyai sistem pemroses utilitas sendiri. Listrik
misalnya, pabrik bisa membelinya dari PLN jika kapasitas PLN setempat
mencukupi atau membeli dari pabrik tetangga. Akan tetapi untuk memenuhi
sebagian besar pemakaian listrik suatu pabrik atau industri maka masing-
masing pabrik tersebut membangun instalasi listrik sendiri baik mengunakan
gas, air, uap dan sebagainya demi tercapainya kebutuhan listrik.
1.2 Tujuan
1
Adapun tujuan dari makalah ini antara lain:
1. Mengetahui proses pembuatan dan penyediaan energi listrik
2. Mengetahui penyediaan listrik di beberapa Industri.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang didapatkan dari pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui unit penyediaan tenaga listrik dalam suatu pabrik.
2. Dapat mengetahui aplikasi dari penggunaan listrik
3. Dapat mengetahui sumber pemenuhan listrik suatu industri
BAB II
PENYEDIAAN ENERGI LISTRIK DI INDUSTRI
2
dibayangkan, sebuah pabrik tanpa pemakaian tenaga listrik. Karena untuk
menggerakkan beberapa alat misalnya, dibutuhkan motor listrik. Dan motor-
motor listrik yang dipakai pada berbagai alat semuanya membutuhkan listrik
sebagai tenaga penggerak. Selain untuk menggerakkan motor, listrik di
industri juga dibutuhkan untuk pemanasan tanur dan proses elektrokimia.
Sedangkan di luar kebutuhan untuk industri, tenaga listrik dipakai untuk
kebutuhan kantor, pemanasan atau pendinginan udara, lampu penerangan,
lemari es, dapur dan keperluan kerumahtanggaan lainnya.
Berkaitan dengan penggunaan motor listrik, pada instalasi pabrik yang
agak tua dan sederhana sering menggunakan motor secara bersamaan, yaitu
satu motor untuk menggerakkan beberapa alat produksi sekaligus dengan
menggunakan gigi transmisi atau sabuk transmisi. Hal ini dilakukan dengan
pertimbangan biaya investasi. Namun penggunaan motor secara bersamaan
ini kurang baik karena bisa berakibat mudah terjadi kecelakaan. Lagi pula
sering terjadi motor tersebut menggerakkan hanya satu alat produksi,
sedangkan alat produksi yang lain tidak dipakai sehingga motor dimanfaatkan
di bawah kapasitas.
Pada instalasi pabrik yang lebih modern umumnya dipakai motor
tersendiri untuk setiap alat produksi, meskipun menggunakan motor kecil
saja. Konstruksi motor yang lebih kecil dirancang dengan bentuk yang
kompak dan tertutup agar motor tidak mudah rusak karena pengotoran. Hal
ini mengingat pada motor yang lebih kecil membutuhkan pendinginan yang
lebih baik karena bagian untuk pendinginan berukuran lebih kecil yaitu
dengan membuat lubang-lubang pada rumah stator. Akibatnya motor akan
lebih mudah menjadi kotor terutama tempat kerja yang banyak menghasilkan
debu dan pengotor seperti pabrik semen atau tekstil.
3
1. Pembangkit Utama
Pembangkit utama yang digunakan adalah berupa Gas Turbine Generator
(GTG) yang berfungsi untuk melayani kebutuhan tenaga listrik untuk Pabrik,
perbengkelan, perkantoran, perumahan dan kebutuhan lainnya. Bahan bakar
utama Gas Turbine Generator (GTG) ialah mengunakan gas alam. Spesifikasi
GTG yang dipakai PT. Pusri adalah sebagai berikut :
Bahan bakar : gas alam
Spesifikasi : 13.8 kV; 50 Hz; 3 phase
Kapasitas / Daya (desain) :
P-2 : 15 MW
P-3 : 15 MW
P-4 : 15 MW
P-1B : 22 MW
TOTAL : 67 MW
GTG P-II, P-III, P-IV dan P-IB pada kondisi normal beroperasi secara
paralel melalui synchronizing bus. Pada kondisi tertentu seperti pada saat ada
pekerjaan perbaikan di salah satu GTG, maka salah satu atau keempat GTG dapat
dioperasikan secara terpisah (berdiri sendiri).
4
Gam
DIAGRAM SISTEM INTERKONEKSI PEMBANGKIT
LISTRIK DI PUSRI
SYNCHRONIZING BUS
PLN
BEBAN BEBAN
P -IB P -IV
G G
P - 1B BEBAN
P -II
BEBAN
P -III P - IV
G G
P -II P - III
2. Pembangkit Emergency
Pembangkit emergency adalah sistim pembangkit yang digunakan apabila
pembangkit utama mengalami gangguan. Pembangkit emergency ini bekerja
secara otomatis, apabila sumber listrik dari sumber normal hilang, transfer
Switch dari ATS secara otomatis akan bekerja mengalihkan sumber listrik dari
sumber normal ke sumber emergency. Sementara itu UPS Secara kontinu
mensuply tegangan 120 V ke panel kontrol dan DCS. Apabila supply utama ke
UPS hilang, maka supply listrik langsung diambil alih oleh battery. Ada dua
macam alat yang digunakan sebagai pembangkit emergency yaitu :
a. Emergency Diesel Generator
Alat ini berfungsi untuk melayani beban-beban yang sangat kritis di
pabrik apabila pembangkit utama mengalami gangguan. Sistim kerja
Emergency Generator akan bekerja secara otomatis apabila sumber listrik
dari sumber normal hilang sehingga transfer switch dari ATS secara
otomatis akan bekerja mengalihkan sumber listrik dari sumber normal ke
sumber emergency.
5
b. Uninteruptible Power Supply (UPS)
Alat ini berfungsi untuk melayani beban-beban listrik yang tidak
boleh terputus supply listriknya, seperti power supply untuk panel kendali
(Control Room). UPS secara kontinu mensuply tegangan 120 Volt ke panel
kontrol dan DCS, dan apabila supply utama ke UPS hilang maka supply
listrik langsung diambil alih oleh battery.
EMERGENCY GENERATOR
Spesifikasi:
Sistem tegangan listrik yang dimiliki oleh pembangkit listrik PT. Pusri
adalah terdiri dari :
a. Sistem tegangan 13,8 kv; 3 phase; 50 hz
Sistim tegangan ini merupakan jaringan distribusi utama dari sumber
pembangkit ke Pusat-Pusat Beban yang berupa :
Transformator (13,8 KV / 2,4 KV)
Transformator (13,8 KV / 480 V )
Motor dgn beban di atas 2000 HP seperti: 101-J1 P-III/IV, 5209-JCM P-
1B.
6
Sistim tegangan ini digunakan untuk men-supply beban yang berupa :
Motor dengan kapasitas 200 HP s/d 2000 HP (Pompa Sungai, Pabrik
Urea, Cooling Tower, Bulk Storage dll)
Transformator 2,4 KV / 480 V
Transformator 2,4 KV / 110 V
7
proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan
bakar. Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan
konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan
temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui
suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu
turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk
memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator
listrik, dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar
melalui saluran buang (exhaust). Untuk meningkatkan effisiensi pemakaian
gas bumi, maka gas buang dari gas turbin, dimanfaatkan untuk
membangkitkan steam yang dinamakan Waste Heat Boiler (WHB).
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah
sebagai berikut:
1. Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
2. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar
dengan udara kemudian di bakar.
8
Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi
kerugian-kerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan
oleh turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu
sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen
sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:
1. Air Inlet Section. Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang
terbawa dalam udara sebelum masuk ke kompresor.
2. Compressor Section. Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow
compressor, berfungsi untuk mengkompresikan udara yang berasal dari
inlet air section hingga bertekanan tinggi sehingga pada saat terjadi
pembakaran dapat menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi yang dapat
menimbulkan daya output turbin yang besar.
3. Combustion Section. Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara
bahan bakar dengan fluida kerja yang berupa udara bertekanan tinggi dan
bersuhu tinggi. Hasil pembakaran ini berupa energi panas yang diubah
menjadi energi kinetik dengan mengarahkan udara panas tersebut ke
9
transition pieces yang juga berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari
keseluruhan sistem adalah untuk mensuplai energi panas ke siklus turbin.
4. Turbin Section. Turbin section merupakan tempat terjadinya konversi
energi kinetik menjadi energi mekanik yang digunakan sebagai penggerak
compresor aksial dan perlengkapan lainnya. Dari daya total yang
dihasilkan kira-kira 60 % digunakan untuk memutar kompresornya
sendiri, dan sisanya digunakan untuk kerja yang dibutuhkan.
5. Exhaust Section. Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang
berfungsi sebagai saluran pembuangan gas panas sisa yang keluar dari
turbin gas.
3. Fuel System. Bahan bakar yang digunakan berasal dari fuel gas system
dengan tekanan sekitar 15 kg/cm2. Fuel gas yang digunakan sebagai
bahan bakar harus bebas dari cairan kondensat dan partikel-partikel padat.
Untuk mendapatkan kondisi tersebut diatas maka sistem ini dilengkapi
dengan knock out drum yang berfungsi untuk memisahkan cairan-cairan
yang masih terdapat pada fuel gas.
5. Cooling System. Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah
air dan udara. Udara dipakai untuk mendinginkan berbagai komponen
pada section dan bearing.
10
B. Sistem Pembangkit pada PT. Pertamina RU VI Balongan
Kilang minyak PERTAMINA EXOR-I Balongan dirancang dengan
kapasitas pengolahan sebesar 125,000 BPSD. Untuk memenuhi kebutuhan
listriknya, disediakan/diperoleh dari PLTU yang terdiri dari empat
unit Steam Turbine Generator (STG) masing-masing dengan kapasitas
27,500 kVA/22,000 kW sehingga total kapasitas terpasang sebesar 4 x
22,000 kW = 88,000 kW.
Selain dari unit steam turbine generator di atas yang merupakan unit-
unit utama dalam system pembangkit tenaga listrik, EXOR-I dilengkapi
juga dengan pusat listrik tenaga diesel (PLTD) berupa satu unit Diesel
Engine Generator Set dengan kapasitas sebesar 1 x 3,600 kW.
Konsumsi energi listrik menurut desain adalah 53.4 MW. Namun saat
ini konsumsi pada top load hanya 49.5 MW. Hal ini dikarenakan listrik
untuk infrastructure (perumahan) baru 0.6 MW vs 3.0 MW (prediksi).
Dilihat dari konsumsi listrik dan desainnya (dengan pertimbangan
effisiensi), sebenarnya STG hanya cukup beroperasi tiga unit. Namun ada
beberapa pertimbangan sehingga STG sebaiknya beroperasi empat unit.
Untuk kehandalan operasi secara keseluruhan di mana jika
STG hanya beroperasi tiga unit, maka apabila salah satu STG trip, dua
unit STG lainnya tidak bisa meng-cover muatan yang ada sehingga load
shedding akan bekerja dan akhirnya sebagian unit akan trip.
Kebutuhan MP steam yang pada saat ini lebih tinggi daripada desain
(164 ton vs 111.5 ton desain). Jika STG hanya beroperasi dengan tiga unit
11
maka load ekstraksi dan load letdown (HPS ke MPS) mendekati
maksimum terutama pada saat RCC start up yang membutuhkan ekstra
MP steam sehingga fleksibilitas suplai MP steam sangat terbatas.
Untuk lebih menjamin fungsi EDG bekerja dengan baik, maka setiap
hari Senin dilakukan auto start dan test operasi tanpa beban maupun
dengan beban kurang lebih selama 30 menit.
12
Dengan total kapasitas terpasang saat ini 112 MW, dan kapasitas
terpakai pada saat beban puncak mencapai 67 MW.
- Tekanan : 62 Kg/cm2
* Vacuum drop
* Overspeed
* Groundfault
13
* Overcurrent
Unit dapat juga ditripkan dengan cara manual, apabila terlihat hal-hal yang
membahayakan.
Prinsip Operasi :
Turbin digerakkan oleh tenaga uap hasil produksi boiler dengan
tekanan 60 kg/cm2 dan temperatur 460 C, masuk melalui throtlle valve.
Setelah putaran turbin mencapai 3000 rpm, generator disynchron dengan
generator lain yang sudah online.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk menunjang kebutuhan listrik di suatu industri diperlukan suatu
peralatan untuk membangkitkan listrik. Pembangkit listrik didalam
suatu industri terbagi atas pembangkit utama dan pembangkit
emergency.
Pembangkit listrik utama pada PT. Pusri yaitu Gas Turbine Generator
(GTG). Dan untuk Pembangkit Emergency terbagi atas dua yaitu
Emergency Diesel Generator dan Uninteruptible Power Supply
(UPS).
Pembangkit listrik utama pada PT. Pertamina RU VI Balongan yaitu
Steam Turbine Generator (STG) dan untuk pembangkit emergency
yaitu Emergency Diesel Generator (EDG)
Pembangkit listrik pada PT. Pertamina RU IV Cilacap yaitu Steam
Turbine Generator (STG)
15