Anda di halaman 1dari 11

Gestational trophoblastic disease I:

epidemiology, pathology, clinical presentation


and diagnosis of gestational trophoblastic
disease, and management of hydatidiform mole

John I. Brewer , Trophoblastic Disease Pembimbing :


Center,Northwestern University Feinberg
School of Medicine, Chicago, IL. dr. ARIE WIDIYASA, Sp.OG
2010 Mosby, Inc. All rights reserved.
doi: 10.1016/j.ajog.2010.06.073 Marissa Anggraeni
Powerpoint Templates
030.08.155 Page 1
Introduction
Merupakan sprektrum proliferasi seluler yang timbul dari
trofoblas vili placenta
Terdiri dari 4 bentuk :
Penyakit Mola hidatidosa (Parsial / complete),
Invasif mola progresif, invasif,
Kehamilan koriokarsinoma GTN metastasis
PSST resiko kematian
Trofoblas (GTD) Dahulu GTD berkalitan dengan morbiditas dan mortalitas yang
signifikan, setelah berkembangnya diagnosis dini, evakuasi
uterus, kemoterapi, morbiditas dan mortalitas menurun

Kehamilan abnormal yang ditandai dengan berbagai


tingkat proliferasi trofoblas (baik sitotrofoblas maupun
sinsitiotrofoblas dan pembengkakan vesikular dari vili
plasenta yang terkait dengan tidak adanya janin maupun
abnormal dari janin
Mola Hidatidosa Dibagi menjadi 2 berdasarkan morfologik dan kriteria
sitogenetika :
Mola hidatidosa Complete
Mola Hidatidosa Parsial

Powerpoint Templates
Page 2
Powerpoint Templates
Page 3
Mola Hidatidosa

Di Amerika Utara, Australia, Selandia Baru, Eropa 0,57 -1,1 per 1000 Kehamilan
Epidemi Di Asia tenggara, Jepang 2,0 per 1000 kehamilan
ologi

Etiologi faktor resiko perkembangan Mola Hidatidosa Lengkap :


1. Usia Ibu Angka kejadian 1,9x lebih tinggi pada wanita usia 35 tahun dan 21 tahun,
ETIOLOGI
7,5x lebih meningkat pda usia 40 tahun
2. Riwayat Kehamilan Mola sebelumnya 1 % dapat terjadi kehamilan mola berulang

Cluster familial biparental mola hidatidosa complete terkait dengan mutasi gen NLRP7 pada
kromosom 19 q
Faktor resiko obstetric lain yang dilaporkan untuk mola hidatidosan komplit dan parsial adalah :
ETIOLOGI Aborsi spontan resiko meningkat 2-3x lipat

Faktor resiko lainnya yang mungkin ber hubungan:


- intake B caroten dan asupan lemak hewan
ETIOLOGI - induksi ovulasi untuk kesuburan

Powerpoint Templates
Page 4
Mola Hidatidosa

Adanya pembesaran vili hydatid pada Menunjukan adanya fetus /


keadaan tidak ada janin. Trofoblas secara konsisten
jaringan embrionik, edema fokal dalam
mengalami hiperplasia pada berbagai tingkat atipia,
tidak ada kapiler vili. Sekitar 90% 46 XX, yang berbagai bentuk dan ukuran pada vili
berasal dari duplikasi kromosom sperma haploid korionik, serta hiperplasia trofoblas
setelah membuahi sel telur yang kromosom lokal dengan atypia ringan. Kariotype
maternal tidak aktif/absent. 10% 46XY / 46XX hasil Triploid 69 XXY yang berasal dari ovum
fertilisasi ovum kosong oleh 2 spema (dispermi). yang tampaknya normal dibuahi oleh 2
10-20% kasus berkembang menjadiPowerpoint
invasfif mola sperma. < 5% yang akan berkembang
Templates
dan koriokarsinoma menjadi GTN Page 5
Mola Hidatidosa

Manifestasi Klinis
Mola Hidatidosa Komplit Mola Hidatidosa Partial

Perdarahan pervaginam (6- Incomplete abortion / Missed


16gw 80-90%) abortion ( 90%)
Pembesaran uterus yang lebih Perdarahan pervaginam (75%)
besar dari usia kehamilan Pembesaran uterus berlebih
(28%) Hiperemesis
Hiperemesis ( 8%) Hipertensi
Hipertensi kehamilan pada Hipertiroid
trimester 1-2 (1%)
Perkembangan kista lutein
Pembesaran kista teka lutein (jarang)
bilateral (15%)
HCG > 100,000mIU/ml pada <
HCG level biasanya > 100,000 10% pasien
mIu/ml
DJJ absent

Powerpoint Templates
Page 6
Mola Hidatidosa
DIAGNOSA
USG
USG Pada Mola Hidatidosa Komplit
multiple echoes, lubang pada
massa plasenta, tidak ada janin
Pada Mola Hidatidosa Parsial
Kista fokal pada plasenta dan
peningkatan diameter kantung
kehamilan
HCG
HCG merupakan spesifik tumor marker pada mola Hidatidosa. Diukur
pada darah dan Urin. Pada Kasus Mola hidatidosa komplit, HCG > 100.000
mIU/ml pada 50% pasie, pada Mola Hidatidosa Parsial Kadar HCG tidak terlalu
meningkat hanya <10% pasien HCG > 100,000 mIU/ml.
Pada diagnosis dapat ditemukan HCG positif palsu , kenaikan bisa
sampai 800mIU/ml disebabkan oleh proteolitik enzim yang memproduksi protein
nonspesifik dan antibodi heterofil. Untuk membedakan, pada positif palsu : 1. HCG
urin negatif, 2. pada pengenceran berseri tidak ada penurunan secara pararel 3.
croos-reactivity HCG - LH
quiet gestational trofoblastic disease bentuk inaktif GTN, level HCG
persisten rendah (<200mIU/ml) Powerpoint
pada 3 Templates
bulan pemeriksaan berkaitan Page
dengan
7
riwayar GTD / abortus spontan tanpa gejala klinis
Mola Hidatidosa
Terapi
Pasien perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui
komplikasi lain ex : anemia, preeclampsia, hipertiroid

IV Oksitosin sebelum mulai


SUCTION AND CURRETAGE Persiapkan darah pada uterus > 16gw
Pasien yang Rh harus menerima Rh
imunoglobulin

HISTEREKTOMI Resiko postmolat GTN setelah


histerektomi masih sekitar 3-5%

Jika kehamilan ingin diterminasi


Pada twin pregnancy yang terdiri dilakukan suction dan curretage
dari mola komplit dan normal fetus namun, 40% kehamilan ini akan dapat
1/22,000-100,000 kehamilan menghasilkan fetus normal viabel jika
diterskan

Kemoterapi Profilaksis metrotrexat / actinomycin D setelah evakuasi mola


berhubungan dengan penurunan insidens Templates
Powerpoint GTN dari 15-20% ke 3-8%
Page 8
Mola Hidatidosa
Follow Up post Evakuasi

Pemeriksaan Kadar hCG kuantitatif diukur setiap 1-2 minggu


sampai didapatkan hasil test 3x normal.
Selanjutnya diukur interval 3 bulan selama 6 bulan setelah
didapatkan nilai normal (biasanya complete regresi hCG terjadi 2
bulan setelah evakuasi)
Penggunaan kontrasepsi direkomendasikan untuk 6 bulan setelah
hasil normal hCG pertama, untun membdakan kenaikan hCG
karena penyakit persisten/ rekuren maupun karena kehamilan
Penggunaan kontrasepsi Pil direkomendasikan karena menekan
LH yang akan berkaitan dengan low level hCG
Pemeriksaan Patologik pada plasenta dan produk lainnya dari
kontrasepsi sertapngukuran tingkat hCG postpartum 6 minggu
dianjurkan pada kehamilan berikutnya

Powerpoint Templates
Page 9
Mola Hidatidosa

Prognosis dan Komplikasi


Pada salah satu keadaan dimana :
Kadar hCG preevakuasi 100,000mIU/l
Pembesaran uterus berlebih (20gw)
Kista teka lutein diameter 6cm
Akan meningkatkan Insidensi Postmolar GTN sekitar 40%
dibandingkan 4% pada pasien yang tidak memiliki keadaan
tersebut.
Pasien dengan Usia 40 tahun, kehamilan mola berulang,
Pasien dengan komplikasi kehamilan mola seperti :
toxemia, hipertiroid, emboli trofoblastic meningkatkan
resiko terjadinya postmolar GTN

Powerpoint Templates
Page 10
Thank You!

By: Marissa Anggraeni

Powerpoint Templates
Page 11

Anda mungkin juga menyukai