Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemetaan adalah suatu proses penyajiaan informasi muka bumi yang fakta
(dunia nyata), baik bentuk permukaan buminya maupun sumbu alamnya,
berdasarkan skala peta, system proyeksi peta, serta symbol-symbol dari unsur
muka bumi yang disajikan. Kemajuan di bidang teknologi khususnya di
bidang computer mengakibatkan suatu peta bukan hanya dalam bentuk nyata
(pada selembar kertas, real maps, atau hardcopy), tetapi juga dapat disimpan
dalam bentuk digital, sehingga dapat disajikan pada layer monitor yang
dikenal dengan peta maya (Virtual maps atau softcopy).
Peta merupakan salah satu aspek penting dalam pengukuran dan pemetaan.
Peta tidak lagi menjadi barang langka yang sulit dicari karena
penggambarannya yang sangat sulit dan mudah rusak. Namun kini telah
diajarkan bagaimana agar peta yang dimliki bisa digunakan sampai kapanpun
sampai batas waktu yang tak bisa ditentukan. Untuk itu, sebagai mahasiswa
sipil sangat penting bagi kita untuk bisa melakukan pengolahan peta dari peta
analog menjadi peta digital.
ArcView yang merupakan salah satu perangkat lunak Sistem Infrmasi
geografi yang di keluarkan oleh ESRI (Environmental Systems Research
Intitute). ArcView dapat melakukan pertukaran data, operasi-operasi
matematik, menampilkaninformasi spasial maupun atribut secara bersamaan,
membuat peta tematik,menyediakan bahasa pemograman (script) serta
melakukan fungsi-fungsi khususlainnya dengan bantuan extensions seperti
spasial analyst dan image analyst (ESRI)

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan Umum
Adapun tujuan umum yang hendak dicapai dalam penyusunan laporan ini,
diantaranya :

1
1. Sebagai penerapan teori yang telah diberikan dalam kuliah tatap muka
praktik ilmu ukur tanah.
2. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana cara mendigitasi peta secara
digital.
3. Agar Mahasiswa dapat menvisualisasikan kondisi special dalam sebuah
media dua dimensi berupa peta dan dapat menganalisisnya baik secara
manual maupun digital

Tujuan Khusus
Penulisan laporan ini memiliki tujuan khusus yang dirumuskan sebagai
berikut :

1. Mengetahui cara untuk merencanakan membuat suatu peta digital.


2. Mengetahui cara untuk mendigitasi peta dengan menggunakan arcview.

1.3 Manfaat Penulisan


Manfaat pada penulisan laporan ini diharapkan mampu membuat
mahasiswa memahai cara mendigitasi peta menggunakan arcivew sehingga
dapat diterapkan dengan baik nantinya pada dunia kerja serta diharapkan
penulisan laporan ini dapat membantu sebagai referensi pembuatan laporan
berikutnya.

1.4 Metode Penulisan


Metode penulisan pada laporan ini adalah metode deskriptif, yaitu
merupakan metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah
yang ada pada masa sekarang, serta tertuju pada masalah-masalah yang akurat,
sistematis, dan aktual, kemudian menelaah guna pengambilan kesimpulan.

1.5 Sistematika Penulisan


Untuk mempermudah dalam pembahasan dan uraian lebih terperinci,
maka laporan ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

2
DAFTAR GAMBAR
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANGKAH LANGKAH DIGITASI ARCVIEW
BAB 5 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian GIS


GIS (Geographic Information System) merupakan suatu alat yang dapat
digunakan untuk mengelola (input, manajemen, proses dan output) data
spasial atau data informasi geografis atau peta. Setiap data yang merujuk
lokasi di permukaan bumi dapat disebut sebagai data spasial bereferensi
geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan
jalan, data vegetasi dan sebagainya.
Perlu diketahui bahwa peta juga bisa disebut SIG atau istilahnya SIG
Konvensional. Terdapat beberapa perbedaan antara peta di atas kertas (peta
analog) dan SIG yang berbasis komputer. Perbedaannya adalah bahwa peta
menampilkan data secara grafis tanpa melibatkan basis data. Sedangkan SIG
adalah suatu sistem yang melibatkan peta dan basis data. Dengan kata lain
peta adalah bagian dari SIG. Sedangkan pada ArcView anda dapat
melakukan beberapa hal yang peta biasa tidak dapat melakukannya.
Perbedaan pokok antara Peta Analog dengan ArcView adalah bahwa Peta
itu tatik sedangkan ArcView. Arc View biasa digunakan antara lain untuk :
1. Digitasi data citra dari layer monitor (on screen digitizing)
2. Reaktifikasi citra dengan bantuan ekstensi image analysis
3. Editing tema dengan drag and drop atau cut and paste
4. Editing tema dengan query item pada tabel
5. Konvesri data dari MS-EXCEL atau MS-ACCESS menjadi tema baru
pada data spasial yang telah ada
6. Pembuatan kontur dengan bantuan ekstensi image analysis dan spasial
analis
7. Pembuatan peta 3D dan perhitungan volume dengan bantuan 3D analysis
8. Pengubahan system proyeksi dengan projection utility
9. Kemudahan konversi data ke perangkat lunak lain, seperti : AUTOCAD,
MAPINFO dsb

4
Dengan memperhatikan pengertian Sistem Informasi, maka SIG
merupakan suatu kesatuan formal yangterdiri dari berbagai sumber daya fisik
dan logika yang berkenaan dengan objek-objek yang terdapat di permukaan
bumi. Dan, SIG merupakan sejenis perangkatlunak yang dapat digunakan
untuk pemasukkan, penyimpanan, manipulasi,menampilkan, dan keluaran
informasi geografis berikut atribut-atributnya. Berikutsubsistem dalam SIG
1. Data Input : subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan,
mempersiapkan dataspasial dan atribut dari berbagai sumber, dan
bertanggung jawab dalammengkonversi format data-data aslinya ke
dalam format yang dapat digunakanoleh SIG.
2. Data Output : subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran
seluruhatau sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun
hardcopy seperti:tabel, grafik, peta dan lain-lain.3.Data Management :
subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupunatribut ke
dalam sebuah basidata sedemikian rupa sehingga mudah
dipanggil,diupdate, dan diedit.
3. Data Manipulasi dan Analisis : subsistem ini menentukan informasi-
informasiyang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga
melakukanmanipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan
informasi yang diharapkan.
Hingga saat ini, secara umum, persepsi manusia mengenai
bentuk representasi entity spasial adalah konsep raster dan vektor, sehingga
untuk menyajikan entity spasial digunakan dua model data yakni :
1. Model Data Raster : Model data raster menampilkan, menempatkan,
danmenyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau
piksel-pikselyang membentuk grid. Akurasi model data ini sangat
bergantung pada resolusiatau ukuran pikselnya (sel grid)di permukaan
bumi. Entity spasial raster disimpandi dalam layers yang secara
fungsionalitas direlasikan dengan unsur-unsur petanya. Model data
raster memberikan informasi spasial apa yang terjadi dimanasaja dalam
bentuk gambaran yang digeneralisir.

5
2. Model Data Vektor : Model data vektor menampilkan, menempatkan,
danmenyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis
atau kurva,atau poligon beserta atribut-atributnya. Bentuk-bentuk dasar
representasi data

2.2 Pengertian Arcview


Arcview merupakan salah satu perangkat lunak GIS yang populer dan
paling banyak digunakan untuk mengelola data spasial. Arcview dibuat oleh
ESRI (Environmental Systems Research Institute). Dengan Arcview kita
dengan mudah dapat mengelola data, menganalisa dan membuat peta serta
laporan yang berkaitan dengan data spasial bereferensi geografis.
Untuk memulai penggunaan perangkat lunak Arcview 3.3 pastikan di
dalam komputer sudah terinstal Arcview 3.3. Dari menu programs pilih
ESRI, kemudian pilik Arcview GIS 3.3.
Komponen - komponen Arcview yang cukup penting antara lain adalah :
1. Project
Merupakan kumpulan dari dokumen yang berasosiasi selama satu sesi
Arcview. Setiap project memiliki lima komponen pokok yaitu views,
tables, charts, layouts dan scripts. Views digunakan untuk mengelola
data grafis. Sedangkan tables untuk manajemen data atribut, charts untuk
mengelola grafik (bukan data grafis). Layouts untuk membuat komposisi
peta yang akan dicetak dan scripts dipakai untuk membuat modul yang
berisikan kumpulan perintah Arcview yang ditulis menggunakan bahasa
pemrograman Avenue.
2. Theme
Arcview mengendalikan sekelompok feature serta atribut di dalam
sebuah theme dan mengelolanya di dalam sebuah views. Sedangkan
theme menyajikan sekumpulan obyek nyata sebagai feature peta yang
berhubungan dengan atribut. Feature dapat berupa titik (points), garis
(lines) maupun polygon. Contoh feature yang berupa titik adalah
sekolah, pos polisi, rumah sakit. Untuk feature garis antara lain adalah

6
jalan raya, jalan tol, sungai. Sedangkan sawah, danau, lahan parkir,
wilayah administrasi pemerintahan merupakan sebuah fiture polygon.

3. Views
View merupakan sebuah peta interaktif yang dapat digunakan untuk
menampilkan, memeriksa, memilih dan menganalisa data grafis. View
tidak menyimpan data grafis yang sebenarnya, tetapi hanya membuat
referensi tentang data grafis mana saja yang terlibat. Ini mengakibatkan
view bersifat dinamis. View merupakan kumpulan dari theme.

4. Table
Tabel digunakan untuk menampilkan informasi tentang fature yang
ada di dalam suatu view. Sebagai contoh menjelaskan tentang propinsi
bali disiapkan tabel yang berisi data-data item nama kabupaten, jumlah
penduduk laki-laki, perempuan, total dan sebagainya.

5. Chart
Chart merupakan sebuah grafik yang menyajikan data tabular. Di dalam
Arcview chart terintegrasi penuh dengan tabel dan view sehingga dapat
dilakukan pemilihan record-record mana yang akan ditampilkan ke
dalam sebuah chart. Terdapat enam jenis chart yaitu area, bar, column, p
dan scatter.

6. Layout
Layout digunakan untuk mengintegrasikan dokumen (view, table, chart)
dengan elemen-elemen grafik yang lain di dalam suatu window tunggal
guna membuat peta yang akan dicetak. Dengan layout dapat dilakukan
proses penataan peta serta merancang letak-letak property peta seperti :
judul, legend, orientasi, label dan sebagainya.

7. Script

7
Script merupakan sebuah bahasa pemrograman dari Arcview yang
ditulis ke dalam bahasa Avenue.

2.3 Tahap-tahap Dalam Pemetaan Digital


Tahap ini untuk irigasi yaitu:
1. Membangun basis geografi
a. Resolusi peta dan akurasi yang tersaji pada basis lahan geografi
tidak seluruhnya memenuhi syarat untuk tema-tema lain.
Tampilan untuk topografi kajian.
Peta-peta topografi sebagai suatu basis informasi untuk system
perencanaan irigasi harus menyajikan tema-tema yang
berhubungan dengan hidrologi, geologi, dan tata guna lahan.
b. Informasi system geologi terdiri dari batas batuan, nama batuan,
sesar, kekar, dan morfologi.
Informasi penyajian system hidrologi terdiri dari jaringan
sungai, nama sungai, batas daerah aliran sungai dan lin-lain
Informasi penyajian system tata guna lahan terdiri dari batas
peruntukan lahan nama peruntukan lahan.
c. Untuk pemetaan system irigasi ini, seluruh data yang dibutuhkan
dimasukkan kedalam bentuk digital.

2.4 Bagian-bagian Pemetaan Digital


Pemetaan digital, terdiri dari:
1. Perangkat Keras (Hardware), perangkat ini terdiri dari:
a. System masukan terdiri dari :
Data tekstual (atribut), dapat ditinjau dari data hidrologi, geologi
teknik, tata guna lahan, data geometris dan data-data lainnya.
2. Data grafis atau peta terdiri dari peta-peta topografi dan peta-peta
tematik.
3. System pemrosesan dan penyimpanan terdiri dari :

8
a. Pemrosesan data tekstual yaitu dapat berdiri sendiri tanpa
dihubungkan dengan informasi grafis tetapi dapat juga bergantung
pada atau berkaitan dengan informasi grafis.
b. Pemrosesan data grafis
c. Sistem keluaran.
d. Keluaran akhir dari pemrosesan data dapat berupa suatu table-tabel,
laporan-laporan, grafik atau peta.
Hasil ini dicetak sesuai format yang berlaku dan dicetak berdasarkan
kepentingan dan keinginan pengguna.
1. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak yaitu alat atau media yang digunakan untuk konversi,
penggambaran, penyimpanan, pemanggilan, pemanipulasian dan
analisis data untuk melengkapi serta untuk penyajian informasi.
Perangkat lunak yang digunakan bisaanya mempunyai fasilitas database
koordinat baik 2 dimensi maupun 3 dimensi yang dilengkapi pula
dengan hubungan antar muka system masukan dan system keluaran.
Masukan dapat diperoleh dari suatu sumber informasi atau dari
sumbersumber yang berbeda-beda dan terdiri dari :
a. Hasil digitasi peta-peta topografi yang telah ada atau dari peta-peta
atau foto,
b. Survey digitasi langsung dari model orientasi absolute,
c. Survey lapangan,
d. Laporan-laporan (atribut, karakteristik fungsional),
e. Laporan topologi yang ada serta berhubungan fungsional dan
features petanya,
f. Laporan serta kesatuan grafis yang berhubungan dengan aplikasi
kajian,
g. Informasi kuantitatif hasil dari analisis data spasial berikut
keberadaannya. Informasi-informasi diatas dapat diperoleh
langsung atau diperoleh setelah dilakukan manipulasi dan analisis
lebih lanjut.
2. Tenaga Kerja

9
Tenaga kerja termasuk kedalam pengguna kelas pertama dan
pengguna kelas kedua
a. Pengguna kelas pertama : Pemrograman aplikasi tertentu yang
bertanggung jawab dalam penulisan program-program aplikasi
untuk eksplorasi basis data.
b. Pengguna kelas dua : Pengguna akahir yang dapat mengakses dan
memanggil kandungan basis data dari suatu terminal computer atau
stasiun kerja (workstation) untuk komunitas penunjang tertentu.
c. Perangkat Intelegensia (Brainware) Perangkat Intelegensia
melibatkan para ahli komputer, geodesi, dan pemrograman.

10
BAB III

LANGKAH LANGKAH PENGOLAHAN PEMETAAN DIGITASI

3.1 Peta Dasar Yang Digunakan


Peta dasar / peta analog yang digunakan yaitu peta dasar garis kota
Bandung no. Lembar : 6I - 7 wilayah Kecamatan Cicendo penggambaran
peta tersebut dilaksanakan oleh PT. Exsa International Co Ltd. Jl. Tomang
raya 74 Jakarta, atas nama Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal
Cipta Karya bidang Proyek Pengembangan Kota Bandung "Dewi Sartika
Tahap II yang diambil berdasarkan hasil foto udara skala 1: 5.000 hasil
pemotretan udara PT. EXSA INT. dengan kamera MRB. 15 / 2323 tahun
1988. Peta tersebut kemudian didigitasi ulang oleh mahasiswa program studi
S1 Pendidikan Teknik Bangunan angkatan 2015.

3.2 langkah langkah mendigitasi peta menggunakan arcview


1. Pengenalan View
a. Panggil program arcview 3.3.
b. klik new, pastikan posisi cursor masih menyorot view
c. Klik icon Add theme
d. Carilah direktori dimana data peta yang akan didigitasi.

11
Gambar 3.1.1 tampilan awal arcview

e. Klik theme "batas_line.shp" , tekan Ok


f. Klik tanda kotak yang berada di dalam lingkaran.
g. Setelah itu cobalah memasukkan theme yang lainnya

Gambar 3.1.2 tampilan theme

Setelah selesai Simpan, dan berikan berilah nama file-nya dan


kemudian coba buka kembali. Simpan file ber-ekstensi apr.

2. Editing View
a. Editing View

12
b. doble klik di theme yang akan di edit, hingga muncul legend
editor, misalnya jalan_sdr
c. dobel klik symbol, hingga muncul Pen Pallete
d. Aturlah Ukuran, dan jenis, apabila udah selesai, klik Apply pada
legend editor.

Gambar 3.1.3 tampilan legen editor

3. Menggunakan Unique Value


a. Doble klik pada theme jalan,hingga muncul legend editor
b. Ubah Legend type dari "Single Symbol" menjadi "Unique Value"
c. Ubah Value Field pilih "ket"
d. Maka theme jalan mempunyai 3 nilai yaitu jalan desa, jalan
kabupaten dan jalan setapak.yang masing masing dapat dirubah
warna dan ketebalannya
e. klik Apply, apabila sudah selesai
f. Untuk theme batas line Unique Valuenya berdasarkan "jenis"

13
Gambar 3.1.4 tampilan Unique Value

4. Pengenalan Layout
a. klik icon layout
b. klik new
c. sehingga muncul lembar lay out, perhatikan tools frame yang
muncul
d. klik View Frame, akan muncul menu menurun

Gambar 3.1.5 tampilan view frame

Sebelum anda memasukkan peta yang sudah dibuat di view, pertama2


yang dilakukan adalah mengatur ukuran kertas yang akan digunakan, yaitu :
a. Lay Out, page setup . kemudian anda atur sesuai dengan
kebutuhan. misalnya kita buat ukuran kertas a4 dengan orientasi
kertas landscape, batas atas 2, dan batas yang lain 1.5

14
b. Memasukkan peta, yaitu dg klik icon paling atas dari view frame
c. Drag mouse dimana peta akan diletakkan, misalnya dari kiri atas
kertas hingga kanan bawah (sesuai dg selera). hingga muncul
view frame properties

Gambar 3.1.6 tampilan view frame properties

d. klik view 1
e. ubah scala menjadi "user specified scale"
f. skala 100.000
g. ok
h. peta akan muncul di lembar lay out

Gambar 3.1.7 tampilan view properties

5. Memasukkan legenda
a. Langkah - Langkah sama dengan memasukkan peta, klik view
frame untuk memasukkan legenda
b. drag dimana legenda akan ditempatkan

15
c. muncul legend frame properties
d. klik view, OK

6. Memasukkan Skala Grafis


a. drag dimana skala grafis akan ditempatkan
b. muncul scala bar properties
c. klik view, OK

7. Memasukkan Arah Utara


a. drag dimana arah utara akan ditempatkan
b. muncul North Arrow Manager
c. pilih arah orientasi
d. OK

3.3 Sistem Penyimpanan ( Storage )


Penyimpanan di Komputer Setelah selesai penggambaran, lakukan
penyimpanan data atau dokumen dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Klik Theme
2. Pilih dan Klik Start editing
3. Klik File
4. Pilih dan Klik Save project
5. Keluar dari Program Archview GIS 2. Penyimpanan kedalam CD (Soft
Copy ke CD).
Selain penyimpanan didalam computer, penyimpanan juga dapat
dilakukan kedalam CD atau soft copy ke CD (Burning) / Back up data. Alat
yang dibutuhkan dalam proses ini adalah CD ReWritable atau DVD combo.
DVD combo yang kami gunakan yaitu merk Lite-On DVD combo.
Ada beberapa program tambahan yang digunakan untuk burning, salah
satunya adalah program nero. Pem-burningan juga bias dilakukan secara
langsung jika data yang akan di copy ke CD kapasitasnya sedikit. Langkah
ini yang kami lakukan dalam proses penyimpanan ke CD karena data yang
kami masukan sedikit sehingga tidak perlu menggunakan program tambahan
untuk mempercepat proses peng-kopian.

16
Langkah-langkah yang dilakukan untuk Burning Langsung ke CD tanpa
program tambahan yaitu :
1. Masukan CD blank ke DVD combo driver.
2. Buka toolbar explore atau klik kanan pada taskbar star, lalu pilih
explore.
3. Copy data peta yang telah disimpan, lalu paste pada DVD combo drive.
Pada CD akan terlihat file yang belum sepenuhnya tersimpan.
4. Klik kanan pada DVD combo drive. Pilih Write These File to CD.
5. Tulis Nama CD, lalu tekan next. 6. Klik Finish. Burning ke CD dengan
program tambahan Nero Adapun langkah-langkah yang dilakukan,
yaitu:
a. Masukan CD blank ke DVD combo driver.
b. Buka Program nero.
c. Pilih Copy and Backup. Lalu Pilih Burn image to disc. Akan
muncul data tampilan
d. Open untuk memilih data yang akan di backup ke CD. Pilih file
lalu open.
e. pilih Data lalu pilih data disc.
f. Add untuk mengambil data yang akan di burning. Lalu pilih next.
Muncul tampilan final burn setting.
g. Tulis nama CD dan pilih speed/ kecepatan pembeckupan yang
diinginkan paka pilihan writing speed. Pilih Burn. Lalu Finish.

17
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. sistem informasi geografis merupakan gabungan dari tiga unsur
pokok:sistem, informasi, dan geografis.
2. penyajian data spasial digunakan dua model data yaitu: model data
raster dan model data vektor.
3. ArcView merupakan salah satu perangkat lunak desktop Sistem
InformasiGeografis dan pemetaan yang telah dikembangkan oleh ESRI.
Kemampuan-kemampuan perangkat SIG Arc View ini secara umum
dapat dijabarkansebagai berikut :
a. Pertukaran data : membaca dan menuliskan data dari dan ke
dalamformat perangkat lunak SIG lainnya.
b. Melakukan analisis statistik dan operasi-operasi matematis.
c. Menampilkan Informasi (basisdata) spasial maupun atribut.
d. Menjawab query spasial maupun atribut.
e. Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG.
f. Membuat peta tematik.
g. Meng-customize aplikasi dengan menggunakan bahasa skrip.
h. Melakukan fungsi-fungsi SIG khusus lainnya (dengan
menggunakan extension yang ditujukan untuk mendukung
penggunaan perangkatlunak SIG Arc View).
4. Komponen-komponen pada ArcView yaitu: project, theme, view, table,
chart,layout, dan script.
5. ArcView dalam operasinya menggunakan, membaca dan mengolah
data dalam format Shape file, selain itu ArcView jaga dapat memanggil
data-data dengan format BSQ, BIL, BIP, JPEG, TIFF, BMP, GeoTIFF
atau data grid yang berasal dari ARC/INFO serta banyak lagi data-data
lainnya.

18
4.2 Saran
Dalam melaksanakan praktikum ArcView GIS ini diharapkan
untuk lebih serius dan diberikan waktu yang cukup agar hasil yang
diberikan bisa lebihmaksimal. Selain itu diperlukan juga ketelitian-
ketelitian perorangan dalam praktikum ini agar kesalahan yang dilakukan
lebih sedikit.

19

Anda mungkin juga menyukai