Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP

DENGAN PARTISIPASI IBU RUMAH TANGGA DALAM PENCEGAHAN


WABAH DBD DI KECAMATAN KUTA ALAM BANDA ACEH

Ayong Liza, Imran dan Mudatsir

Abstrak. Di Indonesia penyakit DBD masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di


Indonesia yang belum dapat ditanggulangi. Sampai dengan bulan November 2011, kasus
DBD di Indonesia telah mencapai 124,811 (IR: 57,51/100.000 penduduk) dengan 403
kematian (CFR: 1,02%). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Banda Aceh dari Bulan
Januari sampai Juni 2013 jumlah kasus DBD tertinggi di Kecamatan Kuta Alam yaitu 32
Kasus. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, pendidikan dan
sikap dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam pencegahan DBD di Kecamatan Kuta Alam
Banda Aceh. Desain penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan
pendekatan cros sectional. Populasi adalah seluruh ibu rumah tangga yang tinggal di
Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh dengan jumlah sampel 206 orang. Penelitian
menunjukkan bahwa bahwa pada kelompok ibu rumah tangga yang menyatakan salah satu
anggota keluarganya pendidikan yang tinggi mempunyai hubungan yang sangat baik
terhadap peningkatan partisipasi ibu rumah tangga dalam pencegahan wabah DBD di
Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh (85,7%) selanjutnya diikuti oleh pengetahuan yang baik
(68,3%) dan sikap yang positif (64,2%). Penelitian menyimpulkan bahwa terdapat hubungan
tingkat pendidikan, pengetahuan dan Sikap dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam
pencegahan wabah DBD di Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh. (JKS 2015; 3: 135-141)

Kata Kunci: Pengetahuan, pendidikan, sikap, partisipasi ibu, demam berdarah dengue

Abstract. In Indonesia, dengue disease still becomes one of public health problems in
Indonesia that has not been overcome. Until November 2011, dengue fever cases in
Indonesia reached 124.811 (IR: 57.51 / 100,000 population) with 403 deaths (CFR: 1.02%).
Based on the data from the Health Office in Banda Aceh from January to June 2013, the
highest number of dengue cases was in Kuta Alam sub-district that is 32 cases. The purpose
of the Research was to determine the relationship between level of knowledge, education and
attitude with the participation of housewives in the prevention of dengue fever outbreak in
Kuta Alam sub-district, Banda Aceh. This study design is a quantitative analytical research
with cross sectional approach. The population was all housewives who live in Kuta Alam
sub-district, Banda Aceh with the number of sample were 206 people. Research showed that
higher education has a very good connection to the increasing the participation of
housewives in the prevention of dengue fever outbreak in Kuta Alam sub-district, Banda Aceh
(85.7%) followed by a good knowledge (68.3%) and a positive attitude (64, 2%). The study
concluded that there is a relationship between the level of education, knowledge and attitude
with the participation of housewives in the prevention of dengue fever outbreak in Kuta Alam
sub-district, Banda Aceh. (JKS 2015; 3: 135-141)

Keywords: Knowledge, education, attitude, the participation of mothers, dengue fever

Ayong Liza adalah Mahasiswa Magister Ilmu Kebencanaan Program Pascasarjana


Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Imran adalah Dosen Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda
Aceh, dan
Mudatsir adalah Dosen Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh

135
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 15 Nomor 3 Desember 2015

Pendahuluan Di Provinsi Aceh jumlah penderita


Penyakit DBD sampai saat ini masih penyakit DBD sudah melebihi indikator
merupakan salah satu masalah kesehatan nasional sebesar 55 sampai 60 kasus per
masyarakat di Indonesia yang cenderung 100.000 penduduk. Jumlah kasus DBD
meningkat jumlah pasien serta semakin pada tahun 2011 dilaporkan sebanyak 795
luas penyebarannya. Hal ini karena masih kasus dengan angka kesakitan/Incidence
tersebarnya nyamuk Aedes aegypti Rate (IR = 18,5 per 100.000 penduduk)
(penular penyakit DBD) di seluruh pelosok dan kematian sebanyak 13 orang (CFR =
tanah air. Penyakit Demam Berdarah 1,7%).5
Dengue (DBD) atau Denque Haemorrhagic
Fever (DHF) merupakan salah satu Penelitian yang dilakukan oleh Siregar
penyakit menular yang masih menyerang menyimpulkan bahwa pencegahan dan
penduduk dunia sampai saat ini, Seperti penanggulangan DBD sangat tergantung
Negara dengan endemisitas rendah Papua kepada partisipasi masyarakat. Upaya
New Guinea, Bangladesh, Nepal, Taiwan pencegahan penyakit ini telah dilakukan
dan sebagian besar negara pasifik. Pada antara lain dengan pemutusan rantai
tahun 2008 di Indonesia di jumpai 137.469 nyamuk penularnya dengan cara
kasus DBD, pada tahun 2011 terjadi penaburan larvasida, fogging focus serta
penurunan menjadi 124.811 kasus dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
kematian 403 orang.1 PSN merupakan cara pemberantasan
yang lebih aman, murah dan sederhana.
Di Indonesia, penyakit DBD masih Oleh sebab itu kebijakan pemerintah
merupakan salah satu masalah kesehatan dalam pengendalian vektor DBD lebih
masyarakat yang belum dapat ditanggulangi. menitikberatkan pada program ini,
Penyakit DBD bahkan endemis hampir di walaupun cara ini sangat tergantung
seluruh propinsi. Dalam kurun waktu 5 pada peranserta masyarakat.6
tahun terakhir jumlah kasus dan daerah
terjangkit terus meningkat dan menyebar Dari uraian di atas, maka dipandang perlu
luas serta sering menimbulkan Kejadian dilakukan penelitian mengenai Hubungan
Luar Biasa (KLB). Sampai dengan bulan tingkat pengetahuan, pendidikan dan sikap
November 2011, kasus DBD di Indonesia dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam
telah mencapai 124,811 (IR: 57,51/100.000 pencegahan wabah DBD di Kecamatan
penduduk) dengan 403 kematian (CFR: Kuta Alam Banda Aceh, mengingat
1,02%). Berdasarkan Permenkes RI Nomor peranan ibu rumah tangga begitu penting
1501/Menkes/Per/x/2010 disebutkan dalam pemeliharaan kesehatan dan
bahwa DBD termasuk salah satu jenis kebersihan lingkungan, angka kejadian
penyakit menular yang dapat menimbulkan DBD memperlihatkan Distribusi umur
wabah.2 penderita terbanyak di golongan umur
kurang dari 15 tahun yang masih katagori
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dinah anak-anak sehingga jelas peranan ibu
menyimpulkan bahwa ada hubungan yang rumah tangga begitu penting dalam
bermakna antara pengetahuan dengan pencegahan wabah DBD.
praktik ibu rumah tangga dalam
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Metode Penelitian
Demam Berdarah Dengue (DBD).3 Penelitian ini menggunakan analitik
Penelitian lain yang dilakukan oleh Jarja kuantitatif dengan menggunakan pendekatan
menyebutkan bahwa pendidikan cross sectional yaitu suatu pendekatan
mempengaruhi pengetahuan masyarakat penelitian yang dilakukan pada satu waktu
tentang pencegahan diare di Kabupaten dan satu kali, tidak ada follow up, untuk
Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur.4 mencari hubungan antara variabel

136
Ayong Liza, Imran dan Mudatsir, Hubungan Tingkat Pengetahuan, Pendidikan dan
Sikap dengan Partisipasi Ibu Rumah Tangga dalam Pencegahan Wabah DBD

independen (faktor resiko) dengan variabel random dengan proporsi yang seimbang
dependen (efek). sesuai dengan posisinya dalam populasi.
Jumlah sampel adalah 206 orang.
Populasi adalah seluruh ibu rumah tangga
yang tinggal di Kecamatan endemis DBD Penelitian menggunakan kuesioner sebagai
Kota Banda Aceh, dikatakan suatu alat pengumpulan data. Kuesioner berisi
kecamatan endemis DBD apabila dalam 3 pernyataan tertutup untuk mengukur
bulan berturut-turut terdapat kasus DBD di variabel penelitian. Analisa data univariat
kecamatan tersebut. Hasil survei awal menggunakan teknik statistik deskriptif
diketahui bahwa dalam periode Januari dalam bentuk persentase untuk masing-
sampai dengan Juni 2013 jumlah kasus masing sub variabel dengan terlebih dahulu
DBD di Kecamatan Kuta Alam adalah 32 menggunakan jenjang ordinal. Untuk
kasus. Jumlah ibu rumah tangga yang ada mengetahui korelasi antara variabel
di Kecamatan Kuta Alam adalah 8.652 independen dan dependen dilakukan
dengan jumlah penduduk seluruhnya dengan menggunakan program komputer
42.167 jiwaTeknik Sampling yang yaitu menggunakan Statistical Package for
digunakan adalah proporsional random the social sciences (SPSS) versi 17,0.
sampling, yaitu teknik pengambilan Analisa bivariat digunakan untuk melihat
sampelsecara proporsional berdasarkan hubungan antar variabel independen dan
jumlah populasi di suatu tempat analisis, variabel dependen dilakukan analisis
tahap selanjutnya diambil sampel secara statistic uji Chi Square Test.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Tingkat Pendidikan
Tabel 1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan
DBD Tidak DBD
No Pendidikan Jumlah
f % f %
1 Tinggi 60 46,9 31 38,7 91
2 Menengah 52 40,6 40 51,3 92
3 Dasar 16 12,5 7 9,0 23
Total 128 100 78 100 206

Tabel 1 menunjukkan bahwa pada Tingkat Pengetahuan


kelompok ibu rumah tangga yang Grafik 1 menunjukkan bahwa pernyataan
menyatakan salah satu anggota keluarganya yang paling banyak dijawab benar adalah
pernah menderita DBD terdapat 46,9% pernyataan nomor 8 tentang menyimpan
pendidikan tinggi, 40,6% pendidikan nomor telepon penting yang dapat
menengah dan 12,5% pendidikan dasar, dihubungi saat kondisi darurat seperti
sementara pada kelompok ibu rumah nomor telepon saudara atau nomor telepon
tangga yang menyatakan anggota lainnya adalah salah satu tindakan
keluarganya belum pernah menderita DBD kesiapsiagaan keluarga menghadapi wabah
terdapat 38,7% pendidikan tinggi, 51,3% penyakit DBD sebesar 84,0%, sementara
pendidikan menengah dan 9,0% pernyataan yang paling banyak dijawab
pendidikan dasar. Secara umum dapat salah adalah pernyataan nomor 19 tentang
disimpulkan bahwa pada kelompok DBD memelihara ikan pemakan jentik tidak
dan non DBD mayoritas ibu rumah tangga dapat mengurangi jumlah nyamuk DBD
berpendidikan tinggi. sebesar 76,7%.

137
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 15 Nomor 3 Desember 2015

Grafik 1. Sebaran persepsi masyarakat tentang pengetahuan Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh Tahun 2014

Sikap Partisipasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Grafik 2 menunjukkan bahwa pernyataan
menunjukkan bahwa pernyataan yang yang paling banyak dijawab setuju adalah
paling banyak dijawab setuju adalah pernyataan nomor 9 tentang saya sering
pernyataan nomor 9 tentang untuk ikut memberikan informasi tentang DBD
pencegahan perkembangbiakan nyamuk sebatas yang saya tahu sebesar 85,4%,
DBD baik di dalam maupun di luar rumah sementara pernyataan yang paling banyak
maka saya selalu membersihkan tempat- dijawab tidak setuju adalah pernyataan
tempat penampungan air secara rutin nomor 4 tentang bila di perlukan waktu
sebesar 91,3%, sementara pernyataan yang tidur saya selalu siap menggunakan obat
paling banyak dijawab tidak setuju adalah anti nyamuk (bakar, semprot, oles maupun
pernyataan nomor 4 tentang jika deman elektrik)yaitu 67,5%.
terlalu tinggi, maka di khawatirkan akan
timbul kejang, upaya yang di lakukan
adalah memberikan obat penurun demam
yaitu 68,4%.

Grafik 2. Persepsi responden tentang partisipasi dalam mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh Tahun 2014

138
Ayong Liza, Imran dan Mudatsir, Hubungan Tingkat Pengetahuan, Pendidikan dan
Sikap dengan Partisipasi Ibu Rumah Tangga dalam Pencegahan Wabah DBD

Hubungan Pengetahuan Dengan Partisipasi kepala keluarga dalam upaya pencegahan


MasyarakatDalamPencegahanwabah DBD penyakit DBD.8
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa dari 82 ibu rumah Partisipasi sosial masyarakat merupakan
tangga yang berpengetahuan baik terdapat bentuk ikut sertanya responden dalam
68,3% yang berpartisipasi baik dalam kegiatan sosial masyarakat dalam upaya
pencegahan wabah DBD, dari 85 ibu pencegahan DBD. Masyarakat sendirilah
rumah tangga yang berpengetahuan cukup yang aktif memikirkan, merencanakan,
terdapat 52,9% yang berpartisipasi baik dan melaksanakan kegiatan yang dilakukan
dari 39 ibu rumah yang berpengetahuan kurang untuk mencegah penyakit DBD. Partisipasi
terdapat 59,0% yang berpatisipasi kurang sosial masyarakat dalam mencegah
baik dalam pencegahan wabah DBD di penyakit DBD dapat dilakukan dengan
Kecamatan Kuta Alam. Hasil analisis chi kerjasama masyarakat dan lembaga
square menunjukkan bahwa terdapat pemerintah harus menunjukkan perhatian
hubungan antara pengetahuan dengan yang tulus terhadap penderitaan manusia
partisipasi ibu dalam pencegahan wabah misalnya angka kesakitan dan kematian.
DBD. Kemudian diadakan dialog antara lembaga
pemerintah dengan tokoh masyarakat.
Pengetahuan yang masih kurang dan Dialog dilakukan melalui kontak personal
tingkat kesadaran yang rendah disinyalir diskusi kelompok dan pertunjukkan film,
memberikan dampak yang kurang baik interaksi harus dapat membangkitkan
terhadap kualitas kesehatan masyarakat, pemahaman bersama, kepercayaan, keyakinan,
kurangnya pengetahuan dengan indikasi antusiasme dan motivasi. Selanjutnya diadakan
rendahnya kesadaran akan mengurangi penyuluhan kesehatan tapi tidak hanya
perilaku masyarakat terhadap pemeliharaan terbatas pada pemberitahuan tentang apa
kesehatan terutama dalam upaya yang boleh dan tidak boleh, tetapi
pencegahan DBD dan dari pengalaman penyuluhan kesehatan harus didasarkan
terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pada penelitian.9
pengetahuan dan kesadaran akan lebih
langgeng daripada perilaku yang tidak Hubungan Sikap dengan Partisipasi Ibu
didasari oleh pengetahuan dan kesadaran Rumah Tangga dalam Pencegahan
maka tidak akan berlangsung lama. Holan Wabah DBD
mengemukakan partisipasi ibu rumah Hasil penelitian menjunjukkan bahwa dari
tangga dalam melaksanakan pemberantasan 123 ibu rumah tangga yang bersikap positif
sarang nyamuk dipengaruhi oleh terdapat 64,2% yang berpartisipasi baik
pengetahuan ibu tentang penyakit DBD, dalam pencegahan wabah DBD, dari 83
sedangkan anjuran serta kunjungan petugas ibu rumah tangga yang bersikap negatif
pemberantasan dan pendapatan tidak terdapat 54,2% yang berpatisipasi kurang
mempengaruhi terhadap pemberantasan baik dalam pencegahan wabah DBD di
sarang nyamuk.7 Partisipasi masyarakat Kecamatan Kuta Alam. Hasil analisis chi
dalam pemberantasan sarang nyamuk square menunjukkan bahwa ada hubungan
demam berdarah dipengaruhi oleh status antara sikap dengan partisipasi ibu rumah
sosial ekonomi, pengetahuan, sikap, sarana tangga dalam pencegahan wabah DBD.
dan tipe pemukiman. Peningkatan
pengetahuan, sikap dan keterampilan ibu- Menurut Azwar S (2003) karakteristik
ibu PKK mengenai penanggulangan sikap mempunyai arah yang terpilah pada
penyakit demam berdarah dipengaruhi dua arah kesetujuan, yaitu apakah setuju
sumber informasi yang sangat baik. atau tidak setuju, mendukung atau tidak
Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor- mendukung, apakah memihak atau tidak
faktor yang berhubungan dengan tindakan memihak terhadap sesuatu atau seseorang

139
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 15 Nomor 3 Desember 2015

sebagai obyek. Orang yang setuju, Semakin tinggi tingkat pendidikan,


mendukung dan memihak teradap suatu semakin mudah mereka menerima serta
obyek sikap, berarti memiliki sikap yang mengembangkan pengetahuan dan teknologi,
arahnya positif. sehingga akan meningkatkan produktivitas yang
akhirnya akan meningkatkan kesehatan dan
Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian kesejahteraan keluarga.10
Hasana (2006), Proborini (2008) dan Wardhanie
(2009), dimana sikap merupakan faktor Hasil penelitian Proborini menyatakan ada
predisposisi yang berhubungan dengan hubungan yang bermakna antara tingkat
partisipasi ibu rumah tangga dalam pendidikan partisipasi dalam mencegah
pencegahan dan pemberantasan DBD. Dari wabah DBD. Hal ini sangat dipengaruhi
analisa data dengan menggunakan uji Chi oleh tingkat pendidikan yang telah
Square menunjukkan hasil bahwa ada dilaluinya. Kesadaran akan pentingnya
hubungan yang bermakna antara sikap ibu kegiatan pencegahan DBD. Secara konseptual,
rumah tangga dengan partisipasi tingkat pendidikan berhubungan dengan upaya
pencegahan wabah DBD. pemberantasan sarang nyamuk.11 Dengan
demikian benar bahwa partisipasi dalam
Hubungan Pendidikan dengan pencegahan wabah DBD lebih banyak
Partisipasi Ibu Rumah Tangga dalam dilakukan ibu rumah tangga yang tingkat
Pencegahan Wabah DBD pendidikan lebih tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa dari 91 ibu rumah Kesimpulan
tangga yang berpendidikan tinggi terdapat 1. Ada hubungan tingkat pendidikan
85,7% yang berpartisipasi baik dalam dengan partisipasi ibu rumah tangga
pencegahan wabah DBD, dari 92 ibu dalam pencegahan wabah DBD di
rumah tangga yang berpendidikan Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh.
menengah terdapat 64% ibu rumah tangga 2. Ada hubungan tingkat pengetahuan
yang berpartisipasi kurang baik dan dari 23 dengan partisipasi ibu rumah tangga
ibu rumah tangga yang berpendidikan dasar dalam pencegahan wabah DBD di
terdapat 73,9% ibu yang berpartisipasi kurang baik Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh.
dalam pencegahan wabah DBD. 3. Ada hubungan sikap dengan partisipasi
ibu rumah tangga dalam pencegahan
Hasil analisis chi square menunjukkan wabah DBD di Kecamatan Kuta Alam
nilai p=0,000 yang berarti bahwa terdapat Banda Aceh.
hubungan antara pendidikan dengan
partisipasi masyarakat dalam pencegahan Daftar Pustaka
wabah DBD. Semakin tinggi tingkat 1. Depkes RI. Pedoman Penatalaksanaan
pendidikan responden semakin tinggi pula Kasus DBD di Indonesia.Jakarta: Depkes
perannya dalam pencegahan DBD semakin RI. 2004.
rendah tingkat pendidikan responden 2. Depkes RI. Epidemiologi Demam Berdarah
semakin rendah pula perannya. Hal ini Dengue.Jakarta: Depkes RI.2012.
3. Dinah, Setyarini & Mudjiono. Hubungan
dapat dilihat dari uji Chi Square yang
Pengetahuan dan Sikap dengan Praktik
dilakukan, didapatkan nilai p < 0,05. Ibu Rumah Tangga dalam Pemberantasan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat Saran Nyamuk Demam Berdarah Dengue
pendidikan yang lebih tinggi dapat lebih (PSN-DBD) di Kelurahan Oebufu
menaikkan perilaku responden dalam Kecamatan Oefobo Kota Kupang. Jurnal
partisipasi dalam mencegah DBD. Hal ini Medika. XXI (10); 2008: 798 -800.
sesuai dengan teori Grossman bahwa 4. Jarja, P. Kesiapsiagaan Masyarakat
perbedaan tingkat pendidikan menyebabkan Menghadapi Wabah Diare di Kabupaten
perbedaan pengetahuan dasar kesehatan. Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur.

140
Ayong Liza, Imran dan Mudatsir, Hubungan Tingkat Pengetahuan, Pendidikan dan
Sikap dengan Partisipasi Ibu Rumah Tangga dalam Pencegahan Wabah DBD

Jurnal Kedokteran & Medical Health, IV 9. Notoatmodjo, S. Pendidikan Kesehatan


(2); 2012: 652-659. dan Ilmu Perilaku, Jakarta: Rhieneka
5. Depkes RI. Laporan Situasi Penyakit Cipta. 2003.
Demam Berdarah Dengue. Jakarta: 10. Hidayati. Kesiapsiagaan Masyarakat:
Depkes RI. 2011. Paradigma Baru Pengelolaan Bencana
6. Siregar, SP. Analisa Penatalaksanaan Alam Di Indonesia. Jurnal Lembaga Ilmu
Penanggulangan DBD dalam Menurunkan Pengetahuan Indonesia, III (I); 2008: 27-
Insidens DBD dan Menentukan Kebijakan 38.
Operasional di Kota Medan. Jurnal 11. Krianto. Masyarakat Depok memilih
Saintika Medika, 6 (12); 2003: 26-32. Fogging yang Tidak Dimengerti, Jurnal
7. Daryono. DBD Penyebaran & Pencegahan. Kesehatan Masayarakat. 4 (6); 2009: 89-
Jakarta: Rhineka Cipta. 2003. 94.
8. Situmorang, D. Hubungan pengetahuan
dengan kesiapsiagaan keluarga menghadapi
KLB Diare. Medan: USU. 2010.

141

Anda mungkin juga menyukai